Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : PAIZUN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 018977767

Tanggal Lahir : 02 MEI 1983

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4541/PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Kode/Nama Program Studi : 71/ILMU PEMERINTAHAN /S1-NON PENDAS

Kode/Nama UPBJJ : 13/BATAM

Hari/Tanggal UASTHE : SABTU, 16 JANUARI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib rnengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halarnan ini.

2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran


akademlk.

3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.

4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran
akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : PAIZUN


NIM : 018977767
Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4541/PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU PEMERINTAHAN
UPBJJ-UT : BATAM
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia rnenjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukah kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan
jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang
bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di


kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia
bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas
Terbuka.

Ranai, 16 JANUARI 2021

Yang Membuat Pernyataan

PAIZUN
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. JAWABAN
Studi perbandingan politik/pemerintahan sebenarnya sudah sangat tua, bahkan sama
tuanya dengan ilmu politik itu sendiri. Yang baru mungkin adalah pendekatan-
pendekatan dan metode-metode ilmiah yang mendukungnya. Secara garis besar
perkembangan studi perbandingan politik/pemerintahan dalam bentuknya yang
sekarang dimungkinkan oleh adanya dua hal. Pertama, berkembang pesatnya
perhatian sarjana ilmu politik di Barat terhadap wilayah-wilayah baru di luar Eropa dan
Amerika Utara yang tercermin dalam sejumlah besar studi kasus atau studi wilayah
pada tahun 1940-an dan 1950-an. Studi yang sebagian besar didukung oleh
kepentingan politik Amerika Serikat ini membuat orientasi studi perbandingan
politik/pemerintahan yang sebelumnya terbatas pada wilayahwilayah Eropa dan
Amerika Utara menjadi meluas dengan meliputi wilayahwilayah Asia, Afrika dan
Amerika Latin, yang dasar-dasar kehidupan politiknya sangat berlainan. Bahkan sejak
itu studi perbandingan politik/pemerintahan sering kali diidentikkan dengan studi
tentang wilayahwilayah baru itu sendiri. Dan inilah yang kemudian melahirkan studi
tentang masalah-masalah politik di wilayah-wilayah sedang berkembang. Kedua,
Banyaknya kemajuan yang dicapai dalam studi tingkah laku yang kemudian banyak
diterapkan dalam penelitian kehidupan politik. Paling tidak ada empat ciri atau
karakteristik gerakan itu. (1) Sebagian besar kaum behavioralis menolak penempatan
institusi politik sebagai unit dasar analisis politik. Mereka memang tidak membuang
lembaga politik formal sebagai obyek studi politik, tetapi mereka juga mempelajari
gejala-gejala sosial yang bersifat politik tetapi umumnya tidak tersentuh oleh pengkaji
politik tradisional yaitu perilaku individu dan kelompok. Jadi unit dasar analisis mereka
adalah individu dan kelompok sosial. (2) Mereka berasumsi tentang adanya kesatuan
di antara ilmu-ilmu sosial. Setiap perilaku seseorang manusia dianggap berkaitan
dengan perilakunya dalam bidang-bidang kegiatan yang lain dalam sejarah
kehidupannya. Karena itu, untuk memahami tindakan politik seseorang ilmuwan politik
harus mengetahui bagaimana semua perilaku sosial seseorang mempengaruhi
perilaku politiknya. (3) Digalakkannya pengembangan dan pemanfaatan teknik-teknik
yang menjamin kadar ketepatan tinggi dalam observasi, klasifikasi dan pengukuran
data dan penerapan metode-metode analisis matematik yang canggih. Banyak dari
karya ilmu politik behavioralis yang dipenuhi dengan analisis dan data kuantitatif.
Mereka menemukan bahwa banyak dari isi atau substansi ilmu politik dapat dianalisis
dengan berbagai metode analisis statistik. Maka mereka menemukan metode-metode
untuk membuat korelasi dengan lebih bermakna antara berbagai variabel. (4) Mereka
berpendapat bahwa tujuan ilmu politik adalah pembentukan teori politik yang
sistematik dan empirik. Pada hakikatnya yang diinginkan adalah teori politik yang bisa
menghasilkan pengetahuan yang reliabel artinya bisa diulang oleh peneliti yang
berbeda pada waktu dan tempat yang berbeda dengan hasil yang kurang lebih sama
dan valid. Ruang lingkup perbandingan pemerintahan sesuai dengan perkembangan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
di dalam ilmu politik. Bahasan awal di lakukan terhadap tradisi institusionalis yang
merupakan tradisi reformasi secara terus menerus. Kaum institusionalis mengambil
pandangan jangka panjang dengan mendukung perubahan yang lambat hingga
mencapai permukaan lembaga-lembaga legislatif dan parlementer dan diperbaiki
melalui perdebatan. Karena setiap pembuatan undang-undang yang penting tentu
akan mempengaruhi kepentingan orang banyak, maka dalam proses perubahan yang
menjemukan ini, hanya masalahmasalah terpenting, masalah-masalah yang paling
lama bertahan yang membutuhkan perhatian utama. Bersamaan dengan apa yang
saya kemukakan, hal-hal ini harus dipecahkan sedikit demi sedikit. Institusionalisme
sudah pasti bukan politik kritis, meskipun “krisis-krisis kecil” di parlemen, konsultasi-
konsultasi tergesa-gesa di belakang layar, dan perhatian terhadap masalah-masalah
khusus dan sementara – jika dipertentangkan dengan rencana-rencana kerja yang
komprehensif – merupakan suatu hal biasa bukan yang luar biasa.
2. JAWABAN
a. Easton memisahkan sistem politik dengan masyarakat secara keseluruhan oleh
sebab bagi Easton sistem politik adalah suatu sistem yang berupaya
mengalokasikan nilai-nilai di tengah masyarakat secara otoritatif. Alokasi nilai
hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan yang
legitimate (otoritatif) di mata warganegara dan konstitusi. Suatu sistem politik
bekerja untuk menghasilkan suatu keputusan (decision) dan tindakan (action) yang
disebut kebijakan (policy) guna mengalokasikan nilai.
Unit-unit yang berada dalam sistem politik menurut Easton adalah tindakan-
tindakan politik (political actions) seperti pembuatan UU, pengawasan legislatif
terhadap kinerja eksekutif, dan tututan elemen masyarakat terhadap pemerintah,
dan sejenisnya. Dari sini kinerja pada sistem politik memperoleh masukan dari
input.
Input bisa disebut sebagai pemberi makan dari sistem politik itu sendiri, input terdiri
dari dari tuntutan dan dukungan. Tuntutan dapat muncul baik dalam sistem politik
atau lingkungan dimana sistem politik itu berada, tuntutan itu kemudian digarap
oleh aktor-aktor politik yang berada dalam sistem politik itu. Di sisi lain, ada
dukungan merupakan tindakan yang bisa melestarikan atau menolak sistem
politik. Bisa dilihat disini bahwasannya dukungan ada yang bersifat positif dan
negatif terhadap sistem politik tersebut.

b. Kemudian tuntutan dan dukungan itu masuk dalam sistem politik, setelah diproses
dalam sistem politik kemudian muncul sebuah keluaran yang disebut Output.
Menurut Easton Output terdiri dari keputusan dan tindakan, dari output ini muncul
yang bernama Feedback (umpan balik) yang dampaknya kembali dirasakan di
Input. Yang dimaksudkan disini adalah apakah keputusan dan tindakan itu sesuai
dengan tuntungan dan dukungan yang berasal dari Input. . Reaksi ini akan
diterjemahkan kembali ke dalam format tuntutan dan dukungan, dan secara lebih
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
lanjut meneruskan kinerja sistem politik. Demikian proses kerja ini berlangsung
dalam pola siklis. Dalam skema sistem politiknya, David Easton menyebutkan input
sebagai salah satu komponen dalam sistem kerjanya. Input ini terbagi menjadi dua
macam, yaitu: (1) Input tuntutan, dan (2) Input dukungan. Mengenai input tuntutan
Profesor Easton menyebutkan bahwa ada alasan mengapa suatu sistem politik
terbentuk dalam suatu masyarakat-yaitu, mengapa orang melibatkan diri dalam
kegiatan politik – adalah adanya tuntutan-tuntutan dari orang-orang atau
kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut yang tidak semuanya dapat
dipenuhi dengan memuaskan. Menurutnya ada satu fakta yang mendominasi
kehidupan politik semua masyarakat: yaitu kelangkaan akan sebagian besar hal-
hal atau benda-benda yang bernilai tinggi. Tuntutan-tuntutan oleh masyarakat ini
bisa memengaruhi pemerintah dalam menghasilkan output. Lebih jauh Profesor
Easton menjelaskan bahwa input-input berupa tuntutan saja tidaklah memadai
untuk keberlangsungan kerja suatu sistem politik. Maka untuk tetap menjaga
keberlangsungan fungsinya, sistem itu juga memerlukan suatu energi yang berupa
pandangan-pandangan yang dapat memajukan dan memberikan rintangan
terhadap sistem politik tersebut. Input tersebut disebut dukungan.
c. Sistem Politik menurut David Easton juga tidak hanya dipengaruhi oleh input akan
tetapi juga diepngaruhi oleh lingkungan dimana sistem politik itu berada. Easton
menjelaskan bahwasannyalingkungan terdiri atas intrasocietal dan extrasocietal.
Lingkungan intrasocietal terdiri atas lingkungan fisik serta sosial yang terletak di
luar batasan sistem politik tetapi masih di dalam masyarakat yang sama.
Lingkungan intrasocietal terdiri atas:
Lingkungan ekologis (fisik, nonmanusia). Misal dari lingkungan ini adalah kondisi
geografis wilayah yagng didominasi misalnya oleh pegunungan, maritim, padang
pasir, iklim tropis ataupun dingin;
Lingkungan biologis (berhubungan dengan keturunan ras). Misal dari lingkungan
ini adalah semitic, teutonic, arianic, mongoloid, skandinavia, anglo-saxon, melayu,
austronesia, caucassoid dan sejenisnya;
Lingkungan psikologis. Misal dari lingkungan ini adalah postcolonial, bekas
penjajah, maju, berkembang, terbelakang, ataupun superpower; dan
Lingkungan sosial. Misal dari lingkungan ini adalah budaya, struktur sosial, kondisi
ekonomi, dan demografis.
Lingkungan extrasocietal adalah bagian dari lingkungan fisik serta sosial yang
terletak di luar batasan sistem politik dan masyarakat tempat sistem politik berada.
Lingkungan extrasocietal terdiri atas:
Sistem Sosial Internasional. Misal dari sistem sosial internasional adalah kondisi
pergaulan masyarakat dunia, sistem ekonomi dunia, gerakan feminisme, gerakan
revivalisme Islam, dan sejenisnya, atau mudahnya apa yang kini dikenal dalam
terminologi International Regime (rezim internasional) yang sangat banyak
variannya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. JAWABAN
a. Budaya politik parokial merupakan suatu budaya yang orientasi masyarakatnya
terhadap politik dan pemerintahan rendah. Warga masyarakat tidak menaruh minat
pada objek politik yang luas seperti negara misalnya, melainkan yang secara
langsung bersentuhan dengannya saja.
budaya politik parokial
Budaya politik ini terbatas pada satu wilayah yang kecil. Tak jarang wilayahnya
terisolir dan akses terhadap pusat pemerintahan sulit. Perhatian warga masyarakat
pada objek politik hanya sebatas di wilayah dimana mereka tinggal saja. Dengan
pengertian ini kita bisa bayangkan seorang kepala dusun dengan administrasinya
menjadi objek politik warga setempat dalam budaya politik parokial.

Pada umumnya, budaya politik ini muncul di masyarakat yang masih tradisional.
Kesadaran bahwa dirinya memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara
masih rendah atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Bukan karena sikap
apatis warga terhadap pemerintah atau negaranya, melainkan jangkauan ide
tentang negara yang belum menyentuh masyarakat secara menyeluruh.
b. Contoh, seorang warga dusun yang sudah sepuh mulai merasa sakit-sakitan.
Tidak terpikirkan olehnya untuk membuat kartu sehat padahal program kartu sehat
sudah digulirkan oleh pemerintah. Ia hanya berpikir untuk banyak beristirahat
karena sudah tua. KTP saja tak punya karena memang selama hidupnya ia tak
pernah punya KTP. Padahal, ada kewenangan di tangan pemerintah untuk
menjamin biaya kesehatan warganya, salah satunya melalui program kartu sehat.
Untuk membuat kartu sehat, ia harus punya KTP. Ilustrasi di atas adalah contoh
dimana kesadaran warga yang sedang sakit tersebut bahwa ada kewenangan
pemerintah untuk menangani masalah kesehatannya masih rendah. Selain itu, ia
juga tak berharap banyak pada pemerintah untuk menyediakan akses kesehatan
gratis. Ia hanya berpikir bahwa kondisi sakitnya sudah takdir dari Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai