Anda di halaman 1dari 4

Nama : Robby Wahyu Hananto

NIM : 030326112
Mata Kuliah : PERILAKU ORGANISASI
Tugas 1

1. Karakteristik dan Perilaku Manusia


a. Untuk memahami perilaku manusia di dalam organisasi, para ahli
menggunakan tiga pendekatan.  jawab ketiga pendekatan yang
dimaksud. Adakah perbedaan kontras diantara ketiga pendekatan
tersebut.

o Pendekatan kognitif memanfaatkan munculnya perilaku


sebagai jawaban (respons) dari adanya rangsangan (stimulus)
yang diterima orang-orang.
o Pendekatan kepuasan menunjukkan bahwa seseorang akan
merasa puas apabila kebutuhannya dapat terpenuhi, dan
pekerjaan yang diterimanya menarik dan menantang
kemampuannya.
o Pendekatan psikoanalisis, diketahui ada tiga unsur yang dapat
menyebabkan perilaku seseorang, yaitu id, ego, dan super ego
yang masing-masing dapat saling bertentangan.

b. Sikap merupakan faktor yang sangat menentukan dalam


pembentukan perilaku. Jelaskan pendapat Saudara.

Menurut saya sikap merupakan faktor yang sangat menentukan


dalam pembentukan perilaku, karena sikap yang timbul akibat dari
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan
menghasilkan perilaku tertentu pula.

c. Diskusikan tiga pendekatan yang digunakan didalam memahami


kepribadian manusia. Adakah perbedaan   diantara ketiga
pendekatan tersebut. Jelaskan pendapat Saudara.

Menurut saya perbedaan dari ketiga pendekatan adalah :

 Untuk pendekatan kognitif diambil dari teori psikologi dan


cenderung bersifat individual. Psikologi adalah sumber utama
dari teori-teori kognitif dan perilaku manusia
 Untuk pendekatan Kepuasan lebih menaruh perhatian pada
faktor-faktor dalam diri seseorang yang menguatkan
(energize), mengarahkan (direct), mendukung (sustain), dan
menghentikan (stop) perilakunya
 Untuk pendekatan psikoanalisi lebih cenderung menunjukkan
bahwa perilaku manusia dikuasai oleh kepribadiannya atau
personalitasnya

2. Pengertian Budaya, Budaya Organisasi dan Kinerja, serta Teori dan Proses
Organisasi
a. Jelaskan pengertian Budaya Organisasi dan tingkatan budaya sebagaimana
yang diutarakan Kotter & Heskett (1992)

Menurut Kotter & Heskett (1992)budaya perusahaan dapat dilihat pada dua
tingkatan yang berbeda, pertama budaya merujuk pada nilai-nilai yang dianut
bersama oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya. Kedua budaya
mencerminkan pola perilaku atau gaya organisasi yang mesti diadopsi oleh
karyawan-karyawan baru

b. Menurut Kotter & Heskett, ada tiga gagasan yang sangat penting berkaitan
dengan kekuatan budaya organisasi dan kinerja. Jelaskan ketiga gagasan tersebut

1. Budaya kuat dan budaya lemah.


norma-norma dan asumsi-asumsi yang terinternalisasi dan dipegang teguh
oleh para anggota organisasi dapat melahirkan perasaan tenang, committed,
loyalitas, memacu kerja lebih keras, kohesivitas,  keseragaman sasaran (goal
alignment), dan mengendalikan perilaku anggota organisasi, serta
produktivitas.

2. Budaya yang secara strategis cocok.


pentingnya kandungan budaya yang cocok dan serasi dengan kondisi objektif
perusahaan dimana perusahaan itu berada. Artinya, suatu budaya dikatakan
baik apabila serasi dan selaras dengan konteks bisnis dalam karakteristik
lingkungan industrinya, dan segmen industrinya yang dispesifikasikan oleh
strategi perusahaan atau strategi bisnisnya.

3. Budaya yang adaptif dan tidak adaptif.


hanya budaya  yang dapat membantu organisasi mengantisipasi dan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan (adaptif), yang diasosiasikan
dengan kinerja tinggi dalam periode waktu yang panjang. Teori ini
mengarahkan budaya organisasi untuk senantiasa bersikap adaptif dan
inovatif sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi.

c. Memasuki abad ke-21 ini, organisasi sebagai sebuah sistem terbuka senantiasa
berhadapan dengan dinamika    perubahan lingkungan. Jelaskan pernyataan.

Menurut saya Organisasi sebagai suatu system terbuka berarti bahwa organisasi
merupakan bagian atau sub-sistem dari lingkungannya, sehingga organisasi bisa
dipengaruhi maupun mempengaruhi lingkungannya.

 
    3. Gaya Kepemimpinan

       a. Ada empat teori kepemimpinan yang dapat menjelaskan perilaku kepemimpinan
seseorang. Sebut dan jelaskan   Keempat teori tersebut dan apa perbedaan dari keempat
teori tersebut didalam menjelaskan perilaku kepemimpinan  seseorang.

 Teori Sifat Kepemimpinan


Teori sifat kepemimpinan merupakan teori yang berdasarkan pandangan
bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai
atau ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Yaitu, kualitas seseorang
dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri dimilikinya, seperti (1)
Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,
obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
(2) sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan
menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; (3) kemampuan untuk
bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi secara efektif.
 Teori Perilaku Kepemimpinan
Teori prilaku kepemimpinan merupakan teori yang memandang bahwa
kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku (perilaku), dan bukan
dari sifat-sifat (traits) pemimpin. Beberapa ahli berkeyakinan bahwa perilaku
dapat dipelajari, hal ini berarti orang yang dilatih dalam perilaku
kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif, yang
berdasarkan fungsi-fungsi atau peranan pemimpin di dalam kelompok dan
melihat cara pemimpin melakukannya, disini berbicara perilaku yang nampak
pada pemimpin. Yaitu, fungsinya adalah kelompok aktivitas sama jenis yang
erat kaitannya baik karena sifatnya maupun karena pelaksanaannya, seperti
(1) Penentu arah untuk mencapai tujuan organisasi, (2) Sebagai wakil dan
juru bicara organisasi, (3) Sebagai komunikator yang efektif, (4) Sebagai
mediator, dan (5) Sebagai integrator.
 Teori Kepemimpinan Situasional
Teori kepemimpinan situasional merupakan teori yang memandang
kepemimpinan dengan gaya atau perilaku tertentu yang disesuaikan dengan
tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Yaitu faktor situasional
seperti (1) Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas; (2) Bentuk dan sifat
teknologi yang digunakan; (3) Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan; (4)
Norma yang dianut kelompok; (5) Rentang kendali; (6) Ancaman dari luar
organisasi; (7) Tingkat stress; dan (8) Iklim yang terdapat dalam organisasi.
 Teori Kepemimpinan Transformasional
Teori kepemimpinan transformasional merupakan teori yang memandang
kemampuan pemimpin dalam mengubah lingkungan kerja, memotivasi dan
menginspirasi bawahan, menerapkan pola kerja dan nilai-nilai moral,
menghargai dan memperhatikan kebutuhan bawahan sehingga bawahan
akan lebih mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi
(mencapai tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi).

b. Apa yang Saudara pahami tentang Kepemimpinan Situasional ? Jelaskan salah


satu Pendekatan Kepemimpinan Situasional yang Saudara pahami sertai
dengan contoh konkrit.

Menurut saya kepemimpinan situasional dilakukan ketika di hadapi dalam situasi


dan kondisi tertentu dengn memperhitungkan berbagai faktor yang ada, contoh
konkrit yang pernah saya alami adalah ketika saya sekolah dulu saya di tunjuk
sebagai ketua kelompok pramuka, dimana ketua sebelumnya berhalangan hadir,
di sana saya langsung mengambil alih komando untuk menyiapkan semua
anggota dan menyiapkan pidato sambutan.

Anda mungkin juga menyukai