Disusun Oleh :
Muntafa‟atul Lailiyah 16310325
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teori
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun penelitian
selanjutnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau
yang berkaitan dengan masalah ini.
2. Manfaat Praktis
Bagi instansi yang terkait hasil penelitian ini di harapkan dapat
berguna dalam pengambilan keputusan untuk menyusun kebijakan
perpajakan khususnya pajak bagi wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan Endorsement.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PAJAK
1. Pengertian Pajak
Pajak (dari bahasa Latin taxo; "rate") adalah iuran rakyat kepada
negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan,
dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung.
Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup
biaya produksi barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan
umum. Penolakan untuk membayar, penghindaran, atau perlawanan
terhadap pajak pada umumnya termasuk pelanggaran hukum.
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. MJH. Smeets dalam buku De
Economische Betekenis Belastingen (terjemahan): Pajak adalah
prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma
umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi
yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksudkan
untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-
ciri yang melekat pada pengertian pajak adalah sebagai berikut:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan
pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah,
yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan
untuk membiayai public investment.
5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu
mengatur.
1. Subjek Pajak
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan
membayar pajak berdasarkan kemampuan dan kondisinya. Dalam
Pasal 2, subjek pajak adalah orang pribadi atau perseorangan dan
warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan.
Badan yang berbentuk perseroan terbatas, perseroan komanditer,
yayasan, badan usaha milik negara atau daerah, dan persekutuan
lainnya, juga termasuk sebagai subjek pajak. Selain kedua pihak
tersebut, bentuk usaha tetap juga dimasukkan dalam kelompok
subjek pajak.
2. Objek Pajak
Selain subjek pajak, ada pula yang disebut objek pajak, yaitu
penghasilan atau tambahan kemampuan ekonomis yang diperoleh
wajib pajak. Penghasilan yang dimaksud dapat dipakai untuk
kegiatan konsumsi atau menambah kekayaan. Berikut ini contoh
objek pajak:
Gaji, upah, tunjangan, honorarium, uang pensiun, gratifikasi,
komisi, bonus, dan imbalan lainnya atas pekerjaan atau jasa.
Laba usaha, keuntungan yang berasal dari penjualan atau
pengalihan harta, keuntungan atas pembebasan utang, dan
keuntungan selisih kurs mata uang.
Tambahan kekayaan neto dari penghasilan yang belum terkena
pajak, dan sebagainya.
Perubahan yang dimuat dalam UU No 36 Tahun 2008 adalah
dihapusnya poin pada huruf j ayat (3). Poin ini membahas tentang
bagian yang tidak termasuk objek pajak. Awalnya, bagian ini
berbunyi, “Penghasilan yayasan dari modal sepanjang
penghasilan itu semata-mata digunakan untuk kepentingan
umum.”
C. ENDORSEMENT
E. HIPOTESIS
https://www.cermati.com/artikel/siap-siap-selebgram-dan-youtubers-juga-
dikenakan-wajib-bayar-pajak
https://elmaliawati.wordpress.com/2015/10/07/teori-konsep-dan-inti-
perpajakan/
https://id.scribd.com/doc/166181264/Proposal-Bab-I-s-d-III
https://id.wikipedia.org/wiki/Pajak
https://kumparan.com/@kumparannews/membidik-pajak-dari-seleb-
media-sosial-yang-terima-endorsement
https://spa-febui.com/menungkap-eksistensi-pajak/
https://tirto.id/urusan-pajak-yang-masih-abu-abu-pada-bisnis-youtuber-
cEXj
https://www.intanblog.com/pengertian-endorse-atau-endorsement/
https://www.online-pajak.com/uu-no-36-tahun-2008
http://www.pajak.go.id/article/selebgram-sudah-seharusnya-bayar-pajak