Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pola Pembelajaran Berbasis Teacher dan Student Center

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Metodologi Pembelajaran

Dosen Pengampuh:

Ustadz Abdul Muhaimin, S.Sos.I., M.S.I

Disusun Oleh

Nadia Anggita

Nim : 20-001.1903

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RAUDHATUL ULUM

SAKATIGA 2022 M/1443 H


DAFTAR ISI

Pola Pembelajaran Berbasis Teacher dan Student Center ........................................... i

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola Pembelajaran .......................................................... 3


B. Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center .................. 4

C. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student

Center ..................................................................................................... 5

D. Apa saja Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Teacher

Center dan Student Center ..................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan itu identik dengan kegiatan belajar mengajar dan segala aspek yang

mempengaruhinya. Untuk mencapai tujuan pmbelajaran, maka proses pembelajaran

tersebut perlu dilakukan secara optimal agar peserta didik dapat meraih prestasi

belajar yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan disekolah dapat dilihat dalam tiga

bidang,yaitu pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Ketiganya diharapkan tercipta

dalam satu wujud manusia yang beriman dan berilmu, sehingga peserta didik

mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam sikap kesehariannya, serta

diwujudkan dengan perilaku yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah

ditetapkan disekolah.1 Perkembangan arah pengajaran di Indonesia yang benuasa

kompetitif dan menghargai poses belajar yang berdampak pada penguasaan

kompetensi serta berbagai kebijakan pendidikan yang dilakukan juga sering

berawal dari langah-langkah yang telah dilakukan oleh Negara lain. Model dan pola

pendidikan yang serba diseragamkan, mulai bergeser menuju paradigma

desentralisasi. Demikian juga dengan pendekantan pembelajaran yang selama ini

lebih bersifat normative, lebih mengutamakan aspek kognitif secara afektif dan

psikomotorik, perlahan-perlahan mulai ditata secara utuh melalui pola

pembelajaran yang bernuansa pembelajaran aktif yang lebih memberikan

pengalaman belajar bagi siswa.

1
Iskandar Agung, Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Media Pustaka, 2014), hal.36
Dari sinilah kemudian berkembang konsep pembelajaran yang lebih berorientasi

pada kebutuhan peserta didik dan tidak lagi berorientasi pada guru semata. Nuansa

dialogis dalam proses pembelajaran semakin dikembangkan untuk membentuk

karakter peserta didik yang berani, jujur, bertanggung jawab dan mampu

beragumentasi secara ilmiah. Ooeh karena itu, saat ini model pembelajaran pada

perguruan tinggi, terus mengalami perubahan. Salah satu bentuk perubahan yang

dimaksud adalah perubahan dari bentuk Teacher Centered Learning (TCL)

ke Student Centered Learning (SCL).

B. Rumusan Masalah

1.    Apa Pengertian pola pembelajaran?

2.    Bagaimana Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center?

3.    Bagaimana Karakteristik Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student

Center?

4.    Apa saja Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan

Student Center?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola Pembelajaran

Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola juga bisa

disebut metode dan juga dimaknai sebagai cara kerja.

Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk

menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

nilai-nilai. Manusia tanpa belajar, akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan

diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak lain juga

merupakan produk kegiatan berpikir manusi-manusia pendahulunya. Tuntutan

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah merupakan

tuntutan kebutuhan manusia sejak lahir sampai akhir hayatnya. Sedangkan

pembelajaran itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara

peserta belajar dengan pengajar/instruktur dan/atau sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar untuk pencapaian tujuan belajar tertentu. Dengan demikian,

pembelajaran merupakan subsistem dari suatu penyelenggaraan

pendidikan/pelatihan (training). Berkaitan dengan belajar sepanjang hayat (life long

learning).2

2
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), hal.54
B. Pembelajaran Berbasis Teacher dan Student Center

1. Teacher Center Learning

Teacher Center Learning adalah proses belajar mengajar yang berpusat

pada guru atau dosen. Guru atau dosen dianggap sebagai sosok yang lebih

mengetahui segalanya sehingga layak untuk memberikan informasi secara

berpihak kepada siswa/mahasiswanya dan akan mengevaluasi penguasaan

materi atau bahan tersebut diakhir proses belajar. Pikiran mahasiswa tertuju

atau terbatas hanya pada bahan atau materi yang diberikan guru tersebut, dan

menganggap jika ingin sukses dadalam mata pelajaran atau mata kuliah dari

guru jenis ini, maka cukup hanya dengan menghafal semua materi ajarnya.3

Dalam metode ini siswa atau mahasiswa lebih banyak mendengarkan

materi yang disampaikan ketika belajar berlangsung. Biasanya kegiatan ini

dilakukan dalam ruang kelas belajar di zaman dulu ketika belum terjadi

perubahan revolusioner. Guru atau dosen pun tidak perlu mencari banyak

metode dalam mengajar, cukup metode ceramah, penguasaan dan jenis metode

mengajar lain yang bersifat pengajaran searah. Oleh karena itu, hal ini membuat

mahasiswa pasif karena hanya mendengarkan sehingga kreativitas mereka

kurang terpupuk bahkan cenderung tidak kreatif.

2. Student Center Learning

Student Center Learning adalah proses pembelajaran yang berpusat pada

siswa, yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif

3
Suvriadi Penggabean, Sistem Student Center Learning dan Teacher Center Learning, (Bandung:
Media Sains Indonesia, 2021), hal.18
dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses

pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi

mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Pada sistem pembelajaran

model SCL ini bisa dilakukan dengan metode diskusi. Karena dalam metode

diskusi siswa dituntut aktif dalam belajar.

Metode belajar SCL ini juga merupakan metode belajar yang

memfasilitasi berbagai gaya belajar siswa. Terdapat 3 gaya belajar siswa yakni

visual, auditorial dan kinestetik atau somatic. Dengan memanfaatkan semua alat

indera, maka akan terjadi proses belajar yang baik, sebab terdapat keterlibatan

emosi, seluruh tubuh. Dengan demikian, siswa atau mahasiswa sebenarnya

sedang berkonsentrasi dan berlatih menggunakannya, melalui kegiatan bernalar,

menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, menciptakan, mengkontruksi,

memecahkan masalah dan menerapkannya.

C. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan Student Center

1. Pembelajaran Berbasis Teacher Center

Pembelajaran berbasis teacher center memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Memakai pendekatan berpusat pada guru, yakni Pergeseran peran guru dari

pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, gurulah yang harus

menjadi pusat dalam pembelajaran.

b. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai

organisme yang pasif, sebagai penerima informasi yang diberikan guru.


c. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Siswa hanya

belajar manakala ada kelas yang telah didesain sedemikian rupa sebagai

tempat belajar.

2. Pembelajaran Berbasis Student Center

Pembelajaran berbasis teacher center memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Siswa belajar baik secara individu maupun berkelompok untuk membangun

pengetahuan.

b. Siswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmu, akan tetapi kompeten

dalam belajar.

c. Belajar menjadi kegiatan komunitas yang difasilitasi oleh guru, yang

mampu mengelola pembelajarannya menjadi berorientasi pada siswa.

d. Belajar lebih dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat (lifelong learning),

suatu keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia.


D. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Berbasis Teacher Center dan

Student Center

1. Kelebihan

a.    Pembelajaran Berbasis Teacher Center

Pembelajaran Teacher Center pada saat ini diusulkan menjadi model

pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa

kelebihan sebagai berikut:4

1). Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu singkat

2). Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar siswa

3). Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, dan irama

pembelajaran

4). Merupakan mimbar utama bagi pengajar

5). Bila pembelajaran diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan

stimulasi bagi siswa

6). Metode penilaian (assessment) cepat dan mudah

b.   Pembelajaran Berbasis Student Center

4
Fauziah Kurdi Nuraini, Penerapan Student Center Learning dan Teacher Center Learning,
(Forum Kependidikan, Vol.28, No.2, 2009). Hal.111
Pembelajaran Student Center pada saat ini diusulkan menjadi model

pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa

kelebihan sebagai berikut:

1). Peserta didik dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya

sendiri, karena diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.

2). Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

3). Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran, sehingga terjadi

dialog dan diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara

siswa.

4). Menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena sesuatu

yang dialami dan disampaikan belum diketahui sebelumnya oleh

guru. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki model pembelajran

Student Center tersebut akan mampu mendukung upaya ke arah

pembelajaran yang efektif dan efisien.

5). Mengaktifkan siswa.

2. Kekurangan

a. Pembelajaran Berbasis Teacher Center


Pembelajaran Teacher Center pada saat ini diusulkan menjadi model

pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa

kekurangan sebagai berikut:5

1). Kesulitan menhadapi adanya perbedaan individu peserta didik

2). Kesulitan dalam menentukan materi yang cocok dengan anak yang

dihadapinya

3). Kesulitan dalam memilih metode yang cocok

4).Kesulitan dalam mengadakan evaluasi karena kadang-kadang

kekurangan waktu.

b.   Pembelajaran Berbasis Student Center

Pembelajaran Student Center pada saat ini diusulkan menjadi model

pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena memiliki beberapa

kekurangan sebagai berikut:

1). Siswa yang masih pasif

2). Sulit diimplementasikan pada kelas besar

3). Memerlukan waktu lebih banyak

4).Tidak cocok untuk sswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan

demokratis.

5
Baharuddin, Pendidikan Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2009), hal.202
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pola pembelajaran merupakan suatu rancangan yang didalamnya

menggambarkan sebuah proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis teacher center

merupakan suatu pengajaran dimana guru menggunakan pelajaran langsung  dan

trstruktur dengan arahan dan kendali darinya. Pola pembelajaran Student Center

merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran. Pendekatan ini memberikan

kebebasan kepada siswa untuk memiliki kesempatan dan fasilitas menggali sendiri

ilmu pengetahuan sehingga akan dapat pengetahuan yang mendalam (deep

learning) dan mampu meningkatkan kualitas siswa

Teacher Center Learning adalah proses belajar mengajar yang berpusat pada

guru atau dosen. Guru atau dosen dianggap sebagai sosok yang lebih mengetahui

segalanya sehingga layak untuk memberikan informasi secara berpihak kepada

siswa/mahasiswanya dan akan mengevaluasi penguasaan materi atau bahan tersebut

diakhir proses belajar. Student Center Learning adalah proses pembelajaran yang

berpusat pada siswa, yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara

aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses

pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi

mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar.


DAFTAR PUSTAKA

Agung, Iskandar. 2014. Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Media Pustaka.

B.Uno, Hamzah. 2016. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baharuddin. 2009. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Nuraini, Fauziah Kurdi. 2009. Penerapan Student Center Learning dan Teacher Center

Learning. Forum Kependidikan, Vol.28, No.2.

Penggabean, Suvriadi. 2021. Sistem Student Center Learning dan Teacher Center

Learning. Bandung: Media Sains Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai