Anda di halaman 1dari 30

Mini Cex

Low Back Pain (LBP)


Pembimbing :

dr. Andre P. Sihombing, Sp. OT (K)

Oleh :

Theresia Onanggela Kasang (1965050145)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RS UKI

PERIODE 06 SEPTEMBER-16 OKTOBER 2021

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA


Anatomi
Anatomi
Anatomi

Tulang belakang lumbar diatur oleh empat kelompok fungsional


otot, dibagi menjadi ekstensor, fl eksor, fl eksor lateral, dan
rotator.
Anatomi

• Tiga ligamen utama adalah ligamen longitudinal


anterior (ALL), ligamen longitudinal posterior (PLL), dan
ligamen flavum (LF).
• Vertebra lumbalis divaskularisasi oleh arteri lumbalis
yang berasal dari aorta.
• Cabang-cabang spinal dari arteri lumbalis memasuki
foramen intervertebralis pada setiap tingkat, membagi
diri menjadi cabang anterior dan posterior yang lebih
kecil.
Definisi Low Back pain

Nyeri yang dirasakan antara tulang iga ke 12 dan bagian bawah


lipatan gluteal dengan atau tanpa nyeri pada kaki dan
berlangsung minimal 24 jam dan nilai nyeri sebesar 3 dari 10
atau lebih.
Klasifikasi

• Berdasarkan sumber nyeri : 1. subakut (6-12 minggu)

1. Lumbosakral aksial 2. kronis (>12 minggu)

2. Radikular • Berdasarkan sifat nyeri:

3. Nyeri alih. 1. Nyeri lokal

• Berdasarkan durasi: 2. Nyeri radicular

1. akut (<6 minggu) 3. Menjalar (reff ered pain) atau

spasmodic.
Epidemiologi

• LB P mer up aka n ko n di si m us kul o ske let a l yan g pa li ng u mu m m em pe nga r uh i po p ul as i o ra ng


de wa s a, de n gan pr eva len s i h in gga 84%

• Pa da t ah u n 2015, p re val en s i t it ik g lo b al nye ri p un ggu n g b awa h ya n g me mb at as i a kt ivi ta s


ad al a h s e be sa r 7,3%, ya ng menyi rat kan ba hwa 540 j ut a o ra n g te rke na pa da s at u wa ktu .
Lo w b ac k pa in ki ni m en jad i p enyeb ab ke ca c at a n n o mo r s at u s ec a ra gl o ba l.

• Pe ni ngk at an ke ca c at a n t e rb es ar ya ng di se ba b ka n o le h LB P d al a m be be ra pa de kad e t erakh ir


te r jad i di ne ga ra-n e ga ra b er pe ng ha s ila n re nd ah da n me ne ng ah , te rm as uk d i As ia , Afr ika,
da n Te nga h . Timu r, di ma na s is te m kes e ha t an d an s os ia l t i da k d il en gka pi d en ga n b ai k
un t uk men a nga n i be ba n yan g me n in gkat ini se la in pri o ri ta s l ai n se p er t i pe nya kit me n ul ar.

• Pria d an wa nit a sa m a-s ama d ila p o rkan t e rpe n ga ru h o l eh ko nd is i LB P. Se kit a r 50% o ra ng


de wa s a da n 30% r ema ja di ka t aka n t er ke na se t ida knya s eka li .
Etiologi

- Muskuloskeletal

- Nonmuskuloskeletal
Etiologi

4 Kategori etiologi:

1. Mekanis

2. Degeneratif

3. Infl amasi dan infeksi

4. Onkologis
Faktor Risiko

- Usia

- faktor psikososial

- faktor pekerjaan

- obesitas.
Patofisiologi
Kontraksi Fibrikartilago padat dan Penonjolan diskus/
Punggung tidak teratur kerusakan sendi pusat

Menekan akar saraf Nyeri


Masalah musculoskeletal, Terjadi perubahan struktur dan
gangguan ginjal,masalah discus atas matriks gelatinus
pelvis, tumor Nosiseptor

Mobilitas fisik terganggu


Tulang belakang menyerap Nosiseptor cabang perifer
goncangan vertikal yang mempersarafi kulit
Jarang bergerak

Nosiseptor cabang perifer


Struktur melemah yang mempersarafi kulit

Nutrisi lebih dari Penumpukan lemak karena


kebutuhan tubuh kurang bergerak
Manifestasi Klinis

Nyeri punggung dengan tingkat


ringan-berat
Diagnosis

Anamnesis

- Lokasi yang tepat dari rasa sakit di punggung, onset, karakter,


durasi dan perjalanan waktu, asosiasi, eksaserbasi dan faktor
yang menghilangkan nyeri, dan juga tingkat keparahan.

- Rriwayat kanker, penurunan berat badan yang tidak dapat


dijelaskan, imunosupresi, penggunaan obat intravena, gejala
infeksi saluran kemih, demam, riwayat trauma yang signifi kan,
retensi urin, dan inkontinensia kandung kemih dan usus.
Diagnosis

Anamnesis (Red Flags)


Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

- Sistem standar ‘look,feel, move, dan tes khusus' untuk


mengevaluasi sistem muskuloskeletal harus dilakukan.

- Look : perubahan warna kulit, luka, massa (benjolan), Gibus,


anatomi vertebrae (lordosis-kyphosis-scoliosis)

- Feel : nyeri tekan proc. Spinosus, ligamentum supraspinosus &


interspinosus

- Range of motion
Diagnosis

Pemeriksaan Fisik Khusus

- Straight leg raising test

- Well leg straight leg raising test

- The hoover test


Diagnosis

Pemeriksaan Fisik Khusus

- Kernig test

- Millgram test

- Valsava maneuver
Diagnosis

Pemeriksaan Fisik
Diagnosis

Peme rik saan Penu njang

• Tes di agnostik jaran g diperlu kan da lam pen goba tan nyeri pun ggun g
bawa h.

• Stud i la bora torium jara ng diperlu ka n.

• X-ray c olum na ver t ebralis , CT-sc an dapat dilakukan sebagai piliha n


awa l

• Pa si en denga n kecu rigaa n kega n asa n ata u infeksi dapa t diu ji den gan
E RS da n /a tau CRP, selain radiogra fi polos , untu k menen tu kan
kebutu ha n pen citraa n lan ju tan .
Diagnosis

Pemeriksaan Penunjang

• Sebagian besar pasien dengan nyeri punggung bawah dengan


durasi kurang dari 4 minggu tidak memerlukan pencitraan.

• Pencitraan hanya boleh dilakukan bila terdapat defi sit


neurologis yang parah atau progresif atau bila dicurigai adanya
penyakit neurologis yang serius (tanda bahaya).
Tatalaksana
Tatalaksana
Prognosis

• Ad Vitam : Dubia Ad Bonam

• Ad Functionam : Dubia Ad Bonam

• AdSanationam : Dubia Ad Bonam


Prognosis

• Aktivitas gaya hidup juga tampaknya berperan, termasuk


pasien yang memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi (lebih
dari 25) dan merokok berkontribusi pada hasil yang lebih
buruk.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai