Anda di halaman 1dari 7

PPK Topik 1

Prinsip
Fleksibilitas
Oleh Kelompok 2:
1. Aminatul Zulfa Mufida Alim
2. Fajar Sukma Idhofi
3. Isna Rohmawati
4. Nirmala Wulan Suci
5. Risna Zulfa Musriroh
 
Pengertian Prinsip Feksibilitas
Prinsip fleksibilitas dalam kurikulum terkait dengan keluwesan dalam tahap
implementasi kurikulum. Penerapan prinsip fleksibilitas dalam kurikulum adalah
bahwa suatu kurikulum harus dirancang secara fleksibel atau luwes sehingga pada
saat diimplementasikan memungkinkan untuk dilakukan perubahan untuk
disesuaikan dengan kondisi yang ada apabila terjadi suatu hal yang tidak
terprediksi saat kurikulum itu dirancang.
Pengembangan kurikulum harus menggunakan berbagai metode atau cara-
cara tertentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu, tempat dimana
kurikulum itu diterapkan. Prinsip fleksibilitas memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang
selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik. Prinsip
fleksibilitas memiliki dua sisi yaitu fleksibel dalam memilih program pendidikan
serta fleksibel dalam mengembangkan program pengajaran.
Ada 2 Sisi Prinsip fleksibilitas
1. Fleksibel bagi 2. Fleksibel bagi
Guru SIswa
artinya kurikulum artinya
1. Fleksibel bagi harus memberikan kurikulum harus
Guru ruang gerak bagi guru menyediakan
untuk berbagai
mengembangkan kemungkinan
2. Fleksibel bagi program program pilihan
Siswa pengajarannya sesuai sesuai dengan bakat
dengan kondisi yang dan minat siswa.
ada.
Contoh Implementasi Prinsip Fleksibilitas

01 Sesuai kemampuan dan latar belakang


Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya. Misalnya ketika mengajar di kelas A bisa
menggunakan metode problem base learning, tetapi metode tersebut tidak bisa digunakan di kelas B. maka metode
pembelajaran kelas B bisa menggunakan metode pembelajaran yang lain

02 Penggunaan media pembelajaran


Pada saat sebuah kurikulum dirancang, pembelajaran akan dilaksanakan dengan menggunakan media LCD projector,
namun pada saat hari H terjadi pemadaman listrik di lokasi. Bagi kurikulum yang memenuhi prinsip fleksibilitas
kondisi ini tidak menghambat keberlangsungan pembelajaran. Dengan sedikit melakukan perubahan pada aspek media
yang digunakan pembelajaran tetap berlangsung namun tetap mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Jika
prinsip fleksibilitas ini tidak digunakan dimungkinkan tujuan pembelajaran yang direncanakan tidak terlaksana.
03 Tempat pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi regional
Pembelajaran didaerah pedesaan pasti akan berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan di daerah perkotaan. Misal
penggunaan akses internet untuk menunjang pembelajaran, dikota mungkin lebih mudah untuk mendapatkan akses
internet, tetapi didaerah pedesaan pasti akan sulit untuk mendapatkan akses internet. Hal tersebut bisa saja menjadi
suatu hambatan bagi pembelajaran di daerah pedesaan, akan tetapi kurikulum fleksibel mampu membuat pembelajaran
tetap berjalan tanpa harus mengakses internet. Selain itu, tempat pelaksanaan tidak harus dilaksanakan secara luring
atau bertatap muka, tetapi bisa juga dilaksanakan secara daring.

04 Waktu pelaksanaan pembelajaran


Pembelajaran tidak hanya dilakukan ketika jam sekolah saja. Misalkan ketika mendapatkan materi statistika dimana
peserta didik diberikan projek untuk membuat data kelompok mengenai tinggi badan, berat badan dan lainnya dengan
pengambilan data satu kelas. Mereka pasti akan mengerjakan projek tersebut diluar jam pembelajaran dan dapat
dilakukan diluar kelas.
Selain itu, prinsip fleksibilitas dapat dilihat pada penerapan Kurikulum Merdeka dengan adanya kebebasan siswa
dalam memilih program studi yang dipilih (pada dua tahun terakhir di SMA). Artinya, pengembangan kurikulum atau
sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan siswa. siswa diperkenankan memilih sesuai dengan
minat, bakat, kemampuan, dan kebutuhannya.
Rumusan prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah
prinsip fleksibilitas dapat dilihat pada
penerapan Kurikulum Merdeka

Adanya kebebasan siswa dalam memilih program studi yang dipilih (pada dua tahun terakhir di SMA).

• Artinya, pengembangan kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan siswa.
siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan kebutuhannya.

Guru mengembangkan kegiatan-kegiatan pembelajaran, asalkan tidak menyimpang jauh dari apa yang telah
digariskan dalam kurikulum.
• Guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan, memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih
strategi dan metode yang dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, dan membuat kriteria yang
objektif dan rasional dalam melakukan dan memberikan penilaian peserta didik.

Menerapkan pendekatan konstruktivisme yang berpusat pada peserta didik


• maka tugas guru dalam membahas materi Bersama peserta didik melakukan langkah mengkonstruks
pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai