Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN PERTUKARAN PELAJAR

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO


JEMBER
KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud No 3 Tahun


2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menetapkan Kebijakan Merdeka
Belajar –Kampus Merdeka. Kebijakan MBKM ini merupakan terobosan baru dalam
dunia pendidikan. Kebijakan ini memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di
luar kampus atau di luar program studinya.
Untuk mendukung program Kampus Merdeka dalam hak untuk belajar di luar
program studi, Universitas PGRI Argopuro Jember menyelenggarakan Program
Pertukaran Mahasiswa sebagai upaya dalam penguatan kompetensi dan wawasan
mahasiswa serta meningkatkan toleransi dengan sesama, cinta tanah air dan
budaya yang diperoleh dari pertukaran mahasiswa melalui kerjasama antar program
studi di dalam kampus maupun di luar kampus.
Pedoman ini merupakan pedoman umum penyelenggaraan Program
Pertukaran Mahasiswa yang disusun dengan maksud agar pelaksanaan pertukaran
mahasiswa yang diterapkan di Universitas PGRI Argopuro Jember memiliki
gambaran tentang bagaimana merencanakan, mengorganisasikan,
menyelenggarakan serta mengevaluasi program yang dimaksud.
Semoga pedoman ini bermanfaat bagi mahasiswa yang berencana mengikuti
program pertukaran mahasiswa dan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya

peningkatakan kualitas lulusan Universitas PGRI Argopuro Jember


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari penyelenggaraan pendidikan nasional, tidak dapat dilepaskan dari amanat
Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang berbunyi: “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang”. Perguruan tinggi memiliki peranan dalam menciptakan
sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berawawasan luas, berilmu, kreatif, inovatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam
menciptakan mahasiswa yang berkualitas, inovatif dan bertanggungjawab,
dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung serta kurikulum pendidikan
tinggi yang responsif terhadap revolusi industri. Guna menjawab kebutuhan
tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud No 3
Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menetapkan Kebijakan
Merdeka Belajar –Kampus Merdeka.
Kebijakan MBKM ini merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan.
Kebijakan ini memberikan hak kepada mahasiswa. Perguruan Tinggi wajib
memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk: Dapat
mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau setara
dengan 40 SKS. Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di
perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20
SKS. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk
memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya sesuai dengan
bakat, minat dan cita-citanya. Kebijakan ini memberikan kerangka untuk
menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, berkualitas, relevan
dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi generasi penerus bangsa dengan
semangat kebangsaan yang tinggi. Program pertukaran mahasiswa ini
diharapkan dapat memberikan 2 pengalaman baru bagi mahasiswa, menambah
ilmu pengetahuan, meningkatkan softskills dan hardskills serta menghargai
perbedaan.
B. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka didasarkan pada
peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
PendidikanTinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No. 14
tahun 2014 tentang Kerja sama Perguruan Tinggi.
7. Buku Panduan Merdeka Belajar -Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 .
C. TUJUAN
1. Meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan wadah
perekat kebangsaan antar mahasiswa se-Indonesia, melalui pembelajaran
antar budaya.
2. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa yang
mampu bergaul dengan beragam latar belakang untuk meningkatkan nilai
persatuan dan nasionalisme.
3. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman
belajar di perguruan tinggi lain melalui transfer/alih kredit dan perolehan
kredit, dengan mengikuti kuliah, baik mata kuliah di dalam maupun di luar
program studinya sebagai bagian dari program merdeka belajar.
4. Meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui penguatan keunggulan
komparatif (academic exellent) masing-masing perguruan tinggi.
5. Meningkatkan akses dan mutu pembelajaran berbasis teknologi informasi
dengan menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) kepada mahasiswa
di perguruan tinggi seluruh tanah air.
6. Mendukung program MBKM, dalam rangka memperkuat dan menambah
kompetensi lulusan perguruan tinggi.
KETENTUAN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR

A. KETENTUAN UMUM PERGURUAN TINGGI


1. Program pertukaran mahasiswa merupakan program yang memberikan
peluang kepada mahasiswa untuk merasakan belajar di program studi lain.
2. Perguruan tinggi dan program studi terakreditasi oleh BAN-PT atau Lembaga
Akreditasi Mandiri (LAM) sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Program pertukaran mahasiswa dilakukan melalui kerjasama baik antar
program studi dalam pergutruan tinggi maupun antar program studi pada
perguruan tinggi berbeda.
4. Perguruan tinggi memiliki fasilitas yang memadai untuk melaksanakan PJJ
atau daring.
5. Program studi memiliki mata kuliah menggunakan sistem PJJ atau daring.
6. Perguruan Tinggi pengirim adalah Universitas PGRI Argopuro Jember.
7. Pertukaran mahasiswa diupayakan terlaksana secara resiprokal pada tingkat
perguruan tinggi dengan program studi yang sama atau berbeda.
8. Pengalihan Angka Kredit dan Pemerolehan Angka Kredit dapat dilakukan
antar program studi yang sama atau yang berbeda .
9. Pengalihan Angka Kredit adalah pengakuan hasil proses pendidikan yang
dinyatakan dalam satuan kredit semester atau ukuran lain untuk mencapai
kompetensi pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
10. Pemerolehan Angka Kredit adalah pengakuan hasil proses pendidikan yang
dinyatakan dalam satuan kredit semester atau ukuran lain untuk memperkaya
capaian pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
11. Pertukaran mahasiswa berbasis pada MATAKULIAH yang ditawarkan oleh
program studi sesuai keunggulan dan ciri pola ilmiah pokoknya (academic
excellent), dan mendukung program kampus merdeka dan merdeka belajar.
12. Adanya perbedaan angka kredit dan nama mata kuliah dapat diatur
berdasarkan kebijakan masing – masing program studi (pengirim dan
penerima).
13. Jumlah mata kuliah atau kegiatan yang setara dengan mata kuliah yang
dapat ditawarkan oleh setiap perguruan tinggi, minimal lima mata kuliah dan
maksimal dua puluh mata kuliah untuk satu semester.
14. Jumlah SKS yang dipertukarkan +/- atau setara dengan 20 sks dengan
skema komposisi; 10 sks di perguruan tinggi penerima (bersifat wajib) dan 10
sks dipilih dari perguruan tinggi pengirim dan/atau perguruan tinggi mitra, atau
20 SKS seluruhnya dapat dipilih di perguruan tinggi penerima.
15. Perguruan tinggi wajib menyetarakan/pengakuan angka kredit +/- setara
dengan 20 SKS bagi peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
16. Pengakuan SKS sebagai ukuran lain mencapai kompetensi, dapat berupa
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) atau kredit microcredential.
B. KETENTUAN UMUM CALON MAHASISWA PERTUKARAN

PELAJAR
1. Pertukaran Pelajar antar Program Studi dalam Perguruan Tinggi
a. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-DIKTI)
b. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran,
wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
c. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada
perguruan tinggi
d. Peserta Pertukaran Mahasiswa dari harus memilih Prodi yang memiliki
peringkat akreditasi minimal sama dengan Program Studi asal.
e. Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa berlangsung selama satu
semester dengan beban belajar maksimal 20 SKS
f. Peserta tidak dibolehkan mengambil program MBKM yang lain di waktu
bersamaan.
g. Dalam hal mahasiswa memprogramkan kurang dari 20 SKS pada
perguruan tinggi tujuan, mahasiswa dapat mengambil SKS tambahan di
prodi asal.
2. Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi
yang berbeda
a. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-DIKTI)
b. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran,
wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
c. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada
perguruan tinggi
d. Peserta Pertukaran Mahasiswa dari harus memilih Prodi yang memiliki
peringkat akreditasi minimal sama dengan Program Studi asal.
e. Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa berlangsung selama satu
semester dengan beban belajar maksimal 20 SKS
f. Peserta tidak dibolehkan mengambil program MBKM yang lain di waktu
bersamaan.
g. Dalam hal mahasiswa memprogramkan kurang dari 20 SKS pada
perguruan tinggi tujuan, mahasiswa dapat mengambil SKS tambahan di
PT asal.
3. Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang berbeda
a. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD-DIKTI)
b. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran,
wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
c. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada
perguruan tinggi.
d. Peserta Pertukaran Mahasiswa dari harus memilih Prodi yang memiliki
peringkat akreditasi minimal sama dengan Program Studi asal.
e. Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa berlangsung selama satu
semester dengan beban belajar maksimal 20 SKS
f. Peserta tidak dibolehkan mengambil program MBKM yang lain di waktu
bersamaan.
g. Dalam hal mahasiswa memprogramkan kurang dari 20 SKS pada
perguruan tinggi tujuan, mahasiswa dapat mengambil SKS tambahan di
PT asal.
C. Bentuk Kegiatan Pertukaran Mahasiswa
Bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan dalam kerangka pertukaran
mahasiswa dijelaskan sebagai berikut.
1. Pertukaran mahasiswa antar program studi pada perguruan tinggi yang
sama.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk menunjang
terpenuhinya capaian pembelajaran, baik yang sudah tertuang dalam
struktur kurikulum program studi maupun pengembangan kurikulum untuk
memperkaya capaian pembelajaran lulusan yang dapat berbentuk
matakuliah pilihan.
2. Pertukaran mahasiswa pada program studi yang sama pada perguruan
tinggi yang berbeda.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk memperkaya
pengalaman dan konteks keilmuan yang didapat di perguruan tinggi lain
yang mempunyai kekhasan atau wahana penunjang pembelajaran untuk
mengoptimalkan CPL.
3. Pertukaran mahasiswa antar program studi pada perguruan tinggi yang
berbeda.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa pada perguruan tinggi
yang berbeda untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran, baik
yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum program studi, maupun
pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran
lulusan.
MEKANISME PEREKRUTAN/SELEKSI

A. PENDAFTARAN PERTUKARAN PELAJAR


1. Proses Pendaftaran Pertukaran Pelajar Antar program Studi dalam
Perguruan Tinggi
a. Pendaftaran dilakukan oleh mahasiswa melalui kaprodi.
b. Mahasiswa yang mendaftar Pertukaran pelajar mengunggah berkas
yang disyaratkan.
c. Periode pendaftaran disesuaikan dengan kebutuhan Pertukaran
Mahasiswa.
d. Pendaftaran Pertukaran Mahasiswa dikoordinir oleh program studi.
2. Proses Pendaftaran Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama
pada Perguruan Tinggi yang berbeda
a. Pendaftaran dilakukan oleh mahasiswa melalui kaprodi.
b. Mahasiswa yang mendaftar Pertukaran pelajar mengunggah berkas
yang disyaratkan.
c. Periode pendaftaran disesuaikan dengan kebutuhan Pertukaran
Mahasiswa.
d. Pendaftaran Pertukaran pelajar dikoordinir oleh program studi.
3. Proses Pendaftaran Pertukaran Pelajar antar program studi pada
perguruan tinggi yang berbeda.
a. Pendaftaran dilakukan oleh mahasiswa melalui kaprodi.
b. Mahasiswa yang mendaftar Pertukaran pelajar mengunggah berkas
yang disyaratkan.
c. Periode pendaftaran disesuaikan dengan kebutuhan Pertukaran
Mahasiswa.
d. Pendaftaran Pertukaran pelajar dikoordinir oleh program studi.
PELAKSANAAN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR
1. Pertukaran mahasiswa dilaksanakan dalam suatu semester sesuai kalender
akademik perguruan tinggi penerima.
2. Setiap peserta program pertukaran mahasiswa diharapkan mempelajari dan
memahami adat istiadat, budaya dan karakteristik masyarakat di lingkungan
perguruan tinggi khususnya program studi penerima secara terstruktur
maupun tidak terstruktur.
3. Jumlah satuan kredit semester (SKS) yang dapat diambil adalah 6 – 16 SKS.
4. Mahasiswa peserta diwajibkan mengikuti ketentuan administrasi, akademik
dan tata tertib kehidupan kampus pada perguruan tinggi penerima.
5. Sistem penilaian bagi mahasiswa peserta program pertukaran mahasiswa
dilakukan dengan sistem yang berlaku di program studi penerima.
6. Pada akhir kegiatan program pertukaran mahasiswa , mahasiswa berhak
mendapatkan transkrip nilai untuk mata kuliah yang telah diambilnya yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di perguruan tinggi penerima
sebagai bukti pertukaran mahasiswa atau sertifikat lainnya dalam bentuk
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) sebagai bukti pemerolehan
angka kredit.
MONITORING DAN EVALUASI

A. Pertukaran Pelajar Antar program Studi dalam Perguruan Tinggi


1. Koordinator Pertukaran Pelajar berkoordinasi antar prodi yang terlibat untuk
melaksanakan monitoring dan evaluasi
2. Kaprodi membuat laporan pelaksanaan program pertukaran pelajar
3. Koordinator Pertukaran Pelajar menganalisis hasil monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program pertukaran pelajar
4. Koordinator Pertukaran Pelajar melakukan koordinasi dengan Kepala
Bagian P2K (LP3M) terkait laporan monev program
5. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
pertukaran pelajar
6. Kepala Bagian P2K (LP3M) mengadakan rapat tinjauan manajemen terkait
dengan pelaksanaan program pertukaran pelajar
B. Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada

Perguruan Tinggi yang berbeda


1. Koordinator Pertukaran Pelajar PT Pengirim berkoordinasi dengan
Koordinator PT Penerima dan Prodi PT Penerima untuk melaksanakan
monitoring dan evaluasi
2. Kaprodi PT Pengirim membuat laporan pelaksanaan program pertukaran
pelajar
3. Koordinator Pertukaran Pelajar PT Pengirim menganalisis hasil monitoring
dan evaluasi pelaksanaan program pertukaran pelajar
4. Koordinator Pertukaran Pelajar melakukan koordinasi dengan Kepala
Bagian P2K (LP3M) terkait laporan monev program
5. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
pertukaran pelajar
6. Kepala Bagian P2K (LP3M) mengadakan rapat tinjauan manajemen terkait
dengan pelaksanaan program pertukaran pelajar
C. Proses Pendaftaran Pertukaran Pelajar antar program studi pada

perguruan tinggi yang berbeda.


1. Koordinator Pertukaran Pelajar PT Pengirim berkoordinasi dengan
Koordinator PT Penerima dan Prodi PT Penerima untuk melaksanakan
monitoring dan evaluasi
2. Kaprodi PT Pengirim membuat laporan pelaksanaan program pertukaran
pelajar
3. Koordinator Pertukaran Pelajar PT Pengirim menganalisis hasil monitoring
dan evaluasi pelaksanaan program pertukaran pelajar
4. Koordinator Pertukaran Pelajar melakukan koordinasi dengan Kepala
Bagian P2K (LP3M) terkait laporan monev program
5. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
pertukaran pelajar
6. Kepala Bagian P2K (LP3M) mengadakan rapat tinjauan manajemen terkait
dengan pelaksanaan program pertukaran pelajar

Anda mungkin juga menyukai