Anda di halaman 1dari 33

Abdomen akut

Dr.Billy Rosan, Sp.BA


RS.Abdul Moeloek
Fak.Kedokteran Universitas Lampung
• Abdomen akut (Acute Abdomen)
Keadaan nyeri pada abdomen yang
bersifat akut
• Nyeri pada abdomen:
– Nyeri parietal (Parietal pain)
– Nyeri visceral (Visceral pain)
– Nyeri yang disebarkan (Reffered pain)
• Penyebab:
– Peradangan abdomen:
• Infeksi
• Non infeksi
– Obstruksi GIT
– Iskemik
• Peradangan (infeksi) abdomen
peritoneum (Peritonitis)
– Primer (diakibatkan dari penyebaran infeksi
ekstraabdominal)
– Sekunder (diakibatkan penyebaran infeksi
intraabdominal)
– Tertier (infeksi primer / sekunder yang tidak
teresolusi)
• Gejala klinis:
– Nyeri terus menerus seperti ditusuk
jarum/disayat
– Perut kembung
– Mual dan muntah
– Sulit BAB / BAB mencret
– Demam
– Pemeriksaan fisik:
• Suhu meningkat
• HR, RR meningkat
• Abdomen:
– Cembung (distensi)
– Pada neonatus tampak abdomen hiperemis
– Peristaltik usus menurun / (-)
– Nyeri tekan
– Rebound tenderness
– Defans muscular
• Rectal toucher/digital examination/colok dubur:
– Tonus spincter ani lemah
– Mukosa rektum licin
– Ampula rekti tidak kolaps
– Nyeri tekan pada lokasi tertentu / seluruh
– Sarung tangan: dapat terlihat feses/ lendir/ darah
– Laboratorium:
• Darah lengkap
• Urinalisis
• Ureum
• Kreatinin
• Elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
• Penatalaksanaan:
– Pasang NGT dekompresi
– Puasa
– Pasang IV line (cairan)
– Ukur input & output cairan
– Tergantung penyebab:
• Primer: antibiotik yang sesuai dengan penyebab
• Sekunder: Pembedahan laparotomi emergensi
• Tertier: Pembedahan atau pemberian antibiotika
yang sesuai
• Beberapa kasus:
– Peritonitis primer:
• Peritonitis TB
– Peritonitis sekunder:
• Perforasi usus, perforasi vesica velea, dll
• Obstruksi organ bersaluran (hollow
viscus) intraabdominal
– Usus, Bile system, Urinary system
– Memberikan sensasi mules/kolik hilang timbul
– Pada Usus:
• Gejala klinis:
– Mual/muntah
– Tidak bisa BAB/sulit BAB
– Kembung
– Mules/nyeri kolik hilang timbul
– Pemeriksaan fisik:
 HR, RR meningkat
 Suhu normal/ meningkat
 Abdomen:
- cembung (distensi)
- Darm contour (bowel contour)
- Darm steifung (bowel movement)
- Lembut
- Peristaltik usus meningkat
- Borborygmy
- Metalic sound
- Hypertimpani
 Rectal tocher/digital examination/colok dubur:
- Tonus spincter ani kuat
- Mukosa licin
- Ampula rekti kolaps
- teraba massa (-) / (+)
- Nyeri tekan (-)
- Sarung tangan: feses/lendir/darah
– Laboratorium:
 Darah lengkap
 Urinalisis
 Ureum
 Kreatinin
 Elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
• Penatalaksanaan:
– Pasang NGT dekompresi
– Puasa
– Pasang IV line (cairan)
– Ukur input & output cairan
– Antibiotika untuk kuman gram(+), gram (-), anaerob
(triple drug)
– Operasi laparotomi

• Beberapa kasus obstruksi:


– Invaginasi
– Volvulus
INVAGINASI (INTUSSUSEPSI)

• Gawat darurat
• Masuknya segmen usus proksimal ke
dalam bagian distalnya
• Faktor waktu
• Penegakan diagnosa secara dini
• Gejala awal hampir sama dengan
diare.
INSIDENSI

• Insidensi puncak pada umur


6 - 12 bulan

• Ratio Laki-laki : Wanita = 3 : 1


PATOLOGI
• Umumnya pada proksimal Valvula Ileocoecal.

Leading point / Cincin spasme hiperperistaltik

terdorong masuk ke distal

Leher intussusepsi menekan intususseptum


Traksi mesenterium

Bendungan vena, limfatik mesenterium

Pembengkakan mukosa

Obstruksi arteri

Gangrenous
ETIOLOGI

• Idioipatik pada anak kurang dari 1 tahun


• Gastroenteritis hiperperistaltik
• Virus hipertropi jar.limfoid ileum
terminal
• Perubahan pola makan perubahan
pola kuman &peristaltik usus
• Segmental hiperperistaltik
• Leading point pada anak lebih dari 2 tahun
ETIOLOGI

Leading point :
• Divertikulum Meckel’s
• Polyp usus
• Duplikasi usus
• Mukosa gaster ektopik
• Granuloma eosinofili pd ileum
• Hiperplasi limfoid pd ileum
ETIOLOGI
• Haemangioma

• Limfosarkoma

• Leimyoma

• Intramural hematoma
( Henoch-Schonlein Purpura)
GAMBARAN KLINIS
• Nyeri tiba-tiba rewel, menjerit, menarik
tungkai, kolik abdomen
• Muntah hijau
• Feses lendir darah ( Currant Jelly Stool )
• Pemeriksaan Fisik:
– Tanda vital
– Tanda dehidrasi
– Dance’s Sign
– Massa spt sosis di perut kanan atas
– RT :
• Portio like appearance
• Lendir darah
GAMBARAN KLINIS
• Foto plain abdomen :
– Distribusi usus tdk rata
– Air Fluid level
• Foto Barium Enema : Coiled Spring
• USG :
– Dougnut Sign
– Pseudokidney
PENGELOLAAN

1. Memperbaiki KU
• Sangat mempengaruhi prognosa
• Pemberian cairan & elektrolit
• Dekompresi abdomen dg NGT
• Pengisapan cairan
• Pemberian antibiotika
2. Reposisi Usus dengan tekanan
• Menggunakan Barium / NaCl hangat
• Kondisi stabil
• Kejadian < 24 jam (relatif)
• Kontraindikasi : peritonitis
3. Tindakan Operasi
• Indikasi :
• Reposisi usus gagal
• Peritonitis
• Perforasi usus
• Adanya Leading Point.
Volvulus (puntiran)
• Volvulus akibat adanya malrotasi usus
obstruksi akut.
• Di inisiasi oleh distensi yang abnormal
oleh cairan usus dan udara.
• Bersifat akut
• Insidensi volvulus sama pada semua
umur.
• Umur < 30 hari lebih sering terjadi
gangrenous
• MALROTASI
– Kelainan kongenital akibat adanya gangguan pada
proses pembentukan midgut di minggu 6 – 12
kehidupan embrio dimana rotasi usus tidak 270
derajat
– Presentasi klinisnya bervariasi
– Gejala klinisnya : akut dan kronik
– Insidensi 1 : 500 kelahiran hidup
– Pada neonatus : laki : perempuan : 2 : 1
– 40% memiliki gejala klinik pada minggu 1 lahir.
– Ileocoecal junction di abdomen kanan atas,
sehingga sumbu Treitz-ileocoecal pendek
• Diagnosis :
– Acute onset true emergency
– Muntah bilier (kehijauan)
– Distensi abdomen
– Nyeri perut
– Hematemesis dan melena
• Terapi:
– Harus laparotomi tanpa menunggu prosedur
diagnostik lain.

Anda mungkin juga menyukai