Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditya Rizki Ramadhan

Nim : 043968931

Prodi : Ilmu Pemertintahan

Tugas 3 Pengantar Ilmu Pemerintahan (IPEM4111.03)


1. Jelaskan proses kebijakan menurut William N Dunn dan Hoogerwerf, jelaskan
perbedaannya
Jawab :
Proses Kebijakan menurut William N Dunn dan Hoogerwerf dan perbedaannya.
- Proses Kebijakan menurut William N Dunn
William N Dunn mengemukakan bahwa proses kebijkan (kebijakan publik) adalah
serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat
politis. aktivitas politis tersebut nampak dalam serangkaian kegiatan yang mencakup
penyusunan agenda, formulasi, kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijkan,
dan penilaian kebijakan.
- Proses Kebijakan menurut Hoogerwerf
Sedangkan Hoogerwerf mengemukakan bahwa proses kebijakan dapat dilakukan
sebagai deretan berbagai keadaan di dalam menyiapkan, menentukan, melaksanakan,
dan mengendalikan suatu kebijakan. dengan kata lain, suatu proses kebijakan adalah
keseluruhan dari tindakan-tindakan yang dinamis sehubungan dengan persiapan,
penentuan, pelaksanaan, penilaian dan pengendalian suatu kebijakan.

Perbedaan Proses Kebijakan menurut William N Dunn dan Hoogerwerf


Perbedaan Proses Kebijakan menurut William N Dunn dan Hoogerwerf dapat dilihat dari
tahapan-tahapan proses kebijakan itu sendiri, William N Dunn menggambarkan tahapan
proses kebijakan sebagai berikut : Perumusan masalah, forecasting, rekomendasi
kebijakan, monitoring kebijakan, dan evaluasi kebijakan.
tahapan-tahapan kebijakan menurut William N Dunn
- Tahap penyusunan agenda. Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan
masalah apada agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetisi terlebih
dahulu untuk dapat masuk ke dalam agenda kebijakan. Pada, akhirnya beberapa
masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus kebijakan.
- Tahap formulasi kebijakan. Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian
dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk
kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari
berbagai alternatif yang ada. Pada tahap ini masing-masing alternatif bersaing untuk
dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.
- Tahap adopsi kebijakan. Dari beberapa alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para
perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu alternatif kebijakan tersebut diadopsi
dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau
keputusan peradilan.
- Tahap implementasi kebijakan. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-
unit administrasi yang memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia.
- Tahap penilaian kebijakan. Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai
atau dievaluasi untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat. Ditentukan ukuran-
ukuran atau kriteriakriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik
telah meraih dampak yang diinginkan.

Sedangkan Hoogerwerf mebagi proses kebijakan dalam 5 (lima) proses bagian yaitu :
- Penyiapan Kebijakan, dapat dilukiskan sebagai pengumpulan dan penganalisisan
informasi dan perumusan nasihat-nasihat yang berkenaan dengan kebijakan yang akan
dijalankan.
- Penentuan kebijakan, meliputi pengambilan keputusan mengenai isi suatu kebijakan.
- Pelaksanaan kebijkan adalah penggunaan sarana sarana yang dipilih untuk tujuan-
tujuan yang dipilih dan pada waktu yang dipilih.
- Penilaian kebijakan mecakup penilaian isi, perwujadan, dan akibat akibat kebijakan dan
dari proses kebijakan.
- Umpan balik (feed back) mencakup pengendalian kebijakan atas dasar informasi
tentang akibat-akibat kebijakan, dan juga tentang penyiapan, penentuan, pelaksanaan,
dan penilaian kebijakan.
2. Jelaskan teknik kepemimpinan pemerintahan menurut Arifin Abdoelrachman? Menurut
Saudara Teknik yang manakah yang diterapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam
memimpin Indonesia berikan alasannya?
Jawab :
Teknik kepemimpinan pemerintahan menurut Arifin Abdoelrachman.
Arifin Abdoelrachman mengemukakan ada 6 (enam) teknik kepemimpinan pemerintahan,
yaitu sebagai berikut :
- Teknik pematangan/penyiapan pengikut : dengan melalui penerangan atau propaganda
yang dimaksud untuk memberi keterangan yang jelas dan faktual kepada orang orang
sehingga mereka dapat memiliki pemahaman atau pengertian yang jelas dan mendalam
mengenai sesautu hal yang menyebabkan timbulnya keamauan untuk mengikuti
pemimpin sesuai dengan kata hatinya.
- Teknik human relation merupakan proses pemberian motif (dorongan) agar orang mau
bergerak.
- Teknik menjadi teladan, yaitu dengan memberikan contoh-contoh orang orang yang
harus digerakkan itu lalu mengikuti apa yang dilihat.
- Teknik persuasi dan pemberian pemerintah. yaitu teknik ajaran dari pemimpin kepada
pengikutnya/bawahannya/masyarakatnya yang menunjuk kepada suasana dimana
antara kedudukan pemimpin dan pengikut/bawahan/masyarakat tidak terdapat batas-
batas yang jelas sehingga pemimpin tidak dapat menggunakan kekuatan atau paksaan.
Sedangkan teknik pemberian perintah adalah menyuruh orang yang diberi perintah
untuk mematuhi yang memberi perintah melakukan sesuatu.
- Teknik penggunaan Sistem Komunikasi yang cocok. yaitu menyampaikan suatu
maksud kepada pihak lain baik dalam rangka penerangan, persuasi, perintah dan
sebagainya.
- Teknik penyediaan fasilitas-fasilitas. apabila sekelompok orang sudah siap untuk
mengikuti ajakan si pemimpin maka orang-orang tersebut harus diberi fasilitas-fasiltas
atau kemudahan-kemudahan. beberapa fasilitas atau kemudahan itu meliputi :
- Kecakapan yang dapat diberikan melalui pendidikan dan latihan
- Uang, biasanya diberikan dalam bentuk anggaran belanja.
- Perlengkapan dan tempat kerja
- Waktu, mutlak diperlukan untuk melakukan sesuatu walaupun tersedia fasilitas-
fasilitas lainnya.
- Perangsang merupakan suatu yang menarik sehingga menimbulkan kegairahan atau
keinginan untuk memilikinya atau mendapatkannya.

Berdasarkan uraian di atas, teknik yang diterapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam
memimpin Indonesia adalah Teknik Penyediaan Fasilitas-Fasilitas.

Kepemimpinan sangat terpengaruh oleh sistem pemerintahan, dan gaya kepemimpinan


sangat mempengaruhi gaya keputusan. berdasarkan hal tersebut, kepemimpinan Presiden
Joko Widodo dalam memimpin Indonesia menerapkan Teknik penyediaan fasilitas-
fasilitas. akan tetapi, penerapan teknik yang diterapkan oleh Presiden Jokowi saat ini lebih
ke arah arah Negatif dalam hal kepemimpinan. karena presiden Jokowi terjebak oleh
sistem pemerintahan yang ada di Indonesia saat ini. kebijkan presiden Jokowi seringkali
terlihat titipan titipan partai yang mengusungnya saat mencalonkan diri menjadi Presiden
RI. hal ini terlihat bagaimana pemerintahan jokowi memberikan fasilitas-fasilitas kepada
pendukung/pengikutnya. salah satu contohnya saat ini staf khusus milineal Jokowi.
dimana staf khusus ini adalah relawan Jokowi saat pencalonan Jokowi menjadi presiden.
pemberian fasilitas kepada staf khusus ini memunculkan pro dan kontra baik itu dari kubu
oposisi maupun pendukung Jokowi sendiri, dikarenakan staf khusus ini dinilai tidak
memberikan dampak yang nyata terhadap proses pemerintah di Indonesia saat ini. bahkan
baru-baru ini muncul khasus terbaru dari salah satu anggota staf khusus ini yang menyita
perhatian publik, yaitu penyalahgunaan jabatan.

Sumber referensi :
- BMP IPEM4111
- https://medium.com/@indotesis/pengertian-bentuk-dan-tahapan-kebijakan-publik-
b4edd8aaf462
- https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Kebijakan-Publik_23810_s2-unkris_p2k-
unkris.html
- https://www.kompasiana.com/emanuelryan/583823fa5eafbd0f07e87f88/beragam-
pendapat-tentang-cara-kerja-jokowi
- https://kumparan.com/fatimah-badri/mengulas-secara-singkat-kepemimpinan-joko-
widodo-1vsAdOp9C0A

Anda mungkin juga menyukai