A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari penyelenggaraan pendidikan nasional, tidak dapat dilepaskan dari amanat
Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang berbunyi: “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang”. Perguruan tinggi memiliki peranan dalam menciptakan
sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berawawasan luas, berilmu, kreatif, inovatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam
menciptakan mahasiswa yang berkualitas, inovatif dan bertanggungjawab,
dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung serta kurikulum pendidikan
tinggi yang responsif terhadap revolusi industri. Guna menjawab kebutuhan
tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud No 3
Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menetapkan Kebijakan
Merdeka Belajar –Kampus Merdeka.
Kebijakan MBKM ini merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan.
Kebijakan ini memberikan hak kepada mahasiswa. Perguruan Tinggi wajib
memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk: Dapat
mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau setara
dengan 40 SKS. Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di
perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20
SKS. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk
memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya sesuai dengan
bakat, minat dan cita-citanya. Kebijakan ini memberikan kerangka untuk
menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, berkualitas, relevan
dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi generasi penerus bangsa dengan
semangat kebangsaan yang tinggi. Program pertukaran mahasiswa ini
diharapkan dapat memberikan 2 pengalaman baru bagi mahasiswa, menambah
ilmu pengetahuan, meningkatkan softskills dan hardskills serta menghargai
perbedaan.
B. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka didasarkan pada
peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
PendidikanTinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No. 14
tahun 2014 tentang Kerja sama Perguruan Tinggi.
7. Buku Panduan Merdeka Belajar -Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 .
C. TUJUAN
1. Meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan wadah
perekat kebangsaan antar mahasiswa se-Indonesia, melalui pembelajaran
antar budaya.
2. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa yang
mampu bergaul dengan beragam latar belakang untuk meningkatkan nilai
persatuan dan nasionalisme.
3. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman
belajar di perguruan tinggi lain melalui transfer/alih kredit dan perolehan
kredit, dengan mengikuti kuliah, baik mata kuliah di dalam maupun di luar
program studinya sebagai bagian dari program merdeka belajar.
4. Meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui penguatan keunggulan
komparatif (academic exellent) masing-masing perguruan tinggi.
5. Meningkatkan akses dan mutu pembelajaran berbasis teknologi informasi
dengan menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) kepada mahasiswa
di perguruan tinggi seluruh tanah air.
6. Mendukung program MBKM, dalam rangka memperkuat dan menambah
kompetensi lulusan perguruan tinggi.
KETENTUAN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR
PELAJAR
1. Pertukaran Pelajar antar Program Studi dalam Perguruan Tinggi
a. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-DIKTI)
b. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran,
wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
c. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada
perguruan tinggi
d. Peserta Pertukaran Mahasiswa dari harus memilih Prodi yang memiliki
peringkat akreditasi minimal sama dengan Program Studi asal.
e. Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa berlangsung selama satu
semester dengan beban belajar maksimal 20 SKS
f. Peserta tidak dibolehkan mengambil program MBKM yang lain di waktu
bersamaan.
g. Dalam hal mahasiswa memprogramkan kurang dari 20 SKS pada
perguruan tinggi tujuan, mahasiswa dapat mengambil SKS tambahan di
prodi asal.
2. Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi
yang berbeda
a. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-DIKTI)
b. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran,
wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
c. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada
perguruan tinggi
d. Peserta Pertukaran Mahasiswa dari harus memilih Prodi yang memiliki
peringkat akreditasi minimal sama dengan Program Studi asal.
e. Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa berlangsung selama satu
semester dengan beban belajar maksimal 20 SKS
f. Peserta tidak dibolehkan mengambil program MBKM yang lain di waktu
bersamaan.
g. Dalam hal mahasiswa memprogramkan kurang dari 20 SKS pada
perguruan tinggi tujuan, mahasiswa dapat mengambil SKS tambahan di
PT asal.
3. Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang berbeda
a. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-DIKTI)
b. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran,
wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
c. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada
perguruan tinggi.
d. Peserta Pertukaran Mahasiswa dari harus memilih Prodi yang memiliki
peringkat akreditasi minimal sama dengan Program Studi asal.
e. Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa berlangsung selama satu
semester dengan beban belajar maksimal 20 SKS
f. Peserta tidak dibolehkan mengambil program MBKM yang lain di waktu
bersamaan.
g. Dalam hal mahasiswa memprogramkan kurang dari 20 SKS pada
perguruan tinggi tujuan, mahasiswa dapat mengambil SKS tambahan di
PT asal.
C. Bentuk Kegiatan Pertukaran Mahasiswa
Bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan dalam kerangka pertukaran
mahasiswa dijelaskan sebagai berikut.
1. Pertukaran mahasiswa antar program studi pada perguruan tinggi yang
sama.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk menunjang
terpenuhinya capaian pembelajaran, baik yang sudah tertuang dalam
struktur kurikulum program studi maupun pengembangan kurikulum untuk
memperkaya capaian pembelajaran lulusan yang dapat berbentuk
matakuliah pilihan.
2. Pertukaran mahasiswa pada program studi yang sama pada perguruan
tinggi yang berbeda.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk memperkaya
pengalaman dan konteks keilmuan yang didapat di perguruan tinggi lain
yang mempunyai kekhasan atau wahana penunjang pembelajaran untuk
mengoptimalkan CPL.
3. Pertukaran mahasiswa antar program studi pada perguruan tinggi yang
berbeda.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa pada perguruan tinggi
yang berbeda untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran, baik
yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum program studi, maupun
pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran
lulusan.
MEKANISME PEREKRUTAN/SELEKSI