MEROKOK PJK
(YA/TDK) (YA/TDK)
POKOK BAHASAN
• Pengertian rate, dan ratio
• Pengertian, cara menghitung, dan arti RR dan
OR
• Cara analisis, interpretasi, dan penyajian hasil
analisis perbedaan risiko
• Latihan penggunaan Stata untuk analisis
faktor Risko secara bivariate
PROPORSI
• Pengertian
Bagian suatu sampel dari keseluruhan sampel,
dinyatakan dalam persen. Misalnya proporsi sampel
merokok (Pi)
fi fi=jml sampel
Pi = ---------- x 100% merokok
n=jumlah semua
n sampel
• Cirinya:
– Total proporsi = pi = 100%
Proporsi
• Contoh
akan dihitung proporsi sampel menurut kebiasaan
merokok
Distribusi siswaFREKUENSI
MEROKOK
menurut jenis kelamin
%
Ya 5 20
Tidak 20 80
JUMLAH 25 100
RATE
• Pengertian
Terjadinya peristiwa x pada n individu, dinyatakan dalam %,
permil, per 100.000. misalnya kejadian chd berdasarkan
kebiasan merokok
xi
pi = ---------- x k
ni
• Ciri:
– X merupakan bagian dari n
– Total rate tidak harus = 100
RATE
• Contoh
insiden rate, prevalen rate, mortality rate, dll
Odd terpapar
• Odd Ratio = -------------------------------
Odd tidak terpapar
FAKTOR RISIKO
• Pengertian
karakteristik/perilaku subjek yang
keberadaannya meningkatan probabilitas
(risiko) terjadinya suatu penyakit
Misal:
merokok bisa meningkatkan risiko PJK:
merokok faktor risiko PJK
UKURAN RISIKO
JENIS PENELITIAN UKURAN RISKO
Prospektif (Kohort, Trial) • Relatif risk (RR),
• Attributable risk (AR),
• Attributable fraction
Cross-sectional
exposure (AFE),
• Attributable fraction
populasi (AFP)
Retrospektif (Case- • ODd RATIO (OR)
control)
RELATIF RISK
• Batasan
Relatif Risk adalah ratio insiden antara
kelompok terpapar dengan kontrol. Bila
p1=insiden kelompok terpapar dan p2=insiden
kelompok kontrol, maka:
p1
RR = --------
p2
CARA MENGHITUNG RR
• Cara menghitung RR
KELOMPOK SAKIT TDK SAKIT TOTAL
TERPAPAR a b a+b
KONTROL c d c+d
TOTAL a+c b+d n
• RR = (5/26)/(8/90) = 2,16
• LL = 2,16 Exp(-1,96√(1/5-1/26+1/8-1/90) = 0,77
• UL = 2,16 Exp(1,96√(1/5-1/26+1/8-1/90) = 6,04
Kesimpulan:
Keharmonisan bukan faktor Risko depresi setelah
melahitkan
Cara Menyimpulkan
• Meningkatkan Risko bila angka 1 dibawah CI
CI 95%: 1,01 – 4,5
AR atau RD = P1 – P2
Contoh
• Data hasil study kohort kejadian depresi setelah
melahirkan sbb:
KELOMPOK PJK TIDAK TOTAL
MEROKOK 5 21 26
TIDAK 8 82 90
TOTAL 13 103 116
• p1 = (5/26) = 0,19
• p2 = (8/90) = 0,09
• AR = 0,19 – 0,09 = 0,10
Kesimpulan:
merokok dapat meningkatkan kejadian PJK sebesar 10%
Attributable Fraction Exposure
(AFE)
• Batasan
proporsi penurunan kejadian outcome bila
bila paparan dihentikan pada kelompok
terpapar. Bila p1=insiden kelompok terpapar,
p2=insiden kelompok tidak terpapar dan AR=
P1-P2, maka:
AFE = (AR/P1)
Contoh
• Data hasil study kohort kejadian depresi setelah
melahirkan sbb:
KELOMPOK PJK TIDAK TOTAL
MEROKOK 5 21 26
TIDAK 8 82 90
TOTAL 13 103 116
Odd(terpapar) A/B AD
Odd Ratio = --------------------------- = ----------- = --------
Odd(tdk terpapar) C/D BC
CI 95% = OR Exp(±1,96 √(1/A+1/B+1/C+1/d)
Menyimpulkan OR
• Angka 1 dalam CI : bukan faktor Risko
CI 95% : 0,30 – 3,5
hasil sbb:
penyakit
jantung jenis kelamin
koroner perempuan laki Total
chd 32 29 61
52.46 47.54 100.00
25.60 38.67 30.50
jenis kelamin
Exposed Unexposed Total
Cases 29 32 61
Noncases 46 93 139
Hasil sbb:
. cc chd sex
Proportion
Exposed Unexposed Total Exposed
Cases 29 32 61 0.4754
Controls 46 93 139 0.3309
Controls
Cases Exposed Unexposed Total
Exposed 30 31 61
Unexposed 4 166 170