Anda di halaman 1dari 1

Prinsip Fleksibilitas dan Implementasinya

Kelompok 2:
Albaninda N H
Corry Hastiwi
Diyah Noor Salsabila
Laila F
Lianita Nurlaily

Kurikulum merupakan seperangkat aturan dan rencana menganai isi, tujuan, dan bahan
belajar beserta cara menggunakannya. Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses
penyusunan dan perencanaan kurikulum dan kegiatannya agar kurikulum yang dihasilkan dapat
menjadi bahan ajar serta acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional.
Dalam kurikulum terdapat lima prinsip yang harus dipenuhi. Dalam diskusi ini kelompok kami
telah membahas lebih dalam tentang prinsip fleksibilitas.
Dalam KBBI, fleksibel berarti luwes atau mudah dan cepat menyesuaikan diri. Dalam
pengembangan kurikulum, prinsip fleksibilitas merupakan sebuah keluwesan untuk merancang
kurikulum sehingga pada saat diimplementasikan memungkinkan dilakukan perubahan pada
kurikulum untuk disesuaikan dengan kondisi yang tidak terprediksi. Jadi, kurikulum haruslah
bersifat luwes, lentur, dan tidak kaku terutama dalam pelaksanaannya. Contoh yang paling
sederhana yaitu, ketika kurikulum dirancang, ini menghendaki penggunaan LCD proyektor. Tetapi
pada hari-H terjadi pemadaman listrik. Dalam kondisi tersebut guru dapat melakukan perubahan
aspek media namun harus tetap mengarah kepada pencapaian tujuan.
Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi:
1. Fleksibel bagi guru
Artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak untuk guru dalam
mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada.
2. Fleksibel bagi peserta didik
Artinya kurikulum harus menyediakan ruang bagi siswa untuk memilih
pembelajarane sesuai dengan bakat dan mintanya.
Contoh implementasi prinsip fleksibilitas:
1. Terdapat program muatan lokal yang berupa mata pelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Mulok berupa mata pelajaran yang
mengandung unsut kebudayaan dan kesenian setempat.
2. Penjurusan pada jenjang SMA yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai