Anda di halaman 1dari 11

NASKAH TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA

SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Kode/Nama MK : ADPU4534/Manaj. Logistik Organisasi Publik

Tugas : 1

Nama : Joice Margareta

NIM : 030619682

1.Perhatikan gambar alur manajemen aset berikut ini: A. Lengkapilah tahapan pengelolaan aset
yang mengacu pada gambar tersebut dan jelaskan secara singkat setiap tahapan tersebut No
Tahapan Definisi 2. ……… ……… 3. ……… ……… 4. ……… ……… 5. ……… ……… 8.
……… ……… 10. ……… ………

B. Optimalisasi nilai/manfaat aset selama masa umur ekonomis aset siklusnya sehingga
diperlukan keahlian manajerial dalam pengelolaan aset yang disebut sebagai manajemen aset.
Jelaskan definisi manajemen aset berdasarkan minimal 3 pendapat para ahli mengacu pada
materi modul 1!

1. A. Tahapan pengelolaan asset beserta definisinya

1. Perencanaan kebutuhan aset

Perencanaan kebutuhan asset muncul karena adanya tujuan yang ehndak dicapai. Asset yang
dibutuhkan akan digunakan olrh pemilik/pengelola untuk memperlancar pencapaian tujuan.
Suatu perencanaan kebutuhan asset harus berorientasi kepada pengguna (user). Perencanaan
kebutuhan asset didasarkan pada master plan organisasi bersangkutan dan ketersediaan dana.

2. Pengadaan asset
Pengadaan asset adalah kegiatan mengadakan barang/jasayang dibiayai sendiri ataupun yang
dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan secara swakelola (sendiri) maupun oleh
penyedia barang/jasa

3. Inventarisasi asset atau database asset

Inventarisasi asset atau database asset adalah kegiatan mengidentifikasi kualitas dan kuantitas
prasarana serta sarana secara fisik dan secara yuridis/legal. Inventarisasi ini dalam bentuk
informasi data asset biasa disebut sebagai data base atau asset atau barang.

4. Legal Audit

Legal Audit adalah kegiatan pengauditan untuk status prasarana dan sarana, system dan prosedur
penguasaan, system dan prosedur pengalihan penggunaan dan penggunaan, pengidentifikasian
adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek yuridis, serta pencarian solusi untuk
memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan asset.

5. Penilaian Aset

Penilaian Aset adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai asset yang dimilik sehingga dapat
diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, yang akan di alihkan, ataupun yang akan
dihapuskan.

6. Operasi dan Pemeliharaan Aset

Operasi ini mencakup pemanfaatan asset secara optimal, yaitu proses pendayagunaan asset,
sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan menggunakan atau memanfaatkan prasarana dan sarana
dalam menjalankan tugas pekerjaan.

7. Penghapusan Aset

Penghapusan Aset adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain dlaam
memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau unsure/item terkecil
dari asset yang dimiliki.

8. Peremajaan (rejuvenation) Aset


Pada tahap ini, dilakukan peremajaan bagi aset yang telah using, baik using dalam sisi
penggunaan dan pemanfaatannya maupun using karena habis umur ekonomis atau umur
teknisnya.

9. Pengalihan Aset

Pengalihan Aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab, wewenang, kewajiban
penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya dilingkungan sendiri.

B. Definisi manajemen aset berdasarkan minimal 3 pendapat para ahli

Pengertian asset

1. Menurut Siregar (2004:175), asset adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything)
yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value),
atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu
(perorangan).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP), asset didefinisikan sebagai sumber daya ekonomi yang dikuasai atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi atau
social di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan
yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
3. Asset (asset) adalah barang yang dalam pengertian hukum disebut benda serta terdiri atas
benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang
tidak berwujud ( intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan
dari suatu instansi, organisasi, badan usaha, ataupun individu perorangan. Dengan
demikian asset merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomi, komersial, tukar,
atau nilai social dan dapat dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah, masyarakat,
perorangan, serta organisasi swasta.
2. A. Setelah anda membaca modul 1/KB1 simpulkan bagaimana kriteria pengelolaan aset
negara/daerah yang baik!

Kriteria pengelolaan aset negara/daerah yang baik

Tata cara pengelolaan asset Negara menjadi tanggung jawab kementerian Keuangan
sebagai pengelola. Sementara itu, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian BMN oleh menteri
keuangan dan untuk BMD dilakukan menteri dalam negeri. Selanjutnya, untuk menangani secara
khusus BMN/BMD, pengelolaan dilakukan oleh DJKN (Direktorat Jenderal kekayaan Negara).
DJKN merupakan asset manajer pemerintah. Setiap kementrian atau lembaga dapat
melaksanakan optimalisasi asset secara the highest and best use.

Penganggaran dalam manajemen asset organisasi public memegang peranan penting.


Setiap program dan kegiatan tentu membutuhkan dana yang memadai agar tercapai tujuan sesuai
rencana yang ditetapkan. Khususnya dalam pengadaan barang dan jasa, penganggaran sangat
penting agar pengadaan barang dan jasa dapat direalisasikan. Penyusunan anggaran sangat
penting untuk melengkapi perencanaan sebuah pekerjaan. Anggaran yang dibuat harus disusun
memenuhi cirri berikut: anggaran harus dapat mengestimasi potensi penerimaan di masa datang;
anggaran harus dinyatakan dalam satuan uang yang mencakup periode tertentu, missal satu
tahun; anggaran merupakan komitmen manajemen untuk menjalankan proses pekerjaan, setiap
usulan anggaran harus ditelaah secara cermat dan perlu disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi
atau top management di organisasi tersebut; serta anggaran harus ditujukan untuk memenuhi
program dan kegiatan yang telah dirancang.

B. Cari salah satu contoh instansi pemerintah pusat/daerah di Indonesia yang telah menerapkan
pengelolaan aset dengan baik (Sumber rujukan berasal dari Jurnal yang ditulis ulang
menggunakan bahasa sendiri!)

Pemerintah Daerah dan Manajemen Aset Infrastruktur

Manajemen aset infrastruktur di Indonesia seringkali dianggap sebagai persoalan teknis.


Untuk memperkuat manajemen pemerintah daerah secara keseluruhan, mengembangkan dan
menerapkan kerangka kerja yang lengkap dan strategis dalam manajemen aset menjadi penting.
Pemerintah Indonesia mengakui pentingnya investasi dalam bidang infrastruktur untuk
meningkatkan layanan publik dan menyokong pembangunan ekonomi. Instansi-instansi penting
Pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR),
menginvestasikan jumlah yang besar untuk pembangunan infrastruktur baru. Kondisi lingkungan
desentralisasi saat ini menunjukkan karena pendanaan Pemerintah Indonesia yang terbatas,
sebagian besar investasi harus berasal dari Pemerintah Daerah (Pemda).

Sementara Pemda memberikan pendanaan untuk pembangunan atau pembelian aset


infrastruktur yang diperlukan dalam menjalankan layanan publik, banyak di antara mereka
kurang menyadari perlunya memelihara dan menggunakan aset-aset tersebut dengan baik.
Beberapa di antaranya juga dihadapkan dengan proses administratif rumit yang diperlukan.
Diperkirakan sedikitnya 75 persen dari instalasi pengolahan lumpur di Pemda tidak dipelihara
dengan baik atau tidak digunakan sama sekali. Pendanaan yang diberikan oleh Pemerintah
Indonesia terkadang diberikan dalam bentuk aset yang tidak dibutuhkan dan bukan merupakan
prioritas daerah. Pengalokasian dana daerah untuk pengoperasian dan pemeliharaan (O&M,
operations and maintenance) yang tengah berlangsung, secara administrative sulit dilakukan.

Dengan Sasaran Pembangunan Milenium (MDG) dan Sasaran Pembangunan


Berkelanjutan (SDG) serta meningkatnya perhatian terhadap penyediaan layanan publik, Pemda
berada di bawah tekanan untuk meningkatkan manajemen aset infrastruktur sehingga
menghasilkan penyediaan layanan yang lebih baik dan lebih efisien serta akuntabilitas yang lebih
besar kepada publik. Meski demikian, masih terdapat persoalanpersoalan penting terkait
bagaimana Pemda mengelola aset.

Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) dengan dukungan Pemerintah Australia


mendukung investasi Pemerintah Indonesia untuk infrastruktur baru melalui program-program
hibah yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem air minum dan air limbah. Salah
satunya adalah program air limbah, Hibah Infrastruktur Australia-Indonesia untuk Sanitasi
(sAIIG, AustraliaIndonesia Infrastructure Grants for Sanitation), yang mendorong investasi
Pemda untuk fasilitas air limbah dan atas O&M yang terus berlangsung melalui program
pendanaan berbasis hasil.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten Senang Selalu memiliki kebutuhan akan kertas A4 setiap
tahunnya sebanyak 600 rim. Dinas tidak memliki gudang yang representatif guna menyimpan
kertas dalam jumlah tersebut. Disisi lain, terdapat pemasok yang menyediakan kertas A4 dengan
kualitas yang baik dengan harga yang kompetitif. Pemasok sanggup menyuplai barang secara
berkala sesuai kebutuhan kantor. Jika Dinas pendidikan bekerja sama dengan pemasok maka
akan mengurangi banyak biaya diantaranya biaya transportasi pembelian.

A. Termasuk strategi pengadaan barang apa kasus tersebut (pilih salah satu strategi berikut):

1) Membuat sendiri

2) Menyewa

3) Substitusi

4) Just in time

5) Hibah

Kemukakan alasannya!

