Anda di halaman 1dari 25

JENIS & METODE

PEMBELAJARAN

drg. Rima Permata Sari, M.Kes.


2023-2024
Metode Pembelajaran
Suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk merancang tatap muka dalam pengajaran di kelas atau
dalam situasi pembelajaran di luar kelas serta merancang materi pembelajaran

◦ Menurut Suyanto dan Jihad (2013) metode pembelajaran mempunyai empat ciri khusus, yakni:
1.Bersifat rasional dan teoritis.
2.Berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran.
3.Mendasarkan pada cara khusus supaya model dapat diterapkan secara efektif.
4.Memperhatikan aspek lingkungan agar pembelajaran yang efektif dapat dilaksanakan.
Metode Pembelajaran
 Small Group Discussion  Cooperative Learning (CL)

 Role-Play & Simulation  Collaborative Learning (CBL)

 Case Study  Contextual Instruction (CI)

 Discovery Learning (DL)  Project Based Learning (PjBL)

 Self-Directed Learning (SDL)  Problem Based Learning and


Inquiry (PBL)
Small Group Discussion
◦ Membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-5 orang
mahasiswa
◦ Dosen menyajikan masalah secara umum kemudian masalah umum tersebut dibagi- bagi
menjadi sub-sub masalah yang akan dipecahkan oleh mahasiswa
◦ Fokus dalam small group discussion adalah kelompok kecil yang dapat mengasah aktivitas
belajar mahasiswa.
◦ Small group discussion menjadi salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan
mahasiswa untuk berfikir kritis, sistematis, dan saling menyumbangkan pemikirannya
◦ Small group discussion adalah suatu model pembelajaran yang menekankan keaktifan
mahasiswa melalui diskusi kelompok kecil dengan mengemukakan pendapat atau
memecahkan suatu permasalahan.
Role-Play & Simulation
◦ Metode pembelajaran bermain peran (role playing), dimana mahasiswa langsung memerankan suatu
masalah yang memfokuskan pada masalah-masalah tersebut.

◦ Dalam metode bermain peran (role playing) beberapa mahasiswa diberikan kesempatan untuk
menggambarkan atau mengekspresikan suatu tokoh yang diperankan dan mahasiswa lain mengamati
tentang jalannya drama, dipertengahan drama dihentikan agar mahasiswa dapat saling mengeluarkan
pendapat serta kritik mengenai materi pembelajaran.
Case Study
◦ Case study fokus pada masalah yang ada dalam situasi atau contoh tertentu, tindakan yang
harus diambil dan pelajaran yang didapat, dan bagaimana menangani atau menghindari situasi
seperti itu di masa depan.
◦ Metode case study adalah metode pembelajaran aktif yang memfokuskan siswa pada situasi
dunia nyata, kasus, atau contoh di mana mereka perlu mengambil tindakan dan
mengidentifikasi manfaat yang dapat mereka pelajari.
◦ Tujuan pembelajaran case study :
◦ Metode yang digunakan dosen untuk membantu mahasiswa memahami dan menguasai materi.
◦ Menghasilkan pembelajaran yang menarik bagi mahasiswa dan mendorong keaktifan mahasiswa salah
satunya melalui metode studi kasus/pemecahan masalah
◦ Meningkatkan aktivitas belajar dan kemandirian siswa, baik secara individu maupun kelompok
Discovery Learning (DL)
◦ Discovery Learning merupakan pembelajaran berdasarkan penemuan (inquiry- based),
konstruktivis dan teori bagaimana belajar.
◦ Model pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa memiliki skenario pembelajaran untuk
memecahkan masalah yang nyata dan mendorong mereka untuk memecahkan masalah mereka
sendiri.
◦ Dalam memecahkan masalah mereka; karena ini bersifat konstruktivis, para mahasiswa
menggunakan pengalaman mereka terdahulu dalam memecahkan masalah.
◦ Kegiatan mereka lakukan dengan berinteraksi untuk menggali, mempertanyakan selama
bereksperimen dengan teknik trial and error.
Discovery Learning (DL)
◦ Tahapan dalam pembelajaran yang menerapkan Discovery Learning ada 6, yakni:

1.Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


2.Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
3.Data collection (Pengumpulan Data)
4.Data Processing (Pengolahan Data)
5.Verification (Pembuktian)
6.Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
m)
Self-Directed Learning (SDL)
◦ Metode pembelajaran Self Directed Learning (SDL) merupakan model pemeblajaran
kontruktivistik yang berupasat pada mahasiswa (student centered).
◦ Secara garis besar, proses pembelajaran dalam SDL di bagi menjadi tiga, yaitu planing,
monitoring, dan evaluating :
1. Tahap planing (perencanaan), mahasiswa merencanakan aktivitas (pengamatan dan observasi) pada
tempat dan waktu di mana mahasiswa merasa nyaman untuk belajar.
2. Tahap monitoring, mahasiswa mengamati dan mengobservasi pembelajaran mereka. Pada tahap ini
banyak tantangan untuk memperoleh pembeljaran bermakna.
3. Tahap evaluating (evaluasi) mahasiswa mengevaluasi pelajaran dan pengetahuan yang dimiliki
kemudian guru memberikan umpan balik serta mengkolaborasikan pengetahuan mahasiswa yang satu
dengan yang lainnya untuk mencapai suatu pemahaman yang benar.
Self-Directed Learning (SDL)
Discovery Learning (DL)
◦ Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang mengarahkan mahasiswa untuk menemukan
secara mandiri pemahaman yang harus dicapai dengan bimbingan dan pengawasan dosen
◦ Ciri-ciri discovery learning :
1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan
2. Berpusat pada peserta didik
3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada
Cooperative Learning (CL)
◦ Model pembelajaran yang berpusat pada siswa (students center) antara lain model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
◦ Pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode pembelajaran dalam bentuk kelompok kecil
yang bekerjasama antara yang satu dengan yang lain dalam kegiatan belajar.
◦ Kelompok biasanya diberi rewards sesuai dengan seberapa banyak setiap anggota kelompok
telah belajar.
◦ Pembelajaran kooperatif secara tepat dirancang untuk melengkapi dan membantu sehingga
siswa dapat saling mengajar dengan sesama siswa lainnya dan menjadi bergairah. Siswa yang
kurang bergairah dalam belajar akan dibantu oleh siswa lain yang mempunyai gairah tinggi dan
memiliki kemampuan untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya.
◦ Suasana belajar seperti itu, disamping proses pembelajarannya berlangsung lebih efektif, juga
akan terbina nilai-nilai seperti gotong-royong, kepedulian sosial, saling percaya, kesediaan
menerima dan memberi serta tanggung jawab siswa, baik terhadap dirinya ataupun terhadap
kelompoknya.
Collaborative Learning (CBL)
◦ Bruffee (dalam Barkley, Cross, dan Major, 2012: 8) mendefinisikan pembelajaran kolaboratif merupakan
produk sosial yang dihasilkan melalui konsensus bersama di antara para sejawat yang berpengetahuan.
Pengetahuan adalah “sesuatu yang dibangun manusia melalui dialog dan kesepakatan”
◦ Pembelajaran kolaboratif menghindari ketergantungan peserta didik terhadap pengajar yang berperan
sebagai pemegang otoritas, baik atas subjek yang diajarkan maupun proses belajar.
◦ Pengajar tidak boleh hanya menjadi pemantau proses belajar, sebaliknya pengajar harus mampu menjadi
anggota, seperti halnya para peserta didik, dari sebuah komunitas yang tengah mencari pengetahuan.
Contextual Instruction (CI)
◦ Contextual Teaching and Learning (pembelajaran kontekstual) adalah konsep pembelajaran yang
membantu pendidik mengaitkan setiap materi yang dipelajari oleh peserta didik dengan kehidupan sehari-
hari atau bidang-bidang tertentu, sehingga peserta didik dapat merasakan makna dari setiap materi
pelajaran yang diterimanya dan mengimplementasikannya dalam berbagai aspek kehidupan.
◦ Peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas sedikit demi sedikit,
dan dari proses mengonstruksi sendiri, sehingga belajar akan bermakna.
Project Based Learning (PjBL)
◦ Project Based Learning adalah cara pembelajaran yang bermuara pada proses pelatihan
berdasarkan masalah‐masalah nyata yang dilakukan sendiri melalui kegiatan tertentu (proyek).
◦ Titik berat masalah nyata yang dilakukan dalam suatuproyek kegiatan sebagai proses
pembelajaran ini merupakan hal yang paling penting.
Project Based Learning (PjBL)
Problem Based Learning and Inquiry
(PBL)
◦ Model pembelajaran yang di dalamnya melibatkan sasaran didik untuk berusaha memecahkan
masalah dengan beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu untuk
mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa
diharapkan mampu memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah.
◦ Tujuan Problem Based Learning menurut (Susiloningrum et al., 2017) yaitu penguasaan materi
pelajaran dari disiplin ilmu tertentu, dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai