Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Alya Nuraliza.

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041790331

Tanggal Lahir : 30 Mei 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4314/Perekonomian Indonesia

Kode/Nama Program Studi : 83/ Akuntansi -S1

Kode/Nama UPBJJ : 90 – Layanan Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 28/12/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Alya Nuraliza


NIM : 041790331
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4314/Perekonomian Indonesia
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 83/ Akuntansi – S1
UPBJJ-UT : 90 – Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Rabu, 28/12/2021

Yang Membuat Pernyataan

Alya Nuraliza
LEMBAR JAWABAN

1) Jelaskan tentang perangkat sistem ekonomi di dalam UUD 1945 dan berikan contoh nyata penerapannya di
dalam sistem ekonomi Indonesia?
Jawaban : Muhammad Hatta telah mengagas Sistem Ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam UUD 1945
pasal 33 ayat 1-3, yang kemudian diamandemen oleh MPR dengan menambah ayat 4 dan 4.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asa kekeluargaan
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara
3) Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasa oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besaenya kemakmuran rakyat
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasaekan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efesiensi berkadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksaan pasal ini diatur dalam undang-undang

Berdasarkan pasal tersebut, tercantum dasar demokrasi ekonomi, dimana produk dikerjakan oleh semua,
untuk semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran perorang. Oleh sebab itu, perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bentuk usaha yang sesuai dengan prinsip
terebur adalah koperasi. Konsep Sistem Ekonomi yang berdasarkan pasal tersebur menempatkan negara
pada pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan mampu dikendalikan oleh rakyat.

Contoh nyata penerapannya :


 Pendirian Koperasi
Poin pertama contoh ekonomi rakyat adalah pendirian koperasi, yaitu badan usaha dengan
keanggotaan minimal 9 orang dan pendanaannya dilakukan bersama-sama oleh seluruh anggota.
Berbeda dengan korporasi, setiap anggota koperasi punya kekuatan suara sama saat menyampaikan
pendapat, berapapun kontribusi modalnya.
 Penguasaan Sumber Daya Oleh BUMN
Contoh ekonomi kerakyatan berikutnya adalah penguasaan sumber daya negara oleh BUMN.
Semakin besar kapasitas BUMN dalam mengelola kekayaan negara, akan semakin banyak pula
pendapatan bisa dihasilkan untuk menunjang pembangunan.
 Biaya Pendidikan Gratis
Sesuai prinsipnya, ekonomi rakyat perlu mengupayakan pendidikan bisa dinikmati siapa saja, tanpa
memandang status ekonomi. Oleh karena itu, biaya pendidikan gratis (minimal sampai 12 tahun)
adalah salah satu contoh ekonomi berwawasan kerakyatan.
 Bantuan Pendanaan UMKM
Contoh berikutnya dari ekonomi rakyat adalah pendanaan UMKM, baik oleh negara maupun investor
swasta. Dengan adanya bantuan permodalan usaha, UMKM berkesempatan mengembangkan
bisnisnya hingga punya skala lebih besar.
 Crowdfunding
Poin terakhir contoh ekonomi rakyat adalah program crowdfunding, yaitu iuran banyak orang
sekaligus untuk mendanai suatu proyek, baik sifatnya profit atau non-profit. Saat ini, crowdfunding
adalah salah satu program ekonomi kerakyatan di Indonesia paling populer, terutama crowdfunding
online.

2) Jelaskan tujuan dibentuknya Ototoritas Jasa Keuangan (OJK) dan program OJK tentang penguatan struktur
perbankan nasional ?
Jawaban :

a) TUJUAN DIBENTUKNHA OTORITAS JASA KEUANGAN (OKJ) :

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan:

1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,


2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

b) PROGRAM PENGUATAN STRUKTUR PERBANKAN NASIONAL

"Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan"

Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam
rangka meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi
informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan
kredit perbankan. Implementasi program penguatan permodalan bank dilaksanakan secara bertahap.
Upaya peningkatan modal bank-bank tersebut dapat dilakukan dengan membuat business plan yang
memuat target waktu, cara dan tahap pencapaian.

Cara pencapaiannya melalui:

1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru;
2. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru;
3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal;
4. Penerbitan subordinated loan

Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan permodalan tersebut
diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya:

 2 sampai 3 bank yang mengarah kepada bank internasional dengan kapasitas dan kemampuan untuk
beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp50 triliun;
 3 sampai 5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang sangat luas dan beroperasi secara nasional
serta memiliki modal antara Rp10 triliun sampai dengan Rp50 triliun;
 30 sampai 50 bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan
kapabilitas dan kompetensi masing-masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp100 miliar
sampai dengan Rp10 triliun;
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank dengan kegiatan usaha terbatas yang memiliki modal di bawah
Rp100 miliar.

3) Hasil Survei Penduduk 2020 Peluang Indonesia Maksimalkan Bonus Demografi

Pada tanggal 21 Januari 2021 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil survei penduduk 2020.
Diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia per-September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa atau
bertambah 32,56 juta jiwa dari survei penduduk 2010.

“Hasil survei penduduk 2020 ini perlu disikapi oleh para pengambil kebijakan agar kita dapat
memanfaatkan pertambahan jumlah penduduk untuk memaksimalkan potensi bonus demografi melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ujarnya saat menjadi pembicara kunci Webinar
Implikasi Hasil Survei Penduduk 2020 Terhadap Kebijakan Pembangunan Kependudukan, Kamis (4/2).

Sebagaimana terungkap melalui hasil survei, penduduk Indonesia didominasi usia produktif (15- 64 tahun)
dengan jumlah mencapai 191,08 juta jiwa (70,72%). Jumlah itu jauh melampaui jumlah penduduk usia
muda (0-14 tahun) sebanyak 63,03 juta jiwa (23,33%), dan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas)
sebanyak 16,07 juta jiwa (5,95%).

Hasto mengungkap dari struktur komposisi tersebut, diketahui rasio ketergantungan mencapai angka 41
yang bermakna bahwa setiap 100 penduduk usia produktif akan menanggung 41 penduduk usia
nonproduktif. Rasio ketergantungan tahun 2020 sebesar 41 itu juga merupakan yang terendah selama ini.

“Hal itu menandakan bahwa kita sedang memasuki periode terbaik bonus demografi dan melimpahnya
penduduk usia produktif tentu harus dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan penduduk. Ini
merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM
menjadi lebih unggul dan berdaya saing,” pungkas dia. https://www.kemenkopmk.go.id/

a. Berdasarkan artikel di atas jelaskan tentang bonus demografi?


b. Analisis dan jelaskan upaya pemerintah dalam memanfaatkan bonus demografi dan hambatan dan
permasalahan yang dapat menganggu pembangunan manusia Indonesia sehingga pemerintah tidak
dapat memaksimalkan bonus demografi?

Jawaban :
a) Bonus demografi adalah sebuah fenomena atau kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif di
suatu negara lebih banyak dibanding penduduk dengan usia tidak produktif. Kondisi ini tentu amat
menguntungkan suatu negara apabila dikelola dengan benar, sebab makin banyak Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan keahlian tinggi tentu akan berimbas baik bagi pendapatan suatu negara.
Adapun upaya-upaya untuk memanfaatkan bonus demografi yaitu pemetaan penduduk usia
produktif sesuai keahliannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, melindungi penduduk
yang sudah bekerja agar dapat terus bekerja dengan produktifitas tinggi, persiapan SDM untuk
angkatan kerja yang baru agar kompetensi mereka sesuai dengan yang dibutuhkan pasar, dan
membuka kesempatan kerja baru agar angkatan kerja yang baru dapat memperoleh pekerjaan.  
b)

Anda mungkin juga menyukai