Strategi pengadaan barang apa kasus di atas adalah: nomor 4 yaitu Just in time

JIT merupakan system manajemen yang menyediakan barang sesuai dengan yang dibutuhkan,
jumlah, kualitas, dan pada waktu yang tepat (quantity, quality, dan time delivery)

Strategi penyediaan barang atau material cara JIT ini dipergunakan untuk barang-barang habis,
seperti material/bahan untuk operasi atau untuk pelayanan public, misalnya kebutuhan kantor
ATK, kertas, bahan makanan dan lainnya.

B. Jelaskan keunggulan strategi tersebut dibandingkan dengan strategi lainnya?

Keunggulan strategi JIT dibandingkan dengan strategi lainnya

Manfaat JIT

a. kontrak dengan pemasok jelas sehingga pemasok bisa manajer pengiriman barang sesuai
kebutuhan dan paperless.
b. Biaya persediaan berkurang
c. Kualitas barang yang dikirim selalu baik dan mengurangi proses control (kontrak yang
jelas di atas)
d. Hubungan yang dengan pemasok (kemitraan)
e. Pemasok yang digunakan merupakan hasil seleksi yang berorientasi pada kualitas.
f. Menganalisis kemungkinan pemasok memberikan harga yang kompetitif.
g. Tawar-menawar yang kompetitif lebih dibatasi untuk pembelian produk baru.
h. Para pemasok didorong untuk meluaskan JIT kepada para pemasok lainnya.

Hasil JIT

a. menghindari antrean dan penundaan, kecepatan yang terus menerus


b. peningkatan kualitas karena semua sesuai kontrak sehingga mengurangi pemborosan
c. pengurangan biaya, sekali kontrak, selanjutnya pemasok akan mengatur pengiriman
d. pengurangan ketidakseragaman
e. menghindari pengulangan pekerjaan

C. Dalam kasus tersebut salah satu keunggulan strategi pengadaan ini adalah mengurangi
persediaan barang. Terdapat setidaknya tiga biaya yang timbul akibat persediaan barang salah
satunya adalah biaya penyimpanan, jelaskan ketiga biaya tersebut!

Biaya yang timbul akibat persediaan barang sebagai berikut:

1. biaya penyimpanan mencakup biaya ( yaitu gudang, kerusakan, hilang, asuransi, pajak,
obsolence (kadaluarsa) dan nilai uang yang terkait pada persediaan.
2. Biaya pemesanan, yaitu biaya ekstern ataupun intern yang timbul akibat suatu
pemesanan/order, yang meliputi biaya administrasi, pengangkutan, biaya akibat pesan
yang lain, atau set up cost.
3. Biaya kekurangan persediaan, yaitu sejumlah biaya yang perlu diperhitungkan akibat
adanya kekurangan persediaan yang menyebabkan kehilangan good will/kesempatan
langganan, mesin/alat/tenaga kerja yang idle karena barang tidak ada, lembur, dan
sebagai berikut.
Biaya total yang timbul akibat keputusan suatu persediaan sebagai berikut
-biaya penyimpanan (holding cost)+
-biaya pesan (set up cost)+
-biaya akibat kekurangan barang (shortage cost)
Batasan-batasan lain dalam keputusan tentang persediaan:
1. batasan tempat gudang ( tingkat layanan, tenaga kerja, dan pengawasan );
2. kehilangan pelanggan kalau persediaan habis atau pelanggan mau menunggu sampai
barang datang;
3. potongan karena kuantitas pembelian (discount)
4. pertimbangan umur barang, barang ketinggalan zaman, dan rusak.

4. Berikut ini akan disajikan kutipan jurnal berkaitan dengan penatausahaan aset. Kualitas
laporan keuangan pemerintah pusat yang lebih baik dari periode sebelumnya, ditandai dengan
berubahnya opini yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas LKPP misal, dari opini
tidak memberikan pendapat menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP), atau dari WDP
menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Salah satu cara untuk mewujudkan opini WTP
adalah dengan mengelola barang milik negara (BMN) dengan benar. Pengelolaan BMN erat
kaitannya dengan laporan keuangan karena dalam laporan keuangan disajikan juga laporan BMN
(Novira, dkk.2017). Agar pelaporan di dalam neraca dapat diandalkan Penatausahaan Barang
Milik Negara (BMN) sangat penting dilakukan. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 menyangkut Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)
meliputi Pembukuan, Inventarisasiasi dan Pelaporan Barang Milik Negara, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Penatausahaan Barang Milik Negara bertujuan untuk mewujudkan tertib
administrasi dan mendukung tertib pengelolaan barang milik Negara. Hasil Penatausahaan
Barang Milik Negara ini nantinya dapat digunakan dalam rangka (a) penyusunan necara
pemerintah pusat setiap tahun, (b) perencanaan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan barang
milik Negara setiap tahun untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana anggaran, dan (c)
pengamanan administrasi barang milik Negara (Banta 2014). Permasalahan yang terjadi
dilapangan terkait dengan penatausahaan barang milik Negara yaitu masih banyak ditemukan
barang yang kondisinya rusak berat namun tercatat berkondisi baik, asset yang tidak mempunyai
nomor identitas, BMN yang secara fisik ada namun belum tercatat hal ini menyebabkan data
BMN real tidak sesuai dengan laporan. Permasalahan mengenai penatausahaan BMN juga dapat
dilihat dari hasil jawaban responden dimana pada indikator inventarisasi masih ada beberapa
responden yang memberikan jawaban”
JAWARA: Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi p-ISSN: 2355-7478 Vol. 6, No. 2, Maret 2019
e-ISSN : 2623-2731

