Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE
melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan
peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggungg sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
3. Dari kasus di atas, kemukakan bagaimana penerapan prinsip-prinsip good governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa di Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen, yang dilihat melalui penerapan :
a. Prinsip partisipasi, prinsip transparansi dan prinsip akuntabiltas !
Jawab :
Dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, perlu disusun sistem manajemen
yang dapat mendorong terwujudnya transparansi dan partisipasi publik, akuntabilitas,
adalah:
1) Penerapan Prinsip Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan termasuk keberhasilan atau
kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban berupa laporan pelaksanaan (akuntabilitas kinerja) secara
periodik. Unsur-unsur pendukung akuntabilitas meliputi: a) Penetapan Tujuan dan
Sasaran yang jelas, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah. Rencana
rehabilitasi dan rekonstruksi harus mengandung visi dan misi yang jelas, sebagai acuan
untuk menyusun tujuan dan sasaran rehabilitasi dan rekonstruksi. b) Struktur
Kelembagaan yang solid untuk mendorong terwujudnya sistem manajemen yang
efisien dan efektif guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. c)
Penetapan Kebijakan yang jelas dan terarah, konsisten dengan tujuan organisasi,
tertulis, dan transparan. d) Perencanaan yang realistis, terinci dan sesuai dengan
kebutuhan, transparan dan partisipatif, akomodatif terhadap sosial budaya masyarakat
setempat, dan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Badan
Pelaksana. e) Penetapan Prosedur Kerja yang tepat dan jelas, mudah dilaksanakan,
mudah dimengerti dan transparan, serta mempertimbangkan peraturan perundangan
yang terkait. f) Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan bermoral. g)
Pelaksanaan Kegiatan yang efektif dan efisien, tertib administrasi, transparan, baik
dalam pengadaan barang dan jasa, pengelolaan keuangan, pengelolaan barang
inventaris, pengelolaan barang persediaan, maupun pengelolaan barang bantuan. h)
Sistem Pencatatan yang jelas, akurat dan sederhana.
Laporan pelaksanaan (akuntabilitas kinerja) rehabilitasi dan rekonstruksi akan
mengacu pada prinsip-prinsip obyektifitas, transparansi, akurasi yang tinggi, serta
profesionalisme yang dapat diandalkan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
4. Dari kasus di atas, berikanlah pendapat dan analisis mengenai gaya kepemimpinan Bupati
Pinrang tersebut !
Jawab :
Secara garis besar beberapa perilaku bapak H.A.Aslam Patonangi dalam
penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten pinrang mengarah kedalam cirri-ciri pemimpin
yang demokratis. Mulai dari pengambilan keputusan dan pemberian motivasi. Hal tersebut
tentunya hal tersebut tak lepas dari kemauan dan usaha beliau dalam proses penyelenggaraan
kepemimpinan. Adapun yang dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah dalam
penilitian ini adalah sebagai berikut: 1) Gaya kepemimpinan Bupati Pinrang dalam hal ini
H.A.Aslam patonangi adalah gaya kepemimpinan yang demokratis. Dimana sesuai dengan
beberapa indikator yang ditemukan dlam penelitian ini. Hal tersebut antara lain: a)
Pemberian motivasi: Dalam pelaksanaan pemerintahannya Bapak H.A.Aslam Patonangi
selalu memberika penghargaan atau insentif kepada pihak yang berprestasi dan yang bekerja
maksimal serta jiwa kepedulian social beliau kepada bawahan dan masyarakat kabupaten
pinrang; b) pengambilan keputusan: Keterbukaan bapak H.A.Aslam patonangi dalam
menerima saran atau ide dari SKPD atau pejabat-pejabat dan masyarakat yang terkait dalam
pemerintahannya dan kemampuannya dalam menghadapi permasalah yang dihadapi.
Berangkat dari indikator tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bapak H.A.Aslam
Patonangi menganut gaya kepemimpinan demokratis dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan di kabupaten pinrang. Dimana beliau selalu mengutamakan musyawarah
mupakat dalam pengambilan keputusan di setiap fenomena pemerintahan.
Faktor yang mempengaruhi gaya kempemimpinan bupati dalam penyelenggaraan
pemerintahan di kabupaten pinrang antara lain: a) Kemampuan/skill: Selama
pemerintahannya, Bapak H.A.Aslam Patonangi selalu berupaya menempatkan pejabat sesuai
dengan disiplin ilmunya dan kemampuannya untuk komitmen dalam menjalankan visi dan
misi dalam penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten pinrang; b) Pengalaman kerja:
dalam hal ini pengalaman Bapak H.A.Aslam Patonangi dalam bidang pemerintahan sebagi
mantan camat yang mengatur pemerintahan di kecamatan sehingga berpengaruh terhadap
gaya kepemimpinan nya dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten pinrang;
c) Lingkungan kerja: hal ini merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi gaya
kepemimpinan H.A.As-lam Patonangi mengingat bahwa pengalaman dari lingkungan
pemerintahn di kecamatan yang tentunya mempunyai tujuan dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang baik di tingkat kecamatan sehingga dari hal tersebut membantu beliau
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pinrang itu sendiri.