Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KUIS 1

MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN SD

NAMA : INKE LIDIA AFRIDITA

NIM : 856717247

No. Soal Kuis 1 Skoor


1. a.Jelaskan beberapa yang perlu diperhatikan supaya terjadi beljar secara efektif! 40
b.Jelaskan tentang
 Pendekatan pembelajar
 Strategi pembelajaran
 Metode pembelajaran
 Teknik pembelajaran
c.Rancanglah sebuah langkah langkah pembelajaran dengan menerapkan salah
satu strategi pembalajaran
2. a.Jelaskan pengertian belajar yang berlaku saat ini! 20
b.Jelaskan tipe belajar menurut Gagne !
3. a.Sebutkan 10 karakteristik pembelajaran tematik! 20
b.Jelaskan 3 hal yang perlu diperhatikan dalam rumpun model sistem perilaku!
4. a.Jelaskan apa upaya yang dilakukan guru pada tahap awal pembelajaran! 20
b.Jelaskan prinsip- prinsip pembelajran kelompok!

Jawaban :

1. a. Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut.
 Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan
langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
 Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan
motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, guru dapat mengaitkan
pelajaran dengan diri siswa itu sendiri (kebutuhan, minat, atau pengalaman siswa) dan
atau menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa.
 Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak
terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar.
Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif
belajar.
 Balikan. Balikan di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera mengetahui benar
tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Balikan dari guru sebaiknya yang mampu
menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa
akan pelajaran tersebut.
 Perbedaan individual. Individu merupakan pribadi tersendiri yang memiliki perbedaan
dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai
dengan karakteristik mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap
siswa sangat diperlukan.

b. Penjelasan Tentang :

 Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sebagai


contoh, pendekatan sistem memandang pembelajaran terdiri atas unsur-unsur yang saling
berkaitan dan memiliki hubungan sistematis
 Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar
yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan
 Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
 Teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar
penerapan tertentu. Teknik pembelajaran menggambarkan langkah-langkah penggunaan
metode mengajar, yang sifatnya lebih operasional.
c. Langkah langkah pembelajaran dengan menerapkan salah satu strategi pembalajaran
heuristik pada pembelajaran Matematika.

 Tujuan Pembelajaran : "Siswa dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui
garis dengan menggunakan rumus keliling lingkaran
 Bahan Pelajaran : Bangun datar lingkaran (dari bambu/kardus)
 Langkah-langkah Pembelajaran :
- Seorang atau dua orang siswa diminta mengukur keliling sebuah lingkaran yang
terbuat dari bambu atau kardus, yang telah disiapkan guru dan disaksikan oleh teman-
temannya.
- Siswa tersebut diminta menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis
(umpamanya 154 cm). Kegiatan seperti ini, jika diperlukan, dapat dilakukan kembali
oleh siswa atau kelompok siswa lain (untuk lebih meyakinkan hasilnya).
- Siswa atau kelompok siswa lain diminta mengukur garis tengah lingkaran tadi dan
menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis (umpamanya: 49 cm). Kegiatan ini
pun bila diperlukan dapat dilakukan kembali oleh siswa atau kelompok siswa lain.
- Semua siswa diminta membagi bilangan 154 dengan bilangan 49. Hasil yang
diperoleh adalah 3,14. Dengan demikian siswa menemukan rumus mencari keliling
lingkaran ialah: 22/7  R
- Siswa diberi tugas menentukan keliling sebuah lingkaran yang lain yang telah
diketahui garis tengahnya (umpamanya: 14 cm).

2. a. Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkat laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Robert M. Gagne dengan sistem S-Rnya. Sehingga beliau membagi tipe-tipe belajar dalam 8
tipe, serta terdapatnya hierarkinya yang semakin tinggi. Tipe-tipe tersebut ialah :

 Signal (belajar isyarat)


Belajar isyarat mirip dengan conditioned respons atau respons bersyarat. Seperti menutup
mulut dengan telunjuk, isyarat mengambil sikap tak bicara. Tipe belajar semacam ini
dilakukan dengan merespon atau isyarat. Jadi, respons yang dilakukan itu bersifat umum,
kabur, dan emosional.
 Stimulus-Response learning (belajar stimupons)
Berbeda dengan bahasa isyarat, respons bersifat umum, kabur, dan emosional. Tipe belajar S
– R , respons bersifat spesifik. 2 x 3=6 adalah bentuk suatu hubungan S – R. Mencium bau
masakan sedap, keluar air liur, itupun ikatan S - R. Jadi, belajar stimulus respons sama
dengan teori asosiasi (S-R bond). Setiap respons dapat diperkuat dengan reinforcement. Hal
ini berlaku pula pada tipe belajar stimulus respons.
 Chaining (Rantai / Rangkaian)
Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antara berbagai S – R yang
bersifat segera. Hal ini terjadi dalam rangkaian motorik, seperti gerakan dalam mengikat
sepatu, makan-minum-merokok atau gerakan verbal, seperti selamat tinggal, bapak-ibu, dan
sebagainya.
 Verbal Association (Asosiasi Verbal)
Suatu kalimat "piramida itu berbangun limas" adalah contoh asosiasi verbal. Seseorang dapat
menyatakan bahwa piramida berbangun limas kalau ia mengetahui berbagai bangun seperti
balok, kubus, atau kerucut. Hubungan atau asosiasi verbal terbentuk bila unsur-unsurnya
terdapat dalam urutan tertentu dan yang satu mengikuti yang lain.
 Discrimination Learning (Belajar Diskriminasi)
Tipe belajar ini adalah perbedaan terhadap berbagai rangkaian. Seperti membedakan berbagai
bentuk wajah, binatang, atau tumbuh-tumbuhan.
 Concept Learning (Belajar Konsep)
Konsep merupakan simbol berpikir. Hal ini diperoleh dari hasil membuat tafsiran terhadap
fakta atau realita dan hubungan antar berbagai fakta. Dengan konsep tersebut, maka dapat
digolongkan binatang bertulang belakang menurut ciri-ciri khusus (kelas). Seperti kelas
mamalia, reptilia, amphibia, burung, dan ikan. 
 Rule Learning (Belajar Aturan)
Hukum, dalil, atau rumus adalah rule (aturan). Tipe balajar ini banyak terdapat dalam semua
pelajaran di sekolah, seperti benda memuai bila dipanaskan atau besar sudut dalam sebuah
segitiga sama dengan 180°. Belajar aturan temyata mirip dengan verbal chaining (rangkaian
verbal), terutama bila aturan itu tidak diketahui artinya. Oleh karena itu, setiap dalil atau
rumus yang dipelajari harus dipahami artinya.
 Problem Solving (Memecahkan Masalah)
Memecahkan masalah adalah biasa dalam kehidupan Ini memerlukan pemikiran. Upaya
pemecahan masalah dilakukan dengan menghubungkan berbagai aturan yang relevan dengan
masalah itu. Dalam memecahkan masalah diperlukan waktu adakalanya singkat dan
adakalanya lama. Juga seringkali harus dilalui berbagai langkah, seperti tiap unsur dalam
masalah itu mencari hubungannya dengan aturan (rule) tertentu, dan sebagainya.

3. a. Pembelajaran tematik memiliki karakteristik yang khas dengan pembelajaran lainnya yakni:
 Memberikan pengalaman langsung dengan objek-objek yang nyata
 Menciptakan kegiatan dimana anak menggunakan semua pemikirannya
 Membangun kegiatan sekitar minat-minat umum pebelajar
 Membantu pebelajar mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru yang
didasarkan pada apa yang telah mereka ketahui dan kerjakan
 Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan
kognitif,emosi,social dan fisik
 Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan kegiatan fisik
 Memberikan kesempatan bermain untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam
pengertian.
 Menghargai perbedaan individu.
 Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarganya
b. 3 hal yang perlu diperhatikan dalam rumpun model sistem perilaku :
 Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram
Aplikasi teori system perilaku untuk tujuan akademik tampak dalam bentuk yang disebut
belajar tuntas (mastery learning). Pertama materi yang dipelajari dipecah menjadi unit-
unit dari yang sederhana sampai ke kompleks. Materi-materi yang disajikan kepada
pebelajar umumnya dikerjakan secara individual, melalui media yang sesuai (bacaan,
tape, kegiatan-kegiatan).
 Pembelajaran langsung
Pernyataan tujuan pembelajaran disampaikan secara langsung kepada siswa, serangkaian
kegiatan yang jelas berkaitan dengan tujuan, monitoring yang cermat dari kemajuan-
kemajuan belajar, balikan tentang hasil belajar, serta taktik-taktik untuk penilaian yang
lebih efektif dikaitkan dengan serangkaian panduan untuk memperoleh kegiatan belajar.
 Belajar melalui simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic.
Salah satu diantaranya adalah model teori-ke-praktik dan yang lain adalah simulasi.

4. a. Upaya yang dilakukan guru pada tahap awal pembelajaran :


 Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
 Memberi acuan, seperti :
- Memberitahukan tujuan yang diharapkan atau garis besar materi yang akan dipelajari.
- Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
 Membuat kaitan
 Melaksanakan tes awal.

Khususnya dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru


hendaknya :

 Memahami latar belakang (termasuk kemampuan) siswa


 Dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pembelajaran yang akan diikutinya.
 Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
 Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya
suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
 Memberikan penguatan pada siswa.
 Menanamkan disiplin pada siswa.
b. Prinsip dasar dalam pembelajaran kelompok yaitu :
 Adanya topik dan permasalahan
Tujuan utama dalam pembelajaran kelompok sesuai dengan esensi pembelajaran
kooperatif yaitu membentuk siswa untuk memiliki kemampuan bekerja sama serta
memiliki sikap toleransi bertanggung jawab.
 Pembentukan kelompok
Pembelajaran kelompok harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai dengan
karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran.
 Kerja sama
Adanya kerja sama merupakan salah satu prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam
pemebelajaran kelopmpok.
 Perhatian
Selama kegiatan pembelajaran kelompok berlangsung, guru harus memperhatikan siswa
secara kelompok sekaligus sebagai individu dalam kelompok.
 Motivasi
Guru harus memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu dalam
kelompok.
 Sumber belajar dan fasilitas
Kelengkapan sumber belajar merupakan salah satu aspek yang memberikan daya dukung
yang kuat terhadap keberhasilan belajar kelompok.
 Latihan dan tugas
Untuk memperkuat hasil kerja atau hasil belajar kelompok, guru harus memberikan tugas
dan Latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang diorganisasi secara efektif
dalam belajar kelompok.

Anda mungkin juga menyukai