Anda di halaman 1dari 10

TUGAS I

MATA KULIAH
INTEGRASI TEORI DAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN

Oleh :
ASRIYAH

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
JAWABAN TUGAS

1. Konsep belajar dan pembelajaran dikaitkan dengan kebebasan peserta didik


dalam memilih materi pelajaran
 (Kemendikbudristek) telah memberikan pernyataan bahwa dalam Kurikulum
Merdeka peserta didik diberikan kebebasan memilih materi pembelajaran sesuai
dengan minatnya.
 Para tenaga pendidik juga diberikan keleluasaan memilih metode dan perangkat
ajar dalam proses belajar mengajar. Kurikulum Merdeka bukan hanya
memberikan kebebasan kepada peserta didik, tetapi juga gurunya,.
 Hal ini dilakukan untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan
kompeten. Melalui Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran akan lebih
maksimal, sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
dan memperkuat kompetensinya. Out put pendidikan yang dihasilkan akan
menguasai apa yang dipelajari sehingga akan lebih kompeten di bidangnya,
 Pemerintah mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dengan memberikan
fasilitas yang memudahkan baik sekolah maupun guru. Sekolah dan guru dapat
menggunakan Platform Merdeka Mengajar maupun mengunduh panduan dan
buku-buku teks yang tersedia di laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id.
 Kurikulum Merdeka juga memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk
menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar bagi peserta didik.
 Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pembelajaran adalah sebuah proses
aktif di mana individu secara aktif membangun pengetahuan, pemahaman, dan
makna dari pengalaman mereka sendiri. Dalam pendekatan ini, pembelajar
dianggap sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran, dan pendidik
berperan sebagai fasilitator atau pemandu. Kurikulum Merdeka memberikan
ruang untuk pendidik dan peserta didik untuk berkolaborasi dalam membangun
pengetahuan dan pemahaman yang relevan dengan kebutuhan dan konteks
belajar mereka.
 Dengan memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta
didik, Kurikulum Merdeka memungkinkan pendekatan konstruktivisme yang
memungkinkan peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam proses
pembelajaran, membangun pengetahuan mereka sendiri, dan membuat makna
dari materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan membuat pembelajaran menjadi lebih relevan bagi peserta
didik.
 Teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan
(kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam
diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Karena pembentukan
pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama
kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan memberi makna
tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan
terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu sendiri.
Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar
proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru
tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu
peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih
memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar

2. Cermati artikel melalui tautan berikut!


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5901395/12-tren-pendidikan-2022-guru--
sekolah-perlu-semakin-canggih

Menurut artikel tersebut, 12 tren di dunia pendidikan yang perlu diadaptasi oleh
para guru adalah
1. Teknologi Pendidikan dalam Belajar-Mengajar
Pengajaran berbasis teknologi membuat para pendidik lebih fleksibel dalam jam
mengajar, peserta didik bisa menyimak guru melalui video secara langsung atau
tidak langsung/rekamannya, guru juga bisa belajar menciptakan berbagai gaya
mengajar yang bervariasi.
2. Pelatihan Soft Skill
Beberapa soft skill krusial dalam dunia kerja adalah berpikir kritis, pemecahan
masalah, manajemen sumber daya manusia, dan kreatifitas. Maka dari itu, sekolah
dan guru perlu mengembangkan sistem yang mendukung hal tersebut.
3. Menurunnya Rentang Perhatian Peserta didik
Berdasarkan studi Microsoft tahun 2000-2015, rentang perhatian manusia berkurang
sebanyak empat detik, dari 12 ke 8. Generasi ini menyukai konten dengan dialog
dan visual, serta jalan cerita yang memancing rasa penasaran.
4. Mengajar Versus Memfasilitasi Pembelajaran
Guru sebagai fasilitator peserta didik memiliki kemerdekaan dalam belajar., guru
perlu menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama tim dan dialog .
5. Platform E-learning Inovatif
Kelas daring tidak hanya menerapkan pengajaran berbasis video, tapi juga
mencakup dialog antar peserta didik dan interaksi yang efektif. Hal yang dibutuhkan
bukan hanya inovasi, kurikulum sekolah juga perlu menyesuaikan dengan tren yang
berkembang.
6. Program Mengajar Berbasis AI
Salah satu institusi pendidikan sudah menerapkan AI yaitu robot bernama Question
Bot rancangan David Kellerman diprogram untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan peserta didik . Robot ini juga dapat mengirimkan video pembelajaran.
7. Pembelajaran Menggunakan VR/AR
VR/AR mampu melakukan sesuatu yang luar biasa terhadap perhatian peserta
didik . Teknologi tersebut mampu membantu peserta didik menghilangkan distraksi
dan fokus pada pekerjaan mereka.
8. Gamifikasi
Melibatkan permainan dapat menarik perhatian peserta didik secara penuh dan
membuat mereka senang dengan pembelajarannya.
9. Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran akan mendorong para pendidik menemukan metode terbaik
menyampaikan pelajarannya. Guru dapat memperoleh ide melalui hasil survei yang
diterapkan kepada peserta didik .
10. Chatbot
Chatbot bermanfaat bagi para pelajar yang membutuhkan saran atas tulisan
akademik mereka. Diterapkan untuk membantu peserta didik menulis esai secara
lebih mendalam.
11. Pembelajaran dengan Video
Video cenderung dapat membuat peserta didik lebih terlibat serta pembelajaran
berjalan lebih interaktif.
12. Teknologi Blockchain
Distributed Ledger Technology (DLT) dalam blockchain memberi manfaat pada dunia
pendidikan, yaitu penyimpanan data. Dengan adanya data baru yang ditambahkan,
maka 'blok' baru terbentuk. Sehingga, kapasitas penyimpanan pun tidak terbatas.

Pembelajaran pada era sekarang sudah memasuki era globalisasi, banyak


perkembangan teknologi saat ini yang tidak bisa dihindari, Pembelajaran pada jaman
sekarang pun sangat berbeda dengan pembelajaran pada jaman dahulu. Kini
teknologi digital sudah memasuki seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini
tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan.

a. Pembelajaran jaman dulu


 Di zaman dulu sangatlah terbatas peserta didik untuk mengakses pelajaran
sekolah. Selain melakukan pembelajaran di sekolah peserta didik biasanya
mengikuti bimbingan belajar yang dipandu oleh wali kelas sendiri. Dulu memang
sudah ada lembaga-lembaga belajar tetapi masih sangat minim. Bahkan mencari
tutor pengajar yang kredibilitas yang baik itu juga sulit.
 Setiap peserta didik pasti sangat membutuhkan sumber informasi untuk
mendukung proses belajar. Pada zaman dulu belum seluas untuk memperoleh
sumber belajar. Karena pada zaman dulu sangatlah sulit memproleh referensi
tambahan untuk menambah ilmu dan pengetahuan karena dulu yang dibuat
sumber itu hanya membaca dari buku dan koran.
 Dilihat dari kurikulum pengajaran, dulu menggunakan kurikulum yang mana guru
lebih aktif untuk mengejar target berupa materi yang harus dikuasai oleh peserta
didik . Namun kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam memahami
pelajaran tidaklah dianggap suatu kegagalan, karena hal tersebut hanya bagian
dari proses belajar.
 Alat bantu belajar pada pendidikan di zaman dulu masih menggunakan alat
belajar yang sederhana salah satunya menggunakan papan tulis hitam, kapur,
penggaris kayu. Dan selain itu yang digunakan untuk catatan pelajaran hanya
buku tulis.

b. Pembelajaran masa kini


 Era sekarang sangatlah mudah untuk mencari akses pelajaran. Banyak sekali
ditawarkan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti bimbingan privat atau
belajar online. Guru sudah banyak yang berkompeten dengan ijazah S1, S2
bahkan S3
 zaman sekarang ini sangatlah luas dan banyak untuk mendapatkan sumber
pembelajaran. Selain pada buku, sekarang bisa didapat melalui tayangan video,
membaca artikel di internet bahkan bisa juga melalui beragam seminar. Oleh
karena itu, guru tidak lagi menjadi pengajar melainkan lebih mengarah menjadi
fasilitator untuk memotivasi peserta didik untuk mencari sumber informasi
sendiri.
 Dilihat dari kurikulum pengajaran, kurikulum sekarang yang biasa disebut
dengan K13. Pada kurikulum ini lebih cenderung peserta didik yang aktif untuk
mendapatkan sumber informasi.Apalagi sekarang sudah ada kurikulum merdeka
yaitu kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada pendidik dan peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar mereka.
 Alat bantu belajar pada pendidikan di zaman dengan berkembangnya teknologi,
guru menggunakan LCD Proyektor sebagai alat bantu proses pembejaran di
kelas. Bahkan ada juga peserta didik di minta untuk membawa laptop dengan
tujuan lebih mudah untuk pembelajaran.
https://iainutuban.ac.id/2021/11/13/perbedaan-pendidikan-pada-zaman-dulu-dengan-
pendidikan-di-era-sekarang/

C. Pembelajaran masa depan


 Tren pendidikan di masa depan tidak akan dapat terlepas dari unsur teknologi.
Dengan berkembangnya teknologi digital, yang tidak mungkin menjadi mungkin. Hal
yang dulu rumit, kini menjadi mudah. Telepon pintar menjadi bagian dari alat belajar
 Untuk belajar bahasa cukup melakukannya dengan media telepon pintar.
 Untuk mengumpulkan tugas, pelajar tidak perlu lagi mengirim tugasnya ke sekolah,
cukup menyimpannya di google drive kemudian membagikan linknya kepada
pengajar.
 Pendidikan masa depan kita dapat mengikuti pembelajaran tanpa dibatasi ruang
dan waktu. Murid tidak perlu lagi pergi menuju sekolah mengikuti pembelajaran,
semuanya bisa dilakukan secara daring.
 seminar,tidak perlu pergi menuju gedung penyelenggara,cukup menghidupkan
koneksi internet
 tren pendidikan di masa depan tidak akan terlepas dari teknologi. Tren pendidikan
di masa depan adalah pendidikan yang tak terbatas ruang dan waktu. Teknologi
sebagai alat utama: teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi bagian
integral dari proses pembelajaran. Kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR),
augmented reality (AR),
https://www.kompasiana.com/rohim63596/5fb7d83e8ede483ae8390ef2/tren-
pendidikan-masa-depan
Jadi dapat disimpulkan 12 trend belajar tersebut diatas merupakan pendidikan
dimasa depan yang sudah mulai dirintis dan mulai dikembangkan pada masa
sekarang.
3. Berdasarkan artikel https://pgsd.binus.ac.id/2021/07/07/implementasi-teori-belajar-
behaviorisme-dalam-pandangan-edward-thorndike/
Behaviorisme dalam pandangan Edward Thorndike jika dikaitkan dengan kebijakan
Merdeka Belajar adalah
Edward Thorndike adalah seorang psikolog yang dikenal dengan kontribusinya dalam
bidang behaviorisme, khususnya dalam teori belajar yang dikenal sebagai "hukum efek"
atau "hukum efek positif dan negatif." Pandangan Thorndike tentang belajar berfokus
pada pengamatan perilaku yang dapat diamati dan diukur. Ketika mengaitkannya dengan
kebijakan Merdeka Belajar, beberapa konsep dalam pandangan Thorndike dapat menjadi
relevan:
Reinforcement (Penguatan):
 Thorndike mengemukakan bahwa perilaku yang diikuti oleh konsekuensi positif
cenderung diperkuat dan diperulang, sementara perilaku yang diikuti oleh konsekuensi
negatif cenderung dihindari.
 Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, konsep penguatan ini bisa digunakan untuk
memberikan insentif atau hadiah kepada peserta didik yang mencapai tujuan
pembelajaran mereka. Misalnya, peserta didik yang mencapai target pembelajaran
tertentu bisa diberikan pengakuan atau hadiah sebagai bentuk penguatan positif.
Pembelajaran Berbasis Hasil:
 Pandangan Thorndike menekankan pentingnya hasil atau konsekuensi dalam proses
belajar.
 Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, diinterpretasikan sebagai penekanan pada
pemahaman peserta didik tentang tujuan mereka dalam pembelajaran. Peserta didik
diberi otonomi untuk menetapkan tujuan belajar mereka sendiri dan memahami
konsekuensi positif yang dapat mereka capai jika mencapai tujuan tersebut.
Pengulangan dan Latihan:
 Thorndike juga menekankan pentingnya pengulangan dan latihan dalam memperkuat
koneksi antara stimulus dan respons.
 Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, ini bisa berarti memberikan peserta didik
kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengulang materi yang mereka temui
dalam konteks pembelajaran yang lebih leluasa

Kelebihan Teori Belajar Thorndike


1. Dengan sering melakukan pengulangan dalam memecahkan suatu permasalahan,
anak didik akan memiliki sebuah pengalaman yang berharga. Selain itu dengan
adanya sistem pemberian hadiah, akan membuat anak didik menjadi lebih memiliki
kemauan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
2. Dalam Teori trial dan error orang yang bisa menguasai hubungan stimulus dan
respon sebanyak- banyaknya sehingga orang akan terbiasa berpikir dan terbiasa
mengembangkan pikirannya.
3. Teori ini mengarahkan anak untuk berfikir linier dan konvergen. Belajar merupakan
proses pembentukan atau shapping yaitu membawa anak menuju atau mencapai
target tertentu

Kekurangan teori belajar Thorndike


1. tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau
hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah
menjadi sekedar hubungan antara stimulus dan respon.
2. tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara
stimulus dan respon dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
3. Terlalu memandang manusia sebagai mekanismus dan otomatisme belaka
disamakan dengan hewan. Meskipun banyak tingkah laku manusia yang otomatis,
tetapi tidak selalu bahwa tingkah laku manusia itu dapat dipengaruhi secara trial and
error. Trial and error tidak berlaku mutlak bagi manusia.
4. Memandang belajar hanya merupakan asosiasi belaka antara stimulus dan respon.
Sehingga yang dipentingkan dalam belajar ialah memperkuat asosiasi dengan latihan
– latihan, atau ulangan – ulangan yang terus – menerus.( https://anwar-
math.blogspot.com/2014/10/kelebihan-dan-kekurangan-teori-belajar.html)

Solusi dan pendapat saya terkait kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada
teori behaviorisme adalah
Teori Behaviorisme Thorndike tentang hukum efek dan hukum latihan memberikan dasar
penting bagi pemahaman tentang pembelajaran dan perilaku NamunTeori Thorndike
cenderung mengabaikan peran kognitif dan pemikiran dalam pembelajaran. Solusinya
adalah harus lebih menggunakan peran proses mental, seperti pemahaman, pemikiran,
dan pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan dan perilaku.
Terlalu memandang manusia sebagai mekanismus dan otomatisme belaka disamakan
dengan hewan. Meskipun banyak tingkah laku manusia yang otomatis, tetapi tidak selalu
bahwa tingkah laku manusia itu dapat dipengaruhi secara trial and error.Solusinya
memanusiakan manusia, karena manusia bukan robot yang dengan dengan pengulangan
latihan – latihan, atau ulangan – ulangan yang terus – menerus akan membentuk
perilaku/tindakan sesorang.Harus lebih menggunakan perasaan, metal dan peran
pemahaman emosi ke dalam analisis perilaku

4. Beberapa kekuatan dan kelemahan teori belajar kognitif berdasarkan teks yang
terdapat artikel https://www.matrapendidikan.com/2022/06/teori-kognitif-implikasi-
pembelajaran.html adalah
Kekuatan dan kelemahan teori kogniti berdasarkan artikel tersebut adalah
Kekuatan yaitu :
a. menjadikan peserta didik lebih kreatif dan mandiri;
b. membantu peserta didik memahami bahan belajar secara lebih mudah.
Kekurangan yaitu :
a. teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan;
b. sulit dipraktikkan khususnya di tingkat lanjut;
c. beberapa prinsip intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.
Kaitan dengan kurikulum merdeka :
 Teori kognitif merupakan teori yang berfokus pada pemahaman proses berpikir,
belajar, dan memproses informasi dalam pikiran individu, menurut Jean Piaget. bahwa
pembelajaran adalah proses aktif di mana peserta didik membangun pengetahuan
mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan . Dalam konteks Kurikulum
Merdeka Belajar memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dan guru
dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
didik . Kurikulum Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan pendidikan yang
relevan, berorientasi pada kompetensi, dan lebih mengakomodasi perbedaan
individual peserta didik .
 Teori kognitif, menekankan pentingnya pembelajaran aktif dan kreatif, peserta didik
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka
Belajar juga memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan
kesiapan,gaya belajar dan kemampuan peserta didik .
 Teori kognitif mengakui bahwa setiap individu memiliki gaya belajar berbeda dan
memproses informasi secara berbeda. Kurikulum Merdeka Belajar juha
mengakomodasi perbedaan individu peserta didik dengan memberikan kebebasan
kepada guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing peserta didik .
 Teori kognitif menekankan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam daripada
hanya menghafal. Dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar juga berusaha untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan keterampilan berpikir dan
bernalar kritis

Implikasi teori belajar kognitif dalam proses pembelajaran adalah


Hakekat belajar menurut teori kognitif yaitu berkaitan dengan penataan informasi,
reorganisasi perseptual, dan proses internal.
Dalam teori kognitif Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar
amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa.
Adapun implikasi teori belajar kognitif dalam proses pembelajaran berdasarkan artikel
tersebut adalah :
Kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-prinsip teori kognitif (Budiningsih, 2015: 43-
44):
a. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berfikirnya.
Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
b. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik
terutama jika mendengarkan benda-benda kongkrit.
c. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar sangat penting , karena hanya
dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan
dan pengalaman dapat terbentuk dengan baik.
d. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi perlu mengkaitkan pengalaman
atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah memiliki peserta didik.
e. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
f. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghafal.
g. .Adanya perbedaan individual pada diri siswa pelu diperhatikan karena faktor ini
sangat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik (Pahliwandari, 2016:
161)

Anda mungkin juga menyukai