• Bedah
– bedah koreksi usia pra sekolah ( 3 – 4 tahun)
– Qp : Qs ≥ 1,5 : 1
DUKTUS ARTERIOSUS PERSISTEN
INSIDENS
• 5 – 10 % dari seluruh PJB
• 40 % BBL < 1500 g & distres respirasi
• 89 % BBL < 1000 g
• Kejadian meningkat bila menggunakan
ventilator mekanik
• Pada bayi prematur sbgn besar duktus
menutup spontan
ANATOMI
• Struktur fetal yang menetap antara a.
pulmonalis dan aorta desenden.
• Besarnya pirau ki ka tergantung diameter,
panjang duktus dan resistensi vaskular paru
• Klasifikasi : DAP kecil, sedang, besar
• Fetus : PA aorta
• BBL bernafas
resistensi vaskular paru
menurun aliran dari
aorta PA kmd menutup
fungsional dlm bbrp jam.
• Bila duktus terbuka
keseimbangan aorta–PA,
bila resistensi paru ↓
pirau aorta ke PA (ki →
ka)
HEMODINAMIK
Manifestasi klinis
• Tergantung ukuran DAP
Anamnesis
• DAP kecil tidak ada gejala. Bising jantung
• Cepat lelah,napas cepat,
• ISPA berulang, berat tak naik
• Tanda gagal jantung.
Pemeriksaan fisis
• Pulsus celer
• Thrill
• Bunyi jantung I dan II normal
• Bising kontinyu + mid diastolik.
Radiologi
• kardiomegali,
• pembesaran atrium
kiri+vent. kiri
Pemeriksaan EKG
• DAP sedang :
– hipertrofi atrium kiri dan ventrikel kiri
• DAP besar :
– hipertrofi atriumkiri dan biventrikuler hipertrofi
Ekokardiografi
– Menegakkan diagnosis DAP
Perjalanan alamiah
• Medikamentosa.
– Bayi prematur : Indometasin i.v / i .m 0.2 mg/bbkg
– Gagal jantung : diuretik dan digitalis.
– Endokarditis : antibiotik
– Pengelolaan ISPA
– Gizi
• Bedah :
– indikasi - tidak ada respon pengobatan
– DAP dengan gagal jantung
– dengan endokarditis yang sulit diatasi.
SEKIAN
TERIMA KASIH