Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi
Pembelajaran
Dosen Pengampu: Faiz Adittian,S.Pd.M.Pd

Disusun Oleh:
Muh. Ivan Maulana 212210014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-HIKMAH 1


BENDA

TAHUN 2023
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta


didik, bukan kepada guru. Guru hanya sebagai fasilitator. Pendekatan saintifik
berisikan proses pembelajaran yang didesain agar peserta didik mengalami belajar
secara aktif melalui suatu tahapan-tahapan. Pendekatan saintifik dilahirkan atas
munculnya kurikulum 2013. Adapun skenario pembelajaran terkait dengan
elemen pendekatan saintifik terhadap kegiatan belajar peserta didik.1

B. Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 65 Tahun 2013 tentang standar


proses, pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi: 5M, yaitu:

1. Mengamati

2. Menanya

3. Mencoba

4.Mengasosiasi

5.Mengkomunikasi2

Adapun mengenai langkah-langkah pendekatan saintifik pada aktivitas


belajar peserta didik sebagai berikut:
1. Mengamati Aktivitas, mengamati dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan secara sadar dengan menggunakan indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa pada fakta atau peristiwa
tertentu. Mengamati merupakan metode yang mengutamakan
kebermaknaan proses pembelajaran (meaning full learning).

1
Maulana Arafat Lubis dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI: Implementasi
Kurikulum 201 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills), (Yogyakarta: Samudra Biru, 2019),
hlm.52-54.
2
Ika Maryani dan Laila Fatmawati, Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar,
(Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 2.

1
2

2. Menanya,merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara


mengajukan pertanyaan suatu penjelasan yang belum dimengerti dari yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati.
3. Mencoba Eksperimen, merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa
perlakuan melalui percobaan dalam mencari informasi, seperti: membaca
buku teks atau website, melihat suatu objek/ kejadian/ aktivitas. Dan
wawancara dengan narasumber.
4. Menalar, merupakan berfikir secara logis. Sedangkan mengasosiasikan/
mengolah informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa
pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
percobaan/ eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengumpulkan
informasi.
5. Mengkomunikasikan, merupakan kegiatan pembelajaran berupa
menyampaikan atau mempresentasikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, dan dengan menggunakan media berupa powerpoint.

C. Pengertian Pendekatan Tematik

Pembelajaran tematik adalah yang dirancang berdasarkan tema-tema


tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran.3

Menurut poerdawarminta tema adalah pokok pikiran atau pokok gagasan


yang menjadi pokok pembicaraan.4 Tujuan dari adanya tema bukan hanya untuk
menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran, akan tetapi juga
keterkaitan nya dengan konsep konsep dari mata pelajaran lain.

Menurut Heans, pembelajaran tematik sebagai upaya untuk mengintegraskan


perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan pengetahuannya.5

Sedangkan menurut Hadi Subroto dalam definisi yang lebih professional,


bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain,

3
Trianto, Desain Pembelajaran Tematik (Jakarta:Kencana Pranada Media Guru, 2011), h.147
4
Rusman , Model Model Pembelajaran ( Jakarta Rajawali Pers, 2013), h.254
5
Kadir Abd& Hanum Asrohah,Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.5
3

konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau
direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan beragam
pengalaman belajar siswa,maka pembelajaran menjadi lebih bermakna. 6

Pembelajaran tematik dirancang dalam rangka meningkatkan hasil belajar


yang optimal dan maksimal dengan cara mengangkat pengalaman siswa yang
mempunyai jaringan dari berbagai aspek kehidupan dan pengetahuannya.
Mengintegrasikan antara satu pengalaman dengan pengalaman yang lain atau
antara satu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain bahkan antara pengalaman
dengan pengatahuan dan sebaliknya memberikan kebermaknaan dalam
pembelajaran dalam arti bahwa pembelajaran itu memberikan fungsi yang
berguna bagi kehidupan siswa.

D. Implikasi Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran

Berikut adalah beberapa implikasi penting dari pendekatan tematik dalam


pembelajaran:
1. Integrasi Mata Pelajaran: Dengan pendekatan tematik, siswa dapat
melihat keterkaitan antara berbagai mata pelajaran, sehingga
membantu mereka memahami bagaimana ilmu pengetahuan
sesungguhnya saling terhubung. Misalnya, dalam tema "Pantai dan
Lingkungan Laut", siswa dapat mempelajari geografi pantai, biologi
laut, dan sejarah nelayan setempat.
2. Relevansi Konteks: Tema-tema dalam pendekatan tematik sering kali
dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini dapat
meningkatkan minat dan motivasi mereka untuk belajar, karena
mereka melihat relevansi dari apa yang dipelajari dengan kehidupan
mereka.
3. Pengembangan Kemampuan Berpikir Holistik: Dengan mempelajari
topik dalam konteks tematik, siswa diundang untuk memikirkan secara
holistik. Mereka diajak untuk melihat gambaran besar dan memahami
bagaimana berbagai komponen atau aspek dapat berinteraksi.
4. Pengembangan Keterampilan Kritis dan Analitis: Pendekatan tematik
dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan analitis
dan kritis karena mereka diminta untuk menghubungkan berbagai
konsep dan memecahkan masalah yang kompleks.
5. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif: Tema-tema menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran aktif.
6
Kadir Abd& Hanum Asrohah, Pembelajaran Tematik...h. 6.

3
4

Mereka dapat melakukan proyek, penelitian, dan kegiatan kolaboratif


yang memungkinkan mereka berpartisipasi aktif dalam memahami dan
membangun pengetahuan.
6. Pengembangan Keterampilan Berbahasa: Pendekatan tematik dapat
memungkinkan pengembangan keterampilan berbahasa yang kuat
karena siswa akan terlibat dalam membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan dalam konteks yang bervariasi dan beragam.
7. Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri dan Penemuan: Dengan fokus
pada tema, siswa dapat diminta untuk melakukan riset dan belajar
mandiri. Mereka dapat mengidentifikasi sumber daya dan
mengembangkan keterampilan untuk mencari informasi yang relevan.
8. Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Pendekatan tematik sering kali
memungkinkan ruang untuk kreativitas dan inovasi. Siswa dapat
mengembangkan proyek-proyek atau solusi kreatif untuk
mengeksplorasi dan memecahkan masalah terkait tema.
9. Pengembangan Kesadaran Terhadap Isu Global dan Lokal: Tema-tema
sering kali memungkinkan pembahasan isu-isu global dan lokal yang
penting. Ini dapat membantu siswa memahami bagaimana masalah-
masalah ini memengaruhi dunia mereka dan memberi mereka
kesempatan untuk berpikir tentang solusi.
10. Evaluasi Holistik: Pendekatan tematik dapat memungkinkan evaluasi
holistik terhadap pencapaian siswa karena mereka mengintegrasikan
pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu.

4
5

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI:


Impelementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills),
Yogyakarta: Samudra Biru, 2019.
Maryani, Ika dan Lila Fatmawati, Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran di
Sekolah Dasar, Yogyakarta: Deepublish, 2015.
Trianto, Desain Pembelajaran Tematik, Jakarta:Kencana Pranada Media Guru,
2011.
Rusman , Model Model Pembelajaran, Jakarta Rajawali Pers, 2013.
Kadir Abd&Hanum Asroah, Pembelajaran Tematik, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Anda mungkin juga menyukai