Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SATU TUTORIAL WEBINAR

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
SESI 3 TUGAS 1

NAMA : NI LUH PUTU JUNIARTI

NIM : 859165361

Jawaban.

1. Penerapan reward dan punishment sangat berperan berperan penting dalam proses
pendidikan dan pembelajaran siswa sekolah dasar Salah satu unsur penting dari
penerapan reward dan punishment terdapat pada guru. Karena guru merupkan sebagai
komponen penting dalam pendidikan suatu pendidikan,yang harus memperhatikan secara
dalam mendidik agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan diharapkan. Reward yaitu
merupakan berbentuk barang seperti alat pendukung belajar yang ada si sekitar
sekolah,seperti contoh sederhanaya seperti, pensil, buku dan lain-lain.yang
dimana .Dengan adanya penerapan reward dalam pendidikan di sekolah dasar siswa atau
peserta didik akan lebih mempunyai motivasi dalam hal belajar sedangkan pemberian
punishment tidak lalah pentingnya yang dapat memberikan batasan atau ruang gerak
bagi siswa sekolah dasar agar tidak melakukan kesalahan atau pelanggaran yang ada di
sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku. Di  Dalam penggunaan punishment atau
hukuman, maka sebaiknya peserta didik lebih berhati hati lagi agar tidak menyebabkan
dendam satu sama lain dan yang bisa meresahkan peserta didik di sekolah . Hukuman
yang sekiranya dapat di berikan bisa nyesyesuaikan, seperti peringatan terlebih dahulu
jika tidak mempan maka bisa diberikan hukuman masih dalam batas kewajaran dan
masih dalam bentuk materi pembelajaran di sekolah.

2. TIPE BELAJAR MENURUT GAGNE


a. Signal Learning (Belajar melalui isyarat)
Belajar isyarat merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melaui
sinyal atau isyarat sehingga terbentuk sikap tertentu, tetapi respons yang di timbulkan
dapat brsifat umum, tidak jelas bahkan emosional.
b. Stimulus-respon learning(belajar melalui rangsangan tindak balas)
Stimulus-respon merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui
pengkondisian stimulus untuk menghasilkan suatu tindak-balas(respons).
c. Chaining learning(belajar melalui perangkaian)
Belajar chaining merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku melalui
beberapa stimulus –respon(S-R) yang berangkai.
d. Verbal association learning(belajar melalui perkaitan verbal)
Belajar verbal association merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk
perilaku melalui perkaitan verbal.
e. Discrimination Learning (belajar melalui pembeda-bedakan)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui proses membeda-bedakan objek
yang abstrak maupun konkret .
f. Concept Learning (belajar melalui konsep)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui pemahaman terhadap suatu benda,
peristiwa, kategori, golongan, dan suatu kelompok.yang dimaksud konsep itu sendiri
adalah karakteristik, atribut atau dafinisi suatu objek.
g. Rule Learning (belajar melalui aturan-aturan)
Tipe belajar ini dapat membentuk perilaku melalui aturan. Belajar melalui aturan
adalah proses belajar yang membentuk kemampuan siswa supaya memahami aturan –
aturan dan mampu menerapkanya.
h. Problem Solving Learning (belajar melalui pemecahan masalah)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui kegiatan pemecahan masalah.Tipe
belajar ini merupakan tipe belajar yang dapat membentuk siswa berfikir ilmiah dan
kritis yang termasuk pada belajar yang menggunakan pemikiran atau intelektual
tinggi.

3. TAHAPAN PEMBELAJARAN CAHAYA


Adapun pembelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya, menerapkan metode
eksperimen. Yang berupa dalam sifat-sifat cahaya yang terdiri atas cahaya merambat
lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat
dibiaskan.
AdapunLangkah-langkah penerapan metode eksperimen, yaitu :
a. guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa,
yang dimana gurumenjabarkan materi yang akan di sampaikan pada siswa.
b. guru membentuk kelompok belajar,
di tahap ini guru membagikan kelompok sesuai dengan yang di perlukan.
c. guru menyuruh siswa menyiapkan alat dan bahan eksperimen,
di tahap ini guru mengumpulkan siswa dan membagikan bahaan atau alat yang akan di
gunakan.
d. guru membagikan LKS, siswa mengerjakan LKS,
tahap pembagian LKS yang di berikan kepada satu kelompok satu LKS yang akan di
kerjakan bersama-sama dalam penelitian.
e. guru mengawasi kinerja kelompok dan memberikan bantuan bagi kelompok yang
mengalami kesulitan, ketua kelompok melaporkan hasil kerja kelompok dan kelompok
lain menanggapi, dan terakhir
f. guru dan siswa mengambil kesimpulan
di tahap ini guru memberikan kesempatan terhadap ketua kelompok masing masing
siswa untuk memberikan kesimpulan untuk hasil praktik,yang dimana setelah itu guru
akan memilih kesimpulang yang paling terbaik.

4. TEORI STIMULUS DAN RESPON


Teori yang merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner, tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman pertama. Pengalaman adalah
hasil sentuhan alam dengan panca indra manusia. Proses yang terjadi antara stimulus
dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena dapat diamati dan tidak dapat
diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang
diberikan oleh guru (Stimulater) dan apa yang diterima oleh peserta didik (Responer)
harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya
perubahan tingkah laku tersebut. Faktor lain dari aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (Reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (Positive Reinforcement)
maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi atau dihilangkan
(Negetive Reinforcement) maka respon juga semakin kuat.

5. PERBEDAAN BELAJAR KOMPERATIF DAN KELOMPOK

Belajar kooperatif Belajar kelompok


Memiliki beberapa model dan teknik Hanya memiliki satu model, yaitu
beberapa siswa tergabung dalam satu
kelompok
Memiliki sruktur, jumlah,d dan teknik Memiliki satu cara, yaitu menyelesaikan
tertentu tugas tertentu
Mengaktifkan semua anggota kelompok Mmenimbukan gejala ketergantungan
untuk berperan serta dalam penyelesaian antaraanggota kelompok
tugas tertentu
Belajar kooperatif mengalang potensi Sangat tergantung dari niat baik setiap
sosialisasi di antara anggotanya anggota kelompok

6.Hubungan model pembelajaran dapat membentuk masyarakat belajar


1. Model Pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, seorang guru yang harus
memiliki berbagai strategi untuk menghadapi siswa di dalam pembelajar secara
efektif, agar bisa tercapai pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk
memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik penyajian atau biasanya
disebut dengan metode mengajar.
2. Penciptaan masyarakat belajar yaitu merupakan tanggung jawab bersama.yang
dimana maksudnya,beban dan tanggung jawab seseorang berbeda-beda yang
dimana bisa memciptakan masyarakat belajar yang sangat membedakan biasanya
porsi dalam hal kedudukan di masyarkat sekitar yang harus di maklumi.

7. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN KLASIKAL


a. Sistematis
Suatu bahan sajian pemlajaran yang disajikan kondidi tingkat kesulitan yang mudah
sampai yang sulit.
b. Perhatian dan Aktivitas
Guru harus memberikan lebih keseluruh siswa . Perhatian dan motivasi siswa dalam
pembelajaran dapat dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dengan adanya
perhatian dari guru siswa akan menjadi lebih focus belajar.
c. Media Pembelajaran
Media belajar yang dapat dilakukan guru untuk lebih mudah dalam penerapan
pebelajaran bisa penggunakan bantuan dari media pembelajaran yang ada di sekolah.
d. Latihan atau Penugasan
Latihan atau penugasan yang diberikan guru tidak boleh berlebihan, karna jika latihan
atau penugasan yang berlebihan akan membuat siswa frustasi yang mengakibatkan
materi pembelajaran yang di sampaikan tidak memiliki hasil sesuai yang di harapan.

Anda mungkin juga menyukai