MAGANG BERBASIS
MBKM
FAKULTAS TEKINIK
1 37
UNIVERSITAS TADULAKO
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................... 1
Daftar Lampiran....................................................................... 3
Kata Pengantar...........................................................................4
Bab 1 Pendahuluan.................................................................... 6
Bab 2 Pelaksanaan Magang.................................................... 18
Bab 3 Capaian Pembelajaran Magang....................................22
Bab 4 Evaluasi Magang..........................................................25
Bab 5 Etika............................................................................... 29
Lampiran.................................................................................. 32
2 37
Lampiran 1 Logbook.............................................................. 15
Lampiran 2 Draf Laporan Akhir..........................................
Lampiran 3 Format Penilaian................................................ 21
3 37
Kata Pengantar
4 37
capaian pembelajaran magang. Bab 4 memberikan
gambaran tentang bagaimana pelaksanaan evaluasi
magang berbasis MBKM yang terdiri dari evaluasi rutin,
evaluasi tengah semester, dan evaluasi akhir semester. Bab
5 membahas tentang etika mahasiswa magang dan etika
mahasiswa menghubungi dosen pembimbing. Buku
pedoman ini juga memberikan lampiran bentuk logbook
atau laporan harian yang harus dibuat oleh mahasiswa
magang, dan form penilaian yang harus diisi oleh
perusahaan tempat magang.
Buku pedoman ini diharapkan bisa memberikan
kemudahan pelaksanaan magang berbasis MBKM bagi
mahasiswa, dosen pembimbing lapangan, dan dosen
pembimbing magang di kampus.
Terima kasih.
Salam,
Tim penyusun
5 37
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi perubahan sosial, budaya,
dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat,
kompetensi mahasiswa harus disiapkan agar lebih gayut
dengan kebutuhan zaman. Kapasitas mahasiswa tidak hanya
link and match dengan dunia industri dan dunia kerja, tetapi
juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat.
Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar
mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara optimal dan relevan. Kebijakan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan dapat menjadi
jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka
merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang
otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang
inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa. Program utama Kampus Merdeka mencakup
kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan
6 37
sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan
tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, dan hak belajar
tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan
kebebasan mengambil Satuan Kredit Semester (SKS) di luar
program studi. Tiga semester yang di maksud berupa satu
semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar
program studi dan dua semester melaksanakan aktivitas
pembelajaran di luar perguruan tinggi.
Berbagai Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) sesuai
dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1
dapat dilakukan di dalam program studi, yakni
magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya,
melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di
desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran
mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan
kewirausahaan, membuat studi/proyek independen, dan
mengikuti program kemanusiaan (Gambar 1.1).
7 37
Gambar 1. Bentuk Kegiatan Pembelajaran MB-KM(Sumber:
Kemendikbud, 2020)
10 37
(2) pengembangan sistem informasi MBKM; (3)
pengembangan model Kemitraan luar negeri dan dalam
negeri; dan (4) internasionalisasi kelembagaan.
Magang/Praktik Kerja merupakan salah satu bentuk
BKP MBKM yang membuka kesempatan kepada mahasiswa
untuk menerapkan dan memperoleh pengetahuan,
keterampilan umum dan khusus/ keahlian kerja, dan
menginternalisasi sikap profesional serta budaya kerja
yang sesuai dan diperlukan bagi dunia usaha. Program
Magang/Praktik Kerja adalah program kegiatan pendidikan,
pelatihan, dan pembelajaran yang dilaksanakan pada
lembaga mitra yang relevan untuk mencapai kompetensi
mahasiswa sesuai level KKNI dan SN-Dikti di bidangnya.
Program Magang/Praktik Kerja dapat dilaksanakan di
lembaga pemerintah maupun swasta, dunia usaha dan
dunia industri (DU/DI), yayasan/organisasi nirlaba,
organisasi multilateral, maupun perusahaan rintisan
(startup), yang dalam pelaksanaan programnya wajib
dibimbing oleh seorang dosen serta pembimbing dari pihak
mitra. BKP ini akan mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, penyelesaikan masalah (problem solving),
11 37
komunikasi, dan kolaborasi mahasiswa. Agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan lancar, terencana, dan terukur,
petunjuk teknis yang menguraikan proses dan peran setiap
pihak sangat diperlukan. Oleh karena itu, Petunjuk Teknis
Magang/Praktik Kerja ini disusun sebagai pedoman
pelaksanaan bagi berbagai pihak.
Dasar Hukum
Kebijakan MBKM(MBKM) yang dilakukan oleh UNTAD
berdasar pada ketentuan, yaitu:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor enam
Tahun 2014 tentang Desa;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor delapan
Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang
Penyelenggaraan PendidikanTinggi dan Pengelolaan
12 37
Perguruan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013, Tentang
Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor delapan Tahun 2015
tentang Statuta UNTAD ;
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor dua Tahun 2016 tentang Sistem
Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional;
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016
Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2018
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi,
Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan
Tinggi;
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019,
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020;
13 37
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019,
tentang Musyawarah Desa;
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019,
tentang Pedoman Umum Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019,
tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat
Desa;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor tiga tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Tahun 2020 -2024;
17. Keputusan Rektor UNTAD Nomor:
5398/UN28/AK/2020 Tentang Pelaksanaan MBKM di
UNTAD ; dan
14 37
18. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di
Era Industri 4.0 untuk Mendukung Merdeka Belajar -
Kampus Merdeka, Kemendikbud Tahun 2020.
Deskripsi
Magang MBKM merupakan program magang yang
dapat dilakukan mahasiswa pada Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI) selama enam bulan yang diakui
setara dengan 20 SKS. Magang yang dilakukan harus
sesuai dengan kompetensi bidang ilmu sehingga
sesuai dengan CPL Program Studi.
Ketentuan Umum
1. Tempat magang merupakan perusahaan / industri /
pemerintah / BUMN yang sudah memiliki kontrak
kerjasama dengan Prodi S1 Teknik Sipil.
2. Aktifitas magang wajib sesuai dengan kompetensi
bidang Teknik Sipil.
Ketentuan Khusus
Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil pada
semester 7 diperbolehkan mengikuti kegiatan magang
MBKM dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa aktif Program Studi S1 Teknik Sipil
Universitas Tadulako
2. Mahasiswa sudah menyelesaikan minimal 85 SKS
3. Mahasiswa telah menyelesaikan semester V dan VI
4. Bersedia melakukan magang pada DUDI yang
telah memiliki kontrak kerjasama dengan Program
Studi S1 Teknik Sipil.
5. Mahasiswa telah dinyatakan lulus di tempat
magang MBKM
6. Tidak ada mata kuliah tatap muka yang diikuti
7. Mahasiswa bersedia mengikuti magang selama 6
16 37
bulan
8. Mahasiswa bersedia mengikuti aturan yang berlaku.
17 37
BAB 2 PELAKSANAAN MAGANG
2.1. Waktu Pelaksanaan
Magang MBKM dapat dilakukan mahasiswa
setelah menyelesaikan semua mata kuliah MKU dan
Mata Kuliah Wajib Program Studi. Kegiatan magang
MBKM dilaksanakan pada semester Ganjil. Lama
pelaksanaan Magang MBKM untuk masing-masing
mahasiswa dalam waktu 6 bulan yang diakui setara
dengan 20 SKS.
18 37
2.3. Prosedur Pelaksanaan Magang
Mahasiswa yang akan mengikuti Magang MBKM
harus melihat tersedianya kesempatan melaksanakan
magang berdasarkan daftar DUDI di Program Studi.
Pelaksanaan magang yang dilakukan melalui tahapan
berikut:
1. Mahasiswa melapor ke dosen pembimbing sebelum
melaksanakan praktek magang
2. Dosen pembimbing memberikan arahan mengenai
kegiatan praktek magang yang sesuai dengan
kompetensi Teknik Sipil.
3. Mahasiswa melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan pimpinan/pembimbing lapangan di tempat
magang
19 37
5. Mahasiswa wajib mebuat Log Book yang berisi
laporan kegiatan harianuntuk diserahkan pada
dosen pembimbing secara berkala ( per 2 minggu)
6. Dosen pembimbing memberikan evaluasi kegiatan
magang MBKM setiap 2minggu sekali
7. Dosen pembimbing melakukan monev kegiatan
magang MBKM
8. Penilaian magang MBKM dilaksanakan sesuai
dengan periode ujian TengahSemester dan Ujian
Akhir Semester yang dilakukan oleh Tim Dosen
Penguji
9. Mahasiswa memberikan laporan magang dalam
bentuk laporan tertulis,portofolio, dan video.
Pihak intansi/perusahaan (DUDI) yang menerima
peserta magang melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Menunjuk pembimbing lapangan yang dapat
melakukan bimbingan terhadap peserta magang,
pembimbing lapangan maksimal diperbolehkan
membimbing maksimal lima mahasiswa.
2. Pembimbing lapangan memberikan masukan sesuai
dengan kompetensiyang sudah disepakati oleh pihak
20 37
Program Studi S1 Teknik Sipil dengan pihak DUDI.
3. Pembimbing lapangan berfungsi sebagai fasilitator
bagi mahasiswa magang
4. Menyediakan fasilitas kerja bagi mahasiswa magang
5. Memberikan evaluasi terkait kegiatan peserta
magang secara berkala (sesuai jadwal UTS dan UAS)
21 37
BAB 3
CAPAIAN PEMBELAJARAN MAGANG
A. Pengetahuan
1. Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan
sesuai disiplin ilmu Teknik Sipil yang terbagi atas
5 kompetensi pilihan, yaitu
a) Kompetensi Bidang Struktur
b) Kompetensi Bidang Manajemen
c) Kompetensi Bidang Transportasi
d) Kompetensi Bidang Sumber Daya Air
e) Kompetensi Bidang Geoteknik
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi, merumuskan,
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan
sesuai dengan disiplin Ilmu Teknik Sipil yang
terbagi atas 5 kompetensi tersebut pada A.1.
22 37
B. Keterampilan
1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran yang
logis, kritis, sistematis, kreatif dan inovatif dalam
konteks pengembangan dan implementasi ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan disiplin ilmu
Teknik Sipil.
2. Mahasiswa mampu bertanggung jawab
menunjukkan kemampuan kualitas mandiri yang
meliputi kreativitas, penggunaan teknologi informasi
dan inisiatif untuk mewujudkan pencapaian target
kerja
3. Mahasiswa mampu menerapkan kemampuan
leadership dan pengambilan keputusan
C. Sikap
1. Mahasiswa mampu menerapkan etika bekerja yang
baik
2. Mahasiswa mampu menerapkan kedisiplinan dan
etos kerja yang baik
24 37
BAB 4
EVALUASI MAGANG
1. EVALUASI RUTIN
27 37
5 dosen penguji yang terdiri dari 1 dosen
pembimbing, 1 mentor lapangan dan 3 dosen penguji
e) Tim dosen penguji merupakan dosen pengampu
mata kuliah yang sesuai dengan kompetensi yang
diajukan pada laporan praktek magang berbasis
MBKM
f) Komposisi nilai praktek magang berbasis MBKM
terdiri dari nilai yang diberikan oleh pembimbing
lapangan (50%) dan tim penguji (50%)
28 37
BAB 5 ETIKA
29 37
tempat magang
7. Mahasiswa dapat menghargai informasi pribadi
perusahaan atau lembaga program magang.
Terkait data instansi ataupun informasi lainnya
yang akan ditulis, wajib mendapatkan ijin dari
instansi terkait. Hal ini sebagai bentuk
kepercayaan antar kampus dengan instansi dalam
pelaksanaan program magang.
31 37
6. Ketika dosen sudah memberi jawaban konfirmasi,
maka berilah balasan akhir dengan ucapan
terimakasih atau bentuk lainnya, menunjukkan
bahwa mahasiswa sudah membaca dengan seksama
7. Jika ada dosen yang minta diingatkan untuk
bertemu, maka pesannya adalah: “Selamat Pagi Bu,
Saya Hasan, maaf apakah saya jadi bimbingan hari
ini pukul10? Terima Kasih.”
8. Etika bertemu dengan pembimbing
a. Masuk ruang dosen dengan izin dan jangan
memaksa bertemu saat dosensedang istirahat dan
berdiskusi.
b. Datanglah sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
c. Memakai pakaian yang rapi dan sopan.
32 37
33 37
34 37
35 37
36 37
37 37
38 37
39 37
40 37
41 37
42 37
43 37
44 37
45 37
46 37
47 37
48 37
49 37
50 37