Anda di halaman 1dari 5

1.A.

Bagaimanakah implikasi prinsip kurikulum dalam pembelajaran di SD

Jawaban :IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

- Perhatian dan MotivasiI


mplikasi bagi siswa: siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua
rangsanganyang mengarah kearah tujuan belajar.Implikasi bagi guru: merangsang atau
menyiapkan bahan ajar yang menarik. Mengkondisikanproses belajar aktif.
-Keaktifan
Implikasi bagi siswa: berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi
yangdibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tau hasil dari suatu percobaan, karya
tulis,membuat kipling, dll.
Implikasi bagi guru: memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan
atau inkuiridan eksperimen. Serta memberikan tugas individual dan kelompok melalui
kontrol guru
- Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Implikasi prinsip ini dituntut pada para siswa agar tidak segan mengerjakan tugas
belajar yang diberikan. Misalnya ikut membuat lapangan voli, berdiskusi membuat laporan,
dan lain-lain. Perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan balajar
pembelajaran diharapkan dapat mewujudkan keaktifan siswa. Implikasi prinsip ini pada guru
misalnya dengan menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa, melibatkan
siswa mencari informasi di luar kelas maupun luar sekolah, serta merancang kegiatan
pembelajaran yang lebih banyak pada tugas kelompok dan individual.
- Pengulangan

Implikasi prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia
mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan serta
menghafal pelajaran y[ang telah diberikan. Misalnya menghafal unsur-unsur kimia
setiapvalensi, mengerjakan soal-soal latihan, menghafal nama-nama latin tumbuhan, atau
menghafal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah. Implikasi prinsip pengulangan bagi guru
adalah mampu memilihkan antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang
membutuhkan pengulangan dengan yang tidak membutuhkan pengulangan. Misalnya
membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi, mengembangkan soal latihan, serta
merancang pelaksanaan pengulangan.

- Tantangan
Implikasi prinsip ini bagi siswa adalah tuntutan dimilikinya kesadaran pada diri siswa
akanadanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses, dan mengolah pesan. Selain
itu, siswa juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang
dihadapinya. Bentuk perilakunya diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan
tuga terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.Sedangkan
implikasinya bagi guru adalah dengan membimbing siswa untuk menemukan konsep sendiri,
memberi tugas kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah diajarkan, dan
memberikan suatu eksperimen kepada siswa dengan dikerjakan secara individu atau
kelompok.
- Balikan dan Penguatan
Untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang
memungkinkan di antaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci
jawaban, menerima kenyataan terhadap nilai yang dicapai, menerima teguran dari
guru/orang tua karena hasil belajar yang jelek. Implikasi prinsip penguatan dan balikan bagi
guru adalahdengan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi, membagikan lembar
jawaban yang telah dikoreksi dan mencantumkan nilai yang diperoleh siswa tersebut, atau
memberitahukan jawaban yang benar kepada siswa yang mengajukan pertanyaan.
- Perbedaan Individual
Implikasi adanya prinsip perbedaan individual bagi siswa adalah menentukan tempat
duduk di kelas dan menyusun jadwal belajar. Ada anak yang belajar lebih efektif dengan
membaca. Adapula anak yang belajar lebih efektif dengan mendengarkan, atau dengan
melakukan sebuah percobaan. Dalam prinsip ini berbeda tergantung individunya siswa
tersebut.Sedangkan implikasi perbedaan individual bagi guru berwujud seperti misalnya
merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan sebuah pembelajaran, serta
mengenali karakteristik setiap siswa sehingga dapat menentukan perilaku pembelajaran
yang tepat bagi siswa yang bersangkutan.

B. Strategi apa yang di lakukan guru dalam menerapkan pembelajaran terpadu untuk meningkatkan
pemahaman komprehensif pada siswa?

Jawaban :Dalam dunia pendidikan pada khususnya kegiatan belajar mengajar, strategi pembelajaran
sangat diperlukan demi keberhasilan proses pembela-jaran. Belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang bernilai edukatif yang di dalamnya terdapat interaksi antara pengajar / guru
dengan peserta didik. Strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran
dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran
tertentu.Strategi pokok yang dilakukan kaitannya dengan belajar ada 4 yaitu:

1. Identifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian peserta
didik.

2. Memilih pendekatan belajar mengajar yang paling tepat dan efektif.

3.Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar.

4. Menetapkan norma atau criteria keberhasilan sebagai ukuran.

Tahapan mengajar yang harus diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan strategi mengajar ada 3
yaitu:

1. Tahapan prainstruksional

2. Instruksional

3. Tahap penilaian dan tindak lanjut.

2. Jelaskan dengan contoh analisis yang dapat di lakukan oleh guru dalam mengidentifikasi
kecerdasan intelektual siswa!

Jawaban :Guru dapat mengidentifikasi kemampuan intelektual atau kecerdasan umum, kecerdasan
majemuk, bakar peserta didik, di antaranya yaitu:

1. Pengamatan

2. Analisis ulangan dan tes

3. Analisis tugas

4. Wawancara dengan peserta

didik Penjelasannya :

A. Pengamatan
Meskipun hasil identifikasi kemampuan intelektual melalui pengamatan ini hanya
bersifat tentatif, tetapi dapat memberi kontribusi kepada guru untuk melakukan
penyesuaian yang memadai terhadap kondisi objektif peserta didik. Mengidentifikasi bakat
dan kecerdasan majemuk peserta didik dapat menggunakan cara yang sama dengan
identifikasi kemampuan intelektual, namun lebih di arahkan kepada bidang studi atau
kelompok bidang studi.

B. Analisis hasil ulangan atau tes

Dalam analisis hasil ulangan, guru dapat mengenal peserta didik yang memiliki
kecerdasan bakat khusus dalam suatu mata pelajaran, dan kecerdasan majemuk. Peserta
didik yang memiliki nilai yang menonjol pada suatu mata pelajaran cenderungmemiliki bakat
khusus pada bidang tersebut. Misalnya seorang peserta didik memiliki nilai yang kurang
bagus dalam bidang matematika dan IPA, akan tetapi memiliki nilai yang bagus dalam bidang
Bahasa Indonesia. Artinya, anak ini cenderung memiliki bakat khusus pada bidang bahasa
atau memiliki kecerdasan bahasa/linguistik yang tinggi.

C. Analisis tugas atau hasil karya peserta didik


Melalui analisis hasil tugas atau hasil karya peserta didik dapat mengidentifikasi
kecenderungan bakat dan atau kecerdasan majemuk, misalnya anak yang membuat gambar
dengan sangat bagus cenderung memiliki bakat khusus dalam menggambar atau memiliki
kecerdasan visual dan lain-lain.
D. Wawancara dengan peserta didik dan orang tuanya
Wawancara terutama mengenai kesulitan belajar yang di hadapi,
presentasibelajar sebelumnya. Selain itu, untuk mengetahui kebiasaan belajar di
rumah,menyiapkan ulangan, dan mengerjakan tugas.

3. Analisislah salah satu buku yang di gunakan untuk anak SD dengan kelas yangbeda

Jawaban : Bias gender merupakan kebalikan dari kesetaraan gender. Cara yang dapat dilakukan oleh
guru sebagai upaya untuk memperkecil kemungkinan terjadinya bias gender dalam
pembelajaran terkait adanya materi ajar yang terdeteksi mengandung bias gender, salah satunya
adalah dengan memberikan ilustrasi atau contoh lain tentang materi ajar tersebut dengan
penggambaran kesetaraan gender. Misalnya saja dalam materi ajar Bahasa Indonesia. Ketika
membahas tentang profesi atau pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki, guru dapat memberi
contoh bagaimana jika perempuan yang menjalani profesi-profesi tersebut.

Penjelasan:
Bias gender adalah pembagian peran yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan. Bias gender
berkebalikan dengan kesetaraan gender. Baik dirasakan secara langsung atau tidak, faktanya
masyarakat Indonesia masih belum bisa terlepas dari isu bias gender.Bahkan tidak menutup
kemungkinan, bahwa di dalam sekolah pun masih terjadi bias gender. Salah satunya adalah
dalam materi ajar yang masih berisi contoh atau ilustrasi yang didominasi oleh laki-laki. Jika
dibiarkan hal ini akan mengakibatkan peserta didik memiliki pemahaman bahwa laki-laki lebih
baik dari pada perempuan.Guru harus jeli dan teliti tentang hal-hal seperti ini. Maka salah satu
yang dapat dilakukan oleh guru jika menghadapi materi ajar yang bias gender, ialah dengan
memberiarahan, contoh, atau ilustrasi lain dengan menekankan prinsip-prinsip kesetaraan
gender. Guru harus mampu sampai kepada penjelasan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki
derajat dan hak yang sama, tidak ada perbedaan nilai antara laki-laki dan perempuan, serta
kewajiban untuk saling menghargai satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai