Nama Kelompok 6 :
Universitas Bengkulu
2024/2025
Kata Pengantar
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep kurikulum merdeka
2. Apa prinsip-prinsip kurikulum merdeka
3. Bagaimana model-model pembelajaran dalam Kurikulum
Merdeka
4. Bagaimana sistem evaluasi hasil belajar kurikulum Merdeka
5. Bagaimana Implementasi Kurikulum Merdeka
iv
C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep Kurikulum Merdeka
2. Mengetahui Prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka
3. Mengetahui Model-model pembelajaran dalamkurikulum
Merdeka
4. Mengetahhui sistem evaluasi hasil pembelajaran kurikulum
Merdeka
5. Mengetahui Implementasi kurikulum Merdeka
v
BAB II PEMBAHASAN
vi
4. Penilaian yang fleksibel
Dalam konsep merdeka belajar, penilaian yang dilakukan lebih
bersifat fleksibel. Artinya, siswa tidak hanya dinilai berdasarkan
hasil ujian atau tes tertulis, tetapi juga dinilai berdasarkan hasil
karya, proyek, dan presentasi yang mereka hasilkan. Hal ini dapat
membantu siswa untuk menunjukkan potensi diri mereka yang
sebenarnya dan memberikan pengalaman belajar yang lebih
holistik.
5. Kemandirian dan tanggung jawab
Dalam konsep merdeka belajar, siswa didorong untuk menjadi
mandiri dan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran
yang mereka lakukan. Artinya, siswa harus dapat mengatur waktu
belajar mereka sendiri, mengambil keputusan sendiri, dan
bertanggung jawab atas hasil yang mereka peroleh. Hal ini dapat
membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan
dan kemandirian mereka.
vii
B. Prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka
viii
C. Model-model Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
ix
5. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Learining)
Model ini menghubungkan matri pembelajaran dengan dunia
nyata dan pengalaman hidup peserta didik. Hal ini membantu
peserta didik memahami konsep dengan lebih mudah dan
bermakna.
6. Model Pembelajaran Discovery Learning
Model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan konsep dan pengetahuan secara mandiri melalui
eksperimen dan observasi.
7. Model Pembelajaran Problem Solving
Model ini melatih peserta didik untuk menyelesaikan masalah
dengan langkah-langkah yang sistematis dan logis
8. Model Pembelajaran Berbasis TIK(ICT-Base Learning)
Model ini memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam proses pembelajaran. Hal ini membantu peserta
didik belajar dengan lebih menarik dan interaktif.
9. Model Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)
Model ini memungkinkan peserta didik untuk belajar dari jarak
jauh tanpa harus datang ke sekolah.
10. Model Pembelajaran Blended Learning
Model ini menggabungkan pembelajaran tatap muka di kelas
dengan pembelajaran daring.
x
D. Sistem Evaluasi Hasil Belajar Kurikulum Merdeka
Sistem evaluasi hasil belajar dalam Kurikulum Merdeka nerbeda
dengan sistem evaluasi pada Kurikulum sebelumnya. Kurikulum
Merdeka menekankan pada penilaian yang berkelanjutan,
komprehensif, dan holistik, dengan fokus pada kemajuan belajar
setiap siswa dibandingkan dengan standar baku.
xi
3. Instrumen Penilaian
Tes : Tes tertulis, dan tes kinerja
Non-Tes : Observasi, jurnal, portofolio, proyek, dan
penilaian diri.
4. Pelaporan Hasil Belajar
Hasil belajar dilaporkan dalam bentuk deskripsi kualitatif yang
menggambarkan kemajuan belajar siswa scara menyeluruh.
Laporan hasil belajjar tidak hanya berisi nilai akhir,tetapi juga
informasi tentang kemajuan belajar siswa dalam berbagai
aspek.
5. Peran Pemangku Kepentingan
Guru: Berperan sebagai evaluator utama dalam menilai
kemajuan belajar siswa
Orang tua: Dilibatkan dalam proses penilaian dan
pelaporan hasil belajar
Siswa: Melibatkan diri dalam proses penilaian diri dan
refleksi belajar
6. Manfaat Sistem Evaluasi Kurikulum Merdeka
Memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang
perkembangan belajar siswa,
membantu siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien,
meningkatkan motivasi belajar siswa,
memberikan informasi yang bermanfaat bagi guru untuk
mengembangkan pembelajaran yang lebih berkualitas
xii
E. implementasi Kurikulum Merdeka
Implementasi kurikulum merdeka melibatkan tiga tahapan utama
sebagai berikut:
1. Asesmen Diagnostik
Tahap pertama adalah melakukan asesmen diagnostik untuk
mengidentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan,
perkembangan, dan pencapaian peserta didik dalam
pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada tahun ajaran untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tetang kemampuan
dan kebutuhan siswa. Hasil asesmen diagnostik ini menjadi
dasar untuk perencanaan pembelajaran yang lebih efektif.
2. Perencanaan
Tahap kedua melibatkan perencanaan pembelajaran yang
mencakup tujuan, strategi, metode dan materi pembelajaran.
Guru menggunakan hasil asesmen diagnostik untuk menyusun
perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
siswa. Selain itu, guru juga dapat mengelompokkan siswa
berdasarkan tingkat kemampuan mereka sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
3. Pembelajaran
Tahap terakhir adalah implementasi pembelajaran. Guru
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang tekah disusun. Selama proses
pembelajaran, guru melakukan asesmen formatif secara berkala
untuk memantau perkembangan siswa. Hal ini memungkinkan
guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran jika
diperlukan.pada akhir periode pembelajaran, guru juga
melakukan asesmen sumatif sebagai evaluasi akhir untuk
mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
xiii
Dengan mengikuti tahapan ini, implementasi Kurikulum Merdeka dapat
memastikan pembelajaran yang lebih efektif, sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan peserta didik.
xiv
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
xv