Anda di halaman 1dari 21

“ Urinary Tract Infection”

Ns. Zuliawati, M.Kep


PENGERTIAN
 Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan
adanya infeksi bakteri pada saluran kemih (Haryono,
2013).
 Bakteriuria bermakna (significant bacteriuria): bakteriuria
bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme
murni lebih dari 105 colony forming unit (cfu/ml)
perlapangan pandang.
 Bakteriuria yang tanpa disertai gejala klinis ISK disebut
asimtomatik bakteriuria.
 Sebaliknya bakteriuria yang disertai gejala klinis ISK
disebut simtomatik (Sudoyo, 2009).
 Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu keadaan
dimana adanya suatu proses peradangan yang akut
ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang
mengenai pelvis ginjal, jaringan intestinal dan tubulus
ginjal (pielonefritis) atau kandung kemih (Sistitis) dan
urethra (uretritis) (Aspiani, 2015).

 Saluran kemih dalam keadaan normal adalah steril


(Sudhana, 2011; Center Disease Control, 2015).
Penyebab infeksi saluran kemih

Menurut Aspiani (2015) penyebab ISK yang sering


ditemui adalah
Eschericia coli

Pseudomonas

Proteus

Kleibsella

Enterobacter

Staphilococus epididymis

Enterococci.
 Penyebab ISK terbanyak merupakan bakteri gram-
negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni
usus dan akan naik ke sistem saluran kemih antara
lain adalah Escherichia coli, Proteus sp, Klebsiella,
Enterobacter (Purnomo, 2014).

 Bakteri tersebut memiliki persentase penyebab yang


berbeda-beda. Eschericia Coli 80% menyebabkan ISK.
Sementara Kleibsella 5% menyebabkan ISK,
Enterobacter dan Proteus 2% menyebabkan ISK
(Black & Hawks, 2014).
Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Kemih

Sedangkan menurut Central Disease Control (CDC)


(2018) tanda dan gejala ISK, yaitu
Demam (>38°C)

Nyeri suprapubik

Nyeri kostovertebra

Sering berkemih

Disuria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan hematologi, urinalisis, kultur urin dan tes
resistensi kuman, tes fungsi ginjal, gula darah, foto
BNO-IVP, USG ginjal.

Hasil Laboratorium: lekositosis, lekosituria, kultur


urin (+): bakteriuria >105 CFU/ml, Tes disptik untuk
mengidentifikasi adanya nitrit (indikasi bakteriuria),
leukosit dan laukosit esterase.
Komplikasi infeksi saluran kemih

 Prostatitis, epididimitis dan orchititis


yang dikhususkan pada laki–laki.
 Sistitis
 Pielonefritis
 Endokarditis
 osteomielitis vertebra
 Sepisis artritis
 Endoptalmitis dan
 Meningitis
Faktor – faktor yang mempengaruhi infeksi
saluran kemih

 Usia
 Jenis Kelamin
 Diabetes Melitus
 Imobilisasi
 Lama penggunaan kateter
 Sistem drainase tertutup
TERAPI
Farmakologis :
 Antimikrobia berdasarkan pola kuman yang ada; Bila
hasil tes resistensi kuman sudah ada, pemberian
antimikrobia disesuaikan.
 Ampicillin / Cphalosporin → 7 hari
 Fosfomycin → single dose
 Trimethoprin sulfate, Tetracyclines → kontraindikasi →
cacat janin
PEMERIKSAAN FISIK
 Pemerikasaan fisik: dilakukan secara
head to toe
 Riwayat atau adanya faktor-faktor
resiko
 Adanya faktor predisposisi pasien
terhadap infeksi nosokomial
 Pengkajian dari manifestasi klinik
infeksi saluran kemih
 Pengkajian psikologi pasien
PEMERIKSAAN FISIK
SECARA MENYELURUH
 Data biologis meliputi :
1)Identitas klien
2)Identitas penanggung
Riwayat kesehatan :
1)Riwayat infeksi saluran kemih
2)Riwayat pernah menderita batu ginjal
3)Riwayat penyakit DM, jantung.
 Pengkajian fisik :
1)Palpasi kandung kemih
2)Inspeksi daerah meatus
a)Pengkajian warna, jumlah, bau dan
kejernihan urine
b)Pengkajian pada costovertebralis
 Riwayat psikososial
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
Persepsi terhadap kondisi penyakit
Mekanisme kopin dan system pendukung
 Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga
1)Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit
2)Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan
terapi medis
Diagnosa Keperawatan

 Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada


saluran kemih.
 Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan,
frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan
ISK.
 Nyeri yang berhubungan dengan ISK.
 Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode
pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
Infeksi yang berhubungan dengan
adanya bakteri pada saluran kemih

1) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika


suhu diatas 38,50 C
2) Catat karakteristik urine
3) Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada
kontra indikasi
4) Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensivitas
untuk menentukan respon terapi.
5) Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih
secara komplit setiap kali kemih.
6) Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap
bersih dan kering.
Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan
frekuensi dan atau nokturia) yang berhubunganm
dengan ISK.

 Intervensi :
1)Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
2)Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam
3)Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
4)Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal
5)Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang
nyaman
Nyeri yang berhubungan
dengan ISK
 Intervensi :
1)Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang
memperberat atau meringankan nyeri.
2)Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat
aktivitas yang dapat di toleran.
3)Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada
kontra indikasi
4)Berikan obat analgetik sesuai dengan program
terapi.
Kurang pengetahuan yang berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit, metode pencegahan, dan instruksi
perawatan di

 Intervensi :
1)Kaji tingkat kecemasan
2)Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya
3)Beri support pada klien
5)Beri penjelasan tentang penyakitnya

Anda mungkin juga menyukai