(Sumber: Hayward 1905; Dewey, 1956; Piaget, Malcolm, Carl Rogers, 1980; cf. Lea et al, 2003; Collins &
O'Brien,2003)
Lima prinsip SCL (Weimer, 2002)
• Pembelajaran aktif dan kolaboratif melibatkan teman
sejawat, serta kekuatan / kekuasaan pembelajaran
berada pada mahasiswa,
• Dosen sebagai fasilitator dan contributor,
• menumbuhkan pemikiran kritis sebagai alat untuk
mengembangkan pengetahuan,
• memberikan tanggung jawab penbelajaran kepada
mahasiswa untuk menemukan kekuatan dan
kelemahannya, serta mengarahkan kontruksi
pengetahuannya.
• Assessment yang memotivasi pembelajaran.
SCL berkembang berdasarkan pada teori pembelajaran
constructivism yang menekankan bahwa pembelajar wajib
mengkontruksikan pengetahuannya agar dapat belajar secara
efektif
(Attard et al., 2010).
1. Pembelajaran adalah proses yang aktif dan konstruktif
1. Mahasiswa belajar dengan cara melakukannya
2. Mahasiswa membentuk atau mengkontruksi apa yang mereka pelajari
berdasarkan pengetahuan sebelumnya
3. Informasi yang baru adalah berkaitan dengan pengetahuan sebelumnya
4. Pembelajar menggunakan pengalaman lampaunya dan faktor budaya
untuk mengembangkan pembelajarannya
(Coutney, 2010)
Materi apa yang harus saya Bagaimana saya merancang aktivitas
presentasikan kepada kelas agar mahasiswa dapat belajar
mahasiswa ketika tatap muka di dengan baik dan berkelanjutan?
dalam kelas?
TEACHER CENTERED LEARNING STUDENT CENTERED LEARNING
Transfer Mahasiswa
TEACHING Pengetahuan dari LEARNING mengkontruksi
Dosen ke Mahsw Pengetahuannya
Karakteristik proses Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
(2) Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang SNDikti
INTERAKTIF Menyatakan bahwa CPL diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara
mahasiswa dan Dosen.
HOLISTIK Pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan
menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
CPL diraih melalui proses Pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi CPL secara
INTEGRATIF
keseluruhan dlm satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin & multidisiplin.
bahwa CPL diraih melalui proses Pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
SAINTIFIK lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
KONTEKSTUAL CPL diraih melalui proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan
masalah dalam ranah keahliannya.
TEMATIK CPL diraih melalui proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan Program Studi
dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
EFEKTIF CPL diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar
dalam kurun waktu yang optimum.
KOLABORATIF CPL diraih melalui proses Pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar
untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
BERPUSAT PADA CPL diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
MAHASISWA kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan.
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran (Permendikbud No., 3 Tahun 2020, Psl 11)
Metode Pembelajaran dapat dipilih untuk
pelaksanaan pembelajaran pada mata kuliah
meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi
kasus, Pembelajaran kolaboratif, Pembelajaran
kooperatif, Pembelajaran berbasis proyek, Setiap mata kuliah dapat meng-
Pembelajaran berbasis masalah, atau metode gunakan satu atau gabungan dari
Pembelajaran lain, yang dapat secara efektif beberapa metode pembelajar-
memfasilitasi pemenuhan capaian an sebagaimana dimaksud pada
pembelajaran lulusan ayat (3) dan diwadahi dalam
suatu bentuk Pembelajaran.
Bentuk dan Metode Pembelajaran
No Bentuk Pembelajaran Metode Pembelajaran Contoh penugasan
1 Tatap muka • presentasi mahasiswa Problem-solvig,, information gap
dalam kelas activity, reasoninggap activity atau
• diskusi kelompok opinion gap activity
• debat
2 Tugas Terstruktur • pembelajaran berbasis Membuat proyek, mendiskusikan
proyek kasus tertentu yang dikerjakan
• pembelajaran berbasis secara kolaboratif
kasus
• pembelajaran kolaboratif
3 Belajar mandiri • literature review Membuat portfolio aktivitas
• summarizing mandiri
• minutes paper
4 Praktikum • Kelompok kerja dan Melaksanakan kegiatan dan
diskusi pelaporan hasil kerja praktikum
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Program kebijakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi
TUGAS DOSEN DALAM PENDEKATAN SCL
MEMFASILITASI
Buku, modul ajar, LKM, hand-out, journal, hasil penelitian, dan
MEMOTIVASI
waktu
• Dengan memberi perhatian pada mahasiswa
• Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan
dengan situasi yang kontektual
• Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan
• Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita
jalankan
MEMBERI TUTORIAL
Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa
menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
materi pembelajaran
MEMBERI UMPAN BALIK
Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran/hasil kinerjanya agar mencapai
sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.
endrotomoits@yahoo.com
BEBERAPA CONTOH METODE SCL
1. Small Group Discussion (SGD) adalah metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar berbagi
ide dan pendapat dalam kelompok kecil antara 4-6 orang, mahasiswa memperoleh pengetahuan dan
pengalaman belajar yang sama.
2. Role-play & Simulation Learning (RPL) : adalah metode belajar dengan bermain peran sebagai
penyampaian materi pembelajaran dengan menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu
pertunjukan peran di dalam kelas yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi bagi mahasiswa untuk memberi
penilaian terhadap hasil belajarnya
3. Discovery Learning (DL) adalah metode belajar dimana mahasiswa tidak mempelajari sesuatu yg tersaji
secara final, namun mahasiwa mengorganisir materi belajarnya sendiri, menemukan konsep dan prinsip melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan lainnya. Perbedaan nya dengan Inquiry adalah, jika pada
discovery masalah dipersiapkan dan direkayasa oleh dosen, sedangkan pada Inqury masalah bukan dari hasil rekayasa-
masalah apa adanya. (sumber: Bruner, Lefancois)
4. Self-Directed Learning (SDL) adalah belajar atas inisiatif dan kebutuhan nya sendiri dengan objek
belajar, perencanaan dan metode belajar yang dipilih sendiri, dengan tujuan untuk peningkatan pengetahuan,
keahlian, prestasi, dan pengembangkan diri sendiri. Mahasiswa menyadari kebutuhan belajar, tujuan belajar,
membuat strategi belajar, menilai hasil belajar, serta memiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan dalam
belajar.. (sumber: Jennings, 1975; Guglielmino,1977; Gibbons, 2002)
5. Cooperative Learning (CoL) adalah metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar dalam interkasi
sosial dan saling ketergantungan positif dalam kelompok kecil antara 4-6 orang dalam struktur kelompok yang
heterogen, mahasiswa memperoleh kemampuan yang sama. (Sumber: Slavin, Johnson & Johnson, 2006)
6. Collaborative Learning (CbL) adalah metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar dalam interkasi
sosial dalam kelompok kecil dalam struktur kelompok yang hiterogen, mahasiswa saling bertukar pikiran dan perasaan,
bertanggung jawab atas tindakan nya masing, saling menghargai dan memberikan dukungan pada kelompoknya. CbL
menekankan pd pembelajaran bermakna, pemecahan masalah, dan pengembangan aspek sosial. (Sumber: Gerlach,1994;
Borich, 1996; Tinzmann,dkk.,1990)
7. Contextual Learning (CtL) adalah metode pembelajaran yang berupaya mengaitkan konsep-konsep atau
teori- teori dengan dunia nyata, pembelajaran yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan
makna (Bruffee,1984; Elaine B. Johnson, 2002)
8. Project Based Learning (PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata
9. Case Based Learning (CBL) adalah pendekatan pembelajaran berbasis kasus melibatkan mahasiswa dalam
diskusi skenario tertentu yang menyerupai dunia nyata. Metode ini berpusat pada mahasiswa dengan interaksi yang
intens di antara peserta saat mereka mengkontruksikan pengetahuan dan bekerja sama dalam kelompok untuk
meneliti kasus tersebut. Peran instruktur adalah sebagai fasilitator sementara siswa secara kolaboratif menganalisis
dan mengatasi masalah.
PERAN DOSEN & MAHASISWA DAN HASIL PEMBELAJARAN YANG
DIHARPAKN DALAM PENGGUNAAN METODE SCL
Mahasiswa mempraktikan
konsep-konsep utama dengan
feedback
BLENDED LEARNING
FLIPPED ROTATION MODEL
DI LUAR KELAS
31
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Connection-between-Traditional-and-Flipped-Classroom-to-
Blooms-Taxonomy_fig2_323900654
Model Blended Learning
FACE TO FACE (F2F) DRIVER ONLINE LAB
Dosen kebanyakan melaksanakan Pembelajaran sepenuhnya Online,
pembelajaran F2F. Oniline tetapi dilaksankan pada tempat
learning sebagai teknologi tersedia khusus . Sering
tambahan di lab atau di kelas. mahasiswa yang mengikuti
program online lab juga mengikuti
ROTATION mata kuliah tradisional.
Mahasiswa berotasi dengan
skedul yang tetap (fix) antara SELF BLEND
pembelanjaran mandiri online Mahasiswa dapat memilih untuk
dan kegiatan F2F di dalam kelas. mengambil mata kuliah online
sebagai tambahan / pengayaan
kelas tradisional.
FLEX
Lebih dominan menggunakan ONLINE DRIVER
flatform online untuk Secara penuh pembelajaran
menyampaikan pembelajaran, dan mahasiswa menggunakan flatform
dosen menyediakan waktu F2F online dan dosen masih
melalui tutorial personal atau sesi memungkinkan check-in.
kelompok kecil.
33
https://www.dreambox.com/blog/6-models-bl
IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Topik Sub-topik Penjelasan
Kriteria metode Pemecahan kasus mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang berusaha untuk
pembelajaran (case method) memecahkan sebuah kasus;
mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun
rekomendasi solusi, dibantu dengan diskusi kelompok untuk menguji
dan mengembangkan rancangan solusi; dan
kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan
dilakukan oleh mahasiswa. Dosen hanya memfasilitasi dengan cara
mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan, dan observasi.
Team-based project kelas dibagi menjadi kelompok (>1 mahasiswa) untuk mengerjakan
tugas bersama selama jangka waktu yang lama;
kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan kompleks, lalu
diberikan ruang untuk buat rencana kerja dan model kolaborasi;
setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang
ditampilkan ke dosen, kelas, atau penonton lainnya yang dapat
memberikan umpan balik yang konstruktif
Kriteria evaluasi Kriteria evaluasi nilai 50% dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
akhir kelas (case method) dan/atau presentasi akhir project-based learning.
Sumber: Buku Panduan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri, Ditjen Dikti Kemendikbud (2020)
Hidup ini adalah pilihan………..
Mau Jadi Dosen Professional ATAU
Tidak Jadi Dosen Samasekali