A.Identifikasi permasalahan dalam inventarisasi aset dalam kutipan jurnal tersebut?

Menimbang Hasil Pemeriksaan BPK

Hasil Pemeriksaan BPK ditandai dengan berubahnya opini yang diberikan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) atas LKPP. Pengelolaan BMN erat kaitannya dengan laporan keuangan
karena dalam laporan keuangan disajikan juga laporan BMN. Agar pelaporan di dalam
neraca dapat diandalkan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) sangat penting
dilakukan. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
menyangkut Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) meliputi Pembukuan,
Inventarisasiasi dan Pelaporan Barang Milik Negara, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penatausahaan Barang Milik Negara bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi dan
mendukung tertib pengelolaan barang milik Negara. Hasil Penatausahaan Barang Milik
Negara ini nantinya dapat digunakan dalam rangka (a) penyusunan necara pemerintah pusat
setiap tahun, (b) perencanaan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan barang milik Negara
setiap tahun untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana anggaran, dan (c)
pengamanan administrasi barang milik Negara (Banta 2014).

Permasalahan yang terjadi

Permasalahan yang terjadi Permasalahan yang terjadi dilapangan terkait dengan


penatausahaan barang milik Negara yaitu masih banyak ditemukan barang yang kondisinya
rusak berat namun tercatat berkondisi baik, asset yang tidak mempunyai nomor identitas,
BMN yang secara fisik ada namun belum tercatat hal ini menyebabkan data BMN real tidak
sesuai dengan laporan.

B. Apa kaitan antara penatausahaan aset dengan inventarisasi aset?

Kaitan antara penatausahaan aset dengan inventarisasi asset

Jika merujuk pada aturan yang berlaku, antara lain dalam PP Nomor 6/2006 dan PMK Nomor
96/2006, isitilah penatausahaan termasuk inventarisasi. Penatausahaan BMN mencakup tugas
dan fungsi pembukuan serta tata akuntansi BMN. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan tertib
administrasi, termasuk penyusunan laporan BMN yang akan digunakan sebagai bahan
penyusunan neraca pemerintah pusat serta terwujudnya tertib pengelolaan BMN. Penatausahaan
BMN harus dilaksanakan sesuai asas fungsional, kepastian hokum, transparansi dan keterbukaan,
efisiensi, akuntabilitas, serta kepastian nilai.

C. Apa tujuan inventarisasi aset?

Adapun Tujuan inventarisasi adalah:

1. semua BMN dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib adminsitrasi, dan
2. mempermudah pelaksanaan pengelolaan BMN

Tujuan dan fungsi Inventarisasi asset

Tujuan dan fungsi Inventarisasi asset, khususnya untuk inventarisasi Barang Milik
Negara/Daerah (BMN/D), sebagai berikut:

a. kesempurnaan pengurusan dan keuangan Negara


b. tercapainya pengawasan yang efektif terhadap keuangan/kekayaan Negara

D. Berikan saran anda sebagai solusi permasalah tersebut dikaitan dengan prosedur inventarisasi
aset sebagaimana telah dijelaskan dalam modul 3!

Prosedur inventarisasi asset

Prosedur inventarisasi asset milik Negara/daerah dilakukan dengan pembukuan, inventarisasi,


dan pelaporan. Barang milik Negara/ daerah yang berada di bawah penguasaan pengguna
barang/kuasa pengguna barang harus dibukukan melaui proses pencatatan dalam daftar barang
kuasa pengguna oleh kuasa pengguna barang, daftar barang pengguna oleh pengguna barang, dan
daftar barang milik Negara/daerah oleh pengelola barang. Proses inventarisasi, baik berupa
pendataan, pencatatan, maupun pelaporan hasil pendataan barang milik Negara/daerah
merupakan bagian dari penatausahaan. Hasil dari proses pembukuan dan inventarisasi diperlukan
dalam melaksanakan proses pelaporan barang milik Negara/daerah.

Anda mungkin juga menyukai