Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : IMELDA STEFANY


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030536977
Tanggal Lahir : 21/04/1995
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4227/EKONOMI MONETER
Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN
Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA
Hari/Tanggal UAS THE : JUMAT, 30 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : IMELDA STEFANY


NIM : 030536977
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4227/EKONOMI MONETER
Fakultas : FEKON
Program Studi : 54/MANAJEMEN
UPBJJ-UT : 21/JAKARTA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang
ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

JUMAT, 30 DESEMBER 2022


Yang Membuat Pernyataan

IMELDA STEFANY
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Berdasarkan artikel di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan fintech di Indonesia cukup pesat,
terutama dalam sektor pembayaran digital. Total transaksi fintech pembayaran mencapai Rp47 triliun
selama periode Februari-Desember 2018, dengan volume transaksi sebesar Rp2,9 miliar. Selain itu,
perkembangan e-money juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan volume yang
meningkat 48% dan transaksi yang meningkat 78% selama periode yang sama.
Namun, perkembangan fintech yang pesat ini juga dibarengi dengan munculnya fintech ilegal yang
menyalahgunakan fintech untuk mencari keuntungan sesaat dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika bisnis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya entitas yang melakukan kegiatan usaha peer to peer
lending namun tidak terdaftar atau memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk menekan perkembangan fintech ilegal yang semakin pesat, kebijakan moneter yang dapat
digunakan adalah dengan meningkatkan pengawasan dan regulasi dari OJK terhadap fintech yang
beroperasi di Indonesia. OJK dapat memperketat persyaratan dan proses pengajuan izin usaha bagi
fintech, serta melakukan pemeriksaan dan penindakan terhadap fintech yang tidak memenuhi
persyaratan atau melakukan kegiatan ilegal. Selain itu, OJK juga dapat bekerja sama dengan lembaga
keuangan lainnya, seperti Bank Indonesia, untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai cara memilih dan menggunakan fintech yang aman dan terpercaya.

2. Berdasarkan artikel di atas, dapat diketahui bahwa situasi pandemi Covid-19 telah memberikan
dampak yang sangat mengkhawatirkan terhadap perekonomian Indonesia, termasuk terjadinya
perubahan tajam dalam permintaan, penutupan beberapa industri, dan peningkatan tingkat
pengangguran. Hal ini dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia, yang pada periode Juli 2020 tercatat
sebesar 1,54 persen dan masuk dalam kategori mild inflation.

Untuk mengendalikan inflasi demi menjaga kestabilan perekonomian, pemerintah dapat melakukan
beberapa kebijakan, di antaranya:
1. Menjaga stabilitas nilai tukar: Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan moneter yang tepat untuk
menjaga stabilitas nilai tukar, seperti dengan mengontrol jumlah uang beredar di pasar atau
menetapkan tingkat suku bunga yang tepat.
2. Meningkatkan produktivitas: Pemerintah dapat memberikan dukungan kepada perusahaan-
perusahaan dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan
produktivitas, seperti dengan menyediakan bantuan modal atau menyediakan pelatihan bagi para
karyawan.
3. Mengendalikan harga bahan pokok: Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan yang dapat
mengendalikan harga bahan pokok, seperti dengan menyediakan pasokan bahan pokok yang
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

cukup, menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai, atau mengadopsi kebijakan impor
bahan pokok yang tepat.
4. Mendorong pengurangan biaya produksi: Pemerintah dapat memberikan dukungan kepada
perusahaan dengan cara mengurangi beban pajak atau menyediakan fasilitas- fasilitas yang
dibutuhkan untuk mengurangi biaya produksi, seperti dengan menyediakan bantuan modal atau
menyediakan pelatihan bagi para karyawan.
5. Meningkatkan koordinasi antarlembaga: Pemerintah dapat meningkatkan koordinasi
antarlembaga terkait dengan pengendalian inflasi, seperti dengan meningkatkan kerjasama
dengan Bank Indonesia untuk mengendalikan jumlah uang beredar di pasar atau meningkatkan
kerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk mengendalikan harga bahan pokok.

