Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jefriman Zalukhu

NIM : 020215091

1. Jelaskan juga bagaimana kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang mengalami
krisis

Kunci keberhasilan pemimpin saat sedang mengalami krisis adalah mendasarkan


keputusan pada hasil kinerja organisasi yang dipimpinnya, berani mengambil resiko
dalam keputuan manjerialnya dan visioner dalam kepemimpinannya. Salah satu kiat
manajemen penyumbang keberhasilan kepemimpinannya adalah pola kepemimpinan
yang demokratis dan memberikan wewenang kepada para manajer wilayah
dibawahnya setara dengan kewenangannya dalam mengambil keputusan.

Kiat Manajemen bagi pemimpin yang mengalami krisis

 Menjadi Visioner
Di dalam dunia kerja, bukan hanya tantangan yang akan kita hadapi,
namun juga beberapa keuntungan lainnya yang dapat diraih setelah menghadapi
semua ujian tersebut. Penting bagi kita untuk menjadi seorang yang visioner
agar kita dapat memvisualisasikan masa depan karier atau bisnis kita. 
 Memimpin dengan Rasa Empati.
Beberapa krisis yang terjadi perlu dikelola dengan perasaan empati yang
tinggi. Apabila kita menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang ada
tanpa rasa empati, maka semuanya akan semakin kacau. Permintaan maaf yang
sederhana dan tulus selalu menjadi solusi yang terbaik bagi banyak
permasalahan. Hal ini dilakukan karena kita mengerti perasaan dan kekecewaan
mereka atas kesalahan kita yang tidak disengaja. Selain itu, ini juga dapat
membantu menghentikan informasi-informasi negatif yang bisa saja
dipublikasikan oleh media sosial atau media berita lainnya.
 Jangan Selalu Menghindari Risiko.
Kebanyakan para perusahaan dan bisnis yang sedang mengalami krisis
atau membuat suatu kesalahan, mereka memiliki divisi hubungan masyarakat
(humas) yang sangat defensif untuk membela dan menutup-nutupi kesalahan
yang telah diperbuat oleh perusahaan mereka. Mereka menutupinya dengan
sangat baik. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mencoba ‘menutup mulut’
dari para klien agar tidak membeberkan permasalahan yang ada kepada awak
media. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang ketiga adalah bertanggung
jawab atas segala yang kita lakukan, bukan terus-menerus menghindari risiko
yang berdatangan, itulah cara mengelola manajemen krisis seperti para
pemimpin yang hebat. 
 Mengambil Tindakan dengan Cepat dan Tepat.
 Tetap tenang.
Tujuannya, agar tindakan yang kita ambil bukanlah cerminan dari sikap
gegabah kita. Saat keadaan kritis datang menghampiri kita, jangan langsung
mengambil tindakan di lima menit pertama. Luangkanlah waktu untuk berpikir
selama 15 hingga 20 menit, berpikir dengan tenang sampai kita bisa mencari
solusi terbaik untuk menyelesaikan keadaan kritis tersebut. 

2. Coba jelaskan secara teoritis dengan konsep kepemimpinan transformasional


dan contoh disekitar anda dalam prakteknya.

Kepemimpinan transformasional merupakan sebuah proses diamana para


pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang
lebih tinggi.

Kepemimpinan transformasional adalah jenis gaya kepemimpinan yang mengarah


ke perubahan positif pada mereka yang mengikuti (pengikut). Pemimpin
transformasional umumnya energik, antusias dan bergairah. Tidak hanya para
pemimpin memperhatikan dan terlibat dalam proses, mereka juga difokuskan untuk
membantu setiap anggota kelompok untuk dapat berhasil juga (Pmcounseling, 2011).

Kepemimpinan Transformasional adalah suatu model kepemimpinan untuk


meningkatkan sumberdaya manusia dengan dan hubungan efek pemimpin terhadap
bawahan dapat diukur, dengan indikator adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan,
dan hormat terhadap pemimpin, berusaha untuk memotivasi pengikut untuk
melakukan sesuatu yang lebih dan melakukannya melampaui harapan mereka sendiri
(Bass, 1994).
Ciri-Ciri Kepemimpinan Transformasional

Menurut Robbins dan Judge “2008:91”, ciri-ciri kepemimpinan transformasional yaitu:

 Pengaruh Ideal

Pengaruh ideal adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi dan misi,
memunculkan rasa bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan
bawahan..

 Motivasi Inspirasional

Motivasi Insprasional adalah perilaku pemimpin yang mampu


mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara
menarik dengan menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan upaya
bawahan dan mengispirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang menghasilkan
kemajuan penting bagi organisasi.

 Stimulasi Intelektual

Stimulasi Intelektual adalah perilaku pemimpin yang mampu


meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi
mereka, meningkatkan rasionalitas dan pemecahan masalah secara cermat.

 Pertimbangan Individual

Pertimbangan Individual adalah perilaku pemimpin yang memberikan


perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing bawahan secara individual
sebagai seorang individu dengan kebutuhan, kemampuan dan aspirasi yang
berbeda, serta melatih dan memberikan saran.

Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional

1. Simplifikasi

2. Motivasi

3. Fasilitasi.

4. Mobilitasi

5. Siap Siaga

6. Tekad

Pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang karismatik dan mempunyai


peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin
transformasional juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa
depan dengan bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang
lebih tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan.

Contoh Pemimpin Transformasional

Bupati Merangin bapak Al-Haris yang pandai dalam memimpin Kabupaten


Merangin dan mengelola nya. kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk
mempengaruhi anak buahnya, sehingga mereka akan percaya, meneladani, dan
menghormatinya.Kompetensi transformasional seorang pemimpin mungkin dapat
diukur dari kemampuannya dalam membangun sinergi dari seluruh pegawai melalui
pengaruh dan kewenangannya sehingga lebih berhasil dalam mencapai visi dan misi
organisasinya. Inilah model kepemimpinan Al-Hari yaitu berani, moralis, demokratis,
karismatis, dan merakyat sehingga beliau disegani, disayangi, dihormati oleh
rakyatnya.

3. Jelaskan  dua kecenderuangan gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan


perannya sebagai pemimpin.

a. Kecenderungan cara-cara tegas dan keras dalam menegakkan peraturan,


nilai-nilai dan budaya organisasi. Hal ini mudah ditemui dalam masyarakat
dan organisasi yang lebih mementingkan formalisasi dan disiplin
organisasinya, terutama organisasi yang menggunakan tipe birokrasi mesin,
misalnya organiasi militer
b. Kecenderungan pemimpin untuk menyukai peran pengendali dibalik layar
yang dapat mengorganisasi, mengkoordinasikan dan membebaskan para
anggotanya untuk melakukan suatu kegiatan sesuai gagasan terbaik anggota
tersebut untuk mencapai tujuan organisasinya. Hal ini dapat ditemukan pada
organisasi tipe organis dan organisasi matriks yang keduanya membebaskan
daya kreasi dan inovasi para anggotanya untuk melakukan dungsi dan
pekerjaan yang diembannya.

Daftar Pustaka

BMP ADPU4334, Kepemimpinan


 https://www.dosenpendidikan.co.id/kepemimpinan-transformasional/

https://swa.co.id/swa/my-article/seni-memimpin-dalam-krisis

https://www.studilmu.com/blogs/details/5-cara-manajemen-krisis-ala-pemimpin-
hebat

Anda mungkin juga menyukai