Anda di halaman 1dari 48

Akut Abdomen

Oleh:
Tiara Andarini 2014730090

Pembimbing: dr. Saleh Setiawan, Sp. B


Definisi
• Kondisi dimana gejala utamanya nyeri di perut, terjadi secara
tiba-tiba dan untuk penanggulangannya biasanya tindakan
pembedahan diperlukan. (Ilmu Bedah FKUI)

• Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen yang terjadi


secara mendadak pada umumnya diikuti nyeri perut akibat dari
radang, luka, penyumbatan (obstruksi), kerusakan organ
(ruptur), sehingga memerlukan tindakan bedah darurat
(Cakmoki, 2007)

• Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen yang terjadi


secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 24 jam, biasanya
menimbulkan gejala nyeri yang dapat terjadi karena masalah
bedah dan non bedah.
Untuk kepentingan klinis rongga abdomen dibagi menjadi tiga regio yaitu :

rongga peritoneum, rongga retroperitoneum dan rongga pelvis. rongga

pelvis sebenarnya terdiri dari bagian dari intraperitoneal dan sebagian

retroperitoneal. Rongga peritoneal dibagi menjadi dua yaitu bagian atas

dan bawah. rongga peritoneal atas, yang ditutupi tulang tulang toraks,

termasuk diafragma, liver, lien, gaster dan kolon transversum. Area ini juga

dinamakan sebagai komponen torako-abdominal dari abdomen. Sedangkan

rongga peritoneal bawah berisi usus halus, sebagian kolon ascenden dan

descenden, kolon sigmoid, caecum, dan organ reproduksi pada wanita.

Rongga retroperitoneal terdapat di abdomen bagian belakang, berisi aorta

abdominalis, vena cava inferior, sebagian besar duodenum, pancreas,

ginjal, dan ureter, permukaan posterior kolon ascenden dan descenden serta

komponen retroperitoneal dari rongga pelvis. Sedangkan rongga pelvis

dikelilingi oleh tulang pelvis yang pada dasarnya adalah bagian bawah dari

rongga peritoneal dan retroperitoneal. Berisi rektum, kandung kencing,

pembuluh darah iliaka, dan organ reproduksi interna pada wanita


Diagnosis Banding Abdomen akut
• Kolesistitis akut
• Ruptur limpa
• Pankreatitis akut
• Perforasi lambung
• Perforasi tukak peptik
• Pankreatitis akut
• Hepatitis akut
• Aneurima Aorta pecah
• Kongestif hepatomegali akut
• Perforasi kolon
• Abses hati
• Pneumonia dgn reaksi pleura
• Pneumonia dgn reaksi pleura
• Pielonefritis akut
• Pielonefritis akut
• MCI
• Angina pektoris

• Apendisitis
• Adneksitis
• Endometriosis
• KET • Divertikulitis
• Kista Ovarium terpuntir • Adneksitis/endometriosis
• Puntiran apendises epiploicae • KET
• Hernia inkarserata • Kista Ovarium terpuntir
• Divertikulitis • Hernia inkarserata
• Ileitis regional • Perforasi kolon/sigmoid
• Perforasi caecum • Abses psoas
• Abses psoas • Batu ureter
• Batu ureter
• Adenitis mesenterik
ETIOLOGI

Non Bedah
• Hematologi
• Metabolok dan Endokrin
• Obat-obatan dan racun
Bedah
• Perdarahan
• Infeksi
• Perforasi
• Obstruksi
• Iskemia
Nyeri Abdomen
Viseral

Asal Organ Organ Lokasi Nyeri


• Foregut • Esofagus, lambung, • Epigastrium
duodenum, saluran
ampedu
• Midgut • Jejunum • Periumbilikal
• Hindgut • Kolon distal • Infraumbilikal
• Retroperitoneal • Ginjal, ureter • Pinggang, lipat paha
• Pelvis • Adneksa • Pinggang, suprapubik
Nyeri Abdomen
Somatik
Macam-macam nyeri

Nyeri Viseral Nyeri Somatik


• Pasien biasanya tidak bisa • Rangsang nyeri yang berasal dari
menunjuk secara tepat letak peritoneum parietal, dan luka
nyeri. Biasanya ia menggunakan pada dinding perut. Nyeri
seluruh telapak tangannya dirasakan seperti disayat,
untuk menunjuk daerah yang ditusuk, dan pasien dapat
nyeri. (nyeri sentral) dengan tepat menunjuk lokasi
nyeri
Lokalisasi Nyeri
A. Lokalisasi nyeri viseral
• Foregut  nyeri epigastrium
• Midgut  nyeri di sekitar periumbilikal
• Hindgut  nyeri pada bagian perut bawah
• Retroperitoneal  Pinggang
• Pelvis  Pinggang, suprapubik
Lokalisasi Nyeri
B. Lokalisasi nyeri somatik
Lokasi Organ
Abdomen Kanan Atas  Kandung empedu, hati, duodenum, pankreas, kolon, paru miokard
Epigastrium  Lambung, pankreas, duodenum paru, kolon
Abdomen Kiri Atas  Limpa, kolon, ginjal, paru
Abdomen Kanan Bawah  Apendiks, adneksa, caecum, ileum, ureter
Abdomen Kiri Bawah  Kolon, adneksa, ureter
Suprapubik  Buli-buli, uterus, usus halus
Periumbilikal  Usus halus
Pinggang/punggung  Pankreas, aorta, ginjal
Bahu  Diafragma
Sifat rasa nyeri
• Nyeri Alih
• Nyeri Proyektif
• Hiperestesi
• Nyeri Kolik
• Nyeri Iskemik
• Nyeri Pindah
• Nyeri Kontinyu
• Nyeri Somatik: rangsangan
peritoneum parietale yang
Sifat Rasa Nyeri berlangsung terus-menerus.
• Nyeri Viseral: nyeri kolik akibat
spasme otot polos viseral
• Nyeri secara bertahap bertambah
Onset dan intensitasnya disebabkan oleh
proses inflamasi, misalnya pada
Intensitas Nyeri kolesistitis akut atau pankreatitis
akut.

• Nyeri perut yang disertai muntah


yang sering & terus-menerus perlu
Muntah dipikirkan kemungkinan kolesistisis
akut, pankreatitis akut / sumbatan
saluran cerna bagian atas.

• Umur,
Data lain • posisi pasien, Riw. Haid, Obat-
obatan, P. Fisik, Keadaan Umum
Pemeriksaan pada Akut Abdomen

Inspeksi Palpasi
Perkusi
• Jaringan parut • Nyeri tekan
bekas operasi • nyeri ketok (iritasi
• Defans muskular (inflamasi
(kemungkinan peritoneum)
peritoneum parietale)
adanya adhesi). • Pekak hepar dan
• tanda dari Murphy
• Perut membuncit shifting dullnes
(peradangan kandung
• Gambaran (terdapat udara bebas
empedu)
usus/gerakan usus. atau cairan bebas)
• nyeri tekan interkostal
kanan atas (abses hati)
Auskultasi
• bising usus melemah /
menghilang sama Pem. Penunjang
sekali (peritonitis Pem. Rektal
umum) • Hb/Ht
• Membedakan (perdarahan/dehidrasi)
• Bising usus yang tinggi antara obstruksi • Pem. Radiologi foto
/ metalic sound usus (kolaps) abdomen 3 posisi
(gangguan obstruksi) dengan paralisis • USG (kelainan Hati,
• Bising usus tidak usus (ampula saluran empedu dan
terdengar sama sekali melebar) pankreas)
(gangguan pasase oleh
paralisis)
10 Langkah Nyeri Perut Kanan Atas Akut
Skor Triase (Otak, pernapasan, kardiovaskuler)

Diagnosis Banding (Anamnesi, PF, PP)

Perlu tindakan pembedahan atau tidak

Bila perlu : Laparotomi dengan sayatan median atas

Kontraindikasi Operasi

Waktu tindakan pembedahan

Masalah Pra bedah

Masalah selama pembedahan

Masalah Pasca bedah

Follow up
Peradangan pada kandung empedu yang disebabkan oleh
95% sumbatan duktus sistikus terutama oleh batu empedu.

1. KOLESISTITIS AKUT
Gejala Klinis

Subjektif Objektif
Nyeri perut kanan atas kolik/terus Wanita gemuk >40 th
menerus
Suhu 38-38,5
Nyeri ke punggung/skapula
Tanda2 peritonitis
Subkostal kanan pada inspirasi
Mual muntah dalam nyeri dan terhetinya nafas
Mungkin teraba massa
Demam
Mungkin ikterus ringan
Pemeriksaan Penunjang
• Leukositosis 12 sampai >15000
Laboratorium • Alkali fosfatase mungkin sedikit meninggi
• Serum amilase kadang diatas normal

• Kandung empedu tampak membesar, dinding


USG menebal
• Adanya lumpur (sludge) atau batu

EKG & Foto • Menyingkirkan pneumonitis berat paru kanan


atau infark miokard yang kadang mirip
Thorax
Penatalaksanaan

Non operatif :
• Peritonitis  NGT, pasien puasa, terapi cairan, anti
mikroba  observasi 2x24 jam  bila membaik,
rencana kolesistektomi 8-12 minggu kemudian.
Operatif :
• Empyema kandung empedu, peritonitis
meluas/umum, tidak ada perbaikan setelah 2x24
jam  segera kolesistektomi
Pankreatitis adalah radang pada pankreas yang disertai oleh manifestasi
lokal dan sistemik.
Akibat autodigesti oleh enzim pankreas yang keluar dari asinus ke
parenkim pankreas; selanjutnya enzim ini merembes ke organ sekitar

2. PANKREATITIS AKUT
Etiologi

Alkohol Batu empedu Trauma

Tukak peptik Virus Obat

Hiperkalsemia Idiopatik
Gejala Klinis

Subjektif Objektif
Nyeri perut tiba2 menembus ke Tanda peritonitis perut kanan
arah belakang terus menerus atas atau seluruh abdomen
Warna kebiruan pinggang kiri
Nyeri perut berkurang pada atau sekitar pusar
posisi miring
Takikardi
Mual muntah Tanda syok pada pankreatitis
hemoragika
Riwayat peminum alkohol Suhu >38
Pemeriksaan Penunjang
• Hb/ht terjadi penurunan pada pankreatitis hemoragika
Laboratorium • Amilase dan lipase darah/urine

• Edema pankreas
USG • Pelebaran duktus
• Batu Empedu

• C loop melebar
Foto Polos • Paralisis segmental (sentinel loop)
• Spasme kolon (colon out off sign)
Abdomen • Bayangan radio-opak di daerah pankreas

CT-Scan • Bila memungkinkan : Flegmoon, nekrosis, pseudokista


atau pembentukan abses di pankreas
Penatalaksanaan
Non operatif :
• Puasa
• Dekompresi lambung
• Terapi cairan untuk perbaikan sirkulasi
• Pemberian antikolinergik sulfas atropin

Operatif :
• Bila tida ada perbaikan gejala klinis dalam 24 jam  bedah
• Edema pankreas  eksplorasi pankreas dengan pemasangan dren ganda
• Nekrosis pankreas  debridement pankreas/reseksi sebagian pankreas
• Kontraindikasi pembedahan  lavase peritoneal
• Tidak ada perbaikan sama sekali  laparotomi
Perforasi tukak peptik terutama tukak duodenum merupakan penyebab
tersering nyeri perut hebat tiba-tiba pada pasien dengan riwayat gastritis

3. PERFORASI ULKUS PEPTIK


Gejala Klinis

Subjektif Objektif
Pasien dengan riwayat gastritis Tanda2 peritonitis
Dinding perut yang tegang dan
kaku
Nyeri perut tiba2 stlh makan
Pernapasan yang dangkal

Takikardi
Nyeri pada bahu
Suhu normal
Muntah
Tanda2 bebas intraperitoneal
Pemeriksaan Penunjang

Foto
Polos • Foto polos abdomen posisi tegak/setegah duduk
•Trap air/Udara bebas subdiafragma

Abdomen

Foto
Thoraks • Menyingkirkan kelainan paru dan jantung

dan EKG
Penatalaksanaan
Non operatif :
• Dekompresi lambung
• Resusitasi cairan untuk tindakan pembedahan
• Pemberian analgetika

Operatif :
• Pasien kondisi baik + tukak peptik:
• Billroth I / II
• Vagotomi trunkal +anterktomi
• Vagotomi trunkal + piloroplasti
• Laparotomi  perforasi lambung  tutup lubang saja/reseksi BI/BII
• Laparotomi  perforasi doudenum  tutup lubang + omental patch/reseksi
BI/BII
Luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya
dinding perut.
Kematian biasanya disebabkan oleh perdarahan / peradangan dalam
rongga peritoneum

4. TRAUMA PERUT
Etiologi
Trauma perut dgn penetrasi ke dlm rongga peritoneum (Trauma
tembus)
• Luka tusuk
• Luka tembak
Trauma perut tanpa penetrasi ke dlm rongga peritoneum
(Trauma tumpul)
• Pukulan
• Benturan
• Ledakan
• Deselerasi
• Kompresi
• Sabuk pengaman (Seatbelt)
Diagnosis
Anamnesis
mengetahui arah tusukan, senjata apa yg dipakai atau bagaimana
terjadinya kecelakaan

Pemfis
Adanya jejas pada dinding perut

Tanda-tanda rangsangan peritoneum (nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri


lepas, & kekakuan (rigidity) dinding perut )
Shifting dullness→ darah dlm rongga perut

Pekak hati hilang →udara bebas

Bising usus melemah atau hilang

Nyeri daerah bahu →referred pain/tanda KEHR

Rectal toucher →darah menunjukkan kel pda usus besar

Kuldosintesis → darah dalam lambung

Kateterisasi →darah pd urin menunjukkan lesi pd sal. kencing


Pemeriksaan Penunjang
• Hb ↓, Ht ↓ disertai Leukositosis
• Sel darah merah yg banyak dlm sedimen urin →trauma pada sal.
Laboratorium Kencing
• Kadar serum amilase 100 unit dlm 100 ml cairan intraabdomen →
trauma pankreas

Foto Polos • posisi tegak dan miring ke kiri


Abdomen

IVP / Sistogram • curiga thdp sal. Kencing

Parasentesis perut • kel. Dalam rongga perut

• (+) bila cairan yg keluar warna merah, adanya empedu,


Lavaseperitoneal ditemukan bakteri / sel darah > 100.000 / mm3, leukosit >500 /
mm3, amilase > 100 u/ml
Penatalaksanaan

Non operatif :
• Pemasangan pipa lambung
• Kateter
Operatif :
• Laparotomi → ada tanda2 rangsangan peritoneal,
shock, bising usus tdk terdengar, ada prolaps viseral
melukai luka tusuk, adanya darah dlm lambung, buli2,
rektum, ada udara bebas intraperitoneal, dan lavase
intraperitoneal berikan hasil (+)
Disebut juga sebagai Ileus dapat disebabkan oleh gangguan peristaltik
usus. Bisa diakibatkan oleh pemakaian obat-obatan atau kelainan
sistemik seperti gagal ginjal dengan uremia sehingga terjadi paralisis
ataupun sumbatan/hambatan lumen usus akibat perlengketan atau
massa tumor.

5. GANGGUAN PASASE USUS


Gejala Klinis

Subjektif Objektif
Perut kembung, muntah, tidak
bisa flatus dan BAB Abdomen membuncit

Riwayat laparotomi
BU meninggi sampai metalic
sound/negatif
Riwayat gangguan BAB dan pola,
BB yang menurun

anemia dipikirkan kemungkinan Pemeriksaan rektal/colok


sumbatan oleh neoplasma
Pemeriksaan Penunjang

• Hb/Ht  hemokonsentrasi
Laboratorium • AGD dan elektrolit  gangguan keseimbangan elektrolit
dan asam-basa

Foto Polos • Pelebaran usus dengan tanda-tanda air fluid level dan
bagian distal kolon tidak terisi udara  sumbatan
Abdomen
Penatalaksanaan
Tindakan segera:
• Puasa
• Pemasangan Infus  rehidrasi dan koreksi elektrolit
• Kateter urin atau tekanan vena sentral  pemantau
• Pemasangan pipa lambung  mengurangi tekanan Intra abdominal
yang menekan diafragma, sehingga menganggu pernapasan
Operatif :
• Paralisis usus  tidak bedah  cari penyebab dan pengobatan
berdasarkan penyebabnya
• Obstruksi usus  menghilangkan penyebab sumbatan/melakukan
tindakan by pass  laparotomi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai