5. Jika Anda inign mengembangkan proses pembelajaran sendiri, apakah boleh tanpa
memperhatikan kebijakan? apa alasannya!
Menurut saya pribadi, rasanya boleh kita mengembangkan proses belajar tanpa
memperhatikan kebijakan yang ada, namun proses belajar yang kita masih berada di
jalur yang benar, hal tersebut di perkuat oleh pernyataan bapak Menteri Pendidikan
kita bapak nadiem bahwa kita diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk mmebuat
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan, apalagi kita sebagai guru
anak berkebutuhan khusus akan sering menemui kurikulum yang sesuai kebijakan
tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, maka dari itu kita juga di tuntut kreatif dan
inovatif untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan berkaitan dengan
pembelajaran. Namun tetap Ketika mengembangkan proses belajar kita tetap perlu
memperhatikan aspek tertentu yang secara teoritis proses belajar kita tidak keluar dari
jalur atau melenceng jauh dari kebijakan.
6. Menurut anda bagian apa yang perlu diperbaiki dari kurikulum sebelumnya?
Kurikulum 2013 memiliki beberapa kelemahan yang menjadi hal yang perlu
diperbaiki diantaranya adalah;
- isi terlalu padat dan terlalu berpusat pada guru akibatnya Siswa kurang mempunyai
kesempatan untuk eksplor lebih jauh pada suatu materi.
- kurikulum 2013 terlalu berorientasi pada hasil, proses bukan menjadi tujuan utama
dalam pembelajaran , padahal orientasi proses pembelajaran juga penting dilakukan
untuk menambah pengalaman siswa di luar akademik misalnya pada aspek sosial.
- Kurikulum 2013 kaku, dan tidak fleksibel sehingga kadangkala kurang sesuai
dengan kondisi di lapangan, menurut saya kurikulum yang baik adalah kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.
- Kurikulum 2013 kurang relevan untuk menjawab tantangan Pendidikan abad 21 yang
sudah pada era digital, sehingga perlu dilakukan pembaharuan untuk menyesuiakan
zaman
-
7. Buatlah Prediksi Solusi untuk mengantar generasi abad 21
8. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
- Perumusan tujuan
Perumusan tujuan kurikulum harus melibatkan banyak
pihak yang terkait, yang memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Pihakpihak tersebut, antara lain
(a) pengambil keputusan yang terkait dengan
penetapan kurikulum, (b) ahli kurikulum, (c) ahli disiplin ilmu, (d) ahli
psikologi, dan (e) pengajar. Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang
paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan operasional.
Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan
kurikuler, serta tujuan instruksional: tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional
khusus.
- Merumuskan materi kurikulum
Materi kurikulum disusun sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam bentuk
pengetahuan (ide, fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), serta kemampuan
(keterampilan, kecakapan). materi kurikulum disusun didasarkan pada
perkembangan kognitif siswa, misalnya berpatokan pada teori belajar Piaget
ataupun teori Bruner. Sajian materi perlu memberikan dorongan bagi siswa
untuk beraktivitas yang menyediakan pengalaman belajar sehingga siswa
memungkinkan bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan
penelitian. Untuk itulah, sajian materi harus memberikan rangsangan
keingintahuan siswa dan membantu mereka dalam mengekspresikan gagasan
dan idenya, serta mampu mendorongnya untuk mengomunikasikan ide
ilmiahnya
- Pengorganisasian pengalaman belajar (implementasi)
pengorganisasian pengalaman belajar dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
pendekatan. strategi, metode serta teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi
yangakan diberikan. Pengalaman belajar siswa bisa bersumber dari pengalaman visual,
pengalaman suara, pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, atau variasi dari visual,
suara, perabaan, dan penciuman. Semua pengalaman belajar tersebut dapat diorganisasikan
sedemikian rupa dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti siswa, guru, bahan,
tujuan, waktu, sumber, fasilitas, dan masyarakat. Pengalaman belajar yang dipilih harus
mencakup berbagai kegiatan mental- fisik yang menarik minat siswa, sesuai dengan tingkat
perkembangannya, dan merangsang siswa untuk belajar aktif dan kreatif.
- Evaluasi
Soal tambahan