Anda di halaman 1dari 19

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

OUTLINE
 Definisi ISK
 Klasifikasi ISK
 Etiologi ISK
 Patogenesis ISK
 Diagnosis ISK
 Diagnosis Banding
 Tatalaksana ISK
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

 ISK merupakan keadaan saluran kemih mengalami infeksi akibat


patogen, sehingga terdapat bakteri di dalam urin dalam jumlah
yang bermakna >105 colony forming units (CFU)/ml
 ISK  sering terjadi pada wanita (16-35 tahun)
 Wanita memiliki uretra lebih pendek daripada pria  rentan
terhadap ISK
KLASIFIKASI ISK

 ISK nonkomplikata
 Pasien normal tidak hamil dan tanpa adanya kelainan anatomis atau
instrumen pada saluran kemih
 ISK komplikata
 ISK pada pasien yang memiliki faktor risiko kolonisasi dan
penurunan terapi:
 Kelainan anatomis/fungsional pada saluran kemih (pembesaran
prostat, batu saluran kemih, keganasan, dsb)
 Pasien imunokompromais
 Benda asing: kateter urine dan stene urine
ETIOLOGI ISK
 Etiologi tersering  infeksi bakteri uropatogentik
Escherichia coli
 Etiologi lain:
 Staphylococcus, klebsiella, proteus, enterobacter,
enterococcus
 Mikroorganisme ini relevan terhadap infeksi terkait
penggunaan kateter
FAKTOR RISIKO, GEJALA, ORGANISME PENYEBAB ISK
PATOGENESIS ISK
PATOFISIOLOGI
GEJALA ISK
 Tanpa komplikasi (Sistitis)
 Nyeri saat BAK (disuria)
 Frekuensi BAK sering
 Tiba-tiba ingin BAK (urgensi)
 Hematuria
 Nyeri suprapubik
 Dengan komplikasi (Pielonefritis akut), disertai:
 Demam (39,5 – 40,5◦C)
 Mengigil
 Mual, muntah
 Nyeri punggung
DIAGNOSIS ISK (1)
 Anamnesis
 Keluhan utama  nyeri ketika BAK, nyeri bawah perut (abdomen)
 Riwayat penyakit sekarang (onset, karakteristik nyeri, lokasi, durasi)
dan gejala penyerta  sejak kapan nyerinya ? Bagaimana nyerinya ?
Apakah seperti diramas atau seperti tertusuk?, lokasi tepat nyeri
perutnya dimana? Berapa lama rasa nyerinya ketika timbul?
 Ada demam gak ? Sejak kapan demamnya ? Apakah pernah
mengukur suhunya ?
 Riwayat penyakit dahulu  Apakah pernah ISK ? Apakah pernah
ada keputihan ? Apakah pernah ada riwayat IMS ?
DIAGNOSIS ISK (1)

 Anamnesis
 Apakah ada riwayat berganti-ganti pasangan ?
 Riwayat BAK apakah sering menahan BAK ? Bagaimana pipisnya
? Apakah terlampiaskan (merasa puas/legah ketika selesai BAK),
apakah sering pipis pada malam hari? apakah frekuensi pipisnya
bertambah?
 Apakah sudah mengkonsumsi obat sebelumnya ?
DIAGNOSIS ISK (2)

 Pemeriksaan Fisis
 Keadaan umum
 Kesadaran
 TTV: TD, denyut nadi (takikardi), frekuensi napas, suhu (demam)
 Inspeksi : penis  ada atau tidak lesi/ulser ?; meatus eksterna  periksa ada
eritema/cairan yg keluar tidak
 Colok dubur  jika membesar (curiga BPH), jika nyeri tekan prostat  prostatitis
 PF Abdomen (inspeksi, perkusi, palpasi dan auskultasi)
• Nyeri ketok sudut kostovertebra
• Nyeri tekan suprapubik
DIAGNOSIS ISK (3)
 Pemeriksaan Penunjang
 Urinalisis
 Hematuria (eritrosit > 5/LPB)
 Piuria (leukosit >5/LPB pada anak, >10/LPB pada dewasa)
 Leukosit esterase
 Nitrit positif
 Hitung koloni urin (satu jenis bakteri ≥10 CFU/ml)
 Darah lengkap (neutrofilia, peningkatan LED)
 Fungsi ginjal (peningkatan ureum dan kreatinin)
 Kultur urin
 Pencitraan  Foto polos abdomen, USG
DIAGNOSIS BANDING
 IMS (Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia, Trichomonas) vagina/penis terasa gatal, disuria,

nyeri ketika berhubungan intim, keputihan (wanita), keluar cairan seperti nanah pada penis

(laki-laki), nyeri perut bawah, demam, KGB membesar atau benjolan di selangkangan,dll

 Batu saluran kemih  disuria dan rasa terbakar ketika BAK, hematuria, sulit BAK, nyeri perut

bagian bawah, colok dubur (palpasi bimanual teraba batu pada buli), teraba batu (PF supra

simfisis)

 Penyakit radang panggul  nyeri panggul atau perut bagian bawah, disuria, nyeri ketika

berhubungan seksual (dispareunia), keluar darah di luar menstruasi/setelah berhubungan,

demam, keputihan berbau tidak sedap,

 BPH  nyeri pinggang, disuria, urgensi, inkontinensia, BAK tidak tuntas, Nokturia, pembesaran

prostat (colok dubur)


TATALAKSANA ISK (1)

 Sebelum didapatkan hasil biakan urin  antibiotik


empirik
 Pasien ISK dengan gejala sistemik, bayi, neonatus 
dianjurkan rawat inap (pemberian antibiotik IV)
TATALAKSANA ISK (2)

 Sistitis akut non-komplikata:


 Trimetoprim-sulfametoksazol (TMP-SMX)
 PO 2 x 960 mg selama 3 hari
 Nitrofurontoin PO 2 x 100 mg selama 5-7 hari
 Pielonefritis akut non-komplikata:
 Golongan Fluoroquinolon selama 3-7 hari
 TMP-SMX PO 2 x 960 mg selama 14 hari
 Pilihan terapi untuk ISK komplikata  bergantung hasil kultur
urin
TATALAKSANA ISK (3)

 Edukasi
 Menghindari kebiasaan menahan buang air kecil
 Mengganti pakaian dalam
 Menjaga kebersihan periuretra dan perineum
 Menghindari instrumentasi (diafragma, kondom, spermisida,
kateter) pada saluran kemih
REFERENSI

 Gupta K, Trautner BW. Urinary tract infections,


pyelonephritis, and prostatitis. Dalam: jameson JL, Fauci AS,
Kasper DL, Hausel SL, Longo DL, Loscalzo L, penyunting.
Harrison’s principles of internal medicine. Edisi ke-20. New
York: McGraw-Hill; 2018.
 Pardede SO. Infeksi pada ginjal dan saluran kemih anak:
manifestasi klinis dan tata laksana. Sari Pediatri. 2018;
19(6):364-74 p
 Liwang F, Yuswar PW, Wijaya E, Sanjaya NP. Kapita Selekta
Kedokteran. Lestari I, Pardede So, Hustrini NM. Infeksi
Saluran Kemih. Jilid 1. 271-75 p
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai