Anda di halaman 1dari 41

AKUT ABDOMEN

Pembimbing: dr. Monica Yolanda, SpB

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH PERIODE 30 NOVEMBER 2020 – 2 JANUARI 2021


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA
Definisi
• Akut abdomen merupakan nyeri yang hebat muncul pada daerah perut akibat
peradangan, perforasi, obstruksi, infark, atau ruptur organ intraabdomen dan merujuk
pada situasi kegawatdaruratan dimana sering intervensi bedah dibutuhkan.

• Insiden nyeri abdomen akut dilaporkan berkisar 5–10% pada kunjungan pasien ke unit
gawat darurat. Kegawatan abdomen yang datang ke rumah sakit dapat berupa kegawatan
bedah atau kegawatan non bedah. Penyebab tersering dari akut abdomen antara lain
appendisitis, kolik bilier, kolisistitis, divertikulitis, obstruksi usus, perforasi viskus,
pankreatitis, peritonitis, salpingitis, adenitis mesenterika dan kolik renal

Abdullah M, Firmansyah M.A . Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Medica Indonesiana - The Indonesian Journal of Internal Medicine. 2012;44(4):344-349.
ANATOMI
JENIS DAN SIFAT NYERI PADA ABDOMINAL
Nyeri Viseral
• Biasanya timbul sebelum nyeri somatis
• Peritoneum parietalis belum terkena
• Menunjukan adanya radang intraabdominal atau distensi akut
• Lokasi nyeri tidak jelas
• Sifat :
• nyeri tumpul
• tidak spesifik
• di garis tengah (epigastrium, umbilikus, hypogastrium)
Kurniawan S.N. Nyeri Secara Umum dalam Continuing Neurological Education 4, Vertigo dan Nyeri. UB Press : Universitas Brawijaya ; 2015.p 48-111.
Nyeri Somatik

• Berupa rangsangan saraf aferen pada peritoneum parietalis


• Rangsangan pada saraf tepi
• Peritoneum parietalis sudah terkena
• Lokasi nyeri dapat dirasakan di lokasi pasti
• Dapat timbul dikarena :
▫ Radang  nyeri radang (contoh: peritonitis)
▫ Kolik  nyeri kolik (contoh: ileus obstruksi)
Kurniawan S.N. Nyeri Secara Umum dalam Continuing Neurological Education 4, Vertigo dan Nyeri. UB Press : Universitas Brawijaya ; 2015.p 48-111.
Nyeri radang

• Disebabkan oleh proses radang / inflamasi


• Nyeri dirasakan pada lokasi yang mengalami inflamasi
• Sifat nyeri dapat hebat dan seperti ditusuk-tusuk
• Contoh: peritonitis
Nyeri Kolik

• Disebabkan oleh hiperperistaltik otot polos


• Nyeri dirasakan pada tempat otot berkontraksi
• Sifatnya dapat berupa nyeri tumpul, bisa sangat hebat, periodik
• Contohnya : Kolik usus, kolik renal
Nyeri Alih

• Merupakan nyeri yang menjalar tetapi beda dengan nyeri visceral

• Contoh :
▫ Kholesisititis nyeri terasa di bahu
▫ Pankreatitis nyeri ke pinggang belakang

Kurniawan S.N. Nyeri Secara Umum dalam Continuing Neurological Education 4, Vertigo dan Nyeri. UB Press : Universitas Brawijaya ; 2015.p 48-111.
Nyeri Radang Nyeri Kolik

Sifat Nyeri Ditusuk tusuk Ditekan

Periodisitas Terus menerus Hilang timbul

Penyebaran Menetap Menyebar

Kualitas saat gerak Bertambah nyeri Tetap atau berkurang


ETIOLOGI
ETIOLOGI
▫ Infeksi
Appendisitis akut, pankreatitis akut, kolesistitis akut, peritonitis.

▫ Ileus obstruktif

▫ Iskemia
Hernia strangulate atau penyumbatan vascular

▫ Perdarahan
Kehamilan Ektopik

▫ Cedera
Perforasi organ berongga atau perdarahan limpa / hati
Patterson J.W, Kashyap S, Dominique E. Acute Abdomen. Statpearls. StatsPearlsPublishing ; 2020.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
AKUT ABDOMEN
ANAMNESIS

•Keluhan utama : nyeri abdomen


•Lokasi : satu tempat atau di seluruh abdomen?
•Onset : sudah berapa lama nyerinya?
•Kualitas : terus-menerus? hilang timbul?
•Kuantitas : seperti ditusuk atau ditekan?
•Memperberat : apakah semakin nyeri jika bergerak?
•Memperingan : apakah dengan beristirahat nyeri berkurang?
Nyeri Radang Nyeri Kolik

Sifat Nyeri Ditusuk tusuk Ditekan

Periodisitas Terus menerus Hilang timbul

Penyebaran Menetap Menyebar

Kualitas saat gerak Bertambah nyeri Tetap atau berkurang


Abdullah M, Firmansyah M.A . Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain. Acta Medica Indonesiana - The Indonesian Journal of Internal Medicine. 2012;44(4):344-349.
ANAMNESIS
• Kronologi: bagaimana kronologinya sampai terjadi nyeri?

• Keluhan tambahan:

 Demam >38◦c?
 Kurang nafsu makan?
 Mual dan muntah?
 Sesak napas?
 Takikardi?
 BAB/flatus?
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran:
⚪ Compos Mentis
⚪ Somnolen → kesadaran ↓
⚪ Sopor → bereaksi thd rangsangan yg kuat
⚪ Koma

• Tanda vital:
 Tekanan darah: takikardi
PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI
⚪ Dinding perut : datar, buncit
⚪ Bekas operasi
⚪ Distensi abdomen (darmkontur, darmsteifung)
⚪ Tumor? Caput Medusae?
PEMERIKSAAN FISIK

AUSKULTASI
Bising usus :
 Meningkat
 Hiperperistaltik
Bising pembuluh darah (bruit)
PEMERIKSAAN FISIK

PALPASI

▫ Hepar, lien, ginjal → bimanual palpasi

▫ Tumor → ukuran, letak, konsistensi, mobilitas

▫ Defense muscular
PEMERIKSAAN FISIK
PERKUSI
▫ Pekak (dull) → pekak hati, buli-buli penuh
▫ Gendang (tympani) → meteorismus
▫ Disertai nyeri → peritonitis
▫ Batas Paru-hepar hilang (tanda perforasi)

(batas paru-herpar normal: ketuk garis mid clavicula


IC V-VI = sonor  pekak)
Rectal Toucher • Penilaian dinding anus:
▫ Mukosa → licin; berbenjol-benjol
▫ Tumor atau letak nyeri (letak di jam berapa;
• Penilaian otot sphincter : dinding lateral, anterior, atau posterior;

▫ Normal → normotonus = kedalaman – jauhnya dari anus; konsistensi;


ukuran, mobilitas)
m.sphincter ani menjepit
jari pemeriksa
▫ Melemah → Hypotonus
▫ Meningkat → Hypertonus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :
▫ Pemeriksaan darah : Hb, Ht, Leukosit, Radiologi :
▫ Toraks : “Free Air” subdiaphragma
thrombosit, glukosa, ureum  Urine
(peritonitis)
▫ Lain – lain : Lipase, amilase, Na, K, ▫ BNO : “Air Fluid Level” (peritonitis)
▫ Posisi :
Bilirubin, alkali fosfatase, Analisa gas
 Tegak
darah  Left Lateral Decubitus (LLD)
▫ Golongan darah bila perlu untuk
transfusi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Endoskopi
• Peritoneal lavage (hanya pada akut abdomen, dilakukan dengan cara aspirasi
peritoneum untuk melihat ada/tidaknya perdarahan pada abdomen)
• CT-scan
• MRI
ALGORITMA
PEMERIKSAAN
AKUT ABDOMEN

Abdullah M, Firmansyah M.A . Diagnostic Approach and


Management of Acute Abdominal Pain. Acta Medica
Indonesiana - The Indonesian Journal of Internal
Medicine. 2012;44(4):344-349.
TATALAKSANA AKUT ABDOMEN

1. Puasa Total

2. Infus untuk rehidrasi

3. NGT → untuk dekompresi

4. Douwer Catheter (DC): untuk balanced cairan

5. Obat-obatan: antibiotik, antipiretik. jangan berikan analgesik.

6. Operatif
Peritonitis
Inflamasi peritoneum, jaringan yang melapisi permukaan dalam dinding abdomen
dan viscera abdomen.

Klasifikasi:
 Peritonitis primer
Infeksi peritoneum yang tidak berhubungan langsung dengan kelainan intraabdominal
(spontaneus bacterial peritonitis). Biasanya berhubungan dengan ascites.
 Peritonitis sekunder
Infeksi peritoneum karena kelainan intraabdominal (misal perforasi hollow viscous 
isi gastrointestinal masuk ke cavum peritoneum menyebabkan peritonitis
 Peritonitis tersier
Tahap akhir peritonitis. Tanda dan gejala klinis peritonitis dan sepsis tetap ada
walaupun peritonitis sekunder sudah diterapi
Etiologi Peritonitis Sekunder
TANDA DAN GEJALA PERITONITIS

Gejala Tanda
• Penurunan nafsu makan, mual, • Bising usus menurun hingga menghilang
muntah • Defens muscular (board-like abdomen) 
• Nyeri abdomen tumpul yang segera spasme otot dinding abdomen invounteer
berubah menjadi nyeri abdomen • Nyeri epas tekan abdomen (rebound
tajam, persisten, pada semua
tenderness)
lapang abdomen
• Distensi abdomen, nyeri tekan
abdomen
• Demam dan menggigil
• Tanda-tanda dehidrasi
• Sulit flatus atau BAB
TATALAKSANA PERITONITIS
KLASIFIKASI
Ileus Obstruksi
Letak sumbatan
• Ileus letak tinggi : sumbatan di
• Gangguan pasase
proximal ligamentum Treitz
usus
(flexura duodenojejunalis)
• Etiologi: adanya dominan vomiting
sumbatan mekanik • Ileus letak rendah : sumbatan di

pada usus distal ligamentum


Treitzdominan distensi
abdomen
Klasifikasi Ileus Obstruksi

Derajat Obstruksi Open vs Closed-Loop

• Obstruksi total: gejala semakin • Open ended osbtruction: risiko

berat, tidak bisa flatus dan BAB strangulasi lebih rendah


• Closed loop obstruction: risiko
• Obstruksi parsial: gejala lebih
strangulasi timggi (misal pada hernia
ringan, masih bisa flatus dan
inkarserat, volvulusi)
BAB
Ileus Obstruksi

• Manifestasi klinis:
 distensi abdomen (darm contour, darm steifung)
 hyperperistaltic (hipoperistaltik pada prolonged obstruction)
 metalic sound +
 RT: ampulla recti kolaps
Tanda dehidrasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG ILEUS OBSTRUKSI

• Pemeriksaan Penunjang
 Dilatasi usus dengan air fluid level
 Tidak adanya udara pada bagian distal usus
 Foto polos abdomen 3 posisi: supine, semierect/erect, LLD
(left lateral decubitus)
PEMERIKSAAN PENUNJANG ILEUS OBSTRUKSI

Herring bone appearance Coiled spring Multiple air fluid level –


step ladderappearance
TATALAKSANA ILEUS
OBSTRUKSI

PATRICK G. JACKSON,MD, and MANISH MD, Georgetown University


Hospital, Washington, District of Columbia. Evaluation and
Management of Intestinal Obstruction. Am Fam
Physician. 2011 Jan 15;83(2):159-165
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah M, Firmansyah M.A . Diagnostic Approach and Management of Acute Abdominal Pain.
Acta Medica Indonesiana - The Indonesian Journal of Internal Medicine. 2012;44(4):344-349.
2. Kurniawan S.N. Nyeri Secara Umum dalam Continuing Neurological Education 4, Vertigo dan
Nyeri. UB Press : Universitas Brawijaya ; 2015.p 48-111.
3. Patterson J.W, Kashyap S, Dominique E. Acute Abdomen. Statpearls. StatsPearlsPublishing; 2020.
4. Brian J. D., Praaven K. R. What algorithm is useful in the diagnosis and treatment of peritonitis
and peritoneal abscess. Medscape. https://
www.medscape.com/answers/180234-55857/what-algorithm-is-useful-in-the-diagnosis-and-treat
ment-of-peritonitis-and-peritoneal-abscess
diakses pada 30 November 2020
5.Margaretha N. I. Diagnosis dan tatalaksana ileus obstruktif. https://
ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/5113 diakses pada 1 Desember 2020
6.Patrick G., Manish. Georgetown University Hospital, Washington, District of Columbia. Evaluation
and Management of Intestinal Obstruction. Am Fam Physician. 2011 Jan 15;83(2):159-165

Anda mungkin juga menyukai