Anda di halaman 1dari 2

Nama:Riski ramadani eko saputra

Jurusan:D3 perpajakan
Mata kuliah:ADBI4330.101
NIM:048697044
Tugas 1

Soal
1. Atas dasar apakah negara seakan-akan memberi hak kepada dirinya sendiri
untuk membebani rakyat dengan pemungutan pajaknya. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut muncul teori-teori pajak dari masa kemasa. Diantaranya adalah
teori asuransi, teori kepentingan, teori gaya pikul, teori bakti dan teori asas daya
beli. Sebutkanlah kelemahan dari teori asuransi, teori kepentingan, dan teori gaya
pikul yang saudara/i ketahui!
2. Pajak, retribusi dan sumbangan termasuk dalam topik pembahasan public
finance, yang merupakan sumber pemasukan negara. Jelaskanlah perbedaan antara
pajak dengan retribusi dan pajak dengan sumbangan, yang saudara/i ketahui!
3. Adapun tujuan pemungutan pajak adalah untuk mencapai keadilan dalam
pemungutannya. Salah satu cara untuk mewujudkan keadilan dapat ditempuh
melalui sistem tarif. Sebutkanlah kebijakan tarif dan sistem tarif yang berlaku di
Indonesia, yang saudara/i ketahui!

JAWABAN

Kelemahan dari Teori Asuransi, Teori


Kepentingan, dan Teori Gaya Pikul
1. Teori Asuransi: Teori asuransi menyatakan bahwa pajak adalah bentuk premi yang
dibayarkan oleh warga negara untuk mendapatkan perlindungan dan manfaat dari negara.
Namun, teori ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
 Tidak semua warga negara mendapatkan manfaat yang sebanding dengan jumlah pajak yang
mereka bayar.
 Tidak adanya jaminan bahwa warga negara akan mendapatkan perlindungan yang memadai
dari negara.
 Tidak mempertimbangkan kemampuan warga negara untuk membayar pajak.
2. Teori Kepentingan: Teori kepentingan menyatakan bahwa pajak digunakan untuk memenuhi
kepentingan masyarakat dan negara. Namun, teori ini juga memiliki kelemahan, seperti:
 Tidak semua kepentingan masyarakat tercermin dalam kebijakan pajak.
 Pajak dapat digunakan untuk memenuhi kepentingan kelompok tertentu, sementara
kepentingan masyarakat secara keseluruhan diabaikan.
 Tidak mempertimbangkan keadilan dalam pembagian beban pajak antara warga negara.
3. Teori Gaya Pikul: Teori gaya pikul menyatakan bahwa pajak harus dibebankan kepada
mereka yang mampu membayar. Namun, teori ini juga memiliki kelemahan, seperti:
 Tidak mempertimbangkan perbedaan dalam kemampuan membayar antara individu-individu
yang memiliki tingkat pendapatan yang sama.
 Tidak mempertimbangkan perbedaan dalam kebutuhan hidup dan tanggung jawab finansial
individu-individu tersebut.

Perbedaan antara Pajak dengan Retribusi dan


Pajak dengan Sumbangan
1. Pajak: Pajak adalah pembayaran wajib yang dibebankan oleh pemerintah kepada
warga negara dan entitas bisnis untuk membiayai pengeluaran publik. Pajak tidak
terkait dengan penerimaan langsung dari pemerintah, dan tidak ada imbalan langsung
yang diberikan kepada pembayar pajak.
2. Retribusi: Retribusi adalah pembayaran yang dibebankan oleh pemerintah kepada
individu atau entitas bisnis sebagai imbalan atas pelayanan atau fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah. Retribusi biasanya terkait dengan penggunaan atau
manfaat langsung yang diterima oleh pembayar retribusi.
3. Sumbangan: Sumbangan adalah pembayaran sukarela yang diberikan oleh individu
atau entitas bisnis kepada pemerintah atau organisasi non-pemerintah untuk
mendukung program atau proyek tertentu. Sumbangan bersifat sukarela dan tidak
diwajibkan oleh hukum.
Perbedaan utama antara pajak, retribusi, dan sumbangan adalah kewajiban hukum dan
imbalan yang terkait dengan pembayaran tersebut. Pajak adalah kewajiban hukum tanpa
imbalan langsung, retribusi adalah kewajiban hukum dengan imbalan langsung berupa
pelayanan atau fasilitas, sedangkan sumbangan adalah pembayaran sukarela tanpa kewajiban
hukum.

Kebijakan Tarif dan Sistem Tarif di Indonesia


Di Indonesia, terdapat beberapa kebijakan tarif dan sistem tarif yang berlaku, antara lain:
1. Tarif Pajak Penghasilan (PPh): Tarif PPh adalah tarif yang dikenakan pada
penghasilan individu dan badan usaha. Tarif PPh di Indonesia terdiri dari beberapa
kategori, seperti tarif PPh Pasal 21 untuk penghasilan karyawan, tarif PPh Pasal 22
untuk penghasilan dari impor barang, dan tarif PPh Pasal 25 untuk penghasilan dari
usaha.
2. Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Tarif PPN adalah tarif yang dikenakan pada
penjualan barang dan jasa. Tarif PPN di Indonesia umumnya adalah 10%, namun
terdapat beberapa barang dan jasa yang dikenakan tarif 0

Anda mungkin juga menyukai