Anda di halaman 1dari 28

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK ABNORMAL PADA ABDOMEN

SETYO G PRAMUDO
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Anamnesis
• Urutan/Prinsip ( Fundmaental )
1. Riwayat Penyakit Sekarang
2. Riwayat Kesehatan Dahulu dan pengobatan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Personal dan Sosial
Anamnesis
• Keluhan Utama (chief complain) paling banyak terkait abdomen
1. Mual muntah
2. Nyeri perut
3. Perut kembung atau membesar
4. Diare atau sulit BAB
5. BAB darah atau hitam/merah
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien diminta untuk menjelaskan keluhannya ( pertanyaan terbuka )
• Lokasi
lokasi nyeri dan penjalaran
• Onset : akut, subakut, mendadak
nyeri hilang timbul
• Durasi penyakit
• Apakah penyakit bersifat progresif atau tidak, frekuensi, sifat keluhan (kualitas,
kuantitas)
frekuensi muntah, isi muntahan
derajat nyeri (VAS), nyeri tajam/tumpul,
frekuensi diare, lendir, darah, bentuk feces
warna feces ( kehitaman, merah, seperti dempul ), darah bercampur feces
• Gejala yang berkaitan
• Faktor memperberat atau memperingan
• Review of the system
Riwayat Pengobatan
• Pengobatan yg saat ini digunakan, termasuk hasilnya
• Pengobatan jangka panjang akibat penyakit lain
antikoagulan pada penyakit jantung
• Pengobatan alternatif
jamu, obat pegel linu
• Riwayat alergi obat, atau alergi lain
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit akibat keluhan yang sama, bagaimana
pengobatannya
• Riwayat pembedahan – indikasi, prosedur
• Riwayat hipertensi, DM, tuberculosis, asma, epilepsi
• Riwayat imunisasi
• Riwayat menstruasi dan obstetri
• Riwayat tranfusi darah, donor darah
Riwayat Sosial dan Personal
• Level edukasi
• Status perkawinan
• Pekerjaan
• Gaya hidup, hobi
• Sosial dan Finansial status
• Kondisi lingkungan
• Diet, kebiasaan makan
• Merokok, konsumsi alkohol, obat-2 an terlarang lain
Riwayat keluarga
• Anggota keluarga mempunyai penyakit dengan keluhan sama
• Penyakit berat dalam keluarga
• Anggota keluarga meninggal, usia dan penyebabnya
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

• Mencari kelainan anatomi dan fisiologi organ – organ abdomen


• Berdasarkan data dasar anamnesis
• Dilakukan berurutan : Inspeksi  Auskultasi  Perkusi  Palpasi
• Modalitas utama :
1. Anatomi dan fisiologi organ – organ abdomen
2. Topografi dinding abdomen
3. Dermatom
4. Embriogenesis organ – organ abdomen
• Hati, kandung empedu & limpa dilindungi tulang
rusuk.
• Lambung, 6 m usus kecil & 1,5 m usus besar
menutupi pankreas, ginjal & ureter.
• Kandung kemih, ovarium-adneksa (wanita) terletak
dalam dinding pelvis.

Hati & Limpa sebagian


di bawah kosta,
diperiksa dengan
Palpasi dan Perkusi
• Bagian akhir pilorik dari
lambung
• Duodenum
• Pancreas
• Sebagian liver

• Lobus kanan hepar


• Gallbladder
• Sebagian duodenum
• Fleksura hepatika dari
kolon colon
• Sebagian ginjal kanan • Lambung
• Kelenjar suprarenal • Lien
• Ekor dari pankreas
• Fleksura lienalis dari kolon
• Bagian atas ginjal kiri
• Kelenjar suprarenal
• Omentum
• Mesenterium
• Bagian bawah duodenum
• Jejunum dan ileum

• Colon ascending
• Separuh bagian bawah
ginjal kanan
• Sebagian duodenum • Colon descending
dan jejunum • Bagian bawah ginjal kiri
• Sebagian dari jejunum dan
ileum
• Colon sigmoid
• Caecum • Ureter kiri
• Appendiks • Ovarium kiri
• Bagian akhir ileum
• Ureter kanan
• Ileum
• Kandung kemih
• Uterus
Abnormalitas Inspeksi Abdomen
• Kelainan bentuk ( cembung pada ascites )
• Penonjolan organ – organ abdomen ( hepatomegali, splenomegali )
• Hernia
• Massa abdomen
• Jaringan parut
• Pelebaran vena
• Striae
Ascites  penumpukan
cairan rongga abdomen
-- Penyakit hepar kronis
-- Keganasan
-- Infeksi

Inspeksi :
tampak massa menonjol pada regio
hipokondrium kanan sampai dengan
epigastrium
( hepatomegali )

Hernia  penonjolan usus menempati lokus minoris


-- umbilikalis
-- inguinalis
Bekas luka operasi  dapat menunjukkan bekas suatu operasi
tertentu  dapat ditanyakan kepada pasien apabila terlewat
dalam anamnesis

STRIAE –Strechmarks
 Karena peregangan kulit

Normal : putih
Abnormal : Abu – abu  sindrom
cushing
Caput medusae  aliran vena menjauhi
umbilikus  hipertensi portal

Aliran vena ke arah atas  obstruksi vena


kava inferior
Abnormalitas pada pemeriksaan auskultasi
• Bising usus
- normal sekitar 5 – 20x/menit
- menghilang  ileus paralitik
- bunyi seperti berdenting dg nada tinggi (metallic sound)  obstruksi
- seperti orang berkumur/gurgling (borborygmy sign)  diare
• Bruit
- seperti murmur, bernada tinggi
- area hepar  hepatocelular carcinoma, malformasi arteri-vena
- area renal  stenosis arteri renalis
- area epigastrium  iskemik intestinal kronik akibat stenosis arteri mesenterika
- area lien  tumor pankreas, fistula arteri-vena lien
• Venous hums
- seperti bruit, bernada rendah
- jarang, pada hipertensi portal
• Friction rubs
- akibat inflamasi peritoneum parietal – viseral
- jarang dan tidak spesifik
Bruit  kelainan pada arteri
atau neovaskularisasi
Abnormalitas pada pemeriksaan perkusi
• Normal  timpani pada seluruh area abdomen
• Pengukuran liver span
- memanjang  hepatomegali
- memendek  sirosis hati
• Area traube (sudut linea aksilaris anterior – costa terbawah)
- pekak  splenomegali
- dilakukan fase inspirasi dan ekspirasi
• Nyeri ketok area sudut kosto-vertebra  inflamasi pada ginjal
• Pekak pada sisi abdomen meningkat  ascites
 dilanjutkan manuver pekak alih (shifting dullnes) dan tes undulasi
• Tes undulasi (+)
- ascites masif
- kista ovarium masif
- kehamilan dengan hidroamnion
- Perkusi dari umbilikus ke
arah lateral
- Perhatikan perubahan
dari timpani ke pekak
- Letakkan jari pada area
tersebut
- Pasien diminta untuk
sedikit miring
- Tunggu sekitar 30 detik
- Perkusi kembali area
tersebut
- Pekak  timpani Beberapa penyebab ascites
 Shifting dullness (+) 1. Sirosis hati
2. Hepatitis alkoholik
3. Gagal hati fulminan
4. Gagal jantung kongestif
5. Sindrom budd-chiari ( trombosis
vena hepatika)
6. Keganasan
7. Tuberkulosis
8. Sindrom nefrotik
Abnormalitas pada palpasi
• Normal : supel, dapat teraba hepar pada kondisi tertentu (mis thorak emfisematus)
• Nyeri tekan
- peritonitis
- pada regio tertentu  inflamasi organ – organ dibawahnya
• Defans muskuler
 tahanan pada otot abdomen karena inflamasi peritoneum
 cemas, reflek
• Nyeri lepas ( rebound tenderness )  hanya untuk memastikan peritonitis apabila ragu
• Massa  deskripsikan
- regio  menunjukkan organ tertentu
- nyeri  inflamasi
- ukuran  satuan panjang/kesepakatan umum
- permukaan  rata/tidak rata
- konsistensi  keras, lunak
- pengaruh gerakan pernafasan
- terdapat pulsasi
Abnormalitas pada palpasi
• Liver  hepatomegali
- permukaan berbenjol – benjol/tidak rata  sirosis makronodular, hepatoma, metastasis
- lunak  hepatitis, sindrom budd-chiari, gagal jantung, hepatoma, abses, obstruksi bilier
- berdenyut  regurgitasi trikuspid, hepatoma, kelainan vaskuler

• Kandung empedu  dapat teraba pada margin kosta kanan lateral otot rektus abdomen
- membesar  keganasan (pankreas, kandung empedu, ampula vateri), batu, kolesistitis, empiema

Vesika felea yang fibrosis dan penuh batu tidak akan terdilatasi, sebaliknya
bila oleh karena striktur duktus  dilatasi  teraba massa lunak di belakang
kosta IX kanan
Abnormalitas pada palpasi
• Lien
- menggunakan teknik bimanual
- pembesaran dinyatakan dg suffner atau ukuran panjang (mis cm)
Berbagai penyebab hepato-splenomegali
1. Peny hati kronik dg hipertensi portal
2. Peny hematologi ( mieloproliferative disease,
limfoma, leukemia, anemia pernisiosa, anemia
sickle sel)
3. Infeksi ( hepatitis virus akut, mononukleosis,
cytomegalovirus)
4. Peny jaringan ikat (SLE)
Abnormalitas pada palpasi
• Ginjal
 membedakan pembesaran ginjal dengan splenomegaly pada regio
hipokondrium kiri
Pembesaran ginjal kiri Splenomegali
Dapat teraba “ruang kosong” dibawah Tidak terdapat “ruang kosong” dibawah
kosta kosta
Berbentuk relatif bulat Terdapat lekukan yang dapat teraba
Bergerak ke arah inferior pada inspirasi Bergerak ke arah infero-medial pada
inspirasi
Perkusi timpani di atas ginjal karena Perkusi pekak
tertutup usus
“ ballotable” Tidak “ballotable” kecuali pada ascites
masif
Tidak pernah ada “friction rub” Kadang – kadang terdengar “friction rub”
Abnormalitas pada palpasi
• Massa selain hepar, lien dan ginjal
- regio abdomen atas :
limfadenopati, aneurisma aorta, karsinoma gaster, pseudokista atau tumor pankreas,
dilatasi gaster, karsionoma kolon transversum, massa omentum, obstruksi usus halus
- Regio iliaka kanan :
abses atau mukokele appendix, karsinoma caecum, distensi caecum, tumor atau kista
ovari, abses psoas, tuberkulosis ileocaecal,hernia, transplantasi ginjal
- Regio iliaka kiri :
feces, karsinoma kolon sigmoid atau descenden, abses divertikular, kista atau tumor
ovarium, hernia, transplantasi ginjal
- Pelvis :
kandung kemih, tumor atau kista ovarium, uterus, obstruksi usus halus,
Pemeriksaan turgor kulit

• Lengan atas, dahi, dada, abdomen  tempat pemeriksaan turgor


• Normal : kembali cepat, elastis
• Abnormal : kembali lambat  dehidrasi sedang – berat
 bandingkan dengan kulit pemeriksa
• Tanda – tanda dehidrasi lain :
Mukosa kering, sunken eyes, rasa haus, urin berkurang, takikardia sampai
dengan nadi yang teraba lemah, hipotensi postural, penurunan kesadaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai