Disusun Oleh :
Kelompok 1B
Bagus Lanang Sejati 200070300111015
Lucky Setiowati 200070300111029
Meutia Hana Ashila 200070300111025
Miftakhul Rizky Andayani N 200070300111030
Nellarosa Negita Rudystya 200070300111008
Rachel victoriana raharjo 200070302111017
Ratna Dilla Fitrianti 200070302111026
Rida Aulia Batubara 200070302111003
Styradixa Widhi Trymitha 200070302111022
Suci Wulandari Sassanti 200070300111002
Juliana Savtri Harianja 200070302111021
Tujuan Instruksional
- Tujuan Umum
Setelah menerima edukasi diharapkan lansia dapat mengetahui tentang resiko
jatuh dan latihan keseimbangan.
- Tujuan Khusus
Setelah menerima edukasi diharapkan Ny. E dapat mengerti dan menjelaskan
kembali:
1. Definisi resiko jatuh pada lansia
2. Faktor penyebab resiko jatuh pada lansia
3. Pemeriksaan resiko jatuh pada lansia
4. Bahaya resiko jatuh pada lansia
5. Latihan keseimbangan untuk mengatasi resiko jatuh pada lansia
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Mahasiswa memiliki kesiapan maksimal dari segi materi dan media untuk
melakukan proses edukasi
- Tidak mengganggu jam kerja dan jam istirahat klien
- Klien dalam keaadan siap menerima edukasi
- Ruangan tempat dijadikannya proses edukasi dapat digunakan dengan
maksimal
2. Evaluasi Proses
- Selama proses edukasi klien aktif memberikan feedback
- Dalam pemberian edukasi tidak terdapat adanya distraksi
- Kondisi klien yang kondusif sehingga memaksimalkan proses edukasi
- Mahasiswa menyampaikan edukasi dengan bahasa yang klien pahami
- Penggunaan media untuk materi edukasi digunakan dengan maksimal.
3. Evaluasi Hasil
- Klien mampu menjelaskan kembali definisi resiko jatuh dengan tepat
- Klien mampu menjelaskan kembali faktor penyebab resiko jatuh dengan tepat
- Klien dapat menjelaskan kembali pemeriksaan resiko jatuh dengan tepat
- Klien dapat menjelaskan kembali bahaya resiko jatuh dengan tepat
- Klien dapat melakukan latihan keseimbangan untuk resiko jatuh dengan tepat
Lampiran Materi
1. Definisi risiko jatuh
Menjadi tua merupakan suatu fase kehidupan yang dilalui oleh setiap
manusia. Seiring dengan pertambahan usia maka fungsi organ-organ tubuh akan
mengalami kemunduran, baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan fisik pada
lanjut usia (lansia) akibat penurunan fungsi organ tubuh secara degenerative
berdampak terhadap kesehatan dan aktivitas lansia sehari-hari. Masalah
kesehatan yang dialami yaitu penyakit diabetes melitus, hipertensi, pernafasan,
gastritis, rheumatoid arthritis, daya tahan tubuh menurun, mata rabun,
pendengaran menurun, dan masalah psikososial lainnya (Rohima, Iwan, Evi,
2019). Jatuh merupakan suatu keadaan yang mengakibatkan seseorang berada di
permukaan tanah, lantai, atau tingkat yang lebih rendah lainnya tanpa disengaja
(World Health Organization, 2008). Jatuh merupakan salah satu masalah yang
sering terjadi pada lansia akibat berbagai perubahan fungsi organ, penyakit, dan
faktor lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Rohima, V., Iwan, R., Evi, K. (2019). Faktor Resiko Jatuh pada Lansia di Unit
Pelayanan Primer Puskesmas Medan Johor. Jurnal Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, Vol. 04 No. 02.
Laksmi, P. W. (2019). Risiko Jatuh Pada Lansia. Diakses pada 11 Maret 2021 pada
https://www.geriatri.id/artikel/166/risiko-jatuh-pada-lansia.
US Department of Health and Human Services and Centers for Disease Control.
(2017). Assessment Timed Up & Go (TUG). p. 2017. Diakses pada 11 Maret
2021 pada www.cdc.gov/steadi.
Savitri, Tania. (2021). Lindungi Lansia dari Risiko Jatuh Dengan 6 Latihan
Keseimbangan Ini. Diakses pada 11 Maret 2021 pada
https://hellosehat.com/lansia/olahraga-lansia/latihan-keseimbangan-lansia/.
Banyumanik, Hermina. (2020). Resiko Jatuh Pada Lansia. Diakses pada 11 Maret
2021 pada https://herminahospitals.com/id/articles/resiko-jatuh-pada-lansia.html.