NIM : 030890312
Ada tiga bidang masalah yang dipelajari untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang etika, yaitu (1)
bidang masalah yang berhubungan antara etika dan metafisika (2) bidang masalah tentang sistem dan
aturan-aturan susila, tujuan, dan kebajikan (3) bidang masalah yang disebut kasuistik. Diskusikan masing-
masing bidang tersebut!
1. Berhubungan antara etika dan metafisika Adalah Bidang masalah pertama ini bertolak dari
kenyataan dasar berkaitan dengan hakikat manusia sebagai berikut ini :
Manusia mengadakan perbedaan antara baik dan buruk.
Manusia mencari suatu criteria untuk perilaku hidup probadi orang lain.
Manusia mengakui dan menerima nila-nilai hidup dan mengejar suatu tujuan.
Jelaslah bahwa mendalami kenyataan dasar ini akan membawa secara langsung pada hakikat
manusia sendiri karena satu dan lain hal didalamnya terkandung pengakuan atas tujuan dan
panggilan hakikat manusia, panggilan kemanusiaan.Suatu etika filosofis pada dasarnya
berkaitan dengan antropologi filososis, akan tetapi pada dasarnya juga dengan suatu
keyakinan akan arti hidup dan sifat kenyataan bahwa manusia sudah melekat tujuan dan
panggilannya. Pada zaman revolusi, telah terlihat kenyataan-kenyataan bahwa manusia
dengan gembira menghadapi kematian demi kemerdekaan dan perjuangan itu diterima
sebagai suatu kewajiaban susila yang tertinggi. Demikianlah bidang masalah pertama
hubungan antara etika dan metafisika. Metafisika adalah Filsafat mengenai segala sesuatu
yang berada di luar alam biasa.
2. Sistem aturan susila, Tujuan dan kebajikan Adalah Bidang masalah kedua yang selalu terdapat
dalam setiap etik, yaitu system aturan susila, tujuan dan kebajikan. Ilmu pengetahuan menyusun
fakta-fakta dalam hubungan teratur secara sistematis. Akan tetapi apabila etika ingin menjadi
realistis sekaligus filosofis-karena etika menentukan norma-norma luhur dalam hidup-etika sama
sekali tidak pernah kaku. Adapun perbedaan manusia dan individu yang terpisah dab berbeda
dengan manusia lain serta manusia sebagai anggota kelompok dalam hidup bermasyarakat. Jika
kesadaran etika mengarah pada manusia sebagai individu;etika akan dipandang manusia individu
itu sebagai satu kesatuan yang utuh dengan badan, roh dan jiwa sebagai aspek-aspek yang
berbeda-ingatlah kaitanya dengan filsafat antropologi. Akan tetapi, sekarang diselidiki juga
kesadaran-kesadaran pribadi susila dan unsure-unsurnya. Kesadaran etika dapat pula mempelajari
manusia, pangilan dan pertanggungjawabannya. Manusia ada dalam ikatan-ikatan
kemasyarakatan dan selanjutnya menjurus pada etika social.
3. Kasuistik Adalah Bidang masalah ketiga adalah casuistiek (Belanda) atau Casuistic (Inggris),
Yaitu ajaran tentang kejadian atau peristiwa. Pertanyaan pokok yang harus di jawab ialah
bagaimana aturan susila itu harus diterapkan pada kejadian atau peristiwa yang konkret. Jelas
bahwa pertanyaan ini sering tampil pada bidang masalah kedua dalam etika. Memang etika dapat
membantu melalui tugas penjelasannya, antara lain dengan usaha membuat suatu hierarki nilai-
nilai hidup, menandaskan mana nilai yang lebih tinggi dan mana nilai yang lebih rendah, serta
mana lingkungan hidup yang lebih luas dan mana lingkungan hidup yang lebuh sempit atau juga
menunjuk pada agama. Lingkungan masalah terakhir di atas, yaitu kasuistik akan menjadi lebih
baik jika etika itu di pelajari pada hidup yang sebanarnya dan tidak dibatasi hanya sampai pada
suatu susunan aturan dan berjaga-jaga terhadap kecendurungan dan perjuangan susila yang tragis.
Terima Kasih
Noverasanti
NAMA : NOVERASANTI
NIM: 030890312
MATA KULIAH : IPEM4424 / FILSAFAT ILMU PEMERINTAHAN
Terima Kasih
Noverasanti