Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana seharusnya penerapan teori behavioristik di dalam kelas?

Apakah Anda sudah pernah menerapkan teori belajar behavioristik di kelas?
Bila belum, jelaskan mengapa. Bila sudah, beri contoh penerapannya. 

Tanggapan :

Bagaimana seharusnya penerapan teori behavioristik di dalam kelas?


Jawab :
Penerapan teori behavioristik di dalam kelas seharusnya mewujud dengan pembelajaran yang
disusun dengan jelas dengan memperhatikan batas kemampuan belajar peserta didik dan
terbagi dalam bagian-bagian yang memungkinkan pendidik mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan, maka pembelajaran seharusnya ditetapkan secara bertahap berawal
dari yang sederhana ke yang kompleks. Demikian juga dengan penyampaian materi yang
diawali dengan tingkat mudah dan bertahap sehingga ketingkat yang sulit.
Selain itu, juga mewujudkan situasi/lingkungan belajar yang menyenangkan , hal ini dapat
dilakuakan dengan menggunakan media ataupun penyajian materi dengan cara yang
bervariasi. Beberapa hal yang juga dapat dilakukan pendidik untuk membuat situasi belajar
yang menyenangkan adalah pada saat membuka pelajaran. Selain itu, pembelajaran di kelas
yang menerapkan teori behavioristik juga harus memperhatikan batas kemampuan peserta
didik. Masing-masing perbedaan kemampuan peserta didik harus dikenali oleh pendidik dan
diberikan layanan sesuai dengan kebutuhannya.
Dan tentu diharapkan terwujud perubahan tingkah laku pada siswa dalam hal kebiasaan dan
pola piker baru sebagai akibat dari adanya stimulus yang diberikan memudian menjadi respon
melalui pembelajaran di dalam kelas.

Apakah Anda sudah pernah menerapkan teori belajar behavioristik di kelas?


Jawab :
Ya, saya sudah pernah menerapkan tori belajar behavioristik di kelas
PAUD Masehi Kudus menerapkan system belajar inkuiri, secara langsung hal tersebut
mendukung teori belajar behavioristik ini. Karena kami selalu mewujudkan situasi
lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak. Hal yang kami lakukan untuk mendukung
teori belajar behavioristik :
1. Menyusun pembelajaran bertema yang kami tuangkan dalam RPPH
2. Pengetahuan awal siswa dalam lingkungan belajar akan diidentifikasi dan dianalisis.
3. Menjelaskan materi menjadi kategori dalam bentuk kecil seperti topik, poin bahasan dan
sub-poin.
4. Presentasi atau penjelasan pembelajaran.
5. Melepaskan rangsangan (stimulus) ke siswa.
6. Memperhatikan dan mendalami siswa dalam bereaksi terhadap stimulus yang dilepaskan.
7. Menyampaikan penjelasan positif dan negatif yang baik kepada siswa.
8. Melepaskan kembali stimulasi.
9. Memperhatikan dan mendalami siswa dalam merespon stimulus.
10. Menyampaikan penjelasan lagi baik negatif dan positif.
11. Diakhiri dengan kesimpulan dan evaluasi hasil belajar.
Contoh :
Bulan Maret lalu kami memiliki tema Kepiting, dari awal pembelajaran (sircle time) anak
anak sudah terlihat antusias saat kami ajak untuk bernyanyi “Kepiting jalannya miring”
dengan menggunakan Gerakan, Anak-Anak kami ajak melakukan pengamatan langsung
kepiting, mereka mampu berinkuiri dengan sangat baik, kami memberikan stimulus melalui
pertanyaan pertanyaan terbuka seperti “apa warna kepiting yang anak anak amati?”, “berapa
capit yang kepiting punya?”, dari pengamatan dan penilaian kami mereka sangat baik dalam
merespon pertanyaan pertanyaan itu, bahkan mampu mengungkapkan cerita cerita sederhana
mengenai kepiting. Mereka juga sangat antusias saat kami berikan kegiatan berkreasi
membuat kepiting dari piring kertas. Dan saat recalling, anak-anak sangat antusias bercerita
tentang apa yang sudah mereka pelajari hari itu.

Sumber :
MKDK 4004,Modul 2, Hal 2.3-2.36

Tanggapan :

1.Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku
siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah laku siswa ini
diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, teori belajar
behavioristik ini berorientasi pada perilaku yang lebih baik. Jika siswa tidak menunjukkan
perubahan setelah diberikan pelajaran, maka menurutteori behavioristik ini siswa tersebut
tidak dapat dikatakan telah belajar dengan baik.yang seharusnya di lakukan dalam
penerapan teori behavioristik di dalam kegiatan pembelajaran di kelas yaitu Guru harus
menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari materi sederhana sampai
dengan yang kompleks.,Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama
mengajar.,Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka
guru akan segera diperbaiki.,Guru memberikan banyak latihan agar terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang diinginkan.,Evaluasi berdasarkan perilaku yang telah terlihat.,Guru
dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif
dan negatif.
Di. Lembaga saya sudah pernah menerapkan teori behavioristik ini di dalam kegiatan
pembelajaran sebagai contohnya saya/pendidikan lain memberikan pembelajaran dengan
metode drill pada anak didik, selain itu memberikan pengajaran menari dan olahraga, ada
lagi yaitu guru terbiasa bersikap dan berbicara ramah dan menyenangkan dalam mengajar
sehingga anak anak merasa nyaman dalam belajar dan masih banyak lagi termasuk juga
memberikan point kepada anak yang selalu tanggap dan aktif saat kegiatan pembelajaran.
Sumber referensi:BMP MKDK 4004 MODUL 2

Anda mungkin juga menyukai