Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : M. Burhanudin

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 018447362

Tanggal Lahir : 01/02/1967

Kode/Nama Mata Kuliah :IPEM4208/ Sistem Pemerintahan Desa

Kode/Nama Program Studi : 71/Ilmu Pemerintahan

Kode/Nama UPBJJ : 47/Pontianak

Hari/Tanggal UAS THE : 03/Juli/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : M. Burhanudin


NIM : 018447362
Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4208/ Sistem Pemerintahan Desa

Fakultas : Fhisip
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
UPBJJ-UT : Pontianak

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Sambas ,03 Juli 2021
Yang Membuat Pernyataan

M. Burhanudin
IPEM4208

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Sistem Pemerintahan Desa


IPEM4208

No. Soal Skor


1. "Kades BH diamankan karena telah melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan Dana Desa 25
tahun anggaran 2017," kata Kasi Pidsus Kejari Rejang Lebong, Heri Antoni, saat dimintai
konfirmasi, Selasa (2/2/2021). Dia mengatakan indikasi kerugian negara Rp 306.784.809 itu
didapat berdasarkan hasil penghitungan auditor dari Inspektorat Rejang Lebong. Menurutnya,
terdapat kekurangan fisik dalam pembangunan Jalan Telpot sebesar Rp 221 juta.

Dari kasus tersebut silakan Anda harus bisa mengemukakan pengelolaan keuangan yang seperti
apa supaya korupsi dana desa tidak terjadi lagi!

2. "Kades BH diamankan karena telah melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan Dana Desa 25
tahun anggaran 2017," kata Kasi Pidsus Kejari Rejang Lebong, Heri Antoni, saat dimintai
konfirmasi, Selasa (2/2/2021). Dia mengatakan indikasi kerugian negara Rp 306.784.809 itu
didapat berdasarkan hasil penghitungan auditor dari Inspektorat Rejang Lebong. Menurutnya,
Terdapat kekurangan fisik dalam pembangunan Jalan Telpot sebesar Rp 221 juta.

Dari kasus tersebut dinyatakan ” hasil penghitungan auditor dari Inspektorat “silakan Anda
kemukakan terkait fungsi dari inspektorat dalam kasus ini!

3. Di media-media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun internet sering kali 25
menyiarkan berbagai berita dan cerita tentang kenakalan remaja, dimana sering terjadi di kota-kota
besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan. Wujud dari kenakalan remaja adalah sebagai berikut
: (1) Menurunnya rasa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk
generasi muda; (2) Tidak adanya keseimbangan antara jumlah generasi muda dan fasilitas
pendidikan yang menyebabkan banyaknya anak putus sekolah dan hal ini memberi dampak yang
buruk bagi bangsa; (3) Kurangnya lapangan kerja yang menyebabkan tingginya tingkat
pengangguran; (4) Kurangnya gizi yang cukup yang menyebabkan penurunan kecerdasan dan
pertumbuhan badan dikalangan generasi muda; (5) Banyaknya pernikahan dini atau dibawah umur
yang kebanyakan terdapat di daerah pedesaan; (6) Semakin maraknya pergaulan bebas yang
terjadi dikalangan generasi muda yang berdampak pada penyalahgunaan narkotika. (http://
gangsarnovianto. blogspot. Com /2012/01/ masalah-dan-potensi-generasimuda.html.) (dalam Arif
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Nomor 2 Volume 1 Tahun 2014, hal 190-205).

Dari permasalahan anak muda tersebut, silakan kemukakan solusi apa yang harus dilakukan terkait
dengan peran pemuda masa kini guna menyelamatkan generasi bangsa!

4. Desa adat lahir dari aspek historis, sosial budaya, keamanan fisik, dan ketenangan jiwa yang 25
secara esensial melekat pada kemauan hidup bersama dengan ikatan kesepahaman bersama.
Desa adat tersebut lahir dengan pola kepemimpinan monarki konstitusional, artinya
kepemimpinan biasanya diperoleh melalui turun menurun, tetapi tetap dalam koridor terbatas,
yaitu dibatasi dengan berlakunya hukum adat. Wilayah desa merupakan suatu kesatuan yang
tidak terpisah-pisah, sehingga tidak ada suatu enclave yang menjadi bagian dari suatu desa
tertentu. Desa adat di Indonesia beragam bentuknya lebih kurang 250 tersebar di seluruh tanah
air.

Dari pernyataan tersebut silakan kemukakan secara lengkap profil salah satu desa adat dari 250
yang tersebar di seluruh Indonesia yang kawasan atau letak daerahnya dekat dengan tempat
tinggal Anda!

Skor Total 100


Jawaban:
1. Upaya pencegahan korupsi dalam pengelolaan keuangan negara mencakup lima elemen yaitu
sumber daya manusia, edukasi tugas dan fungsi, pengawasan, kebijakan, serta teknologi informasi.
a. Untuk elemen sumber daya manusia meliputi internalisasi nilainilai positif yang dimiliki oleh
setiap unit kerja seperti iProSPeK yang merupakan nilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kemudian juga internalisasi mengenai kode etik dan peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil
(PNS) serta melaksanakan tugas dan fungsi sesuai standard operating procedure.
b. Untuk elemen edukasi tugas dan fungsi meliputi sosialisasi terkait peraturan pengelolaan
keuangan negara serta asistensi teknis kepada para pelaksana kegiatan dan pengelola keuangan.
Dengan mengadakan olimpiade Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) dan lomba
pembuatan video sampai ke level Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta melakukan kegiatan
Kemenkeu Mengajar bagi siswa SD dalam rangka mengenalkan konsep keuangan negara, juga
perlu melakukan edukasi tentang tugas dan fungsi keuangan negara. Kami melakukan edukasi
secara luar biasa melalui berbagai saluran media baik TV, koran, dan media sosial.
c. Elemen ketiga adalah pengawasan yang dilakukan dari tingkat paling bawah yaitu pelaksana
kegiatan sampai pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L) atau pemerintah daerah. Meningkatkan
pengawasan dengan menggandeng lembaga auditor, aparat pengawas internal, serta aparat
penegak hukum.
d. Elemen keempat adalah kebijakan yakni meliputi relaksasi proses bisnis disertai dengan
pengendalian yang memadai serta penyusunan mitigasi risiko atas proses bisnis yang memiliki
risiko tinggi terhadap korupsi. Kemudian berdiskusi dengan stakeholders dalam penyusunan
kebijakan serta mengevaluasi secara berlanjut atas kebijakan yang disusun tersebut.
e. Elemen terakhir adalah mengenai teknologi informasi, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia
itu menyatakan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengelola keuangan negara dan
mencegah korupsi yaitu dengan mendorong pelaksanaan transaksi nontunai serta melakukan
inovasi untuk meningkatkan keamanan dalam melakukan transaksi. Berbagai transaksi
dilakukan menggunakan digital dalam rangka untuk mengurangi kemungkinan kebocoran atau
korupsi.
Terkait Pencegahan Korupsi, Presiden Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi. Peraturan Presiden tersebut
diterbitkan dengan pertimbangan pencegahan korupsi perlu dilakukan secara lebih optimal
sehingga dibutuhkan upaya yang dilaksanakan bersama dan bersinergi oleh kementerian,
lembaga, pemerintah daerah, pemangku kepentingan lainnya, dan Komisi Pemberantasan
Korupsi dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil adil, makmur dan sejahtera.
Penyusunan Strategi Nasioal Pencegahan Korupsi dimaksudkan untuk mendorong upaya
pencegahan korupsi yang lebih efektif dan efisien. Upaya pencegahan korupsi menjadi lebih
efektif apabila terfokus pada sektor yang strategis, yang merupakan sektor yang mempengaruhi
performa pembangunan dan kepercayaan publik kepada Pemerintah. Pencegahan korupsi akan
semakin efisien, apabila beban administrasi dan tumpang tindih dapat dikurangi secara
signifikan melalui kolaborasi yang lebih baik antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah,
pemangku kepentingan lainnya, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Upaya sinergi dalam rangka mencegah korupsi, berfokus pada:
a. Perizinan dan tata niaga; Perizinan dan tata niaga menjadi fokus karena bersentuhan
langsung dengan masyarakat dan pelaku usaha. Korupsi diperizinan menghambat
kemudahan berusaha dan berinvestasi, pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja. Korupsi
di tata niaga berdampak pada biaya ekonomi tinggi pada komoditas pokok, sehingga menjadi
beban, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi lemah.
b. Keuangan negara; dan Pengelolaan keuangan negara, pada prinsipnya menyangkut dua sisi
utama yakni penerimaan (revenue) dan belanja (expenditure). Korupsi pada sisi penerimaan
negara menjadi fokus, karena berdampak pada tidak tercapainya target penerimaan negara
serta pelayanan publik dan pembangunan menjadi tidak optimal dan tidak tepat sasaran.
Korupsi pada sisi belanja terutama pada proses penencanaan, penganggaran, pengadaan
barang dan jasa pemerintah, berdampak pada tidak tercapainya target pembangunan nasional
c. Penegakan hukum dan reformasi birokrasi. Penegakan hukum dan reformasi birokrasi
menjadi fokus, karena korupsi terkait penegakan hukum dan birokrasi sangat mempengaruhi
tingkat kepercayaan publik kepada negara.

2. Inspektorat dalam pencegahan dan pengawasan tindak pidana dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang baik, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat dilihat dari tugas
Inspektorat, yaitu Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi
Perangkat Daerah, yakni ; “ Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota, pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.” Inspektorat ini
mempunyai batas kewenangan dalam melakukan tugas dan fungsinya, dimana batas dan
kewenangan Inspektorat itu disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat yang tertuang
dalam Peraturan Wali Kota Sungai Penuh Nomor 45 Tahun 2012. Batas kewenangan Inspektorat
Kota Sungai Penuh adalah melakukan pengawasan terhadap seluruh aspek di lingkungan pemerintah
Kota Sungai Penuh baik itu masalah kelembagaan, keuangan, aparatur, dan aset.
Inspektorat mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan internal pada Komisi Pemberantasan
Korupsi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektorat
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis, perencanaan,pelaksanaan, pengendalian, evaluasi,
pengadministrasian, pengamanan kegiatan, pengembangan sistem, proses bisnis/prosedur
operasi baku dan metode kerja dalam pelaksanaan tugas Inspektorat;
b. Pelaksanaan pengawasan pada Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan hasil pemberantasan korupsi;
c. Pelaksanaan evaluasi pemantauan kegiatan manajemen risiko, sistem pengendalian internal,
sistem informasi dan proses tata kelola pada Komisi;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan internalpada Komisi Pemberantasan Korupsi disampaikan
kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi;
e. Pemeriksaan bidang keuangan dan kinerja melalui pelaksanaan reviu keuangan, pemeriksaan
kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu atas pelaksanaan tugas dan kegiatan unit kerja
pada Komisi Pemberantasan Korupsi;
f. Pemeriksaan terkait pelanggaran disiplin melalui penelaahan pengaduan, pencarian dan
pengumpulan bukti-bukti, serta penyelidikan atas dugaan terjadinya suatu tindak pidana korupsi
yang dilakukan insan Komisi Pemberantasan Korupsi;
g. Pelaksanaan koordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait sehubungan dengan
fungsi pengawasan internal;
h. Melakukan eksaminasi atas putusan pengadilan untuk kepentingan penerapan dan teori hukum;
i. Pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain dalam lingkup bidang tugasnya atas perintah Pimpinan.

3. Seperti kita ketahui bahwa butir Sumpah Pemuda yang ditulis Moehammad Yamin yaitu, bertanah
satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Bertanah satu, maksudnya adalah bahwa setiap pemuda
Indonesia berjuang hingga darah penghabisan untuk menjunjung tinggi tanah air Indonesia.
Berbangsa Indonesia yaitu agar para pemuda berjuang untuk membela bangsa Indonesia, dan
Berbahasa Indonesia yaitu bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya, suku, dan bahasa,
sehingga Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu.
Peran Pemuda Indonesia
Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya. Pemuda memiliki peran yang besar
bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungan, khususnya mahasiswa. Itulah mengapa mahasiswa
sering disebut sebagai agent of change (agen perubahan). Sebagai agen perubahan, dengan sikap
kritis dan semangatnya, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan
masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial. Mahasiswa juga bisa
memperjuangkan aspirasi masyarakat dari ketidak sesuaian kebijakan pemerintah. Karena seringkali
kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Pemuda ini menjadi
harapan bangsa yang menjadi tulang punggung negara di masa depan. Peran yang seharusnya
dijalani oleh pemuda Indonesia, yaitu:
a. Pemuda Harus Berjuang Demi Kemajuan Bangsa
Sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya pemuda Indonesia banyak belajar dan menyadari
betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu kunci besarnya suatu negeri.
Dengan bekal pendidikan, mereka berpotensi melahirkan karya-karya, inovasi, dan semangat
juang demi memajukan bangsa dan negaranya.
b. Menjaga Kemajemukan Adat dan Budaya
Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa, dan budaya. Budaya yang heterogen
ini melahirkan bahasa-bahasa yang berbeda pula. Untuk itulah diciptakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan, namun kita juga dituntut untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak
punah walaupun bahasa asing semakin menguasai negeri.
c. Menjunjung Tinggi Persatuan Bangsa
Pemuda memiliki tantangan agar tidak ada lagi perpecahan yang terjadi. Menjaga kedamaian
dengan sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, antar
suku dan bangsa, maupun antar budaya. Memang sangat disayangkan perkembangan teknologi
yang semakin pesat dapat menyebabkan identitas semakin memudar. Padahal. identitas adalah
hal yang harus dimiliki oleh pemuda. Era globalisasi ini bisa membuat identitas keindonesiaan
semakin hilang. Untuk itu pemuda Indonesia memiliki tantangan agar bangsa Indonesia tidak
kehilangan identitasnya. Di era digital ini, pemuda diharapkan menjaga identitas ke-Indonesia-
annya dalam menghadapi pergaulan bertaraf global dengan tidak hidup yang hanya mengikuti
tren semata.
d. Pemuda Harus Berani Membela yang Benar
Pemuda Indonesia masa kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan
kegiatan yang positif dan berani membela yang benar. Indonesia sebagai negara dengan bonus
demografi memiliki peluang untuk menjadi negara yang besar. Bonus demografi ini berarti
populasi anak muda atau remaja lebih besar dibandingkan orang dewasa/orangtua. Karena
pengaruh teknologi yang semakin menguasai ruang kehidupan memiliki sisi negatif bagi banyak
pemuda Indonesia. Hal ini juga karena mereka yang kurang membatasi diri dalam menggunakan
teknologi. Miris memang ketika melihat anak Sekolah Dasar sudah mengenal media sosial yang
parahnya disalahgunakan dengan mempos foto bersama temannya yang ia sebut sebagai ‘pacar’.
Ketika anak usia belia dengan emosi yang masih belum stabil sudah bisa mengendarakan sepeda
motor, lebih banyak bermain dengan gadgetnya dibandingkan bermain di luar rumah bersama
teman-temannya, narkoba, perkelahian, dan lain sebagainya. Jika dibiarkan, maka mereka akan
tumbuh menjadi anak yang apatis, kurang bersosialisasi, dan konsumtif. Padahal, mereka yang
akan membangun bangsa yang akan menghadapi berbagai masalah sosial yang membutuhkan
kehebatan para pemuda dalam menghadapinya.
Suatu bangsa yang besar akan bertahan karena ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan
melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya. Jangan sampai pemuda malah terjebak
dalam kegiatan yang tidak produktif yang justru akan menghancurkan masa depannya.
Selain menjadi agen perubahan yang telah dijelaskan di awal, peran pemuda juga sebagai agen
pembangunan dan modernisasi. Sebagai agen pembangunan, pemuda bisa turut berkontribusi
dalam pembangunan baik fisik maupun non fisik dan sebagai agen modernisasi yang menjadi
pelopor pembaharuan apapun di era teknologi yang serba canggih dengan membantu
memperkenalkan teknologi dengan berbagai dampak didalamnya sehingga tidak ada lagi
penyalahgunaan teknologi.
4. Profil lengkap Desa Adat Penglipuran
Awal mula keberadaan Desa Penglipuran sudah ada sejak dahulu, konon pada zaman Kerajaan
Bangli. Para leluhur penduduk desa ini datang dari Desa Bayung Gede dan menetap sampai
sekarang, sementara nama “Penglipuran” sendiri berasal dari kata Pengeling Pura yang mempunyai
makna tempat suci untuk mengenang para leluhur. Desa Adat Penglipuran merupakan satu kawasan
pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional, sehingga mampu
menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dari struktur desa tersebut tidak terlepas dari
budaya masyarakatnya yang sudah berlaku turun temurun. Sehingga dengan demikian Desa Adat
Penglipuran merupakan obyek wisata budaya. Keasrian Desa Adat Penglipuran dapat dirasakan
mulai dari memasuki kawasan pradesa dengan hijau rerumputan pada pinggiran jalan dan pagar
tanaman menepi sepanjang jalan, menambah kesejukan pada daerah prosesi desa. Pada areal catus
pata setelah prosesi tersebut, merupakan areal tapal batas memasuki Desa Adat Penglipuran. Balai
wantilan dan fasilitas kemasyarakatan serta ruang terbuka pertamanan, merupakan daerah selamat
datang (Welcome Area). Areal berikutnya adalah areal tatanan pola desa, yang diawali dengan
gradasi ke fisik desa secara linier ke arah kanan dan kiri.
a. Lokasi Desa Adat Penglipuran
Desa adat Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu di Kecamatan Bangli, Kabupaten Dati II
Bangli. Luas desa adat Penglipuran kurang lebih 112 ha, dengan batas wilayah desa adat Kubu
di sebelah timur, di sebelah selatan desa adat Gunaksa, dan di sebelah Barat Tukad Sang-sang,
sedangkan di sebelah utara desa adat Kayang. Desa Adat Penglipuran terletak di kaki Gunung
Batur pada ketinggian 700 meter dpl. Desa Adat Penglipuran terletak pada jalur wisata
Kintamani, sejauh 5 Km dari pusat kota Bangli, dan 45 Km dari pusat kota Denpasar.
b. Keunggulan dan Daya Tarik Wisata di Desa adat Penglipuran.
Desa Penglipuran merupakan salah satu daerah di Bali terutama di Kabupaten Bangli yang
memiliki banyak julukan, diantaranya: Desa Adat, Desa Budaya, dan Desa Wisata. Hal tersebut
ditinjau dari berbagai aspek seperti: sistem adat, tata ruang, perkawinan, bentuk bangunan dan
topografi, upacara kematian, stratifikasi social, kesenian, mata pencaharian, organisasi, dan
obyek wisata.
1) Sistem Adat
Di desa Penglipuran terdapat dua sistem dalam pemerintahan yaitu menurut sistem
pemerintah atau sistem formal yaitu terdiri dari RT dan RW, dan sistem yang otonom atau
Desa adat. Kedudukan desa adat maupun desa formal berdiri sendiri-sendiri dan setara.
Karena otonom, desa adat mempunyai aturan-aturan tersendiri menurut adat istiadat di
daerah penglipuran dengan catatan aturan tersebut tidak bertentangan dengan pancasila dan
Undang-undang pemerintah.Undang-undang atau aturan yang ada di desa penglipuran
disebut dengan awig-awig. Awig-awig tersebut merupakan implementasi dari landasan
operasional masyarakat penglipuran yaitu Tri Hita Karana.Tri Hita Karana tersebut yaitu
sebagai berikut :
a) Prahyangan, adalah hubungan manusia dan tuhan. Meliputi penentuan hari suci,tempat
suci dan lain-lain.
b) Pawongan, adalah hubungan manusia dan manusia. Meliputi hubungan masyarakat
penglipuran dengan masyarakat desa lain, maupun hubungan dengan orang yang
bedaagama. Dalam pawongan bentuk-bentuknya meliputi sistem perkawinan,organisasi,
perwarisan dan lain-lain.
c) Hubungan manusia dan lingkungan, masyarakat desa penglipuran diajarkan untuk
mencintai alam lingkungannya dan selalu merawatnya, tidak heran kalau desa
penglipuran terlihat begitu asri.
Filsafat hubungan yang selaras antara alam dan manusia dan kearifan manusia
mendayagunakan alam sehingga terbentuk ruang kehidupan terlihat jelas di Penglipuran dan
daerah lain di Bali. Oleh karena itu visualisasi estetika pada kawasan ini bukan merupakan
barang langka yang sulit dicari, melainkan sudah menyatu dalam tata lingkungannya.
2) Tata Ruang
Tata ruang desa penglipuran dikenal dengan Tri Mandala yang terdiri dari tiga bagian yaitu :
a) Utama Mandala
Orang Penglipuran biasa menyebutnya sebagai Utama Mandala , yang bias diartikan
sebagai tempat suci. Ditempat inilah orang-orang Penglipuran melakukan kegiatan
sembahyang kepada Sang Hyng Widi yang mereka percaya sebagai Tuhan mereka.
b) Madya Mandala
Biasanya adalah berupa pemukiman penduduk yang berbanjar sepanjang jalan utama
desa.Barisan itu berjejer menghadap kearah barat dan timur.Saat ini jumlah rumah yang
ada disana ada sebanyak 70 buah.Tata ruang pemukimannya sendiri adalah sebelah utara
atau timur adalah purakeluarga yang telah diaben.Sedangkan Madya Mandala adalah
rumah keluarga. Di tiap rumah pun terdapat tata ruang yang telah diatur oleh adat.Tata
ruang nya adalah sebelah utara dijadikan sebagai tempat tidur, tengah digunakan sebagi
tempat keluarga sedangkan sebelah timur dijadikan sebagai tempat pembuangan atau
MCK. Dan bagian nista dari pekarangan biasanya berupa jemuran, garasi dan tempat
penyimpanan kayu.
c) Nista Mandala
Nista mandala ini adalah tempat yang paling buruk, disana terdapat kuburan dari
masyarakat penglipuran. Konsep tri mandala tidak hanya berlaku bagi tata ruang desa
tetapi juga bagi tata ruang rumah hunian. Setiap kapling rumah warga Penglipuran
terbagi menjadi tiga bagian. Di halaman depan, terdapat bangunan angkul-angkul dan
ruang kosong yang disebut natah; bagian tengah adalah tempat berkumpulnya keluarga;
dan di bagian paling belakang erdapat toilet, tempat jemuran, atau kandang ternak.
3) Perkawinan
Di desa ini ada adat yang berlaku soal perkawinan yakni pelarangan poligami terhadap para
penduduknya. Adat melarang hal tersebut demi menjaga para wanita. Meskipun ada yang
boleh melakukan poligami namun akan mendapat sanksi. Sanksi biasanya si poligami akan
ditempatkan pada tempat yang bernama nista mandala. Dan dilarang melakukan perjalanan
dari selatan ke utara karena wilayah utara bagi orang penglipuran adalah wilayah yang paling
suci. Masyarakat Penglipuran juga pantang untuk menikahi tetangga disebelahkanan dan
sebelah kiri juga sebelah depan dari rumahnya. Karena tetangga-tetangganya tersebut sudah
dianggap sebagai keluarga sendiri.. Bagi warga yang ingin menikah dengan orang di luar
Penglipuran bisa saja. Dengan ketentuan bila mempelai laki-laki dari Penglipuran maka
mempelai perempuan yang dari daerah lain harus masuk menjadi bagian dari adat
Penglipuran. Yang menarik adalah jika mempelai perempuan dari desa penglipuran dan laki-
lakinya dari adat yang lain, maka bisa saja laki-laki tersebut masuk ke dalam adat
Penglipuran dan hidup di desa Penglipuran tetapi dengan konsekuensi laki-laki tersebut
dianggap wanita oleh warga lainnya. Maksudnya tugas-tugas adat yang dialaksanakan adalah
tugas untuk para wanita bukan tugas para lelaki.
4) Bentuk Bangunan dan Topografi
Topografi desa tersusun sedimikian rupa dimana pada daerah utama desa kedudukannya
lebih tinggi demikian seterusnya menurun sampai daerah hilir. Pada daerah desa terdapat
Pura penataran dan Pura Puseh yang merupakan daerah utama desa yang unik dan spesifik
karena disepanjang jalan koridor desa hanya digunakan untuk pejalan kaki, yang kanan
kirinya dilengkapi dengan atribut-atribut struktur desa; seperti tembok penyengker, angkul-
angkul dan telajakan yang seragam. Keseragaman dari wajah desa tersebut disamping karena
adanya keseragaman bentuk juga dari keseragaman bahan yaitu bahan tanah untuk tembok
penyengker dan angkul-angkul (pol-polan) dan atap dari bambu yang dibelah untuk seluruh
bangunan desa. Penggunaan bambu baik untuk atap, dinding maupun lain-lain kebutuhan
merupakan suatu keharusan untuk digunakan karena desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan
bambu dan masih merupakan teritorial desa Penglipuran.
5) Upacara Kematian (Ngaben)
Seperti daerah lain yang ada di Bali, di Penglipuran masyarakatnya mengadakan upacara
yang biasa disebut ngaben. Dimana ngaben ini adalah suatu upacara kematian dalam rangka
mengembalikan arwah orang yang meninggal yang awalnya menurut kepercayaan orang Bali
arwah tersebut masih tersesat kemudian dikembalikan ke pura kediaman si arwah. Yang
membedakan daerah ini hanyalah pada ritualnya saja. Dimana apabila orang bali lain ngaben
dilakukan dengan cara membakar mayat, di Penglipuran mayat di kubur. Menurut analisa hal
tersebut dilakukan oleh masyarakat Penglipuran sebagai tanda hormat dan juga sebagai cara
untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan buruk mengingat daerah Penglipuran yang
berada didaerah pegunungan yang jauh dari laut, seperti yang kita tahu bahwa abu jenasah
yang telah dibakar harus dilarung atau dibuang ke laut sedangkan bagi orang Bali
menyimpan abu jenasah adalah suatu pantangan, jadi solusi terbaik adalah dimakamkan.
6) Stratifikasi Sosial
Di Penglipuran hanya ada satu tingkatan kasta yaitu Kasta Sudra, jadi di Penglipuran
kedudukan antar warganya setara. Hanya saja ada seseorang yang diangkat untuk memimpin
mereka yaitu ketua adat. Pada saat ini ketua adat yang masih menjabat adalah I Wayan
Supat. Pemilihan ketua adat tersebut dilakukan lima tahun sekali.
7) Kesenian
Di Desa Penglipuran terdapat tari-tarian yaitu tari Baris. Tari Baris sebagai salah satu bentuk
seni tradisional yang berakar kuat pada kehidupan masyarakatnya dan hidup secara
mentradisi atau turun temurun, dimana keberadaan Tari Baris Sakral di Desa Adat
Penglipuran adalah merupakan tarian yang langka, dan berfungsi sebagai tari penyelenggara
upacara dewa yadnya. Adapun iringan gambelan yang mengiringi pada saat pementasan
semua jenis Tari Baris Sakral tersebut adalah seperangkat gambelan Gong Gede yang
didukung oleh Sekaa Gong Gede Desa Adat Penglipuran. Unsur bentuk ini meliputi juga
keanggotaan sekaa Baris sakral ini di atur di dalam awig-awig Desa Adat Penglipuran.
Kemudian nama-nama penari ketiga jenis Baris sakral ini juga telah ditetapkan, yakni Baris
Jojor 12 orang, Baris Presi 12 orang, dan Baris Bedil 20orang.

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai