Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MODEL PERTUKARAN MAHASISWA

PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA (KAMPUS MERDEKA)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Penguatan Keterkaitan Industri

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., MSIE.
Dr. Yadi Mulyadi, M.T.

Oleh
YULDA
1906935

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
Pendahuluan

Tantangan abad 21 membuat Indonesia terus berbenah dalam segala aspek kehidupan,
tidak terkecuali bidang pendidikan. Tepat 24 januari 2020 sebuah kebijakan diluncurkan oleh
menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) yakni Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.
Melalui Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan
Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan sesuai perkembangan IPTEK dan tuntutan
dunia usaha dan dunia industri. Perguruan Tinggi dituntut agar dapat merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran yang invatif agar mahasiswa dapat meraih capaian
pembelajaran mencakup aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif secara maksimal.
Perwujudan pembelajaran program ini yakni berpusat pada mahasiswa (student
centered learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan
tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan
kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan,
permasalahan ril, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan
pencapaiannya.
Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka meliputi empat kebijakan utama yaitu:
kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi,
kemudahan perguruan tinggi menjadi badan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar
program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, tiga
semester yang di maksud dapat diambil untuk pembelajaran di luar prodi dalam PT dan atau
pembelajaran di Luar PT.
Salah satu kegiatan dari 8 kegiatan di luar PT tersebut adalah pertukaran mahasiswa
(student exchange). Saat ini pertukaran mahasiswa dengan full credit transfer sudah banyak
dilakukan dengan mitra Perguruan Tinggi luar negeri, tetapi sistem kredit transfer yang
dilakukan antar perguruan tinggi di dalam negeri sendiri masih sangat sedikit jumlahnya.
Pertukaran pelajar diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa yang
termaktub di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3
Tahun 2020.
Tujuan adanya kegiatan pertukaran mahasiswa belajar lintas kampus (dalam dan luar
negeri) dan menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi diparitas
pendidikan. Dalam situasi penuh tantangan sekarang ini, diperlukan pola kerjasama antar
perguruan tinggi yang dapat memperkuat daya saing dalam era globalisasi pendidikan
tinggi di seluruh Indonesia. Kerjasama sesama perguruan tinggi maupun dengan lembaga
lain sangat penting bagi peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Kerjasama
pendidikan tersebut akan memberikan peluang bagi pendidikan tinggi nasional untuk
meningkatkan mutu, memperluas akses,dan memperkuat jejaring antar perguran tinggi
nasional. Kerjasama tersebut akan berdampak pada perluasan wawasan kebangsaan
bagi sivitas akademika perguruan tinggi, meningkatkan sinergi antara perguruan tinggi,
meningkatkan efisiensi sumberdaya untuk pembelajaran dan riset, menumbuh
kembangkan pusat keunggulan, meningkatkan standar mutu antar perguruan tinggi
nasional, membangun kapasitas bersama untuk meningkatkan daya saing bangsa, dan
memperkuat peran perguruan tinggi sebagai perekat kebangsaan. Semua ini akan
mendukung keberhasilan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pertukaran Mahasiswa ini mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi
luar negeri maupun dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah
diadakan Pemerintah. Nilai dan sks yang diambil di perguruan tinggi luar akan
disetarakan oleh perguruan tinggi masing-masing. Memberi kesempatan
pengalaman belajar dengan meningkatkan softskills dan hardskills di perguruan
tinggi lain.
Model Flowchart Pertukaran Mahasiswa

 Secara garis besar sebelum pelaksanaan akademik pertukaran mahasiswa

 Setelah lolos persyaratan pertukaran mahasiswa


Langkah-Langkah

1. Sebelum memulai program pertukaran mahasiswa, antar perguruan tinggi harus sudah
terjadi kesepakatan yang berupa MoU atau kontrak. Bisa berupa PT asal dan PT
penerima, atau bisa saling mengirimkan mahasiswa.
2. Perguruan Tinggi bersangkutan membuat mekanisme persyaratan bagi mahasiwa
yang mau mendaftar program tersebut, lalu diumukan baik secara berjenjang hingga
prodi atau langsung ke mahasiswa secara online. Sebagai contoh, membuktikan diri
mahasiswa aktif pada semester 5-7 bagi S1, dan semester 3-5 bagi D3. Ditambah
syarat minimum IPK, syarat skor TOEFL untuk keluar negeri, serta ketentuan lainnya.
3. Perguruan Tinggi asal dan penerima harus sudah memperiapkan nota terkait
pelaksanaan program yang berkaitan dengan mata kuliah, pengalihan angka kredit
semester, pelayanan administrasi selama akademik, akomodasi selama akademik, dan
program akhir akademik.
4. Selanjutnya PT memastikan proses pemberangkatan mahasiswa karena selanjutkan
akan dilanjutkan seremoni penyambutan kemudian pendampingan berupa bimbingan
orientasi kampus dalam jangka waktu singkat.
5. Kemudian mahasiswa melakukan registrasi administrasi di kampus penerima
dilanjutkan mengontrak mata kuliah yang telah disesuaikan baik dengan prodi dan
dosen pembimbing. Minimal 15-20 SKS matakuliah yang dapat di kontrak dalam 1
semester akademik.
6. Pelaksanaan kegiatan akademik di PT berbeda dilaksanakan dalam waktu minimal 1
semester maksimal 2 semester sesuai mekanisme yang telah ditetapkan PT
bersangkutan. Dan selama kegiatan akademik mahasiswa bersangkutan akan terus di
kontrol perkembangannya minimal face to face ke pembimbingnya 1 bulan 1x via
online atau offline.
7. Membuat projek akhir atau produk akhir atau tugas akhir sebagai hasil dari kegiatan
pertukaran pelajar yang kemudian akan di evaluasi.
8. Evaluasi ini bentuk hasil pemantauan dan dilakukan oleh dosen pembimbing.
9. Penilaian diambil dari tempar mahasiswa melakukan perkuliahan. Perguruan tinggi
asal mahasiswa dapat melakukan konversi nilai dan pengakuan SKS serta tidak boleh
merugikan hak mahasiswa dalam aktivitas ini.
10. Membuat laporan ke PDDikti baik terkait aktivitas program dan pengakuan SKS
(rekognisi pertukaran mahasiswa). Dan selesai.
Penutup

Program pertukaran mahasiswa memang sudah ada sejak sebelum wacana pak
Nadiem digulirkan. Hanya pelaksanaan program ini terkadang terkadang hanya terbatas
untuk mahasiswa tertentu. Rencana secara garis besar model pertukaran mahasiswa diatas
diharapkan dapat memenuhi kebijakan Kampus Merdeka. Serta mampu menjadikan
mahasiswa Indonesia lebih fleksibel dan kompeten untuk mempersiapkan diri menghadapi
dunia.

Anda mungkin juga menyukai