Anda di halaman 1dari 4

PRINSIP FLEKSIBILITAS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN


(Perancangan dan Pengembangan Kurikulum)
Topik 1 : Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu :

Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.


Julianti Mustika, M.Pd, Gr

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Okta Viola Novanti


Rizki Armanto
Sayidatul Fitriyah
Septia Devi Widianti
Sintya Rahma Fadillha
Syarah Al Humairah

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 TAHUN 2023


BIDANG STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
PRINSIP FLEKSIBILITAS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN

A. Prinsip Fleksibilitas dalam Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum bertujuan untuk menjamin agar hasilnya luwes untuk


diterapkan dan disesuaikan dengan keadaan, tempat dan waktu yang selalu
berubah, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik serta peran kurikulum.
Hal ini sangat penting untuk perkembangan siswa, sebagai penunjang untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui prinsip fleksibilitas mengatur bahwa
kurikulum harus fleksibel, dapat beradaptasi dengan kondisi lokal dalam
pelaksanaannya, waktu, kemampuan, dan latar belakang anak-anak. Kurikulum
bersifat fleksibel dan pengembangan kurikulum dapat dilakukan untuk anak-anak
dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
Penerapan prinsip fleksibilitas dalam kurikulum adalah bahwa suatu kurikulum
harus dirancang secara fleksibel atau luwes. Kurikulum yang baik adalah kurikulum
yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk
menyesuaikan berdasarkan kondisi regional. Kurikulum harus menyediakan ruang
untuk memberikan kebebasan bagi pendidik untuk mengembangkan program
pembelajaran. Pendidik dalam hal ini memiliki kewenangan dalam mengembangkan
kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan kebutuhan bidang
lingkungan mereka. Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi antara lain yaitu:
1. Fleksibel bagi guru, yang artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi
guru untuk mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang
ada.
2. Fleksibel bagi siswa, artinya kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan
program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa. Kurikulum harus dapat
mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan
di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang
berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi
dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
B. Implementasi Pada Pembelajaran
Fleksibilitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan
adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau
mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
pelaksana kurikulum di lapangan. Pendidikan dalam hal ini memiliki kewenangan
dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan
kebutuhan bidang di lingkungan mereka. Fleksibel dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian- penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi
tempat dan waktu yang selalu berubah. Adapun contoh dari implementasi prinsip
fleksibilitas pada pembelajaran adalah:
❖ Kebebasan guru dalam memilih media pembelajran
Pada saat sebuah kurikulum dirancang, pembelajaran akan dilaksanakan
dengan menggunakan media LCD proyektor, namun pada saat hari H terjadi
pemadaman listrik di lokasi. Bagi kurikulum yang memenuhi prinsip fleksibilitas
kondisi ini tidak menghambat keberlangsungan pembelajaran. Dengan sedikit
melakukan perubahan pada aspek media yang digunakan pembelajaran tetap
berlangsung namun tetap mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Jika
prinsip fleksibilitas ini tidak digunakan dimungkunkan tujuan pembelajaran yang
direncanakan tidak terlaksana.
❖ Kebebasan Memilih kurikulum disesuaikan dengan kondisi sekolah
Dalam menerapkan sebuah kurikulum, sekolah diberi kebebasan memilih
kurikulum yang sesuai dengan kondisi. Seperti menggunakan penyederhanaan
kurikulum dengan kondisi khusus atau penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Dengan adanya pilihan tersebut, sekolah bebas memilih jenis kurikulum yang
sesuai.
❖ Kebebasan yang diberikan kepada siswa dan guru dalam kurikulum merdeka
Pada kurikulum merdeka, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata
pelajaran yang ingin dialami dan disesuaikan dengan minat bakatnya. Selain itu,
guru diberikan kebebasan untuk merancang metode pengajaran berbasis projek
dengan disesuaikan pada kondisi, tujuan pembelajaran, dan ketersediaan sarana
dan prasarana pendukung di sekolah.
❖ Kebebasan guru dalam menentukan proses pelaksanaan pembelajaran
Variasi dalam penggunaan pendekatan model, strategi, disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik serta karakteristik materi pembelajaran. guru yang
melakukan pembelajaran di kelas, guru akan terlepas dari bayang-bayang untuk
mengejar target materi. Hal ini tentu akan berdampak pada guru, karena guru
mempunyai waktu yang lebih banyak untukmengajak dan memandu diskusi serta
menerapkan metode pembelajaran yang lebih aktif dan interaktif lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Eri Pradibthya, D. W. (2015). Makalah Prinsip Fleksibilitas Dalam Pengembangan


Kurikulum.

Gofur, M. A. ., Junedi, J., & Nursikin, M. . (2022). Prinsip-Prinsip Inovasi dan


Pengembangan Kurikulum PAI. Educational Journal of Islamic Management, 2(2), 81-
88. https://doi.org/10.47709/ejim.v2i2.1909

Prasetyo, A. R. (2020). Prinsip-prinsip Dalam Pengembangan Kurikulum. Palapa:jurnal


study keislaman dan ilmu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai