Petun|uk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada lamanhttps://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang Iain ( menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan aka demik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
ataspernyataan di atas,saya bersedia bertanggungjavvabdan menanggungsanksi akademikyang ditetapkan oleh Universitas
Terbuka.
Diana Febrilianti
TATATERTIB PESERTA UAS THEUNIVERSITAS TERBUKA
1. Mengunduh naskah UAS TH E, cover BJU, dan surat pernyataan kejujuran akademik melalui
aplikasi THEpada laman https://the.ut.ac.id
2. Mengisi dan menandatangani identitas pada cover BJU dengan benar.
3. Mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
4. Mengunggah cover BJU, BJU, dan surat pernyataan kejujuran akademik
maksimal 12 jam setelah unduh soal dan mengerjakan nya (dalam bentuk satu
file pdf dengan ukuran file maksimal 2 Mb}. Khusus untuk jawaban yang
berupa video, ukuran file maksimal 50Mb.
5. Mentaati tata tertib peserta ujian UAS THE.
1. Mengikuti UAS THE di luar mata kulia h dan di luar ja dwal yang te rcantum di KTPU.
2. Mengunggah BJ U UAS TH E tanpa mengunduh terlebih dahulu naskah soal UAS TH E.
3. Mengunggah BJ U UAS TH E lebih dari 12 jam sejak soal diunduh.
4. Menerima naska h soal UAS THE dari siapapun selain mengunduh sendiri dari aplika si
THE padalaman h ttps://the.ut.ac.id
5. Memberikan naskah soal UAS THE kepada siapapun.
6. Menerima dan/atau memberikan bantuan dalam bentu k apapun dalam pe ngerjaan soal UAS THE.
7. Mencontek atau menyalin pekerjaan orang Iain dan mengakui se bagai pekerjaan sendiri.
8. Melakukan kecurangan dan atau bekerjasama dengan siapapun dalam mengerjakan soal UAS
THE.
9. Menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media sosial maupun media Iainnya.
10. Menggunakan jasa orang lain (jokij pada saat UAS THE.
11. Melakukan tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
UniversitasTerbuka.
PELANGGARAN TERHADAP TATA TERTIB INI AKAN DIBERIKAN SANKSI AKADEMIK (NILAI
E) UNTUK MATA KULIAH TERKAIT ATAU SELURUH MATA KULIAH PADA SEMESTER
BERJALAN
1. .
a. Apakah yang menyebabkan terjadinya krisis moneter di Indonesia?
Krisis moneter ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang sangat drastis
serta meningkatnya permintaan valuta asing, khususnya dolar AS, yang melebihi
penawaran.
- Penyebab Internal Krisis Moneter :
1. Defisit transaksi berjalan Indonesia yang cenderung membesar dari tahun ke
tahun.
2. Tingkat akumulasi inflasi Indonesia yang sangat tinggi. Selama kurun waktu
empat tahun (1992-1996) inflasi kumulatif sebesar 39,1 persen, sedangkan
inflasi Amerika Serikat hanya 14,3 persen. Tetapi pada saat yang sama
depresiasi kumulatif rupiah senantiasa ditahan oleh otoritas moneter sebesar
15.57 persen. Oleh karena itu rupiah sebenarnya overvaluasi karena
depresiasi ditahan yakni sekitar 9,2 persen.
3. Utang luar negeri Indonesia yang terlalu banyak. Kebijakan utang luar negeri
yang dilakukan sejak 1965 telah membuat pemerintah terlena dengan risiko
yang harus ditanggung di masa depan.
- Penyebab Eksternal Krisis Moneter
1. Pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan Jepang)
2. Institusi finansial berbentuk negara dan lembaga keuangan yang berkembang
secara global mengalami perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas
yang lebih besar daripada negara berkembang seperti Indonesia.
3. Spekulasi yang mengiringi gejolak finansial global.
b. Mengapa Indonesia lamban keluar dari krisis?
Penyebab lambannya Indonesia keluar dari krisis :
- Gelombang krisis di Indonesia telah menimbulkan kerusakan sistemik yang
sangat luas dan dalam, bukan hanya di bidang ekonomi tetapi juga di bidang
soaial, politik, hukum, keamanan dan ketertiban umum.
- Institusi – institusi yang menjadi pilar kehidupan ekonomi di Indonesia ternyata
rapuh, sehingga krisis yang awalnya serupa dengan Malaysia dan Thailand
berakhir dengan cara yang berbeda di Indonesia
- Tekad politik atau kesungguhan untuk keluar dari krisis tidak sekuat negara yang
lain. Hal ini tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh vested interest group di
kalangan elit kekuasaan untuk mewujudkan kepentingan kelompok dan
kebijakan-kebijakan yang tidak sejalan dengan pemulihan ekonomi.
2. .
a. Apakah tujuan kedua kebijakan tersebut digulirkan pemerintah?
Tujuan Paket Kebijakan Oktober 1988 (Pakto’88), yaitu :
- Meningkatkan pengerahan dana masyarakat
- Memperluas jangkauan layanan bagi masyarakat terutama pelaku ekspor
- Mendorong tercapainya efisiensi dan profesionalisme dalam pengelolaan bank
dengan kompetisi yang sehat.
b. Apakah isi kedua kebijakan tersebut?
Isi Paket Kebijakan Juni 1983, Yaitu :
- Penghapusan pagu kredit sehingga perbankan dapat memberikan kredit secara
lebih fleksibel sesuai dengan kemampuan.
- Bank diberi kebebasan dalam menentukan suku bunga, baik deposito, tabungan
maupun kredit dalam meningkatkan mobilisasi dana dari dan kepada masyarakat.
- Pengaturan volume kredit likuiditas dapat mengurangi ketergantungan bank-
bank kepada bank sentral dengan memperkenalkan alat kebijakan moneter
berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan fasilitas diskonto.
Isi Paket Kebijakan Oktober 1988, Yaitu :
- Pembukaan pasar bagi industri perbankan nasional dengan cara memberi
kemudahan perijinan bagi bank devisa dan kemudahan untuk membuka kantor
cabang.
- Penetapan pajak atas bunga deposito sebesar 15 persen, sama halnya dengan
pajak keuntungan dari sekuritas dan obligasi.
- Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) dari 15 persen utang lancar menjadi 2
persen dari DPK (Dana Pihak Ketiga).
- Penentuan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) dengan batasan sampai
dengan 20 persen dari total modal kepada peminjam tunggal atau 50 persen
kepada peminjam grup.
- Penempatan dana BUMN di bank-bank pemerintah sampai 50 persen dan 20
persen pada setiap bank lainnya.
- Diperbolehkannya bank-bank untuk melakukan diferensiasi produk DPK baik
dalam tabungan maupun deposito.
- Adanya kelonggaran persyaratan untuk memperoleh ijin perdagangan valuta
asing.
3. .
a. Uraikan konsep lingkaran setan kemiskinan (the vicious circle of poverty) yang anda
ketahui.
Lingkaran setan kemiskinan merupakan bentuk hubungan yang tidak berujung
pangkal, tidak jelas mana sebab dan mana akibat. Setiap bagian bisa jadi menjadi
sebab sekaligus menjadi akibat. Lingkaran setan kemiskinan dapat dikatakan juga
suatu keadaan yang saling mempengaruhi dimana dapat menimbulkan suatu negara
atau seseorang miskin dan akan sulit untuk mencapai tingkat pembangunan yang
lebih tinggi (bangkit dari kemiskinan). Dalam hal ini Covid-19 Di Indonesia indikator
yang digunakan untuk menilai tingkat kemiskinan adalah kemiskinan absolut.
Dimana seseorang dikatakan miskin dilihat dari kemampuan pendapatan dalam
memenuhi kebutuhan minimal untuk kebutuhan pokok (sandang, pangan,
pemukiman, pendidikan dan kesehatan). Jika pendapatan seseorang berada di bawah
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan minimal tersebut, maka secara absolut ia
hidup di bawah garis kemiskinan.
b. Apakah strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan?
Dalam Kasus Diatas Strategi Pemerintah yaitu :
- Program perlindungan sosial berbasis keluarga berupa bantuan siswa miskin
JAMKESMAS, raskin, PKH, BLT, dan lain-lain.
- Program-program pemberdayaan masyarakat, seperti PNPM mandiri yang
bertujuan memberikan perlindungan dan pemenuhan hak atas berpartisipasi,
kesempatan kerja dan berusaha, tanah, sumber daya alam, dan lain-lain.
- Pemberdayaan UMKM, seperti KUR dan UMKM
- Termasuk program rumah sangat murah, program kendaraan angkutan umum
murah, program air bersih untuk rakyat, program listrik murah dan hemat, serta
program peningkatan kehidupan nelayan dan program peningkatan kehidupan
masyarakat miskin perkotaan