Anda di halaman 1dari 3

Kelas : G2-2023-Bahasa Indonesia-2

Mata Kuliah : PPK - Topik 1 - Mulai dari diri

1. Berdasarkan berita yang disampaikan tersebut:


a. Menurut Anda, apa maksud dari berita yang Anda baca?
Ketiga berita tersebut membicarakan terkait pengembangan kurikulum dari
Kurikulum 2013 (K13) menuju Kurikulum Merdeka. Mendikbud Ristek menilai
Kurikulum 2013 terkesan kaku dan tidak fleksibel, materi pembelajaran
membosankan dan kurang beragam, serta teknologi digital yang seharusnya bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan pengajaran dan pembelajaran belum digunakan
secara optimal. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa dan sekolah diberikan otonomi
dan kemerdekaan dalam menentukan alur pembelajaran. Kurikulum Merdeka
dirancang lebih sederhana dan fleksibel agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Jenis-jenis aktivitas yang ada dalam Kurikulum Merdeka juga
dirancang lebih relevan dan banyak memberi ruang untuk tugas proyek, sehingga
dapat mendorong skill-skill yang akan dibutuhkan siswa di masa depan. Pada
mulanya Kurikulum Merdeka dihadirkan sebagai bentuk inovasi Kurikulum Darurat
yang diluncurkan pada saat awal pandemi Covid-19. Dari Kurikulum Darurat
kemudian berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka dengan
berbagai pengembangan konsep pada alur pembelajaran dan pengajarannya menjadi
bentuk hasil pengembangan kurikulum yang lebih baik dan lebih relevan sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan baik untuk peserta didik, guru, dan
pendidikan Indonesia di masa depan.

b. Apakah hal-hal tersebut sangat berkaitan dengan pengembangan kurikulum?


jelaskan!
Berkaitan, karena dalam prosesnya terdapat analisis kebutuhan yaitu berupa penilaian
terhadap Kurikulum 2013 yang terkesan kaku dan tidak fleksibel, materi
pembelajaran membosankan dan kurang beragam, serta teknologi digital yang
seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pengajaran dan pembelajaran belum
digunakan secara optimal sehingga kurang mendukung kebutuhan siswa di era
lingkungan pendidikan abad 21. Kemudian terdapat pengembangan kurikulum,
pengumpulan data dan informasi, penetapan standar dan kompetensi, perancangan
kurikulum, uji coba, revisi dan penyesuaian dan implementasi kurikulum yang
dikembangkan dibuktikan dengan penyusunan kurikulum baru yaitu KUrikulum
Darurat yang pada mulanya digunakan pada saat pandemi Covid-19, kemudian dari
Kurikulum Darurat pemerintah melakukan pengembangan kurikulum yang
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan pembelajaran dan pengajaran di abad 21.
Kurikulum baru tersebut kemudian disebut dengan Kurikulum Prototipe yang
diujikan di sekolah-sekolah terpilih (sekolah penggerak). Kurikulum Prototipe
kemudian diresmikan sebagai Kurikulum Merdeka untuk kemudian
diimplementasikan di sekolah secara bertahap.
c. Menurut Anda apakah kebijakan pemerintah tentang kurikulum berdampak
pada proses pembelajaran yang Anda lakukan?
Menurut saya, kebijakan pemerintah tentang kurikulum berdampak pada proses
pembelajaran yang saya lakukan. Salah satu dampak yang paling terasa adalah
fleksibilitas dalam proses pembelajaran dimana pada saat ini telah memanfaatkan
teknologi informasi yang lebih optimal, sehingga pembelajaran dapat dilakukan tanpa
kendala ruang dan waktu. Akses materi pembelajaran, media pembelajaran, dan
penugasan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Keleluasaan akses informasi
dan sumber belajar tersebut mendorong saya dalam memunculkan ide ide kreatif
dalam belajaran dan membantu untuk menciptakan inovasi-inovasi tertentu untuk
mengasah dan meningkatkan keterampilan yang saya miliki.

d. Ceritakan pengalaman Anda ketika mengembangkan kurikulum dan bentuk


partisipasi apa?
Saya belum pernah mengikuti atau berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan kurikulum, seperti halnya pelatihan pengembangan kurikulum
yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan. Akan tetapi, saat ini, ketika saya mengikuti
PPG Prajabatan, khususnya dalam mata kuliah Perancangan dan Pengembangan
Kurikulum, saya mengetahui bagaimana kurikulum pendidikan di Indonesia yang
terus mengalami perkembangan dari masa ke masa, dan bagaimana sebuah kurikulum
harus terus dikembangkan sesuai dengan dinamika lingkungan pembelajaran dan
pengajaran serta perkembangan zaman yang turut memberi pengaruh yang krusial
dalam dunia pendidikan. Dalam pengalaman saya mengenyam pendidikan, saya
melalui masa menggunakan kurikulum KTSP selama sekolah dasar, kemudian
kurikulum K13 pada saat SMP dan SMA, lalu saat ini di PPG Prajabatan saya
mempelajari kurikulum Merdeka Belajar dan bagaimana implementasinya di kegiatan
pembelajaran dan pengajaran di sekolah-sekolah.

e. Bolehkah jika Anda ingin mengembangkan proses pembelajaran sendiri tanpa


memperhatikan kebijakan? Apa alasannya!
Menurut saya, melakukan pengembangan proses pembelajaran sendiri tanpa
memperhatikan kebijakan tidak seharusnya dilakukan karena, suatu kebijakan dibuat
untuk memberi pedoman dan aturan sebagai pijakan dan kontrol perilaku serta
tindakan dalam suatu organisasi atau masyarakat. Maka, dalam hal ini, kebijakan
pendidikan perlu diperhatikan dalam mengembangkan proses pembelajaran. Dengan
memperhatikan kebijakan pendidikan, penyusunan visi dan misi dapat disesuaikan
dengan nilai-nilai, kompetensi, dan karakteristik yang diinginkan oleh sistem
pendidikan. Selain itu, kebijakan pendidikan yang dirancang juga bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan nasional, menciptakan keadilan dan kesetaraan
dalam pendidikan, pengembangan life skills, kebijakan pendidikan juga sebagai
evaluasi dan pemantauan keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu penting
sekali memperhatikan kebijakan dalam mengembangkan proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan dapat sesuai dengan orientasi
tujuan pendidikan nasional.

f. Menurut Anda bagian apa yang perlu diperbaiki dari kurikulum sebelumnya?
Berdasarkan sumber informasi yang saya baca (3 berita yang disajikan pada Topik 1
Mulai Diri pertanyaan ke 1), disebutkan bahwa Kurikulum 2013 terkesan kaku dan
tidak fleksibel. Menurut saya, berdasarkan bagaimana yang saya rasakan ketika saya
menjadi siswa adalah pada saat pembelajaran, guru selalu mengawali dengan diskusi
kontrak pembelajaran dengan siswa, membahas tentang pemaparan rincian materi apa
yang akan dipelajari selama satu semester beserta penugasan dan sistem penilaiannya.
Hal itu menyebabkan saya sebagai murid merasa diberi timeline yang jelas, siswa
tinggal mengikuti sesuai dengan timeline yang diberikan, sehingga saya sebagai siswa
tidak harus membuat keputusan sendiri tentang pembelajaran seperti apa yang
diinginkan, karena semua sudah ditata dan diatur oleh guru. Hal tersebut tidak
menjadi masalah buat saya sebagai siswa karena telah menjadi semacam kebiasaan,
yaitu tinggal mengikuti timeline dan instruksi yang telah diberikan. Akan tetapi,
ternyata ketika dipahami lebih dalam, hal tersebut melahirkan zona nyaman yang
sesungguhnya dapat menjadi jebakan. Hal tersebut pula yang kemudian dikatakan
bahwa Kurikulum 2013 terkesan kaku dan tidak fleksibel. Siswa terbiasa diatur,
siswa terbiasa hanya mengikuti sistem, siswa tidak memiliki cukup ruang untuk
melatih bagaimana ia menentukan pembelajaran yang sesuai dengan minatnya.
Kebiasaan tersebut membuat siswa kurang memiliki ruang untuk belajar mengambil
keputusan dan bagaimana bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil.
Padahal keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam pengembangan siswa. Sehingga
menurut saya, yang perlu diperbaiki dalam hal ini adalah pemberian otonomi dan
kemerdekaan dalam menentukan alur pembelajaran bagi siswa dan guru. Siswa
diberikan cukup ruang untuk belajar mampu berperan aktif dalam menentukan
pembelajaran yang sesuai dengan minatnya, hal tersebut pun dapat memacu
keterampilan pengambilan keputusan dalam diri siswa.
Disebutkan pula materi pembelajaran Kurikulum 2013 membosankan dan
kurang beragam, serta teknologi digital yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan pengajaran dan pembelajaran belum digunakan secara optimal. Ketika
saya menjadi siswa, saya lebih sering menjalani proses pembelajaran dengan metode
guru berceramah dan siswa mengikuti instruksi dari guru, media dan perangkat ajar di
kelas hanya sebatas papan tulis dan buku. Menurut saya, yang menjadi masalah bukan
materi yang dipelajari, namun cara penyampaian materi yang menggunakan metode
dan media belajar yang monoton, sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan. Maka
diperlukan pengembangan kurikulum yang memfasilitasi dan mendukung kreativitas
serta inovasi metode dan media belajar bagi siswa. Memberikan jenis-jenis aktivitas
yang lebih beragam, mendorong skill-skill yang akan dibutuhkan siswa di masa
depan, dan pengembangan konsep pada alur pembelajaran dan pengajaran yang lebih
relevan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan baik untuk peserta didik,
guru, dan pendidikan Indonesia di masa depan.

2. Dari hasil diskusi. apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?

3. Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai !

Anda mungkin juga menyukai