Oleh:
Isna Zuriatni
(E1E022121)
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan di nantikan demi
kesempurnaan proposal ini.
Penyusun
ii
DATAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…iii
BAB I PENDAHULUAN….………………………………………………….….1
A. Latar Belakang……………………………………..……………………...2
B. Rumusan Masalah….…………………..…………………..……………...3
C. Tujuan……………………..…………………..…………………...……...3
D. Manfaat………………………..…………………..………………..……..3
E. Definsi Operasional……………………..…………………..……………..4
A. Jenis Penelitian…………………………………..……………….…..…..15
B. Subjek Penelitian………………………..…………………..……………15
C. Teknik Pengumpulan Data……………………..………………….....…..15
D. Instrumen Pengumpulan Data……………………..…………………..…17
E. Analisa Data……………………..…………………..………………...…21
DAFTAR PUSTAKA…………………..…………………..………………..….22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
aktivitas belajar secara mandiri. Siswa yang proaktif dan bersemangat dalam
proses pembelajaran dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang
menyenangkan. Dengan interaksi yang baik dan memberikan kebebasan untuk
beradaptasi secara mandiri, siswa dapat menemukan konsep-konsep baru dan
memahami materi melalui penyelesaian latihan pembelajaran.
2
dan menggambarkan bagaimana siswa menunjukkan kemandirian belajar
dalam konteks pembelajaran tematik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul "Analisis Kemandirian Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Tematik di Kelas IV."
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan proposal penelitian ini berdasarkan latar belakang diatas yaitu Guna
memahami kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik kelas IV.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang
kemandirian belajar siswa pada pembelajaran tematik di kelas IV.
2. Manfaat Praktis bagi Siswa Kelas IV
Meningkatkan kesadaran siswa terhadap sikap kemandirian belajar,
membantu mereka mengidentifikasi potensi dan kekuatan yang dapat
dikembangkan.
3. Manfaat Praktis bagi Guru
Menyediakan informasi berharga bagi guru dalam merancang strategi
pembelajaran tematik yang mendukung dan meningkatkan kemandirian
belajar siswa.
4. Manfaat bagi Peneliti
Memberikan pengalaman penelitian yang berharga dan kontribusi
pengetahuan tambahan tentang kemandirian belajar siswa dalam
konteks pembelajaran tematik kelas IV.
3
E. Definisi Operasional
a. Analisis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengamati sikap siswa saat terlibat dalam pembelajaran tematik.
b. Kemandirian belajar yang menjadi fokus penelitian ini mencakup
ketidaktergantungan pada orang lain, tingkat percaya diri, keaktifan
dalam proses belajar, kedisiplinan dalam pembelajaran, dan tanggung
jawab terhadap proses belajar.
c. Pembelajaran tematik dalam penelitian ini merujuk pada pendekatan
pembelajaran yang menekankan integrasi mata pelajaran, di mana
berbagai konsep dari berbagai bidang studi diintegrasikan ke dalam
suatu tema atau topik utama, menciptakan konteks atau kerangka kerja
tertentu.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
Menurut Enung Fatimah, kemandirian mencakup elemen-elemen
seperti kejujuran moral dalam perlakuan terhadap diri sendiri, kemampuan
menghasilkan solusi kreatif untuk mengatasi masalah, keyakinan dalam
pelaksanaan tugas, dan keteguhan dalam mencapai tujuan. Hamzah B. Uno
menyatakan bahwa kemandirian melibatkan pengendalian diri dalam
berpikir dan bertindak, tanpa terlalu bergantung pada dukungan emosional
dari orang lain. Pendekatan ini menekankan motivasi diri, kesadaran diri,
dan pencapaian belajar.
6
kemandirian belajar. Dalam konteks penelitian, kemandirian siswa dalam
belajar diukur sebagai perilaku subjek yang diteliti, dengan tujuan agar
siswa dapat menemukan solusi sendiri dalam pembelajaran dan mampu
mengatasi masalah tanpa bergantung pada bantuan orang lain.
Perubahan dalam sikap yang timbul akibat pola perilaku tersebut dapat
digunakan sebagai tanda untuk menilai kemandirian belajar siswa.
Meskipun dalam berbagai situasi pembelajaran, siswa tetap memiliki tekad
dan komitmen untuk meningkatkan proses pembelajaran. Menurut Chabib
Thoha, karakteristik kemandirian belajar melibatkan:
7
a. Ketidaktergantungan terhadap orang lain
Ini mengacu pada sikap tidak ingin bergantung pada orang lain,
melainkan lebih memilih untuk maksimal menggunakan kemampuan
dan usaha sendiri.
b. Percaya diri
Percaya diri memiliki keterkaitan dengan konsep diri. Jika seseorang
memiliki pandangan negatif terhadap diri sendiri, hal ini dapat
mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri. Tingkat kepercayaan diri
yang rendah dapat menghambat tindakan yang kurang efektif, dan
kurangnya efektivitas dalam tindakan dapat menghasilkan hasil yang
kurang memuaskan. Rasa percaya diriyang rendah dapat memengaruhi
tindakan yang tidak efektif, yang kemudian dapat menghasilkan hasil
yang kurang baik. Hasil yang tidak memuaskan dapat semakin
memperkuat keyakinan bahwa diri tidak kompeten dan dapat
menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam tingkat kepercayaan diri.
c. Aktif dalam pembelajaran
Siswa yang aktif menunjukkan berbagai kegiatan baik dalam konteks
bisnis maupun akademik untuk mencapai kesuksesan. Mereka
merupakan individu yang dinamis, kreatif, dan memiliki potensi atau
kemampuan yang belum sepenuhnya berkembang. Dalam proses
pembelajaran, penting untuk mendorong keterlibatan aktif siswa, yang
tidak hanya bergantung pada peran guru.
d. Kedisiplinan dalam pembelajaran
Kedisiplinan dalam pembelajaran mencerminkan sikap patuh terhadap
aturan, norma, nilai, dan norma yang berlaku. Kedisiplinan melibatkan
aspek ketaatan, yaitu kemampuan untuk bertindak konsisten sesuai
dengan nilai-nilai tertentu. Perilaku siswa selama proses pembelajaran
dapat mencerminkan tingkat kedisiplinan mereka.
e. Tanggung jawab dalam pembelajaran
Tanggung jawab dalam pembelajaran mencakup kewajiban untuk
menyelesaikan tugas dengan dedikasi penuh dan siap menanggung
segala konsekuensi dari usaha tersebut. Dengan demikian, ciri
8
kemandirian belajar siswa akan tercermin saat mereka menunjukkan
perubahan dalam pendekatan belajar. Dalam konteks ini, kesadaran diri
sangat penting karena siswa yang sadar diri mampu memahami
kelemahan dan kelebihan mereka. Rasa percaya diri yang rendah bisa
terkait dengan pandangan negatif terhadap diri sendiri, yang dapat
membatasi tindakan yang efektif.
a. Faktor Internal: Faktor internal adalah pengaruh yang berasal dari dalam
diri siswa, termasuk Keturunan dan Konstitusi Tubuh: Sifat-sifat dasar
yang dimiliki individu sejak lahir, seperti bakat, potensi intelektual, dan
faktor-faktor genetik yang membentuk konstitusi tubuhnya. Bekal Dasar
9
Sejak Lahir: Segala sesuatu yang dibawa individu sejak lahir, menjadi
dasar bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Faktor Eksternal: Faktor eksternal, atau faktor lingkungan, mencakup
pengaruh dari luar diri siswa, seperti: Lingkungan Tempat Tinggal:
Kondisi dan pengaruh lingkungan tempat tinggal seseorang yang dapat
berdampak signifikan pada perkembangan kepribadiannya, baik secara
positif maupun negatif. Lingkungan Keluarga dan Masyarakat:
Pengaruh dari lingkungan keluarga dan masyarakat yang sehat dapat
memengaruhi nilai-nilai dan pilihan gaya hidup siswa, termasuk tingkat
kemandiriannya.
B. Konsep pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
10
2. Prinsip-prinsip pembelajaran Tematik
1) Prinsip pertama penggunaan satu tema yang akurat dan dekat dengan
dunia siswa bertujuan untuk menjadi alat pemersatu materi yang
beragam.
2) Prinsip kedua menekankan bahwa pembelajaran terpadu perlu
mendukung tujuan kurikulum tanpa bertentangan dengan mereka.
Selanjutnya
3) prinsip ketiga mencakup pemilihan materi yang saling terkait untuk
integrasi pembelajaran.
4) Keempat, materi yang dipilih harus memperhitungkan karakteristik
siswa seperti kemampuan, minat, dan pengetahuan awal. Terakhir,
prinsip
5) kelima menyoroti pentingnya tidak memaksakan penggabungan
materi yang tidak sesuai, dengan penekanan pada praktik yangsesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
11
4. Tujuan dan Manfaat pembelajaran tematik
a. Tujuan
b. Manfaat
C. Penelitian Relevan
1. Penelitian pertama oleh Oktalia Susanti dan Elpri Darta Putra berjudul
"Analisis Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Di
Kelas V Sekolah Dasar Negeri Rantau Sialang" menunjukkan bahwa
siswa kelas V telah mengembangkan kemandirian belajar dalam
pembelajaran tematik. Terdapat empat aspek kemandirian belajar yang
diidentifikasi, yaitu percaya diri, keaktifan dalam belajar, disiplin, dan
tanggung jawab dalam belajar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
12
siswa di SDN 018 Rantau Sialang berhasil menginternalisasi sikap
kemandirian belajar, yang dianggap positif untuk pencapaian tujuan
pembelajaran.
2. Penelitian kedua oleh Fety Tresnaningsi, Dina Pratiwi Dwi Santi, dan
Etty Suminarsih berjudul "Kemandirian Belajar Siswa Kelas III SDN
Karang Jalak I Dalam Pembelajaran Tematik" menunjukkan bahwa
kemandirian belajar siswa kelas III di SDN Karang Jalak I mengalami
perkembangan positif dengan rentang nilai 68,3. Aspek-aspek
kemandirian belajar yang diukur melibatkan percaya diri, tanggung
jawab, kemampuan bekerja mandiri, kemampuan pengambilan
keputusan, hasrat untuk bersaing dan maju, disiplin, serta aktif dalam
proses belajar. Secara keseluruhan, tujuh indikator tersebut dinilai baik,
kecuali kemampuan mengambil keputusan yang dinilai cukup baik.
Oleh karena itu, temuan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi guru
untuk merancang strategi pembelajaran yang meningkatkan
kemandirian siswa.
3. Penelitian ketiga oleh Yulisti Aryani berjudul "Analisis Kemandirian
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Di SDN 125
Rejang Lebong" menyimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa kelas
IV di SDN Rejang Lebong dalam pembelajaran tematik cukup baik.
Dalam penelitian ini, siswa menunjukkan kebiasaan menyiapkan buku
sebelum pembelajaran, aktif dalam menyimak dan mendengarkan saat
guru memberikan materi, serta berinisiatif bertanya. Temuan ini
mencerminkan bahwa siswa telah menginternalisasi kemandirian
belajar dengan baik dalam konteks pembelajaran tematik.
D. Kerangka Berpikir
13
dalam proses belajar, menghasilkan perubahan positif dalam aspek intelektual
mereka, dan pada akhirnya, meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kemandirian belajar merupakan salah satu tujuan utama yang dikejar dalam
pembelajaran tematik. Siswa diarahkan untuk menjadi mandiri dalam belajar
dengan mengembangkan beberapa aspek, antara lain, ketidaktergantungan
terhadap orang lain, percaya diri, aktif dalam belajar, disiplin dalam belajar, dan
tanggung jawab dalam belajar. Dengan penerapan kemandirian belajar ini,
diharapkan siswa dapat mencapai pencapaian akademis yang lebih baik dan
dapat mengaplikasikan pengetahuan kemandirian belajar ini, diharapkan siswa
dapat mencapai pencapaian akademis yang lebih baik dan dapat
mengaplikasikan pengetahuan mereka secara lebih efektif dalam kehidupan
sehari-hari.
Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Di Indonesia
Kemandirian
belajar
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang menjadi
fokus pengamatan terkait kemandirian belajar dalam pembelajaran tematik.
Para siswa tersebut menjadi objek penelitian yang akan diobservasi dan
diwawancarai untuk memahami secara lebih mendalam tentang tingkat
kemandirian belajar mereka dalam konteks pembelajaran tematik. Adapun
subjek tambahan yaitu Guru kelas yang akan menjadi fokus untuk wawancara
mengenai upaya mereka dalam membangun sikap kemandirian sisw Kelas IV.
15
bentuk komunikasi antara dua pihak atau lebih, dilakukan secara tatap
muka, di mana satu pihak bertindak sebagai pewawancara dan pihak lainnya
sebagai responden dengan tujuan tertentu, seperti memperoleh informasi
atau mengumpulkan data. Pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan
dengan alternatif jawaban yang telah disiapkan untuk mendapatkan
tanggapan dari responden. Tujuan dari wawancara kualitatif adalah untuk
mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman, pandangan, dan
perspektif individu terkait fenomena yang sedang diteliti. Wawancara dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk terstruktur, semi-terstruktur,
atau tidak terstruktur, tergantung pada tingkat kerangka yang telah
ditentukan sebelumnya (Creswell, 2014).
2. Observasi
16
(1973: 906) mendefinisikan pengamatan sebagai kegiatan merekam gejala
dengan bantuan instrumen dan merekamnya untuk tujuan ilmiah atau
lainnya. Pengamatan dilihat sebagai kumpulan impresi tentang dunia sekitar
berdasarkan kemampuan indera manusia. Beberapa peneliti, termasuk
Weick (1976: 253), Selltiz, Wrightsman, dan Cook (1976: 253), Kriyantono
(2006: 110-111), dan Bungin (2011: 121), menggambarkan pengamatan
sebagai proses yang melibatkan pemilihan, modifikasi, pencatatan, dan
pengkodean serangkaian perilaku dan suasana hati yang terkait dengan
organisme di lokasi penelitian, sesuai dengan tujuan empiris. Weick (1976:
253) menekankan kompleksitas pengamatan, mencakup tujuh karakteristik,
seperti seleksi, provokasi, pencatatan, pengkodean, serangkaian perilaku
dan suasana (tes setting perilaku), in situ, dan untuk tujuan empiris.
3. Dokumentasi
17
Tabel 1.1
Kisi-kisi wawancara
18
mencontek meminjam dari teman?
saat ujian. 5. Bagaimana perasaanmu terhadap
4. Konsistensi pembelajaran tematik, apakah
dalam kamu senang mengikutinya?
membawa 6. Apakah kamu bersedia
peralatan membantuteman yang mengalami
sekolah. kesulitan dalam memahami
5. Tingkat pelajaran?
keantusiasan 7. Bagaimana sikapmu terhadap
dan partisipasi menyelesaikan tugas yang
dalam diberikanoleh guru?
pembelajaran 8. Apakah kamu secara rutin
tematik. melaksanakan piket kebersihan?
6. Kemauan dan Kapan waktu pelaksanaannya?
kesediaan 9. Seberapa perhatianmu terhadap
membantu penjelasan guru atau teman yang
teman yang sedang berbicara di depan kelas?
kesulitan.
7. Konsistensi
dan kualitas
pekerjaan
dalam
menyelesaikan
tugas.
8. Keterlibatan
dalam
melaksanakan
piket
kebersihan
sesuai jadwal.
9. Tingkat
perhatian saat
19
guru atau
teman sedang
berbicara di
depan kelas
2. Observasi
Tabel 1.2.
20
Disiplin dalam 1. Memenuhi aturan sekolah baik dikelas
belajar maupun di sekolah
2. Menyiapkan buku pelajarn sendiri tanpa
disiruh
3. Bertanggung jawab terhdapa tugas piket
yang diberikan
4. Semagat dan antusias dalam kegiatan
pembelajarn.
Tanggung jawab 1. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap
dalam belajar tugas yang diberikan atau perkerjaanya..
2. Mampu bertanggung jawab menyelesaikan
tugas.
3. Terus belajar dari Kegagalan
4. Yakin kepada kemampuan dirinya sendiri.
3. Dokumentasi
21
Sugiyono, mendefinisikan analisis data sebagai langkah-langkah untuk mencari
dan menyusun data secara sistematis dari wawancara, catatan lapangan, dan
sumber lainnya agar dapat dipahami dengan mudah dan disampaikan kepada
orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, berlandaskan pada data
yang diperoleh. Menurut Miles & Huberman (1992: 16), analisis data terdiri
dari tiga aktivitas aliran yang berlangsung secara bersamaan, yaitu pengurangan
data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi.
a. Pengurangan data
Pengurangan data merupakan proses penyederhanaan, abstraksi, dan
transformasi data kasar dari catatan lapangan. Proses ini terus berlangsung
selama penelitian kualitatif, dimulai sejak penelitian menetapkan kerangka
konseptual, masalah penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang
dipilih. Pengurangan data melibatkan pembuatan ringkasan, pengkodean,
pelacakan tema, pembuatan grup, pembuatan partisi, dan pembuatan memo.
b. Penyajian data
Menurut Miles & Huberman, penyajian data melibatkan persiapaninformasi
terstruktur untuk memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Mereka merekomendasikan penggunaan berbagai jenis matriks,
grafik, jaringan, dan bagan sebagai cara utama untuk menyajikan data yang
valid dalam analisis kualitatif.
c. Inferensi (kesimpulan)
Adalah bagian dari konfigurasi analisis yang lebih besar. Kesimpulan
diverifikasi selama penelitian, dan verifikasi mungkin melibatkan revisi
berdasarkan pemikiran ulang, tinjauan catatan lapangan, diskusi dengan
rekan peneliti, atau upaya yang lebih luas untuk memeriksa kebenaran,
ketahanan, dan kesesuaian kesimpulan dengan data lain. Kesimpulan akhir
tidak hanya terbentuk selama pengumpulan data tetapi juga perlu
diverifikasi untuk memastikan validitas.
22
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Yulisti, Siti Zulaiha, dan Tika Meldina. Analisis Kemandirian Belajar
Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas IV di SDN 125 Rejang Lebong .
dis. Institut Agama Islam Negeri Curup, 2022.
https://data.sekolah-kita.net/sekolah/SDN%203%20NARMADA_171792
https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pembelajaran-
tematik.html#google_vignette
Mulyadi, Mulyadi, and Abd Syahid. "Faktor pembentuk dari kemandirian belajar
siswa." Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam 5.02 (2020): 197-214.
Sa’Diyah, Rika. "Pentingnya melatih kemandirian anak." Kordinat 16.1 (2017): 31-
46.
Suharyat, Yayat. "Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia." Jurnal
region 1.3 (2009): 1-19.
23