MAHASISWA
Transformative Constructivism
Mezirow (1978) Piaget (1896-1980)
ARAH BARU PEMBELAJARAN
T Dari pembelajaran sebagai instrumen untuk berproduksi
menjadi pembelajaran untuk memenuhi orang menjadi
lengkap termasuk atribut personalitas.
T Dari pengembangan sebagian intelektual seseorang
menjadi membuka penuh potensi seseorang yang
“tersembunyi”
T Pembelajaran untuk kreatif dan adaptif terhadap
perubahan
T Pembelajaran untuk belajar sepanjang hayat dalam
lingkungan sosial pembelajar.
T Pembelajaran untuk hidup bersama dengan damai dan
harmonis dalam dunia global.
Sumber: UNESCO - the International Commission on Education for the Twenty-first Century - 1996
P e n g e r t I a n SCL
Student-Centered learning (SCL) adalah sebuah pendekantan atau paradigma
pembelajaran yang meletakan mahasiswa pada pusat proses pembelajaran
(the center of the learning process). dg beberapa elemen SCL:
1. Menitik beratkan pada pembelajaran aktif;
2. Penekanan pada pembelajaran dan pemahaman yang mendalam;
3. Peningkatan tanggung jawab dan akuntabilitas mahasiswa;
4. Peningkatan rasa mandiri/otonomi pada mahasiswa;
5. Terjadi interdependensi antara dosen dan mahasiswa;
6. Saling menghormati dalam hubungan dosen dan mahasiswa; dan
7. Pendekatan refleksif terhadap proses belajar mengajar oleh dosen dan
mahasiswa.
(Sumber: Hayward 1905; Dewey, 1956; Piaget, Malcolm, Carl Rogers, 1980; cf. Lea et al, 2003; Collins &
O'Brien,2003)
Lima prinsip SCL (Weimer, 2002)
• Pembelajaran aktif dan kolaboratif melibatkan
teman sejawat, serta kekuatan / kekuasaan
pembelajaran berada pada mahasiswa,
• Dosen sebagai fasilitator dan contributor,
• menumbuhkan pemikiran kritis sebagai alat
untuk mengembangkan pengetahuan,
• memberikan tanggung jawab penbelajaran
kepada mahasiswa untuk menemukan kekuatan
dan kelemahannya, serta mengarahkan kontruksi
pengetahuannya.
Transfer Mahasiswa
TEACHING Pengetahuan dari LEARNING mengkontruksi
Dosen ke Mahsw Pengetahuannya
Karakteristik proses Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
(2) Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang SNDikti
INTERAKTIF Menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua
arah antara mahasiswa dan Dosen.
HOLISTIK Pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi
keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
INTEGRATIF capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses Pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi
capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan
antardisiplin dan multidisiplin.
SAINTIFIK bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses Pembelajaran yang mengutamakan
pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan
kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
KONTEKSTUAL capaian pembelajaran lulusandiraih melalui proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
TEMATIK capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
keilmuan Program Studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
EFEKTIF capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi
secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
KOLABORATIF capaian pembelajaran lulusan diraiHh melalui proses Pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi
antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
BERPUSAT PADA capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
MAHASISWA pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
https://www.aeseducation.com/blog/what-are-21st-
century-skills FUTURE WORK SKILLS
FOR 21st Cent
Self-Directed Learning (SDL) adalah belajar atas inisiatif dan kebutuhan nya sendiri dengan objek belajar,
perencanaan dan metode belajar yang dipilih sendiri, dengan tujuan untuk peningkatan pengetahuan, keahlian,
prestasi, dan pengembangkan diri sendiri. Mahasiswa menyadari kebutuhan belajar, tujuan belajar, membuat
strategi belajar, menilai hasil belajar, serta memiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan dalam
belajar.. (sumber: Jennings, 1975; Guglielmino,1977; Gibbons, 2002)
Cooperative Learning (CoL) adalah metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar dalam interkasi
sosial dan saling ketergantungan positif dalam kelompok kecil antara 4-6 orang dalam struktur kelompok
yang heterogen, mahasiswa memperoleh kemampuan yang sama. (Sumber: Slavin, Johnson & Johnson, 2006)
Collaborative Learning (CbL) adalah metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar dalam interkasi sosial
dalam kelompok kecil dalam struktur kelompok yang hiterogen, mahasiswa saling bertukar pikiran dan
perasaan, bertanggung jawab atas tindakan nya masing, saling menghargai dan memberikan dukungan pada
kelompoknya. CbL menekankan pd pembelajaran bermakna, pemecahan masalah, dan pengembangan aspek
sosial. (Sumber: Gerlach,1994; Borich, 1996; Tinzmann,dkk.,1990)
Contextual Learning (CtL) adalah metode pembelajaran yang berupaya mengaitkan konsep-konsep atau teori-
teori dengan dunia nyata, pembelajaran yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan
makna (Bruffee,1984; Elaine B. Johnson, 2002)
Project Based Learning (PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata
Case Based Learning (CBL) adalah pendekatan pembelajaran berbasis kasus melibatkan mahasiswa
dalam diskusi skenario tertentu yang menyerupai dunia nyata. Metode ini berpusat pada mahasiswa dengan
interaksi yang intens di antara peserta saat mereka mengkontruksikan pengetahuan dan bekerja sama dalam
kelompok untuk meneliti kasus tersebut. Peran instruktur adalah sebagai fasilitator sementara siswa secara
kolaboratif menganalisis dan mengatasi masalah.
1. Small Group Discussion (SGD)
Aktivitas Belajar MHS Kemampuan yang Aktivitas Dosen
Diperoleh MHS
• Membentuk kelompok (3-5) • Kerjasama, • Membuat rancangan
mahasiswa, • Komunikasi, bahan diskusi dan
• Memilih bahan diskusi, • Skill Presentasi, aturan diskusi,
• Mempresentasikan paper dan • Mengemukakan • Menjadi moderator dan
mendiskusikan di kelas, Pendapat, sekaligus mengulas
• Berdiskusi, • Leadership, pada setiap akhir sesi
• Memberi & menerima umpan • Kemampuan analisis, diskusi mahasiswa,
balik, • Saling menghargai, • Memberikan umpan
• Berpendapat disertai fakta dan • Berfikir kritis, balik bagi mahasiswa,
argumentasi yang baik, • Percaya diri, • Melakukan evaluasi.
• Mengemukakan ide-ide, • Inisiatif ,
• Menyimpulkan poin-poin • Tanggung jawab,
penting dalam diskusi, • Mengambil keputusan,
• Menelaah latihan, quis, tugas • Pemahaman materi lebih
menulis, cepat.
• Membandingkan tiori, konsep,
isu dan interpretasi,
• Menyelesaikan masalah.
2. Role-Play & Simulation Learning (RPL)
Mahasiswa mempraktikan
BLENDED LEARNING
feedback
DI LUAR KELAS
31
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Connection-between-Traditional-and-Flipped-Classroom-to-
Blooms-Taxonomy_fig2_323900654
Model Blended Learning
FACE TO FACE (F2F) DRIVER ONLINE LAB
Dosen kebanyakan melaksanakan Pembelajaran sepenuhnya Online,
pembelajaran F2F. Oniline tetapi dilaksankan pada tempat
learning sebagai teknologi tersedia khusus . Sering mahasiswa
tambahan di lab atau di kelas. yang mengikuti program online lab
juga mengikuti mata kuliah
ROTATION tradisional.
Mahasiswa berotasi dengan
skedul yang tetap (fix) antara SELF BLEND
pembelanjaran mandiri online Mahasiswa dapat memilih untuk
dan kegiatan F2F di dalam kelas. mengambil mata kuliah online
sebagai tambahan / pengayaan
kelas tradisional.
FLEX
Lebih dominan menggunakan
ONLINE DRIVER
flatform online untuk Secara penuh pembelajaran
menyampaikan pembelajaran, dan mahasiswa menggunakan flatform
dosen menyediakan waktu F2F
online dan dosen masih
melalui tutorial personal atau sesi memungkinkan check-in.
kelompok kecil.
33
https://www.dreambox.com/blog/6-models-ble
Research Based Learning (RBL)
Rancangan Kurikulum menggunakan pendekatan RBL (Healey, 2005)
RBL adalah pendekatan multifaset untuk melaksanakan ragam strategi pembelajaran untuk
menghubungkan penelitian dan intruksinya.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020
Kriteria evaluasi Kriteria evaluasi nilai 50% dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
akhir kelas (case method) dan/atau presentasi akhir project-based learning.
Sumber: Buku Panduan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri, Ditjen Dikti Kemendikbud (2020)
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Program kebijakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi
INTRUKSI
• Diskusikan di dalam kelompok dua bentuk kegiatan
pembelajaran MBKM tentang:
– Mengapa BKP MBKM dikatakan sebagai pembelajaran
berpusat kepada mahasiswa (gunakan teori-teori
pembelajaran dalam mendiskusikannya)
– Metode pembelajaran apa saja yang dilibatkan di dalam
masing-masing BKP-MBKM yang anda pilih.
– Tuliskan aktivitas mahasiswa dan kemampuan yang
diperoleh mahasiswa, serta aktivitas dosen sebagai fasilitator
Teori Kemampuan
Fasilitasi
Pembelajara Metode Aktivitas yang
Dosen/Pem
Bkp-mbkm n Relevan Pembelajara Mahasiswa diharapkan ASSESSMENT
bimbing
yang n berkembang
mendasari
https://universitas-
udayana.webex.com/meet/supartha_utama
BLENDED-
Kemampuan
FLIPPED Teori
Metode yang Aktivitas Fasilitasi
LEARNING Pembelajaran
Pembelajaran diharapkan Mahasiswa Dosen
Relevan
berkembang
BKP - MBKM
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Bentuk Pembelajaran dan sks
(Permendikbud No., 3 Tahun 2020, Psl 19)
Estimasi waktu
No. Bentuk dan kegiatan proses pembelajaran
(mnt/mg/smt)
Kuliah, response atau Kegiatan proses belajar 50
1 tutorial Kegiatan penugasan terstruktur 60 170
Kegiatan mandiri 60
Seminar atau bentuk lain kegiatan proses belajar 100
2 170
yang sejenis Kegiatan mandiri 70
Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan,
praktik kerja, penelitian, perancangan, atau pengembangan,
pelatihan militer.
Di luar program studi - merdeka belajar: pertukaran pelajar,
3 170
magang/praktik kerja, kegiatan wirausaha, asistensi mengajar di
satuan pendidikan, penelitian/riset di lembaga penelitian,
studi/proyek independen, membangun desa/KKN tematik atau
Proyek kemanusiaan
1. Small Group Discussion (SGD)
Aktivitas Belajar MHS Kemampuan yang Aktivitas Dosen
Diperoleh MHS
• Membentuk kelompok (3-5) • Kerjasama, • Membuat rancangan
mahasiswa, • Komunikasi, bahan diskusi dan
• Memilih bahan diskusi, • Skill Presentasi, aturan diskusi,
• Mempresentasikan paper dan • Mengemukakan • Menjadi moderator dan
mendiskusikan di kelas, Pendapat, sekaligus mengulas
• Berdiskusi, • Leadership, pada setiap akhir sesi
• Memberi & menerima umpan • Kemampuan analisis, diskusi mahasiswa,
balik, • Saling menghargai, • Memberikan umpan
• Berpendapat disertai fakta dan • Berfikir kritis, balik bagi mahasiswa,
argumentasi yang baik, • Percaya diri, • Melakukan evaluasi.
• Mengemukakan ide-ide, • Inisiatif ,
• Menyimpulkan poin-poin • Tanggung jawab,
penting dalam diskusi, • Mengambil keputusan,
• Menelaah latihan, quis, tugas • Pemahaman materi lebih
menulis, cepat.
• Membandingkan tiori, konsep,
isu dan interpretasi,
• Menyelesaikan masalah.
2. Role-Play & Simulation Learning (RPL)