Anda di halaman 1dari 25

OVER ACTIVE

BLADDER
Oleh :
Octaria Anggraini , S.Ked (0718011026)
Rezandi Aziztama ,S.Ked (0818011040)
Preceptor:
Dr. Saut Hutagalung ,Sp.U

DEFINISI
Kandung Kemih Hiperaktif (Overactive

Bladder / OAB) didefinisikan sebagai suatu


keadaan urgensi dengan atau tanpa
inkontinensia tipe urgensi, biasanya disertai
dengan frekwensi dan nokturia

EPIDEMIOLOGI
Di eropa : 17.000 orang yang berusia 40

tahun atau lebih di 6 negara di Eropa


dilaporkan mengalami satu atau lebih dari
urgensi, inkontinensia frekwensi atau
inkontinensia urgensi.
USA : Di USA dilaporkan 16,9% pada wanita
dan 16% pada pria diatas usia 18 tahun
mengalami hal tersebut

FISIOLOGI BERKEMIH
Saluran Kemih Bagian bawah terdiri dari :
Kandung kemih
Sfingter internal dan external
Urethra

Gambar 1. Kandung kemih, urethra dan otot-otot sfingter

Siklus berkemih normal


Otot Detrusor (kandung kemih) relaksasi pada

saat terisi urin. Otot-otot dasar pelvis dan sfincter


urethral tetap berkontraksi untuk mencegah keluarnya
urin.
Kandung kemih terisi sesuai kapasitasnya dan
saraf mengirim pesanke otak, menyebabkan
sensasi untuk perlunya berkemih.Kapasitas
fungsional kandung kemih sebanyak 360-480 cc urin.
Berkemih bersifat volunter, maka individu akan
memutuskan untuk buang air kecil atau tidak. Jika
buang air kecil, maka akan terjadi peningkatan
tekanan otot detrusor, menyebabkan kontraksi kandung
kemih dan relaksasi otot sfincter urethral dan pelvis.
Terjadi proses berkemih

Gambar 2. Proses berkemih Normal. Mula-mula


kandung kemih terisi, jika sudah sesuai kapasitsnya
akan terjadi sensasi untuk berkemih, otot detrusor
kontraksi uretra dan pelvis relaksasi dan terjadilah
proses berkemih/ keluarnya urin.

Persarafan Traktus Urinarius


Bagian Bawah
Sistem Saraf dibagi menjadi sentral dan
perifer Sistem saraf sentral terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
perifer terdiri dari saraf somatik dan otonom.

Somatik ( volunter/sadar) mensarafi :


Sfingter eksternal, kontraksi untuk mencegah
kebocoran urin dan relaksasi untuk pelepasan
urin
Dasar pelvis
Sistem saraf Otonom mensarafi :
Sfingter internal
Dasar Pelvis
o Otot polos kandung kemih dan urethra

Patofosiologi OAB
Gejala OAB biasanya berhubungan dengan
kontraksi involunter dari otot detrusor
kandung kemih yang biasanya dikenal sebagai
hiperaktivitas detrusor. Penyebab dari
keadaan ini belum diketahui.

Ada dua teori penyebab keadaan hiperaktivitas


detrusor yang diusulkan yaitu :
1. Teori miogenik (The myogenic theory) :

Peningkatan eksitabilitas sel-sel otot detrusor


menghasilkan peningkatan tekanan involunter.
2. Teori neurogenik (The neurogenic theory) :

Diperkirakan ada kerusakan jalur inhibitor


sentral atau sensitisasi afferent terminal perifer
di dalam kandung kemih yang dapat unmask
reflek-reflek berkemih primitif yang akan
memicu overaktivitas detrusor.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

SISTEMIK :
o Diabetes Melitus
o Diabetes Insipidus
o Obat/zat yang menyebabkan produksi urin
bertambah, misalnya
diuretika, kafein, alkohol.
o Kelainan neurologis yang menyebabkan
kerusakan saraf yang
mengatur kontrol berkemih, misalnya :
stroke.
infeksi atau cedera yang mengenai otak atau
sumsum tulang
belakang.
multiple sclerosis.

Traktus Urinarius Bawah :


Infeksi Traktus Urinarius
Inflamasi Jaringan sekitar Traktus Urinarius
Abnormalitas kandung kemih, misalnya

tumor.

Gejala Klinis
Merasa selalu ingin berkemih.
Pernah mengalami inkontinensia urgensi, tak

dapat menahan kencing bila sudah ada rasa


ingin berkemih.
Sering berkemih, biasanya lebih dari 8 kali
dalam 24 jam.
Nocturia

Overactive bladder tanpa

inkontinensia urgensi sering


disebut overactive bladder dry,
yang mengenai sekitar dua per
tiga pasien dengan kelainan
tersebut. Sedangkan jika dengan
inkontinensia urgensi, hal tersebut
sering disebut sebagai overactive
bladder wet

Pemeriksaan Fisik
Penilaian dasar panggul: wanita akan diminta

untuk mengejan atau batuk selama


pemeriksaan uretra untuk mengidentifikasi
inkontinensia stress.
Palpasi suprapubik untuk pembesaran
kandung kencing dan massa.
Pemeriksaan genital.
Pemeriksaan neurologis.
Pemeriksaan rektal digital: pada pria untuk
menilai ukuran dan konsistensi prostat

Pemeriksaan Penunjang
Sampel urin untuk memeriksa infeksi dan

kadar glukosa.
Sampel darah untuk memeriksa kadar gula
darah dan infeksi (lekositosis)
Tes Khusus meliputi :
Tes Urodinamik : untuk melihat fungsi
kandung kemih dan kemampuan
pengosongannya secara tuntas.
Pengukuran residu urin. Bila pengosongan
kandung kemih tida komplit, residu urin yang
ada akan dapat menimbulkan gejala
overactive bladder.

Uroflowmetry. Untuk menentukan kecepatan

dan volume urin yang keluar.


Cystometry. Untuk mengukur tekanan kandung

kemih selama pengisian. Prosedur ini dapat


mengidentifikasi adanya kontraksi otot
involunter yang dapat mengindikasikan tingkat
tekanan dimana seseorang merasa ingin
berkemih dan dapat mengukur tekanan yang
diperlukan untuk pengosongan kandung kemih.
Electromyography. Prosedur ini dapat mengkaji

koordinasi dari impuls saraf di dalam otot


kandung kemih dan sfingter uriner.

Video urodinamik. Prosedur ini menggunakan

X-ray atau gelombang ultrasonografi untuk


mendapatkan gambar kandung kemih pada
saat pengisian dan pengosongan. Tes ini
biasanya dikombinasikan dengan cystometry.
Cystoscopy. Digunakan untuk melihat

abnormalitas pada traktus urinarius bawah


misalnya batu saluran kemih atau tumor

KOMPLIKASI
Penderita dengan overactive bladder mudah
menjadi :
Depresi
Rasa percaya diri yang rendah
Cemas
Fatigue
Sulit berkonsentrasi

PENATALAKSANAAN
Non-Medika Mentosa :
Perubahan gaya hidup.
Bladder training.
Pelvic floor exercises

MEDIKAMENTOSA:
Antimuskarinik
Obat-obat yang biasa digunakan adalah
antimuskarinik yang biasa juga disebut
antikolinergik. Yang termasuk golongan ini
adalah : oxybutynin,tolterodine, trospium
chloride, propiverine dan solifenacin.
Obat-obat ini bekerjadengan cara memblok
impuls saraf ke kandung kemih yang akan
berakibat relaksasi otot kandung kemih dan
akan meningkatkan kapasitas kandung kemih

TERAPI BEDAH :
Tindakan bedah meliputi :
Stimulasi nervus Sacralis :Pada prosedur ini
dipasang semacam pacemaker di bawah kulit
perut dan dihubungkan dengan kabel kecil
yang diletakkan di dekat nervus sacralis di
daerah tulang belakang. Modulasi dari impuls
saraf ini dapat memperbaiki gejala OAB.

Augmentation cystoplasty:

Prosedur rekonstruksi ini digunakan untuk


meningkatkan kapasitas kandung kemih,
dengan menggunakan sebagian usus untuk
mengganti sebagian kandung kemih. Pada
prosedur ini diperlukan kateter untuk
mengosongkan kandung kemih.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai