Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI SESI 2

TEORI DAN PRAKTIK PENDIDIKAN

Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa
dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus
dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah
laku. Teori ini sudah kita implementasikan dalam kegiatan pembelajaran yang kita lakukan. Adapun alur
pembelajaran yang menggunakan teori tersebut adalah :
1. mengidentifikasi tujuan pembelajaran
Dalam menyusun tujuan pembelajaran, kita harus memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran
(siswa menunjukkan tingkah laku sesuai kompetensi telah dirumuskan).
2. menyiapkan kesiapan belajar peserta didik/ appersepsi ( kegiatan pendahuluan)
Menurut Hukum Kesiapan dari Thorndike, bahwa proses belajar akan berhasil dengan baik jika siswa
mengalami kesiapan baik mental dan psikhisnya. Misalnya melalui tepuk semangat, tepuk profil pelajar
Pancasila dll.Appersespsi dengan mengaitkan apa yang telah diketahui atau di alami dengan apa yang
akan dipelajari.
3. Melaksanakan pembelajaran (kegiatan inti )
Kita melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi dan metode pembelajaran
sesuai yang kita rancang dalam RPP/modul ajar.
Guru memberikan stimulus sesuai dengan indicator dalam tujuan pembelajaran ( berdiskusi, tanya
jawab, unjuk kerja, dll ) tentu siswa akan memberikan respon sesuai yang guru arahkan.
4. Guru memberikan reward (penghargaan)
Misalnya dengan memberikan tepuk tangan, memberikan pujian untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar.
5. Memberikan penguatan (receinforcement)
Penguatan bisa kita lakukan melalui verbal dan non verbal untuk menumbuhkan semangat siswa dalam
belajar. Sehingga diharapkan ada perubahan perilaku yang positif.
6. Memberikan evaluasi/tes
Guru memberikan stimulus berupa evaluasi/tes agar siswa mengulangi materi yang telah dipelajari,
diharapkan siswa menjadi lebih paham.
Manfaat penerapan teori Behavioristik ditinjau dari segi pedagogis dan psikologis
a. Pedagogis
1) Guru menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP yang berisi tujuan pembelajaran, materi
ajar, stategi/metode, kegiatan pembelajaran, evaluasi. Hal ini untuk membuat stimulus yang
yang diberikan kepada peserta didik.
2) Teori behavioristik dapat merekomendasikan pedoman instruksional kepada pendidik, yang
berupa stimulus-stimulus yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga memunculkan respon
peserta didik yang merupakan hasil belajar yang diinginkan.
3) Teori belajar behavioristik sangat cocok untuk perolehan kemampaun yang membutuhkan
praktek dan pembiasaan adalah Drill dan Practice, contohnya : anak TK untuk melatih kebiasaan
baik, karena anak-anak sangat mudah meniru perilaku yang ada dilingkungannya dan sangat suka
dengan pujian dan penghargaan (Mukminan, 1997: 27).

b. Psikhologis
1) Bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi
perhatian lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya dikurangi.
2) Guru bisa lebih teliti dan peka dalam merancang kegiatan pembelajaran
3) Pemberian penguatan yaitu pemberian stimulus positif yang dapat memancing respons yang
lebih kuat untuk memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat siswa.
4) Dengan pengulangan, pelatihan yang berkelanjutan, bisa memaksimalkan kecerdasan dan bakat
yang dimiliki siswa.
5) Memberikan reward bisa meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, membuat siswa senang,
dan tidak bosan mengkuti kegiatan pembelajaran. Reward bisa berupa pujian, tepuk tangan,
ucapan selamat, dll.
Penelitian merupakan hal penting dalam dunia pendidikan, karena dengan penelitian
diharapkan, antara lain, akan memperbaiki praktik pendidikan dan pembelajaran,
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan mengkaji berbagai kebijakan. Setujukah Anda
dengan pernyataan ini, jelaskan alasan jawaban Anda
Jawab :
1. Saya setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa penelitian merupakan hal
penting didunia pendidikan karena Melalui penelitian bisa mengembangkan dan
memperdalam ilmu pngetahuan yang sudah ada sehingga memperoleh informasi baru.
Bahkan melalui peneltian juga menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru. Ilmu
yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya.
Karena untuk menemukan sesuatu yang baru di bidang pendidikan perlu dilakukan
melalui penelitian. Artinya, penemuan sesuatu yang baru mengenai berbagai persoalan
pendidikan, dapat dilakukan dengan metode atau cara penelitian. Melalui penelitian juga
mampu mengembangkan hasil kajian dari suatu penelitian pendidikan yaitu
mengembangkan kemajuan yang dicapai. Melalui penelitian juga dapat memperbaiki
praktik pendidikan Berbekal hasil penelitian, guru dan pendidik lainnya menjadi lebih
professional.Karena penelitian melatih para pendidik untuk memunculkan ide-ide baru,
aktif dan lebih kreatif dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi dari setiap
permasalahan pendidikan. Penelitian juga membantu mengevaluasi pendekatan
pembelajaran yang dilaksanakan, melalui penelitian guru mampu terus berinovasi
kearah pendidikan yang lebih berkualitas. Peneltian pendidikan juga mampu mengkaji
kebijakan yang masih kontroversi, artinya melalui penelitian digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap informasi pendidikan yang belum diketahui
kebenarannya.
2. Deskripsikan kontribusi dan dampak perubahan dari hasil penelitian yang telah
Anda lakukan pada sekolah dan dunia pendidikan. (Jika Anda belum melakukan
penelitian, pada tanggapan Anda cantumkan : Belum melakukan penelitian.
Lanjutkan deskripsi tanggapan Anda dengan menyantum penelitian yang ingin
dilakukan serta harapan kontribusi dan dampak perubahan dari hasil penelitian
yang akan dilakukan pada sekolah dan dunia pendidikan) (tanggapan Anda 60-
80 kata).

Jawab :
Penelitian kami yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS
5A SD SENDANGSARI PAJANGAN BANTUL
Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (1) Hasil observsi terhadap aktivitas
belajar siswa pada prasiklus menunjukkan 21% mencapai krtiteria ketuntasan minimal
dan siswa cenderung pasif dalam aktivitas pembelajaran. (2) Pada siklus I menunjukkan
49% dapat mencapai KKM. Rata-rata yang dicapai adalah 71.17 sehingga terjadi
peningkatan sebesar 29 %. Keaktifan siswa pada siklus I sebesar 69.80% meningkat
menjadi 77.6 % di siklus II. Pada siklus II 79% siswa dapat mencapai nilai KKM. Rata-
rata yang dicapai adalah 75.24 .Berdasarkan indikator keberhasilan ditentukan
ketuntasan belajar individu adalah 75, ketuntasan hasil belajar klasikal sebesar 75%
maka aktivitas dan hasil belajar siklus II ini menunjukkan ketuntasan belajar yang sudah
tercapai.
Melalui penelitian bagi dunia pendidikan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
kepada pendidik, agar dapat mendalami serta menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation dalam kegiatan pembelajaran.
Bagi siswa membantu meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam belajar, karena
mendapatkan model pembelajaran yang bervariatif.
Bagi Sekolah mampu memberikan sumbangan mengenai model pembelajaran yang
dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa sehingga prestasi lebih
meningkat

3. Lihat tanggapan Anda pada Diskusi Sesi 1 nomor 3 (terkait hasil identifikasi
permasalahan pendidikan yang paling layak dijadikan topik penelitian di
lingkungan tugas/tempat bekerja Anda). Deskripsikan bahwa topik-topik tersebut
adalah yang paling layak dan sangat penting untuk diteliti serta memiliki unsur
kebaruan. Penjelasan Anda harus didukung 2 buah artikel hasil penelitian
terdahulu yang relevan dengan topik tersebut (Cantumkan judul dan link
artikelnya. Artikel dapat Anda cari dari Jurnal terbitan tahun 2018-2023 di
Google Cendekia atau website UT). (tanggapan Anda 80-100 kata).
.

Anda mungkin juga menyukai