3. Berdasarkan kutipan artikel di atas, dapat diketahui bahwa permintaan uang saat ini masih melemah.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

 Pandemi Covid-19: Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap
perekonomian Indonesia, termasuk terjadinya penurunan permintaan dan penjualan, serta
peningkatan tingkat pengangguran. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat mengurangi belanja
dan menyimpan uangnya, sehingga menyebabkan permintaan uang melemah.
 Penerapan PSBB transisi di Jakarta: Penerapan PSBB transisi di Jakarta juga dapat mempengaruhi
permintaan uang, karena penerapan ini dapat mengurangi kegiatan ekonomi di Jakarta, seperti
mengurangi jumlah pelanggan yang datang ke toko atau membatasi kegiatan perusahaan. Hal ini
dapat menyebabkan masyarakat dan perusahaan kurang membutuhkan uang, sehingga
menyebabkan permintaan uang melemah.
 Ketidakstabilan nilai tukar: Ketidakstabilan nilai tukar juga dapat mempengaruhi permintaan
uang, karena ketidakstabilan nilai tukar dapat menyebabkan masyarakat dan perusahaan
mengurangi belanja dan menyimpan uangnya, sehingga menyebabkan permintaan uang melemah.
Kondisi perekonomian yang tidak stabil: Kondisi perekonomian yang tidak stabil juga dapat
mempengaruhi permintaan uang, karena ketidakstabilan perekonomian dapat menyebabkan
masyarakat dan perusahaan merasa tidak yakin dan tidak nyaman untuk berbelanja atau
berinvestasi, sehingga menyebabkan permintaan uang melemah.

4. Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa kurva IS (Investment Saving) dan kurva LM
(Liquidity Preference Money Supply) merupakan dua kurva yang digunakan untuk menganalisis
hubungan antara tingkat suku bunga dengan tingkat output (atau GDP) dalam model perekonomian.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Kurva IS menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga dan tingkat output dalam model
perekonomian Kurva IS bergerak ke kanan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga yang lebih rendah
akan menyebabkan tingkat output yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Kurva IS juga dapat bergerak ke
atas atau ke bawah tergantung pada perubahan-perubahan dalam faktor-faktor lain yang
mempengaruhi tingkat investasi dan tabungan, seperti tingkat pendapatan, tingkat inflasi, dan tingkat
risiko.

Kurva LM menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga dan tingkat output dalam model
perekonomian. Kurva LM bergerak ke kanan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga yang lebih
rendah akan menyebabkan tingkat output yang lebihtinggi, dan sebaliknya. Kurva LM juga dapat
bergerak ke atas atau ke bawah tergantung pada perubahan-perubahan dalam faktor-faktor lain yang
mempengaruhi permintaan uang, seperti tingkat pendapatan, tingkatinflasi, dan tingkat risiko.

Kurva IS dan kurva LM saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Pertemuan kedua kurva
tersebut di titik interseksi (E) menunjukkan tingkat suku bunga dan tingkat output yang equilibrium
atau seimbang. Apabila terjadi perubahan dalam salah satu faktor yang mempengaruhi kedua kurva
tersebut, maka kedua kurva akan bergeser dan equilibrium akantercapai pada titik interseksi yang baru.

Contohnya, apabila terjadi perubahan dalam tingkat pendapatan yang menyebabkan tingkat investasi
dan tabungan meningkat, maka kurva IS akan bergerak ke atas. Hal ini akan menyebabkan tingkat
suku bunga yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai equilibrium pada tingkat output yang sama.
Sebaliknya, apabila terjadi perubahan dalam tingkat inflasi yang menyebabkan permintaan uang
meningkat, maka kurva LM akan bergerak ke atas. Hal ini akan menyebabkan tingkat suku bunga yang
lebih tinggi diperlukan untuk mencapai equilibrium pada tingkat output yang sama.

Sumber : BPM ESPA4227

Anda mungkin juga menyukai