Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS PADA PASIEN

ASMA DI RSUD KARDINAH KOTA TEGAL

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah metodologi penelitian

Fitria Ramadhani

NIM P1337421020115

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TEGAL

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penyakit asma masih merupakan masalah kesehatan didunia, karena akan
menurunkan kualitas hidup dan produktivitas pasiennya (Anis,dkk, 2021). Asma adalah
suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang menyebabkan
hiperventilasi bronkus terhadap berbagai rangsangan yang di tandai dengan gejala
berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam
atau dini hari yang umumnya bersifat reversible (dapat kembali keadaan awal) dengan
atau tanpa pengobatan (Atiek, 2020).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya asma bronkhial meliputi faktor alergi,
faktor non alergi, faktor psikologi, faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan.
Ketidakefektifan pola nafas ditandai dengan suara mengi, sesak nafas, penggunaan otot
bantu nafas (Bintari Retna, 2018).
Menurut data WHO ( World Health Organization) dan Global Infitate for Asthma
(GINA) Jumlah penderita asma di dunia mencapai 300 juta orang dan angka ini akan
terus bertambah hingga 400 juta pada tahun 2025. WHO pada tahun 2018 menyatakan
asma membunuh 1000 orang setiap harinya dan mempengaruhi sebanyak 339 juta orang
di dunia. Meningkatnya prevalensi asma diseluruh dunia baik di negara maju maupun
negara sedang berkembang diduga berkaitan dengan buruknya kualitas udara baik indoor
maupun outdoor dan berubahnya pola hidup masyarakat (Made, 2021).
Kementrian Kesehatan RI Tahun 2018 melaporkan prevalensi asma di Indonesia
adalah 4,5 % dari populasi dengan jumlah kumulatif kasus asma sekitar 11.179.032.
sedangkan data dari Kementrian Kesehatan Tahun 2020, jumlah penderita asma di
Indonesia sebanyak 12 juta lebih. Kasus asma selama tahun 2018 dalam 12 bulan terakhir
di Kota Tegal sebanyak 659 kasus. Berdasarkan data tahun 2021 penderita asma di
RSUD Kardinah Kota Tegal sebanyak 594 orang sedangkan pada tahun 2022 di RSUD
Kardinah Kota Tegal mengalami kenaikan sebanyak 767 orang.
Pasien dengan gangguan asma mengalami beberapa masalah gangguan pernafasan
contohnya, gangguan pertukaran gas, ketidakefektifan jalan nafas, dan ketidakefektifan
pola nafas di karenakan bronkospasme, edema mukosa dan meningkatnnya secret( Marni,
2014).
Masalah ketidakefektifan pola nafas akan mengakibatkan hiperresponsivitas,
pembengkakan mukosa, dan produksi mucus. Dampak yang di timbulkan apabila
ketidakefektifan pola napas tidak tertangani akan menyebabkan kepatenan jalan napas
terganggu, status ventilasi, pernapasan, dapat terganggu yang ditandai dengan
penggunaan otot bantu pernapasan, suara napas tambahan, napas pendek, dan juga akan
mengakibatkan tidak normalnya tanda - tanda vital dari batas normal (Wilkinson dan
Ahern , 2013).
Upaya untuk menangani ketidakefektifan pola napas bisa dilakukan secara
mandiri yaitu memposisikan pasien dengan semi fowler, memberikan teknik relaksasi
non farmakologi diantaranya adalah teknik Purse Lip Breathing. Purse Lip Breathing
(PLB) dapat meningkatkan ekspansi paru sehingga tekanan alveolus meningkat dan dapat
mendorong secret pada jalan napas saat ekspirasi. (Anjar, Syarif, dan Yunida, 2022).
Apabila dalam penatalaksanaan masalah ketidakefektifan pola nafas tidak
dilakukan secara komprehensif maka resiko komplikasi seperti gagal nafas akan diderita
pasien bahkan kematian dapat terjadi (Tanto , 2017). Menurut Depkes RI ( 2013) tujuan
dari penatalaksanaan keperawatan gangguan ketidakefektifan pola nafas adalah
meningkatnnya serta mempertahankan kualitas hidup agar pasien dapat hidup normal
tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari – hari.
Berdasarkan berbagai uraian yang sudah di jelaskan di atas, perlu di lakukan
tindakan keperawatan yang mampu mengurangi kasus ketidakefektifan pola nafas pada
asma bronkhial. Penulis tertarik melakukan studi kasus dalam membuat proposal tugas
akhir mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien Asma dengan Pola nafas tidak
efektif di RSUD Kardinah Kota Tegal.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksaan Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas pada pasien di
RSUD Kardinah Kota Tegal. ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menggambarkan Asuhan Keperawatan kepada pasien dengan ketidakefektifan pola
nafas pada asma di RSUD Kardinah Kota Tegal.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan hasil pengkajian pada pasien dengan ketidakefektifan pola nafas
pada asma
b. Menggambarkan diagnosis keperawatan pada pasien dengan masalah
ketidakefektifan pola nafas pada asma
c. Menjelaskan perencanaan yang akan dilakukan untuk mengatasi diagnosis
keperawatan dengan masalah ketidakefektifan pola nafas pada asma
d. Menjelaskan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi pasien
dengan masalah ketidakefektifan pola nafas pada asma
e. Menuliskan evaluasi setelah dilakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi
pasien dengan masalah ketidakefektifan pola nafas pada asma

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan laporan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat dan
menambah ilmu di bidang kesehatan serta dapat di jadikan referensi dalam pemberian
asuhan keperawatan pada pasien asma dengam masalah ketidakefektifan pola nafas.
2. Manfaat Praktis
a. Peningkatan layanan kesehatan
Hasil penulisan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini di harapkan berperan penting
dalam peningkatan kualitas pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi pasien
dengan masalah ketidakefektifan pola nafas pada asma.
b. Peningkatan kesehatan masyarakat
Hasil penulisan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini di harapkan berperan penting
dalam peningkatan status kesehatan melalui upaya memajukan khususnya bagi
pasien dengan masalah ketidakefektifan pola nafas pada asma.

Anda mungkin juga menyukai