BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2020 pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik
Indonesia, telah menetapkan program dalam bidang pendidikan yang diberi nama Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) yang berlaku bagi jenjang pendidikan tinggi di Indonesia. Hal ini tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 18 yang
menyatakan Pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau program sarjana terapan
dapat dilaksanakan dengan cara (a). mengikuti seluruh proses Pembelajaran dalam Program Studi pada Perguruan
Tinggi sesuai masa dan beban belajar; atau (b). mengikuti proses pembelajaran di dalam Program Studi untuk
memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses Pembelajaran di luar Program Studi.
Program MBKM ini bertujuan menyiapkan para lulusan perguruan tinggi menjadi lebih siap baik softskill
maupun hardskill dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat
sesuai kebutuhan zaman. Seperti diketahui, tidak hanya dunia industri dan dunia kerja tetapi juga masa depan yang
berubah dengan cepat membuat Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Hak mahasiswa belajar di luar program studi
maupun di luar perguruan tinggi selama maksimal 3 semester adalah satu dari 3 program utama MBKM, sehingga
menuntut perguruan tinggi menyediakan semua fasilitas yang diperlukan dalam rangka pemenuhan hak-hak
mahasiswa tersebut.
Sesuai dengan buku Pedoman MBKM yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud
tahun 2020, disebutkan salah satu tugas perguruan tinggi, khususnya Program Studi dalam program MBKM ini
adalah melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.
Dengan demikian diperlukan sebuah pedoman yang dapat digunakan pihak-pihak terkait dalam rangka konversi
kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi kedalam nilai mata kuliah di program studi masing-
masing.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
6. Statuta Universitas Semarang
7. Peraturan Rektor Nomor 264/SK/USM.H/I/2021 tentang Peraturan Akademik Program Diploma Tiga
dan Sarjana Universitas Semarang
2. MATA KULIAH
Program Studi menetapkan mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa di luar prodi dan luar Perguruan
Tinggi beserta persyaratannya. Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran
luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring di waktu berbeda/kelas sore
atau dikonversi ke dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Dalam hal konversi ke dalam SKPI,
maka setiap SKS di beri nilai setara dengan 2 poin.
3. KONVERSI
Dalam buku panduan ini yang dimaksud dengan Konversi adalah penyesuaian atau penyetaraan nilai yang di
dapat mahasiswa peserta MBKM ke dalam nilai mata kuliah masing-masing Program Studi asal. Program Studi
melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi
Person in Charge (PIC) adalah Dosen tetap di Universitas Semarang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
masing-masing Program MBKM. Dalam hal ini, memberikan bantuan administratif untuk pendaftaran sejumlah
mahasiswa peserta MBKM, pengawasan dan evaluasi program, serta mengkoordinasikan aturan dari level
Nasional hingga ke level Universitas.
Person in Charge (PIC) :
1. Program Magang & Studi Independent
( Amerti Irvin Widowati S.E., M.Si., Akt )
2. Program Penelitian dan Riset
( Dr. Ari Endang Jayati, S.T., M.T. )
3. Program Membangun Desa ( KKNT)
( Dr. Ani Triwati, S.H., M.H. )
4. Program Kampus Mengajar
( Soiful Hadi, S.T., M.Kom)
5. Program Proyek Kemanusiaan
( A. Dian Savitri, S.Psi, M.Psi, psikolog )
6. Program Kewirausahaan
( Edy Suryawardana, S.E., M.M. )
7. Program Pertukaran Pelajar
( Erwin Nofiyanto, S.Pd, M.Si )
8. Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA)
( Hendrianto Sundaro, S.E., M.T. )
9. Program Google Bangkit
( Edy Nurwahyu Julianto, S.Sos, M.I.Kom )
10. Program Pejuang Muda Kemensos
( Yudi Kurniawan, S.Psi, M.Psi )
11. Bidang Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)
( Nutriana Hidayati, S.Kom, M.Kom )
2. TATA CARA KONVERSI MBKM
Ketentuan :
a. Program mengikuti ketentuan dan aturan yang dikeluarkan oleh penyelenggara (Pemerintah/Non
Pemerintah)
b. Apabila program MBKM dimulai atau muncul ditengah semester yang sedang berjalan, maka seluruh mata
kuliah yg sudah dipilihlah yang akan dikonversi.
c. Matakuliah konversi bisa dimasukan atau dikonversi ke dalam semester berapapun sesuai kebijakan
masing-masing program studi.
BAB IV PENUTUP
Buku Panduan ini merupakan “panduan dinamis” yang senantiasa dapat diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan, perkembangan program-program MBKM dan perubahan
zaman. Buku panduan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola Perguruan Tinggi, Fakultas, Program Studi,
dosen, mahasiswa, mitra industri, dan pihak terkait lainnya sehingga masukan dari berbagai kalangan sangat
diperlukan agar dapat meningkatkan kualitas buku panduan ini.
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 10 Maret 2022
Rektor
Ttd
Dr. Supari, S.T., M.T
NIS : 06557003102033
Catatan : Daftar matakuliah konversi masing-masing Program Studi dapat dilihat pada Buku
Pedoman Konversi MBKM Universitas Semarang.