Anda di halaman 1dari 12

ukuran epidemiologi

1. 1. Ukuran dalam epidemiologi By klompok 4


2. 2. There name are ; • Siti maemunah • Velyane yuana • Rapiudin rashid • Tatag
hardiyanto • Siti syarah • Rini aryanti • Thoif farhan • Siti wulan
3. 3. Ukuran Asosiasi - Mengukur keeratan hubungan asosiasi antara faktor resiko
(exposure) dengan penyakit (outcome) - Memperlihatkan eratnya hubuingan statistik
antara suatu faktor studi dengan suatu penyakit - Dalam praktek : untuk menilai faktor
penyebab atau pencegah masalah kesehatan tertentu - Ukuran ratio (perbandingan
relative) adalah rasio 2 frekuensi penyakit membandingkan kelompok terpajan dengan
tidak terpajan - Ukuran perbedaan efek (perbandingan absolut) adalah perbedaan antara
ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan
4. 4. Ukuran Risiko Risiko dapat diartikan sebagai derajad ketidakpastian Risiko = 0 Ada
kepastian suatu peristiwa tidak akan terjadi Risiko = 1 Terdapat kepastian bahwa suatu
peristiwa pasti akan terjadi Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat dibandingkan
dengan menghitung besarnya insidensi suatu penyakit antara orang yg terpapar dgn faktor
penyebab penyakit tsb dgn yg tidak terpapar
5. 5. Ukuran asosiasi dapat dinyatakan dengan relative dan absolut 1. Relative a. RR (
relative risk) Relatif risk adalah mengukur kemungkinan mendapatkan penyakit pada
kelompok yang tidak terpajan dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpajan RR=
insiden pada kelompok expose ( terpajan ) Insiden pada kelompok non expose (tidak
terpajan)
6. 6. • Menghitung rasio antara 2 kelompok Membandingkan insidensi antara kelompok
terpapar dgn yg tidak terpapar • Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat 90
menderita ca prostat• Dari 1000 perokok 30 menderita ca prostat• Dari 1000 bukan
perokok
7. 7. • Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat dibandingkan
dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb. • Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko
menderita Ca Prostat 3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok Ca Prostat
Jumlah Risiko + - Perokok 90 910 1000 0,09 Bukan perokok 30 970 1000 0,03 Jumlah
120 1880 2000 RR = 3,0
8. 8. b. OR (odds ratio ) Odds ratio a/ perbandingan antara odd expose pada kasus dengan
odd expose pada kontrol OR = odds expose pada kasus Odds expose pada kontrol
Biasanya diperoleh dari hasil penelitian kasus kontrol atau kohor. • Pada penelitian
retrospektif perhitungan risiko relatif hanya berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds
ratio. • Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi pemaparan
9. 9. • Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat 90 menderita ca prostat• Dari
1000 perokok 30 menderita ca prostat• Dari 1000 bukan perokok • Besarnya risiko yg
ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat dibandingkan dgn bukan perokok dapat
dijelaskan sbb.
10. 10. Ca prostat + - Perokok 90 910 90/910 Bukan perokok 30 970 30/970 Odds 90/30
910/970 OR = 3,2 Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat pada
perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita prostat pada yang
bukan perokok
11. 11. • OR = 90/910 : 30/970 = 90 x 970/30x910 = 87300/27300 = 3,2
12. 12. 2. Absolute Risk deference = perbedaan resiko = attributable risk = ( AR ) = Excess
risk (ER) = absolutre risk (AR) AR (absolute risk) resiko pada kelompok terpajan –
resiko pada kelompok tidak terpajan Berguna untuk mengukur besarnya masalah
kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan. Bermanfaat untuk penilaian
prioritas untuk aksi kesehatan masyarkat (public health action)
13. 13. UKURAN DAMPAK POTENSIAL • memperkirakan kontribusi faktor studi
terhadap terjadinya/tercegahnya suatu masalah kesehatan tertentu. • Dalam praktik :
untuk mengukur besrnya kontribusi suatu program intervensi terhadap perbaikan derajat
kesehatan masyarakat
14. 14. • contoh ukuran dampak potensial 1. Atributable risk(AR) dapat memberikan
informasi tentang resiko penyakit tertentu pada kelompok terpajan yang dapat
diatributable pada suatu pajanan dan jumlah kasus penyakit tertentu pada kelompok
populasi yang terpajan yang dapat dihilangkan apabila pajanannya dikurangi AR = risik
pada kelompok terpajan - risk pada kelompok tidak terpajan
15. 15. • Selisih angka insidensi antara kelompok terpapar dgn tidak terpapar • Dianggap sbg
akibat pemaparan oleh faktor penyebab penyakit (atribut) • Cth : Hubungan antara
merokok dgn kanker paru besar 5 menderita ca paru • Dari 100 perokok berat risiko =
5/100 = 0,05 besar 2 menderita ca paru • Dari 100 bukan perokok risiko = 2/100 =
0,02 3% insidensi ca paru• Risiko Atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03 disebabkan oleh
kebiasaan merokok
16. 16. 2.Attributable risk(AR)perent =AR% AR memberikan informasi tentang resiko
proporsi penyakit tertentu pada kelompok populasi terpajan yang dapat diatributable pada
suatu pajanan dan jumlah kasus penyakit tertentu yang dapat dihilangkan jika pajanannya
dieliminir/kurangi AR= risk(terpajan)-risk (tidak terpajan) Risk (terpajan) = RR -1 X 100
RR
17. 17. = OR – 1 X 100 RR AR % = AR risk terpajan x 100 3. Population Attributable risk
(PAR) dinyatakan sebagai pembagian risk diferens dengan rate kejadian pada populasi
yang terpajan.PAR menerangkan tentang resiko terkena penyakit tertentu pada seluruh
populasi study baik terpajan maupun tidak terpajan yang di etributable pada sebuah
pajanan dan jumlah kasus pernyakit tertentu pada seluruh populasi baik yang terpajan
maupun tidak terpajan yang dapat dihilkangkan apabila pajanan tersebut
18. 18. • Rumus 4. Populaton attributabloe risk perencent=PAR% dikenal juga dgn sebutan
etiologic fraction (EF) yang memberikan informasi tentang proporsi risiko terjadinya
penyakit pada seluruh populasi yang dapat di cegah dgn mengeliminasi pajanannya
19. 19. • Rumus : • 5. prevented Fraction (PF) • Merupakan proporsi dari kasus baru
potensial yang dapat dicegah oleh faktor pajanan dalam seluruh populasi jika faktor
pajanan tidak ada.
20. 20. • Rumus : • Ukuran ini pada studi intervensi sering disebut “efficacy” • Misalnya
pada vaccani trial • Rumusnya ;
21. 21. Risko atribut penting diketahui untuk : • Penyuluhan kepada masyarakat ttg manfaat
yg diperoleh bila faktor penyebab penyakit dihindarkan • Menyusun rencana pencegahan
penyakit dgn menghilangkan atau mengurangi ‘atribut’ atau faktor yg dianggap sbg
penyebab timbulnya penyakit
22. 22. Case fatility rate • Untuk memperoleh gambaran tentang distribusi penyakit serta
tingkat kematian penyakit tersebut yang terjadi di rumah sakit dapat digunakan
perhitungan case fatiality ratio. • Case fatality rate ialah perbandingan antara jumlah
kematian karena penyakit tertentu yang terjadi selama satu tahun dengan jumlah
penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.
23. 23. • Rumus : Perhitungan ini dapat digunakan untuk mengetahui penyakit- penyakit
dengan tingkat kematian yang tinggi. Rasio ini dapat dispesifikasikan menurut golongan
umur, jenis, kelamin, tingkat pendidikan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
24. 24. Contoh soal : silakan dijawab???? Selama tahun 2009 diTanah Datar dilaporkan
9.000 kasus DBD. 100 org diantaranya meninggal dunia. Jumlah pddk Tanah Datar
400.000 orang. Hitung angka : 1. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR) 2. Case
Fatality Rate (CFR)

KURAN DALAM EPIDEMIOLOGI 2

Dr. Suparyanto, M.Kes

UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI 2

MENGHITUNG PERTAMBAHAN PENDUDUK

1. RELATIVE INCREASE

 RI adalah penambahan jumlah penduduk dihitung berdasarkan persentase antara jumlah


penduduk sekarang dibanding dengan jumlah penduduk lampau

Pt – Po
RI = ------------------- x 100%
Po

Pt = jumlah peduduk sekarang


Po = jumlah penduduk lampau

2. ABSOLUTE INCREASE

 AI adalah penambahan jumlah penduduk dihitung berdasarkan jumlah penduduk


sekarang dikurangi jumlah penduduk lampau dibagi dengan lamanya waktu berjalan

Pt – Po
AI = ------------------- =
t

Pt = jumlah peduduk sekarang


Po = jumlah penduduk lampau
t = jumlah tahun (sekarang – lampau)

CONTOH SOAL

 Jumlah penduduk Indonesia tahun 1989 adalah 177.360.000 orang dan pada tahun 1990
menjadi 179.247.800 orang.
 Berapa pertambahan penduduk secara absolut dan relatif?

MENGITUNG ESTIMASI PENDUDUK

1. ARITHMATIC METHODE

 Dengan asumsi bahwa absolute increase jumlah penduduk tiap tahun kurang lebih sama
 Rumus:

Pt = Po + At

 Pt = jumlah peduduk yad


 Po = jumlah penduduk sekarang
 A = absolute increase
 t = jumlah tahun

2. GEOMETRIC METHODE

 Dengan asumsi bahwa persentase jumlah penambahan atau pengurangan penduduk atau
persentase pertumbuhan penduduk selalu konstan setiap tahun

 Rumus:

Pt = Po (1 + r)t

 Pt = jumlah peduduk yad


 Po = jumlah penduduk sekarang
 r = constant rate of growth (%)
 t = jumlah tahun

3. EXPONENTIAL METHODE

 Dengan asumsi bahwa persentase jumlah penambahan atau pengurangan penduduk selalu
konstan setiap tahun
 Rumus:

Pt = Po x ert

 Pt = jumlah peduduk yad


 Po = jumlah penduduk sekarang
 r = constant rate of growth (%)
 t = jumlah tahun
 e = mathematical constant = 2,718

CONTOH SOAL

 Jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 adalah 179.247.800 orang, dengan absolute
increase = 1.887.800 orang per tahun, persentase penambahan penduduk = 1,06% per
tahun
 Berapa estimasi dan proyeksi jumlah penduduk Indonesia 5 tahun mendatang? (aritmatic,
geometric, exponenial)

RATIO PENDUDUK MENURUT SEKS DAN UMUR

1. SEX RATIO

 Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di suatu
tempat/negara

Juml pria
Sex ratio = ---------------------- x 100
Juml wanita
2. DEPENDENCY RATIO

 Dependency Ratio adalah ratio antara jumlah penduduk umur tidak produktif (14 th >
umur > 65 th) dan umur produktif (15 – 64 th) ditinjau secara ekonomis

Jml tidak produktif


DR = ---------------------------- x 100
Jml produktif

3, PIRAMIDA PENDUDUK

 PP adalah diagram berbentuk piramida yang menggambarkan komposisi penduduk


menurut kelompok umur dan seks

PENDUDUK INDONESIA 1990

KEL UMUR PRIA WANITA TOTAL


0 – 4 10.766.200 10.120.400 20.886.600
5 – 9 11.790.800 11.289.800 23.080.600
10 – 14 10.988.200 10.438.300 21.436.500
15 – 19 9.552.500 9.367.000 18.919.500
20 – 24 7.661.900 8.486.100 16.540.800
25 – 29 7.388.800 8.152.000 15.540.800
30 – 34 6.573.200 6.617.800 13.191.000
35 – 39 5.816.100 5.436.400 11.252.500
40 – 44 3.962.000 4.038.300 8.000.300

KEL UMUR PRIA WANITA TOTAL


45 – 49 3.737.300 3.886.500 7.623.800
50 – 54 3.298.300 3.397.800 6.696.100
55 – 59 2.344.000 2.568.700 4.912.700
60 – 64 2.270.800 2.318.600 4.589.400
65 – 69 1.365.600 1.495.800 2.861.400
70 – 74 957.000 1.103.000 2.060.000
> 75 893.000 1.155.600 2.048.600
TOTAL 89.375.700 89.872.100 179.247.800

CONTOH SOAL

1. Berdasarkan data jumlah penduduk Indonesia tahun 1990


2. Berapa Sex Ratio Penduduk Indonesia tahun 1990?
3. Berapa Dependency Ratio Penduduk Indonesia tahun 1990?
4. Bagaimana Piramida Penduduk Indonesia tahun 1990?

EVALUASI TERHADAP EFEKTIVITAS DAN RISIKO

1. EFEKTIVITAS

 Efektivitas atau tingkat keberhasilan dinyatakan dalam bentuk proporsi antara kelompok
studi (p1) dan kelompok kontrol (p2)

 Rumus:

 Effectiveness = 100 (1-p1/p2)

CONTOH SOAL

 Dari hasil penelitian terhadap 100 bumil yang diberikan TT, ternyata hanya 1 orang yang
menderita TN, sedang hasil 100 Bumil plasebo didapatkan 10 orang terserang TN

 Berapa persentase tingkat keberhasilan TT dalam menurunkan TN?

 p1 = (1/100) = 0,01
 p2 = (10/100) = 0,1

 E = 100 (1 – 0,01/0,1) = 90%

 Tingkat keberhasilan TT adalah 90% dalam menurunkan kasus TN

LATIHAN

 Desa Jombang dengan jumlah penduduk 6000 jiwa. Dari 50 ibu akseptor IUD yang hamil
2, dan dari 100 ibu tanpa akseptor yang hamil 80
 Berapakah efektivitas kontrasepsi IUD?

2. RELATIVE RISK DAN ODDS RATIO


 Relative Risk dan Odds ratio dipakai dalam studi epidemiologi untuk menjelaskan
apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen atau ratio
antara dua proporsi
 Relative risk biasanya dipakai untuk penelitian prospektif / Kohort
 Odds ratio biasanya dipakai untuk penelitian retrospektif / studi kasus kontrol

 RR = rasio p1/p2
 p1 (proporsi faktor risiko positif)
 p2 (proporsi faktor risiko negatif)

 OR = ratio p/q
 p = ratio penyakit positif
 q = ratio penyakit negatif
 p = (1- q)

Faktor Risiko Penyakit Total


Positif Negatif
Positif a b m1
Negatif c d m2
Total n1 n2 t

RELATIVE RISK DAN ODDS RATIO

 Relative Risk = p1/p2


 p1 = a/m1 (proporsi faktor risiko positif)
 p2 = c/m2 (proporsi faktor risiko negatif)

 Odds ratio = (a/c)/(b/d) = ad/bc


 a/c = ratio penyakit positif
 b/d = ratio penyakit negatif

CONTOH SOAL

 Dari hasil penelitian 55 orang hipertensi dengan merokok menderita penyakit PJK 35
orang, sedangkan 55 orang hipertensi dengan tidak merokok menderita penyakit PJK 25
orang
 Berapa ratio antara orang Hipertensi yang merokok dan yang tidak merokok menderita
penyakit PJK?

Faktor Risiko Penyakit Total


JK Tidak PJK
Merokok 35 20 55
Tidak Merokok 25 30 55
Total 60 50 110

 Relative Risk = p1/p2 = 1,4


 p1 = a/m1 = 35/55 = 0,64
 p2 = c/m2 = 25/55 = 0,45

 Orang Hipertensi yang merokok mempunyai risiko 1,4 kali lebih besar terserang PJK
dibanding orang hipertensi yang tidak merokok (pada prospektif studi)

 Odds ratio = ad/bc = (35x30)/(20x25) = 2,1


 Orang Hipertensi yang merokok mempunyai risiko 2,1 kali lebih besar terserang PJK
dibanding orang hipertensi yang tidak merokok (pada retrospektif studi)

LATIHAN

 Dalam suatu penelitian yang menggunakan rancangan kasus-kontrol untuk menentukan


hubungan antara infark miokard dengan rokok. Kelompok kasus terdiri 100 penderita
infark miokard dan kelompok kontrol terdiri dari 200 orang bukan penderita infark
miokard. Hasil penelitian menunjukan bahwa diantara 100 penderita infark miokrd
terdapat 20 orang perokok dan diantara 200 orang bukan infard miokard terdapat 14
orang perokok. Hitung Odds ratio

3. KASUS KERACUNAN

RESIKO RELATIF

 Resiko Relatif dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor resiko terhadap
kejadian suatu penyakit
 Misal: resiko relatif rokok terhadap kanker paru = 6 → artinya orang yang merokok
mempunyai resiko terkena kanker paru 6 x lebih besar daripada yang tidak merokok

RESIKO ATRIBUT

 Resiko Atribut dipergunakan untuk mengetahui besarnya resiko terjadinya suatu penyakit
yang dapat dihindarkan jika faktor resiko tidak ada
 Misal Resiko atribut pemakaian IUD terhadap kehamilan ektopik adalah artinya dengan
tidak memakai IUD, resiko terjadinya0,03 atau 3% kehamilaan ektopik yang dapat
dihindarkan adalah 3%

RUMUS KERACUNAN

1. Relative Risk = IR terpapar / IR tidak terpapar


2. Atributable Risk = IR terpapar – IR tidak terpapar
3. Faktor Etiologis = (AR / IR terpapar) x 100%
4. Faktor lain = 100% - Faktor Etiologis

CONTOH SOAL

 Pada suatu pesta ulang tahun, terjadi wabah keracunan minum es campur, dengan
keluhan sakit kepala, mual, muntah. Data yang terkumpul adalah sebagai berikut:
 Jumlah undangan = 40 orang
 Jumlah undangan yang minum es campur = 30 orang, diantaranya ada 25 undangan yang
menderita gejala keracunan
 Ada 1 undangan yang tidak ikut minum es campur, tetapi mempunyai gejala yang sama,
sakit kepala, mual, muntah

KASUS KERACUNAN

 Faktor Risiko Penyakit Total


 Keracunan Tidak Keracunan
 Minum Es 25 5 30
 Tidak Minum Es 1 9 10
 Total 26 14 40

RELATIVE RISK

 Relative Risk = p1/p2


 (p1 = a/m1), (p2 = c/m2)
 Relative Risk = IR terpapar/IR tidak terpapar = (25/30)/(1/10) = 0,83/0,1 = 8,3
 Kesimpulan: undangan yang minum es campur mempunyai risiko keracunan 8,3 lebih
besar dibanding undangan yang tidak minum es campur
ATRIBUTABLE RISK

 Atributable Risk atau Risiko Atribut adalah selisih antara IR kelompok terpapar dengan
IR kelompok tidak terpapar
 Risiko Atribut = IR terpapar – IR tidak terpapar = 0,83 – 0,1 = 0,73
 Cara membaca: dengan tidak minum es campur, risiko terjadinya keracunan yang dapat
dihindarkan adalah 73%

FAKTOR ETIOLOGIS

 Faktor Etiologis dipergunakan untuk menyatakan seberapa besar suatu zat menimbulkan
keracunan (dalam %)

Risiko Atribut
FE = -------------------------- x 100%
IR terpapar

 FE = (0,73/0,83)x100% = 87,95%

 Cara membaca: es campur sebagai penyebab keracunan adalah 87,95%

FAKTOR LAIN

 Faktor lain dipergunakan untuk menyatakan faktor penyebab lain yang dapat
menyebabkan keracunan, selain zat yang dicurigai
 Faktor lain = 100% - Faktor Etiologis
 Faktor lain = 100% - 87,95% = 12,05%
 Cara membaca: selain es campur, yang dapat menyebabkan keracunan adalah 12,05%

LATIHAN

 Pada suatu asrama putri Stikes, terjadi wabah keracunan makanan mi goreng, dengan
keluhan sakit perut, mual, muntah dan diare. Data yang terkumpul adalah sebagai berikut:
 Jumlah mahasiswi = 100 orang
 Jumlah mahasiswi yang makan mie goreng = 80 orang, diantaranya ada 75 mahasiswi
yang menderita gejala keracunan
 Ada 2 mahasiswi yang tidak ikut makan mie goreng, tetapi mempunyai gejala yang sama,
sakit perut, mual, muntah dan diare
 Jumlah kematian pada kasus keracunan diatas = 2 orang

HITUNGLAH

1. Relative risk
2. Resiko atribut
3. Faktor etiologis
4. Faktor lain
5. CFR keracunan

Anda mungkin juga menyukai