Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Mulyo Nugroho

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042121795

Tanggal Lahir : 17 Agustus 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110 / Pengantar Ekonomi Makro

Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen S1

Kode/Nama UPBJJ : 42 / Semarang

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 28-12-2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Mulyo Nugroho


NIM : 042121795
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110 / Pengantar Ekonomi Makro
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : S1 Manajemen
UPBJJ-UT : Semarang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Pati, 28 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Mulyo Nugroho
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Faktor-faktor penentu tingkat konsumsi nasional :
a). Pendapatan Disposabel
Teori konsumsi yang paling sederhana hanya menggunakan pendapatan pada tahun tertentu untuk
memprediksi pengeluaran konsumsi. Studi lebih lanjut menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi
seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan saat tertentu saja, tetapi pendapatan di masa lalu
dan masa yang akan datang, atau kecenderungan pendapatan yang akan diperoleh dalam jangka
panjang. Itulah mengapa seorang konsumen dapat melakukan pengeluaran konsumsi yang melampaui
pendapatannya. Pendapatan jangka panjang memungkinkan ia melakukannya.
b). Teori Pendapatan Permanen dan Teori Siklus Konsumsi
Pada umumnya konsumen dalam menentukan anggaran belanja tidak hanya bergantung pada
pendapatan tetap, tetapi juga mempertimbangkan prospek pendapatan yang akan diterimanya dalam
jangka panjang. Teori pendapatan tetap dan hipotesis siklus-hidup serta analisis lainnya yang telah
dikembangkan berupaya menjelaskan tentang kaitan antara konsumsi dengan kecenderungan
pendapatan dalam jangka panjang.
c). Tingkat Kekayaan
Tingkat konsumsi dapat pula ditentukan oleh tingkat kekayaan. Sebagai contoh dua orang yang sama-
sama mempunyai penghasilan sebesar Rp24 juta/tahun. Konsumen pertama mempunyai deposit di
bank sebesar Rp200 juta, sedangkan yang lain tidak mempunyai tabungan. Maka konsumen pertama
dapat mengonsumsi lebih banyak tanpa harus takut bangkrut dibandingkan konsumen yang kedua
karena konsumen yang pertama lebih kaya dibandingkan dengan konsumen kedua.
2. Penyebaran wabah COVID-19 yang begitu cepat di Indonesia telah memberikan pengaruh yang besar
bagi ekonomi Indonesia. Respon pemerintah dan masyarakat yang melakukan upaya pencegahan,
seperti: penutupan sekolah, work from home khususnya pekerja sektor formal, penundaan dan
pembatalan berbagai eventevent pemerintah dan swasta, penghentian beberapa moda transportasi
umum, dan pemberlakuan PSBB di berbagai daerah, larangan mudik, membuat roda perputaran
ekonomi melambat. semenjak pandemi berlangsung 2 Maret hingga 16 April 2020, kurs rupiah
terhadap US$ terkoreksi (melemah) sebesar -12,4% dan IHSG telah terkoreksi 28,44%. Meskipun
volatilitas tersebut masih tergolong lebih baik apabila dibandingkan dengan krisis finansial 2008,
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
dimana saat itu, IHSG terkoreksi hingga 50% dan Rupiah terdepresiasi sebesar 30,9%; apabila wabah
Covid 19 tidak diantisipasi secara dini, dapat mengakibatkan kepanikan secara luas dan berkepanjangan,
dan timbul snowball effect, di mana serbuan terhadap dollar AS makin lama makin besar, sehingga
dampaknya bisa saja lebih buruk dari krisis keuangan tahun 2008.
Tidak hanya di Indonesia yang nilai tukar mata uangnya bergejolak, di negara lainpun, seperti: Colombia
Peso turun 17,6%, Rusia Ruble turun 18,5%, Mexican Peso turun 25%, Argentina Peso turun 9,4%, Thai
Baht turun 8,7%, dan Canadian Dollar turun 7,5%. Sebelum naiknya dolar karena dampak Covid-19, nilai
tukar rupiah per dolar AS pada kisaran Rp.14.000/US$ dan saat pandemi Covid-19, rupiah sempat
terdepresiasi hingga Rp.16.600/ per US$ nya. Kurs rupiah akan terus berada pada posisi rentan selama
penyebaran wabah Covid-19, yang menyebabkan kepanikan di pasar global yang membuat dana asing
kabur serta tekanan likuiditas dan desakan untuk mendapatkan dolar membuat dolar lebih unggul dari
segalanya.
3. Dampak-dampak kenaikan pengeluaran pemerintah bila terjadi :
a). Pengeluaran pemerintah secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor produksi
barang dan jasa. Pengeluaran pemerintah untuk pengadaan barang dan jasa akan berpengaruh secara
langsung terhadap produksi barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah.
b). Pengeluaran pemerintah secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor distribusi
barang dan jasa. Misalnya, subsidi yang diberikan oleh masyarakat menyebabkan masyarakat yang
kurang mampu dapat menikmati barang/jasa yang dibutuhkan, misalnya subsidi listrik, pupuk, BBM,
c). Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor konsumsi
masyarakat atas barang dan jasa. Dengan adanya pengeluaran pemerintah untuk subsidi, tidak hanya
menyebabkan masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati suatu barang/jasa, namun juga
menyebabkan masyarakat yang sudah mampu akan mengkonsumsi produk/jasa lebih banyak lagi.
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai