f. Menurut Anda bagian apa yang perlu diperbaiki dari kurikulum sebelumnya?
Berdasarkan sumber informasi yang saya baca (3 berita yang disajikan pada Topik 1
Mulai Diri pertanyaan ke 1), disebutkan bahwa Kurikulum 2013 terkesan kaku dan
tidak fleksibel. Menurut saya, berdasarkan bagaimana yang saya rasakan ketika saya
menjadi siswa adalah pada saat pembelajaran, guru selalu mengawali dengan diskusi
kontrak pembelajaran dengan siswa, membahas tentang pemaparan rincian materi apa
yang akan dipelajari selama satu semester beserta penugasan dan sistem penilaiannya.
Hal itu menyebabkan saya sebagai murid merasa diberi timeline yang jelas, siswa
tinggal mengikuti sesuai dengan timeline yang diberikan, sehingga saya sebagai siswa
tidak harus membuat keputusan sendiri tentang pembelajaran seperti apa yang
diinginkan, karena semua sudah ditata dan diatur oleh guru. Hal tersebut tidak
menjadi masalah buat saya sebagai siswa karena telah menjadi semacam kebiasaan,
yaitu tinggal mengikuti timeline dan instruksi yang telah diberikan. Akan tetapi,
ternyata ketika dipahami lebih dalam, hal tersebut melahirkan zona nyaman yang
sesungguhnya dapat menjadi jebakan. Hal tersebut pula yang kemudian dikatakan
bahwa Kurikulum 2013 terkesan kaku dan tidak fleksibel. Siswa terbiasa diatur,
siswa terbiasa hanya mengikuti sistem, siswa tidak memiliki cukup ruang untuk
melatih bagaimana ia menentukan pembelajaran yang sesuai dengan minatnya.
Kebiasaan tersebut membuat siswa kurang memiliki ruang untuk belajar mengambil
keputusan dan bagaimana bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil.
Padahal keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam pengembangan siswa. Sehingga
menurut saya, yang perlu diperbaiki dalam hal ini adalah pemberian otonomi dan
kemerdekaan dalam menentukan alur pembelajaran bagi siswa dan guru. Siswa
diberikan cukup ruang untuk belajar mampu berperan aktif dalam menentukan
pembelajaran yang sesuai dengan minatnya, hal tersebut pun dapat memacu
keterampilan pengambilan keputusan dalam diri siswa.
Disebutkan pula materi pembelajaran Kurikulum 2013 membosankan dan
kurang beragam, serta teknologi digital yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan pengajaran dan pembelajaran belum digunakan secara optimal. Ketika
saya menjadi siswa, saya lebih sering menjalani proses pembelajaran dengan metode
guru berceramah dan siswa mengikuti instruksi dari guru, media dan perangkat ajar di
kelas hanya sebatas papan tulis dan buku. Menurut saya, yang menjadi masalah bukan
materi yang dipelajari, namun cara penyampaian materi yang menggunakan metode
dan media belajar yang monoton, sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan. Maka
diperlukan pengembangan kurikulum yang memfasilitasi dan mendukung kreativitas
serta inovasi metode dan media belajar bagi siswa. Memberikan jenis-jenis aktivitas
yang lebih beragam, mendorong skill-skill yang akan dibutuhkan siswa di masa
depan, dan pengembangan konsep pada alur pembelajaran dan pengajaran yang lebih
relevan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan baik untuk peserta didik,
guru, dan pendidikan Indonesia di masa depan.