Anda di halaman 1dari 35

EPIDEMIOLOGI

AKHMADI ABBAS, S.KM., M.Kes.


IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI
KEMAMPUAN AKHIR YANG
DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menguraikan


dan menganalisis ukuran
epidemiologi dalam masalah
kesehatan
POKOK BAHASAN

UKURAN
EPIDEMIOLOGI
SUB POKOK BAHASAN
1. Ukuran frekuensi penyakit/ efek
dalam epidemiologi
2. Angka mutlak (angka absolut)
3. Angka perbandingan (angka
relatif)
4. Angka Morbiditas
5. Angka Mortalitas
Pengantar (1)
• Setiap studi epidemiologi selalu
melibatkan pekerjaan hitung
menghitung, dan pasti berkaitan dengan
alat ukur, cara pengukuran dan hasil
pengukuran yg selanjutnya disajikan
dalam ringkasan data.

• Salah satu metode fundamental yang


umumnya digunakan untuk meringkas
data adalah distribusi frekuensi.
Pengantar (2)
• Setiap penyakit atau efek/ akibat yang
ditimbulkan harus dapat diukur
frekuensinya. Misalnya kematian dan
kesakitan.

• Selain itu, yang paling penting adalah


bagaimana memperkirakan jumlah
populasi yang potensial menderita suatu
penyakit. Misalnya; kejadian kanker
serviks di kalangan wanita.
Frekuensi penyakit / efek dalam
epidemiologi

• Dapat dikukur dengan 2 cara:

1. ANGKA MUTLAK (ukuran absolut/


count)

2. ANGKA PERBANDINGAN (ukuran relative)


1. Ukuran Absolut (Angka Mutlak)
• Definisi :
Jumlah absolut (angka sesungguhnya) dari populasi atau
kejadian yang terjadi pada tempat dan priode waktu
tertentu.

• Penggunaan ukuran ini lebih banyak pada keperluan


administratif pencatatan.

• Contoh :
a. Colorectal Cancer merupakan penyebab kematian kedua
akibat kanker di US pada tahun 1989. Sekitar 30.000 orang
meninggal dari semua kematian akibat kanker.
b. Pada tahun 2005, terdapat 500 kasus hepatitis di Sidoarjo
dan 465 kasus hepatitis di Malang
2. Ukuran relatif (angka
perbandingan)
• Definisi:
angka yang diperoleh dengan memproyeksikan
angka absolut kepada populasi yang berisiko
atau grup di dalam populasi berisiko.

• Ukuran ini sering digunakan untuk keperluan


analisis.
• Ukuran ini lebih obyektif dan dapat
membandingkan 2 populasi atau 2 sub grup.
Ukuran Perbandingan (Relative)
dalam Epidemiologi

1. RATE
2. RASIO
3. PROPORSI
Ketiga bentuk dasar perhitungan tersebut merupakan bentuk yang paling
sering dipakai untuk mengukur dan menjelaskan peristiwa:
1. KESAKITAN (morbiditas)
2. KEMATIAN (mortalitas)
3. Nilai statistik vital lainnya.
Rate
• Definisi :
Ukuran frekuensi suatu kejadian pada suatu
populasi tertentu dalam suatu waktu tertentu.
• Rumus : [A/ (A+B)] x waktu
• Kegunaan : mengukur kecepatan kejadian dalam
suatu populasi tertentu berdasarkan priode
waktu
• Contoh :
Terdapat 450 kasus campak pada balita di kota
kediri tahun 2010
Jenis rate

• Ada 3 Bentuk :

1.Crude rate,
2.Specific rate,
3.Adjusted rate
1. Crude rate
• Adalah hasil perhitungan kasar yang pembaginya didasarkan
pada jumlah penduduk secara keseluruhan,
• Crude rate terbagi atas : Crude Death Rate (CDR) dan Crude
Birth Rate (CBR)
2. Specific rate
• Adalah nilai rate yang didasarkan pembagiannya dengan
suatu kelompok tertentu yang berisiko, misalnya kelompok
umur tertentu.
• Contoh: age-specific rate
3. Adjusted rate
• Adalah nilai yang perhitungannya disesuaikan dengan suatu
kelompok pembanding tertentu yang bertujuan untuk
menghilangkan pengaruh suatu variabel tertentu yang sedang
dibandingkan.
• Adjusted rate terdiri atas: direct dan indirect adjusted rate
Ratio
• Definisi :
Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya (numerator) tidak merupakan bagian dari
penyebut (denominator). Numerator (A) merupakan nilai dari suatu
kriteria, sedangkan denominator (B) merupakan nilai dari suatu
kriteria yang berbeda, sehingga ratio keduanya dirumuskan sebagai
berikut : A/B atau
A:B

• Kegunaan : untuk menyatakan besarnya kejadian


• Contoh: Rasio jenis kelamin, rasio kematian bayi
Jumlah penduduk kediri sebanyak 100.000 orang. Jika jumlah laki-laki
sebanyak 40.000 orang dan jumlah perempuan sebanyak 60.000 maka
rasio jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1,5
Percentage (Proporsi)
• Definisi :
Pernyataan perbandingan antara banyaknya sesuatu dengan
keseluruhannya atau perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut yang dinyatakan dalam
persen (%)
• Rumus :
A
--------- X 100%,
N

Ket : N = A+B

• Kegunaan : Untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi


• Contoh :
Pada penelitian tentang penggunaan alat kontrasepsi, dari 200 responden
yang menggunakan alat .kontrasepsi, sebanyak 55% responden pemakai
pil
MORBIDITAS (Kesakitan)
• Definisi:
-Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada
suatu populasi
-Merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan
sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
-Jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi
tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat
atau kelompok yang beresiko.

• Ukuran utama morbiditas yaitu; angka insidensi dan angka


prevalensi serta berbagai ukuran turunan dari indikator
tersebut.
Risiko pada morbiditas
• Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan bahwa
individu yang sehat (tanpa penyakit) dan terpapar
oleh berbagai faktor risiko akan dapat menderita
suatu penyakit.
• Populasi yang berisiko (population at risk) adalah
bagian dari populasi yang memiliki risiko untuk
terjadinya suatu penyakit
• Faktor risiko adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kenaikan risiko untuk
terjadinya suatu penyakit.
• Pengukuran risiko yang paling sering digunakan
adalah relatif risk (RR) dan odds ratio (OR)
RISIKO RELATIF (Relative risk/ RR)
• Relative risk adalah rasio dari angka insidensi
penyakit diantara mereka yang terpajan suatu
penyakit dibandingkan dengan angka (rate)
mereka yang tidak terpajan penyakit itu.
• RR digunakan untuk menjawab pertanyaan
“berapa kalikah kemungkinan orang-orang
yang terpapar faktor risiko untuk menderita
penyakit apabila dibandingkan dengan orang-
orang yang tidak terpapar faktor risiko?”
Tabel 2x2 paparan faktor risiko dan
penyakit

Efek/ Penyakit
Exposure/
paparan (+) (-)

(+) a b
(-) c d
Rumus :
RR= [a/(a+b)] / [c/(c+d)]
Contoh perhitungan relatif risk (RR)

Ca Prostat
Exposure Jumlah Risiko
+ -
Perokok 90 910 1000 0,09
Bukan
perokok 30 970 1000 0,03

Jumlah 120 1880 2000 RR=3,0

Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca Prostat


3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok
RASIO OODS (Odds Ratio/ OR)
• Odds ratio adalah rasio yang menentukan peluang untuk
mendapatkan suatu penyakit jika terpajan, terhadap
peluang untuk mendapatkan suatu penyakit jika tidak
terpajan.

• Odds ratio digunakan untuk menjawab “berapa kalikah


faktor risiko menyebabkan penyakit bagi kelompok
terpapar dibandingkan dengan kelompok yang tidak
terpapar?”

• Berdasarkan tabel 2x2, maka:

rumus OR= (a x d) / (b x c)= ad/bc


Contoh perhitungan Odds Ratio (OR)

Ca Prostat
Exposure Odds
+ -
Perokok 90 910 90/910
Bukan 30 970 30/970
perokok

Odds 90/30 910/970 OR=3,2

Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat


pada perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko
menderita prostat pada yang bukan perokok
INSIDENSI

• Adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang


muncul dalam suatu priode waktu dibandingkan
dengan unit populasi tertentu dalam priode waktu
tertentu

• Ada 3 Angka insidensi :


1. Insidensi rate (IR)
2. Attack rate (AR)
3. Secondary attack rate (SAR)
1. Insidensi rate (IR)

adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan


pada jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun) dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dlm
persen/permil
Jumlah seluruh kasus baru dalam jangka waktu tertentu
IR = XK
Jumlah populasi yang berisiko dalam priode waktu yang sama

Contoh :
Tahun 2015, 100 kasus flu burung dilaporkan di kota X dengan
penduduk 200.000 orang. Berapakah angka insiden per 100.000
penduduk Kota Padang selama tahun tersebut?

IR= (100/200.000)X100.000
= 50
2. Attack rate (AR)

Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang


ditemukan pada suatu saat dibandingkan jumlah penduduk
yang mungkin terkena penyakit pada saat yang sama dlm
persen/permil
Jumlah penderita baru dalam satu saat
AR = XK
Jumlah populasi yang berisiko pada saat yang sama

Contoh:
Suatu letusan (outbreak) yang melibatkan 15 kasus flu burung,
5 perempuan, 10 laki-laki. Dalam kelompok dimana terjadi
letusan 15 orang perempuan dan 40 laki-laki. Berapakan
angka serangan diantara masing-masing jenis kelamin dan
seluruh anggota kelompok?
• Angka serangan wanita :
AR Wanita= (5/15)x100=33,3

• Angka serangan laki-laki:


AR Laki-laki= (10/40)x100=25

• Angka serangan seluruh anggota:


AR Keseluruhan= (15/55)x100= 27,27
3. Secondary attack rate (SAR)

Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada


serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
orang/ penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan
pertama.
Jumlah penderita baru pada serangan kedua
SAR = XK
Jumlah populasi – jumlah penduduk yang terkena serangan pertama

Contoh:
Dalam suatu kelas terdapat 30 orang siswa. Pada tanggal 1
desember 2015, 2 orang siswa dari kelas tersebut pergi berlibur dan
kebetulan bertamu ke rumah keluarga yang anak-anaknya
menderita campak. Tanggal 3 desember 2015 kedua orang siswa
tersebut menderita campak. Kemudian menyebar ke siswa lain.
Dalam waktu 3 minggu terserang 22 orang siswa lagi. Hitung
secondary attack rate (SAR)!
• Kasus primer (pertama) = 2 siswa

• Kasus sekunder (kedua) = 22 siswa

• Siswa yang susceptible = 30-2= 28 siswa


SAR= (22/28)x 100%= 78,6%
PREVALENSI

• Adalah gambaran tentang frekuensi penderita


lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu di sekelompok masyarakat
tertentu.
• Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan
jumlah seluruh penduduk tanpa
memperhitungkan orang/ penduduk yang Kebal
atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)
• Prevalensi terdiri atas 2:
1. Point prevalence rate
2. Priod prevalence rate
1. Point prevalence rate
• Adalah perbandingan antara jumlah
semua kasus yang dicatat dengan
jumlah penduduk pada saat tetentu.
Jumlah penderita baru dan lama
PoPR = XK
Jumlah penduduk pada saat itu

• Contoh jumlah kasus baru dan kasus


lama pada tahun 2015 sebanyak 50
kasus
2. Priode prevalence rate
• Adalah perbandingan antara jumlah
semua kasus yang dicatat dengan
jumlah penduduk selama 1 periode.
Jumlah penderita baru dan lama
PePR = XK
Jumlah penduduk pada priode tsb

• Contoh: jumlah kasus baru dan kasus


lama pada priode 1 januari- 31
desember 2015 sebanyak 50 kasus.
Contoh soal untuk insidensi dan prevalensi:

Selama tahun 2009 ditemukan 100 org penderita


TB baru. Penderita TB tahun 2008 yang masih
bertahan sampai tahun 2009 50 orang. Jumlah
pddk Tanah Datar 400.000 orang. Hitung angka
insidensi dan prevalensi TB di Kab Tanah Datar
tahun 2009!

Angka insidensi = 25
Angka prevalensi = 37,5
MORTALITAS (Kematian)
• Merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital
untuk Kematian atau menjelaskan kematian dan isu-isu
yang terkait.
• Merupakan suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian
dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda
tertentu.
• Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang
menyebabkan kematian, yaitu :
a) Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b) Status penyakit,
c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat
(Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam,
dsb.)
Jenis angka kematian
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
2. Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate)
4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortalaity Rate)
5. Angka Kematian Balita (Under Five Mortalaty Rate)
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin (Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death
Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)
11. Case Fatality rate (CFR)
Thank you
&
see you

Anda mungkin juga menyukai